IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN 4.. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten PPU secara geografis terletak pada posisi 6 o 9 3-6 o 56 35 Bujur Timur dan o 48 9 - o 36 37 Lintang Selatan. Secara keseluruhan Kabupaten PPU memiliki luas wilayah 3 333.6 km. Secara administratif, Kabupaten PPU terdiri dari 4 kecamatan (Lampiran ). Kabupaten PPU memiliki batas wilayah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Janan dan Loa Kulu, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Samboja, Kota Balikpapan dan Selat Makasar, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Long Kali, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Long Kali dan Kecamatan Bongan. Pemerintah Daerah Kabupaten PPU dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun, diresmikan tanggal April sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Pasir. Berdasarkan topografinya, Kabupaten PPU didominasi dengan bentuk wilayah berbukit dengan kemiringan lahan berkisar antara 5 sampai 4 persen. Bahkan pada sebagian wilayah ditemukan kawasan dengan kemiringan lahan lebih dari 4 persen. Bentuk wilayah datar berombak (kemiringan lahan sampai 8 persen) umumnya hanya berada pada daerah-daerah sepanjang aliran sungai, sepanjang garis pantai dan lembah pertemuan pada kawasan perbukitan. Berdasarkan jenis tanah, Kabupaten PPU didominasi oleh jenis ultisol yang mencapai lebih dari 5 persen dari luas wilayah. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan aktual untuk berbagai penggunaan budidaya pertanian, maka semua kecamatan di Kabupaten PPU sesuai untuk penanaman padi sawah.
46 Secara umum iklim di Kabupaten PPU tergolong tropik basah dengan curah hujan rata-rata lebih dari 5 mm per tahun dan jumlah hari hujan rata-rata lebih dari 6 hari per tahun. Musim kemarau berkisar antara Mei sampai Oktober dan musim penghujan antara November sampai April dengan suhu rata-rata antara 3 º C. Jumlah penduduk Kabupaten PPU pada tahun 5 berjumlah 4. ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar.5 persen per tahun. Jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 5 sebanyak 43.67 ribu jiwa dan sebesar 38.67 persen bekerja di sektor pertanian. Menurut kelompok umur, persentase penduduk usia produktif sebesar 6.93 persen. Berdasarkan distribusi penduduk menurut kelompok umur dapat dihitung besarnya dependency ratio atau angka ketergantungan. Angka ketergantungan menunjukkan jumlah penduduk yang secara ekonomi tidak aktif per seratus penduduk yang aktif secara ekonomi. Dependency ratio dapat diukur dengan menggunakan rasio antara jumlah penduduk kelompok -4 tahun dan 65 tahun ke atas terhadap penduduk kelompok umur 5-64 tahun. Angka ketergantungan di Kabupaten PPU sebesar 58.9 pada tahun 5. 4.. Gambaran Umum Produksi Padi Sawah dan Program Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat di Daerah Penelitian Berdasarkan sumbangan terhadap produksi padi sawah di Kabupaten PPU, Kecamatan Babulu merupakan sentra produksi padi sawah di Kabupaten PPU. Produksi padi sawah di Kabupaten PPU untuk setiap tahunnya selama 3-6 sebesar 33 persen berasal dari produksi padi sawah di Kecamatan Babulu. Perkembangan padi sawah di Kecamatan Babulu dilihat dari sisi luas panen, produksi, dan produktivitas memperlihatkan kecenderungan yang meningkat,
47 masing-masing dengan kenaikan 3.9 persen (luas panen), 8.77 persen (produksi), dan 4.73 persen (produktivitas). Meskipun mengalami peningkatan, namun peningkatan rata-rata per tahun di Kecamatan Babulu lebih rendah dari pada peningkatan rata-rata di Kabupaten PPU yang mencapai 9.87 persen, 3.59 persen, dan.7 persen sebagaimana disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Sawah di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 3-6 Tahun 3 4 5 6 Luas Panen (Ha) 5 856 5 48 6 49 6 495 Kecamatan Babulu Produksi (Ton) 8 4 7 68 33 8 35 7 Rata-Rata (Ton/ha) 4.78 5.9 5.9 5.49 Luas Panen (Ha) 7 7 878 8 96 Kabupaten PPU Produksi (Ton) 9 56 44 46 57 5 66 4 Rata-Rata (Ton/ha) 3.83 4.8 5.5 5. Rata-rata 6 7 3 34 5.6 64 49 93 4.55 Peningkatan rata-rata per tahun (%) 3.9 8.77 4.73 9.87 3.59.7 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten PPU, 7 Peningkatan rata-rata per tahun yang lebih tinggi pada tingkat Kabupaten PPU menunjukkan ada upaya dari pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi di semua kecamatan tidak terfokus pada satu kecamatan. Upaya tersebut dapat dilihat dari target tanam padi sawah di Kabupaten PPU untuk tahun 7-9 yang menunjukkan peningkatan luas tanam sebesar 8.59 persen. Penambahan luas areal tanam diharapkan mampu meningkatkan produksi. Upaya pemerintah daerah Kabupaten PPU ini juga didukung dengan kebijakan mengenai peningkatan ketahanan pangan yang direalisasikan berupa program BPLM. Program ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi padi sawah.
48 Program BPLM untuk usahatani padi sawah di Kabupaten PPU meliputi peningkatan produktivitas padi (P3) dan perluasan areal tanam (PAT). Adapun realisasi penyaluran dan pengembalian dana BPLM untuk usahatani padi sawah di Kabupaten PPU disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Realisasi Penyaluran dan Pengembalian Dana Program BPLM di Kabupaten Penajam Paser Utara Terhitung sampai dengan Oktober 6 Kecamatan Kelompok Tani Penerima BPLM Realisasi Penyaluran (Juta Rp) Pengembalian Dana (Juta Rp) 3 4 5 3 4 5 Babulu 47 44 3 885.45 Waru 6 - - - Penajam - 3 35 - - 9.97 Sepaku - 3 4 75.58 Total 5 4 5 5 48 375 79 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten PPU, 7 Tabel 5 menunjukkan bahwa penyaluran dana program BPLM terbesar pada Kecamatan Babulu untuk setiap tahunnya. Berdasarkan dana program BPLM yang telah dikembalikan, lebih dari 75 persen berasal dari kelompok tani di Kecamatan Babulu. Pembiayaan program BPLM bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bersifat stimulan dengan pola dekonsentrasi dan pola tugas pembantuan. Pengelolaan sumber pembiayaan mengacu pada UU No. 7 Tahun 3 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang No. I Tahun 4 tentang Pembendaharaan Negara. Pelaksanaan program BPLM di masing-masing kecamatan memerlukan sarana dan prasarana penunjang. Ketersediaan sarana yang memadai memudahkan petani dalam proses produksi dan penanganan pasca panen. Gambaran mengenai
49 ketersediaan sarana dan prasarana pertanian penunjang usahatani padi sawah di Kabupaten PPU disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Sarana dan Prasarana Penunjang Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 5 (Unit) Peralatan Kecamatan Total.Traktor a. Roda < 5 PK b. Roda 4 < 5 PK c. Roda 4 Besar < 5 PK. Hands Sprayer 3. Swing Fog 4. Emposan Tikus 5. Penggilingan Padi Besar 6. Penggilingan Padi Kecil 7. RMU 8. Pemecah Kulit Gabah 9. Penyosoh Beras Babulu Waru Penajam Sepaku 96 3 9 47 5 6 8 44 6 6 6 63 8 5 6 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten PPU, 6 333 35 4 85 3 84 8 44 Tabel 6 menunjukkan bahwa usahatani padi sawah cukup mendapat perhatian dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana dalam jumlah yang memadai. Kecamatan Babulu merupakan kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana yang paling banyak dibandingkan kecamatan-kecamatan lain. Secara tidak langsung memperlihatkan bahwa kecamatan Babulu menjadi sentra usahatani padi sawah di Kabupaten PPU.