BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BUPATI GOWA PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

NO. PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 PERDA NOMOR 17 TAHUN 2016 KET 1. Pasal 1. Tetap

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BUPATI MANGGARAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 19 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2010 NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3091) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 34 TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN,

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

- 1 - BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUNGUTAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2011 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI BULULUKUMBA. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Nomor : 3 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 2 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK AIR TANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 9 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 05 TAHUN 2012 TLD NO : 05

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 6 TAHUN 2011 T E N T A N G PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

PEMERINTAH KOTA MEDAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN

BUPATI MAROS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 16 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2011 NOMOR 1

PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 12 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH PELAYANAN TATA KOTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

22 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM INSTANSI 1. Sejarah Berdirinya Instansi Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, bahwa pemberian otonomi kepada daerah Kabupaten dan Kota didasarkan atas asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata, dan bertanggungjawab. Berdasarkan asas desentralisasi tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar selaku pelaksana daerah otonom, mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya dalam rangka menggali potensi daerah dan meningkatkan sumber daya yang ada secara optimal, termasuk sumbersumber pendapatan daerah guna meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah, pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai upaya peningkatan stabilitas politik dan kesatuan bangsa. Untuk melaksanakan pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar membentuk Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) yang berdasarkan peraturan

23 Daerah Kabupaten Karanganyar No. 2 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah Kabupaten Karanganyar. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD Kabupaten Karanganyar dibentuk untuk melaksanakan tugas di bidang pengelolaan kekayaan daerah Kabupaten Karanganyar, termasuk di dalamnya mengelola sumber-sumber pendapatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. DPPKAD bertanggung jawab langsung kepada kepala daerah dan sebagai koordinator kegiatan memantau dan melaporkan semua penerimaan yang diperoleh. Tugas-tugas DPPKAD yaitu melaksanakan Urusan Pemerintah Daerah berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dalam bidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang meliputi : Kepala Dinas Sekretariat Bidang Pendataan, Pendataan dan Penetapan Bidang Penagihan, Keberatan dan Pemeriksaan Pajak Bidang Anggaran Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah Bidang Akuntansi Bidang Aset Daerah

24 Sebagai pelaksana otonom, pemerintah Kabupaten Karanganyar berhak dan tentunya berwenang pula dalam mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya guna menggali potensi daerah serta meningkatkan potensi sumber daya di Kabupaten Karanganyar secara maksimal. Dalam hal ini mengacu pada sumber-sumber pendapatan daerah untuk meningkatkan pembangunan serta pelayananan kepada masyarakat Kabupaten Karanganyar. Sebagai wujud pelaksanaan pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Karanganyar membentuk Dinas Pendapatan Daerah (DPD), yang sekarang lebih dikenal dengan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). 2. Visi dan Misi a. Visi DPPKAD Kabupaten Karanganyar mempunyai visi yaitu Menjadikan Dinas Yang Profesional dan Akuntabel Dibidang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. b. Misi Dalam rangka mendukung dan mewujudkan visi yang telah ditetapkan berdasarkan tugas pokok dan fungsi, maka misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai berikut : 1) Menjadikan aparatur yang professional dalam Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah

25 2) Mewujudkan tertib Administrasi Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 3) Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat di bidang pendapatan, administrasi keuangan dan asset daerah 4) Mewujudkan pengelolaan pendapatan daerah yang transparan, tertib dan akuntabel dalam rangka peningkatan pendapatan daerah 5) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan SKPD terkait dalam rangka pengelolaan pendapatan,, keuangan dan aset daerah 3. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Tujuan merupakan tindakan awal dari misi dan merupakan suatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan. DPPKAD Kabupaten Karanganyar mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut : 1) Meningkatkan upaya perbaikan terhadap upaya mutu-mutu pelayanan dibidang keuangan daerah. 2) Menjelaskan mutu pertanggungjawaban anggaran daerah sebagai suatu bentuk akuntabilitas kinerja pemerintah daerah yang transparan. 3) Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang keuangan.

26 4) Menjadikan perencanaan anggaran keuangan daerah merupakan program daerah yang prospektif dan realistis untuk dilaksanakan. b. Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dalam Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar menetapkan sasaran sebagai berikut : 1) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah setiap tahun anggaran. 2) Makin efektif dan efisien pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah. 3) Tersedia data potensi sumber-sumber pendapatan daerah khususnya pajak dan retribusi daerah melalui pendataan, penelitian dan pengkajian. 4) Makin bertambahnya jenis sumber pendapatan daerah yang menunjang peningkatan pendapatan daerah. 5) Terjalin hubungan atau kerjasama yang harmonis dengan semua piha yang terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah.

Struktur Organisasi 27 6) KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUBAG PERENCANAAN SUBAG KEUANGAN SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENDAFTARAN DAN PENDATAAN BIDANG PENETAPAN DAN PENAGIHAN BIDANG ANGGARAN BIDANG PERBENDAHARAAN DAN KAS BIDANG AKUNTANSI DAN ASET DAERAH SEKSI PENDAFTARAN SEKSI PENETAPAN SEKSI PERENCANAAN DAN PENYS. ANGGARAN SEKSI PERBENDAHARAAN DAN PENGENDALIAN KAS SEKSI AKUNTANSI SEKSI PENDATAAN SEKSI PENAGIHAN SEKSI PENGENDALIAN ANGGARAN SEKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN SEKSI ASET DAERAH UPTD Gambar III.1 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar

28 Deskripsi Jabatan a. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas. b. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas sebagai berikut : Sekretariat terdiri dari tiga Subbag, yaitu Subag Keuangan, Subbag Perencanaan dan Subbag Umum dan Kepegawaian. Sekretariat mempunyai tugas : 1) Merumuskan program kegiatan Sekretariat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman kegiatan. 2) Mempersiapkan rumusan program kegiatan berdasarkan hasil rangkuman rencana kegiatan bidang-bidang dan sekretariat dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dinas. c. Bidang Pendataan, Pengolahan dan Penetapan Bidang Pendataan, Pengolahan dan Penetapan mempunyai tugas sebagai berikut :

29 1) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan bidang pendaftaran dan pendataan objek dan subjek pajak dan retribusi daerah serta pendataan PBB. 2) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat dan Kepala Bidang di lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. d. Bidang Penagihan Keberatan dan Pemeriksaan Pajak Bidang Penagihan Keberatan dan Pemeriksaan Pajak mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Melaksanakan penetapan jumlah pajak dan retribusi daerah yang terhutang serta penghitungan besarnya asngsuran atas permohonan wajib pajak dan wajib retribusi daerah serta menatausahakan jumlah ketetatapan PBB yang penagihannya dilimpahkan kepada daerah berdasarkan SPPT dan DHKP PBB. 2) Melaksanakan tugas penagihan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah melampaui batas waktu jatuh tempo, melayani keberatan dan permohonan banding serta pengumpulan dan mengolah data sumber penerimaan daerah lainnya di luar pajak dan retribusi daerah. e. Bidang Anggaran Bidang Anggaran mempunyai tugas sebagai berikut :

30 1) Menyusun program kegiatan-kegiatan bidang anggaran berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai bahan pedoman kerja. 2) Mempersiapkan penyusunan rancangan APBD dan perubahan APBD beserta lampirannya dan hasil pembahasan TAPD dikirim ke Dewan untuk pembahasan lebih lanjut. f. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah mempunyai tugas, sebagai berikut : 1) Menyusun konsep peraturan, keputusan, edaran serta petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis bupati dalam rangka pelaksanaan APBD. 2) Merumuskan petunjuk teknis tentang perbendaharaan dank as untuk dasar pelayanan bagi para petugas dan bawahan. g. Bidang Akuntansi Bidang Akuntansi mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Menyusun program kegiatan bidang Akuntansi berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu sesuai peraturan pe 12rundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman. 2) Menyusun laporan berkala/realisasi anggaran semesteran, tahunan, neraca, aliran kas, dan catatan atas laporan keuangan daerah.

31 h. Bidang Aset Bidang Aset mempunyai tugas sebagai berikut : 1) Menyusun program kegiatan Seksi Aset berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman kerja. 2) Mempersiapkan bahan penyusunan laporan sesuai catatan akuntansi. B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar terdapat beberapa macam pemungutan. Diadakannya beberapa macam pemungutan tersebut karena DPPKAD Kabupaten Karanganyar ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat agar mudah dalam melaksanakan pembayaran PBB. Hal tersebut berdasarkan peraturan terbaru yaitu UU No. 22 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang didalamnya berisikan bahwa Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak dan kewajiban. 1. Tatacara pemungutan PBB berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2012, yaitu : a. Pendataan 1) Subjek pajak mendaftarkan objek pajaknya dengan mengisi formulir SPOP 2) SPOP diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan kepada Bupati selambat-lambatnya 30 (tiga

32 puluh) hari kerja setelah tanggal diterimanya SPOP oleh subjek pajak. Setelah subjek pajak melakukan pendaftaran, lalu DPPKAD Kabupaten Karanganyar melakukan pendataan dan menuangkan hasilnya dalam SPOP. Pendataan objek pajak dan subjek pajak PBB dilakukan dengan alternatif : a. Penyampaian dan pemantauan pengembalian SPOP b. Identifikasi objek pajak c. Verifikasi data objek pajak d. Pengukuran bidang objek pajak Pengisian SPOP hanya dilakukan oleh Wajib Pajak yang objek pajaknya belum terdaftar atau berganti subjek pajaknya. Wajib pajak yang terlambat mengembalikan SPOP atau mengembalikan SPOP sesuai dengan waktu yang ditentukan namun pengisiannya tidak benar, maka kepada Wajib Pajak yang bersangkutan dikenakan denda administasi dan kepadanya akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak. b. Penetapan Pajak Terutang Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat ditetapkannya SPPT. Sebelum menetapkan besarnya hutang pajak, bupati mengeluarkan SKPD dalam hal-hal sebagai berikut : 1) Apabila SPOP tidak disampaikan dan setelah Wajib Pajak ditegur secara tertulis oleh Bupati sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran.

33 2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terutang lebih besar dari jumlah pajak yang dihitung berdasarkan SPOP yang disampaikan oleh Wajib Pajak. Dalam menentukan besarnya pajak terutang di SPPT harus berdasarakan dasar pengenaan pajak yaitu NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Penentuan NJOP bumi didasarkan pada nilai pasar dari objek pajak dan NJOP bangunan dihitung berdasarkan biaya pembuatan baru untuk bangunan dikurangi dengan penyusutan. Penetapan NJOP dapat dilakukan dengan perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, nilai perolehan baru, atau nilai jual pengganti Tarif PBB ditetapkan oleh Peraturan Daerah paling tinggi sebesar 0,3%. Tarif PBB adalah sebagai berikut : a. Untuk NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) ditetapkan sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per tahun. b. Untuk NJOP di atas Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) ditetapkan sebesar 0,2% (nol koma dua persen) per tahun. Besaran pokok PBB yang terutang dihitung dengan cara : Besaran Pokok PBB = Tarif x (NJOP NJOPTKP) Besarnya NJOPTKP PBB ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak dan apabila Wajib Pajak mempunyai 1 (satu) objek pajak berupa bumi dan

34 bangunan, maka NJOPTKP dikenakan untuk 1 (satu) objek pajak bumi dan bangunan. Kemudian setelah diketahui besarnya PBB yang terhutang dimasukkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang berdasarkan Nomor Objek Pajak dari masing-masing wajib pajak yang telah dikelompokkan berdasarkan wilayah kecamatan dan kelurahannya. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang berisi hal-hal sebagai berikut : a. Letak objek pajak b. Nama dan alamat wajib pajak c. Jenis objek pajak d. Luas objek pajak e. Kelas objek pajak f. NJOP per M2 g. Total NJOP h. Penghitungan besarnya pajak terhutang i. Besarnya PBB yang terhutang j. Tanggal jatuh tempo dan tempat pembayaran k. Tanda tangan kepala DPPKAD Kabupaten Karanganyar beserta stempel l. Keterangan tanggal penerimaan SPPT, tanda tangan dan nama terang wajib pajak

35 Dengan demikian SPPT siap untuk diedarkan ke kelurahankelurahan. Petugas dari DPPKAD Kabupaten Karanganyar mendistribusikan SPPT ke kecamatan-kecamatan se Kabupaten Karanganyar. Lalu kecamatan mendistribusikan SPPT ke kelurahan, dan kelurahan akan membagikan ke RT setempat dan RT akan membagikan ke wajib pajak. c. Tatacara pembayaran PBB 1) Wajib pajak membayar PBB berdasarkan SPPT dan SKPD. Pemungutan pajak tidak boleh diborongkan. 2) Pajak yang terutang harus dilunasi paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak. 3) Pembayaran pajak dilakukan di tempat pembayaran atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati sesuai waktu yang ditentukan dalam SPPT atau SKPD, dan STPD. 2. Pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada DPPKKAD Kabupaten Karanganyar, antara lain : a. Dalam sistem tempat pembayaran, wajib pajak melunasi PBBnya tanpa diangsur pada tempat pembayaran yang telah ditetapkan. Namun ada wajib pajak yang dapat membayar melalui petugas pemungut dengan catatan tempat tinggal wajib pajak jauh atau sulit sarana dan prasarana dari tempat pembayaran yang ditunjuk.

36 b. Bagi wajib pajak yang membayar langsung ke tempat pembayaran yang ditetapkan, cukup menunjukkan SPPT PBB dan sebagai bukti pembayaran, wajib pajak akan menerima STTS. c. Petugas pemungut menyetorkan ke Bank/Kantor Pos dan Giro tempat pembayaran. Wajib Pajak kemudian menerima Tanda Terima Setara (TTS) sebagai tanda bukti penerimaan sementara dan STTS sebagai bukti pembayaran PBB yang sah dari tempat pembayaran melalui petugas pemungut sebagai pengganti TTS. d. Wajib pajak dapat melaksanakan kewajiban pembayaran PBB melalui prosedur pemindah bukuan/transfer, kiriman uang lewat Bank atau Wesel Pos. e. Apabila SPPT tahunan yang bersangkutan belum diterima wajib pajak, sepanjang STTS sudah tersedia di tempat pembayaran wajib pajak dapat membayar PBB dengan menunjukkan SPPT tahun sebelumnya.

37 Tabel III.1 Evaluasi Prosedur Pemungutan PBB Pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar Menurut Perda No. 3 Tahun 2012 1. Tatacara Pemungutan a. Pendataan Subjek Pajak mendaftarkan Objek Pajak berdasarkan SPOP yang diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandangani oleh Bupati dan disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah diterimanya SPOP. Prosedur Pemungutan PBB di Kabupaten Karanganyar DPPKAD mengedarkan SPOP ke Kelurahan dan diberikan kepada Wajib Pajak untuk nantinya diberikan SPPT. SPOP diberikan kepada Wajib Pajak yang Objek Pajaknya belum terdaftar atau berganti subjek pajaknya. Setelah Wajib Pajak mengisi SPOP, lalu disampaikan ke DPPKAD agar nantinya Wajib Pajak diberikan SPPT. Sesuai/ Tidak Sesuai Sesuai b. Penetapan Pajak Terutang Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat ditetapkannya SPPT. Sebelum menetapkan SPPT harus diketahui besarnya PBB yang terutang dengan menilai dasar pengenaan pajak yaitu NJOP. Wajib Pajak menerima SPPT dari kelurahan setelah mengisi SPOP. Dan besarnya nominal pada SPPT harus berdasarkan pada NJOP di daerah Karanganyar. Sesuai 2. Tatacara Pembayaran dan Penagihan a. Pemungutan pajak dilarang diborongkan Dalam pembayaran PBB, wajib pajak melunasi PBB Sesuai

38 tanpa diangsur. b. Wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya berdasarkan SPPT dan SKPD. c. Pajak yang terutang harus dilunasi paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh Wajib Pajak. d. Pembayaran pajak dilakukan di tempat pembayaran atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati sesuai waktu yang ditentukan dalam SPPT atau SKPD, dan STPD. Wajib pajak yang membayar PBB cukup menunjukkan SPPT PBB. Di Kabupaten Karanganyar SPPT dibagikan pada Bulan Maret dan jatuh tempo pada bulan September Dalam pembayaran, wajib pajak melunasi PBBnya pada tempat pembayaran yang telah ditetapkan. Sesuai Sesuai Sesuai Penjelasan : Pada tatacara pendataan, pemungutan dan tatacara pembayaran serta penagihan PBB di DPPKAD Kabupaten Karanganyar sudah sesuai dengan Perda No. 3 tahun 2012. Sudah dikatakan sesuai karena pemungutan PBB sudah dilakukan dengan baik, Wajib Pajak membayar PBB terutang sudah dibayar lunas dan dalam pembayarannya sudah berdasarkan SPPT. Dalam pelaksanaan pembayaran Wajib Pajak membayar PBB terhutang berdasarkan SPPT yang sudah dibagikan sebelumnya. DPPKAD Kabupaten

39 Karanganyar sudah melaksanakan kegiatan pada tempat yang sudah ditetapkan, yaitu pada loket yang tersedia di Kantor DPPKAD Kabupaten Karanganyar. Tetapi, bagi Wajib Pajak yang tinggal pada sarana dan prasarana yang sulit transportasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar juga memberikan layanan jemput bola PBB agar mempermudah Wajib Pajak dalam membayar pajak. 3. Dokumen yang Digunakan a. SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) Adalah surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak. b. SPOP (Surat Pemberitahuan Objek Pajak) Yaitu, surat yang digunakan oleh Wajib pajak untuk melaporkan data subjek dan objek PBB sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan daerah. c. STTS (Surat Tanda Terima Sementara) Yaitu surat yang dibuat sebagai bukti bahwa Wajib Pajak sudah melunasi kewajibannya membayar PBB. STTS dibuat rangkap 4 yaitu Wajib Pajak, BKK, KPP dan Petugas Pemungut. d. STPD (Surat Tagihan Pajak Daerah) Yaitu, surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

40 Dengan diadakannya sistem pemungutan pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Wajib Pajak diberikan pelayanan untuk mempermudah dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pelayanan yang mempermudah Wajib Pajak tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan penerimaan PBB di Kabupaten Karanganyar. C. TEMUAN Setelah Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Magang Kerja di Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar di Bidang Penetapan dan Penagihan selama 1 bulan terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Pajak Bumi dan Bangunan, bahwa dalam melaksanakan kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sudah sesuai dengan mengikuti tatacara berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 tahun 2012 dan Peraturan Bupati No. 68 tahun 2012. Penerapan sistem pemungutan PBB sudah bagus dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai bagian, sehingga terdapat kerjasama yang saling mengoreksi satu dengan yang lainnya sehingga dapat mengurangi adanya kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi.