GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/15~ /V.12/HK/2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNURLAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/,\~ /I1.09/HK/2016

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 223/ HK / 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT

NOMOR 222/ HK / 2016

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G{ 022:3 1II.08{HK{2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2014 Seri E Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN. E:\pemkab\2016\Doc SG\Lampiran Juknis BBGRM.doc

GUBERNUR LAMPUNG. pos PELAYANAN TERPADU PROVINSI LAMPUNG TAHUN Menimbang

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ :loo /V.08/HK/2017

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 290 /KEP/ /2013

BUPATI BANYUWANGI. Ttd.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR LAMPUNG, KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERlfUR LAMPUNG NOMOR : G/4~ /1I.08/HK/2014 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: Gj I JI jii.07jhkj2015

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BULELENG NOMOR 140 / / HK / 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ Ifj /II.02/HK/2015 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : GI 38 ~/I1I.05/HK/2016

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ I(}9/B.IX/HK/2016

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG. 4. Undang-Undang Nomor 2J Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

GUBERNUR LAMPUNG ' GUBERNUR LAMPUNG,

GUBERNURLAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ 39'>/II.02/HK/2014 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ 7:sr " /III.09/HK/2015

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNURLAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG,

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/.;1.''- /1II.03/HK/2015 TENTANG

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ J01/V.13/HK/2017

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ 9-\.\ 11 /II.03/HK/2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ 83 /III.12/HK/2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ \ of> /B.03/HK/2017

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR LAMPUNG. GUBERNUR LAMPUl'fG,

G U B E R N U R L A M P U N G

BUPATI PESISIR SELATAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/523. t'l/b.vii/hk/2015

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR LAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG,

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G//1 (, /I1.03/HK/2015

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/3etg.,. /I1.02/HK/2016

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG GUBERNUR LAMPUNG,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNURLAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : GI ~51/B.II/HK/2015

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G{ 3b~ {III.12{HK{2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

G U B E R N U R L A M P U N G

G U B E R N U R L A M P U N G

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

G U B E R N U R L A M P U N G

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI LAMPUNG BARAT

G U B E R N U R L A M P U N G

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ /V.12/HK/2017

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

G U B E R N U R L A M P U N G

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERlfUR LAMPUNG NOMOR: G/ lit /III.17/ HK/2016

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

GUBERNUR LAMPUNG. GUBERl'fUR LAMPUl'fG,

GUBERNUR LAMPUNG TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARA DAN TIM PENILAI PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN2014 GUBERNUR LAMPUNG.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

G U B E R N U R L A M P U N G

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ I 'J 9 /B.V/HK/2016

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN KECAMATAN PURWODADI Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163

G U B E R N U R L A M P U N G

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/15~ /V.12/HK/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT XIV DAN BARI KESATUAN GERAK PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KE-45 TINGKAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 GUBERNUR LAMPUNG, ' I! Menimbang a. bahwa dalam rangka memperkuat integrasi sosial masyarakat di Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan serta memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia me1alui pendayagunaan dan pe1estarian nilai-nilai gotong royong yang telah tumbuh, berkembang, dan mengakar dalam kehidupan masyarakat, maka perlu untuk memupuk dan melestarikan kembali semangat kegotongroyongan dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan melalui Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat; Mengingat b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a tersebut di atas, agar pelaksanaannya dapat berjalan tertib, lancar, terkoordinasi, berdayaguna dan berhasilguna, perlu membentuk Tim Koordinasi Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ke-45 Tingkat Provinsi Tahun 2017 dan menetapkannya dengan Keputusan Gubernur ; 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

Menetapkan KESATU KEDuA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM 8. Peraturan Daerah Provinsi Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Perencanaan Pembangunan dan Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Daerah Provinsi Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi ; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT XIV DAN HARI KESATUAN GERAK PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KE-45 TINGKAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017. Membentuk Tim Koordinasi Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ke-45 Tingkat Provinsi Tahun 2017 dengan susunan personalia sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini. Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu mempunyai tugas sebagai berikut: a. mengarahkan dan memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ke-45; b. menyelenggarakan Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ke-45 Tingkat Provinsi Tahun 2017 sebagai tanda dimulainya pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat; dan c. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ke-45 di Kabupaten/Kota se-provinsi. Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ke-45 di Provinsi Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini. Dalam melaksanakan tugasnya, Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu melaporkan hasil pelaksanaannya dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Biaya yang dikeluarkan akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Tahun Anggaran 2017 pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi dengan Kode Rekening 2.07.01.17.06. Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Ketua Tim. /

-3 KETUJUH Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Telukbetung padatanggal 2017 GUBERNUR LAMP G, M...~... Tembusan: 1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta; 2. Ketua DPRD Provinsi di Telukbetung; 3. BupatijWalikota se-provinsi ; 4. Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri RI di Jakarta; 5. Inspektur Provinsi di Bandar ; 6. Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi di Telukbetung; 7. KabanjKadisjKakanjKabag PMDjPMK KabupatenjKota se-provinsi ; 8. Masing-masing Anggota Tim yang bersangkutan.

-4 LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG J NOMOF : Gjtlj}'9 /V.12/HK/2017 TANGG1-\.L: :2 + - 3-2017 SUSUNAN PERSONALIA TIM KOORDINASI BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT XIV DAN HARI KESATUAN GERAK PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KE-45 TINGKAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 I. Pembina 1. Gubernur 2. Wakil Gubernur II. Pengarah : 1. Sekretaris Dacrah Provinsi 2. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi III. Ketua : Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi IV. Sekretaris : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi V. Anggota : 1. Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi 2. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi 3. Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi 4. Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Larnpung 5. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi 6. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi 7. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Provinsi 8. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi 9. Kepala Dinas Sosial Provinsi 10. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 11. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi 12. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi 13. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi 14. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi 15. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi 16. Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi 17. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi 18. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi 19. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi 20. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi 21. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi /

-5 22. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi 23. Kepala Biro Umum Setda Provinsi 24. Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi 25. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi 26. Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi 27. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pesawaran 28. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi. G, M. R$Htr

-6 LAMPlRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/I SLt /V.12/HK/2017 TANGGAL :z. ::r -..3 -- 2017 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT XIV DAN HARI KESATUAN GERAK PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KE-45 TINGKAT PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 I. PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN 1. Pengertian a. Gotong Royong adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan; dan b. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat adalah kegiatan gotong royong masyarakat dalam satu bulan penuh yang merupakan akumulasi kegiatan gotong royong selama sebelas bulan. 2. Tujuan a. Meningkatkan kepedulian, kesadaran dan peran serta masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan; dan b. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan dalam rangka memberdayakan masyarakat. 3. Sasaran a. Meningkatnya persatuan dan kesatuan masyarakat; b. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan; c. Meningkatnya kemitraan antara masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan; d. Menirigkatnya kinerja pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan dalam mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan serta dalam rangka memberdayakan masyarakat; dan e. Meningkatnya rasa memiliki dan rasa tanggungjawab masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan. II. PENYELENGGARAAN 1. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Tingkat Provinsi diselenggarakan di setiap Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan di se1uruh wilayah Provinsi ; 2. Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 dilakukan dengan prinsip dari oleh dan untuk masyarakat dengan memperoleh dukungan/bantuan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah/Dinas/Instansi terkait se-provinsi ; dan 3. Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 di Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan me1ibatkan seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang terdapat di daerah seperti Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, RT/ RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) atau sebutan lainnya. I

-7 III. BIDANG-BIDANG KEGIATAN Bidang-bidang kegiatan yang dapat dilaksanakan di setiap Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan sesuai prioritas kebutuhan masyarakat, antara lain sebagai berikut: 1. Kegiatan gotong royong di bidang Kemasyarakatan meliputi: a. penguatan sistem keamanan lingkungan; b. pembangunan dan perneliharaan pos keamanan lingkungan; c. peningkatan kemampuan satuan Pertahanan SipiljHansip dan satuan Perlindungan MasyarakatjLinmas di Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan; d. penegakan ketenteraman dan ketertiban masyarakat; e. penyuluhan tentang ideologi negara, wawasan kebangsaan, serta persatuan dan kesatuan nasional; f. penyuluhan hukum yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat; g. penyuluhan tentang kesadaran membayar pajak; h. penggerakan partisipasi masyarakat dalam membangun Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan secara gotong royong dan swadaya; dan i. kegiatan lainnya yang berkaitan dengan bidang kemasyarakatan. 2. Kegiatan gotong royong bidang Ekonomi meliputi: a. Penguatan peranan koperasi dalam mendorong perekonomian masyarakat; b. Fasilitasi pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat; c. Fasilitasi pengembangan lembaga simpan pinja n; d. Pengembangan budidaya pertanian tanaman p<:,ngan dan hortikultura; e. Pengembangan budaya menabung di kalangan masyarakat; f. Pembangunan dan perbaikan prasarana perekonornian masyarakat (seperti bendungan desa, saluran irigasi, lantai jemur, lumbung pangan masyarakat, jalan desa, dermaga desa, tambatan perahu, dan prasarana perekonomian lainnya); dan g. Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. 3. Kegiatan gotong royong bidang Sosial Budaya dan Agama meliputi: a. Penyuluhan kesehatan (seperti kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan atau sanitasi, kesehatan reproduksi remaja, bahaya narkoba, bahaya HIVj AIDS); b. Pelayanan kesehatan massal (seperti Pe1ayanan Posyandu untuk ibu dan anak, imunisasi, khitanan massal, dll]; c. Bantuan bagi orang tua lanjut usia; d. Lomba kesehatan (seperti lomba makanan sehat dan bergizi, lomba balita sehat, dll); e. Pembangunan dan pemeliharaan prasarana kesehatan (seperti prasarana dan sarana Posyandu); f. Pembangunan dan pemeliharaan sarana olahraga; g. Perlombaan dan pertandingan olahraga; h. Pertemuan organisasi kepemudaan (seperti karang taruna, remaja masjid, dll); i. Perlombaan dan pertunjukan seni dan budaya; j. Pembangunan dan pemeliharaan sarana-sarana ibadah; dan k. Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan bidang sosial, budaya dan agama. /

-8 4. Kegiatan gotong royong bidang Lingkungan meliputi: a. Pembangunan dan pemeliharaan prasarana lingkungan Galan lingkungan, jembatan desa, drainase, prasarana persampahan, jamban, dan prasarana lingkungan lainnya); b. Pembangunan dan pemeliharaan sarana air bersih; c. Pembersihan dan penyehatan lingkungan pemukiman; d. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan; e. Konservasi, rehabilitasi, dan reboisasi lahan kritis; dan f. Kcgiatan lainnya yang berkaitan dengan bidang lingkungan. IV. PENGORGANISASIAN 1. Pernerintah Provinsi: a. Membentuk Tim Koordinasi Bulan Bhakti Cotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Tingkat Provinsi Tahun 2017 yang anggotanya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah Provinsi dan Instansiy lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah terkait sesuai dengan bidang kegiatan yang dijalankan; b. Mengarahkan dan memfasilitasi pemerintah KabupatenjKota dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi, pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat di KabupatenjKota; dan c. Menyusun laporan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Tingkat Provinsi dan menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri selaku Koordinator Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat melalui Gubernur. 2. Pemerintah KabupatenjKota: a. Membentuk Tim Fasilitasi Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Tingkat KabupatenjKota yang anggotanya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota serta Instansijlembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah yang terdapat di daerah masing-masing sesuai dengan bidang,-." kegiatan yang dijalankan; b. Memfasilitasi Kecamatan, Desa dan Kelurahan dalam perencanaan, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45; c. Melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, dan d. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Pemerintah KabupatenjKota kepada Gubernur. 3. Kecamatan: a. Membentuk Tim Pendamping Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 tingkat Kecamatan yang keanggotaannya terdiri dari perangkat kecamatan dan instansi terkait, Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan tokoh masyarakat Kecamatan; b. Tim Pendamping Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Tingkat Kecamatan me1akukan pendampingan terhadap Pemerintah Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan dalam menggerakkan masyarakat mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan pengembangan tindak lanjut kegiatan; I

-9 c. Melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi selama pe1aksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 di seluruh Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan di wilayahnya; dan d. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 tingkat Kecamatan kepada BupatijWalikota masing-masing. 4. Pemerintah DesaiPekon/ Kampung dan Kelurahan: a. Membentuk Tim Pelaksana Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Tingkat Desai Kelurahan yang keanggotaannya terdiri dari perangkat kelurahan dan instansi terkait, Lembaga Kemasyarakatan DesajPekonjKampung dan Kelurahan, Kader Pemberdayaan Masyarakat, LSM, dan tokoh masyarakat Desa, Pekon, Kampung, dan Kelurahan; dan b. Tim Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 Tingkat DesajPekonjKampung dan Kelurahan melakukan persiapan, pelaksanaan dan pengembangan tindak lanjut kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat bersama masyarakat. V. PEMBIAYAAN Biaya fasilitasi persiapan dan pe1aksanaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Be1anja Daerah KabupatenjKota, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Pekon, Kampung dan Kelurahan, serta Swadaya Masyarakat. VI. PENUTUP Dalam pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 di Tingkat Desa dan Kelurahan, agar mengacu pada pedoman ini dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.