KEWAJIBAN PNS PRIA TERHADAP ANAK TIRI PASCA BERCERAI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990

dokumen-dokumen yang mirip
KEWAJIBAN PELAPORAN DALAM HAL PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANGPERUBAHAN PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG

IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL


PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB III PROSEDUR PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990 TENTANG

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017

POKOK-POKOK PP. No. 10 TAHUN 1983 Jo PP. No. 45 TAHUN 1990 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PNS

PENGADILAN TINGG P U T U S A N. Nomor : 237/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEPASTIAN HUKUM PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

KAJIAN YURIDIS TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI PNS YANG MENTALAK ISTERI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 Website :

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DALAM...i. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM...ii. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI...iii

b. Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat, atau penjudi yang sukar disembuhkan,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaturan Hukum Prosedur Perizinan Perceraian Pegawai Negeri Sipil

HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK AKIBAT ADANYA PERCERAIAN (SUATU KASUS DI PN DENPASAR)

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BAB III PUTUSNYA PERKAWINAN KARENA MURTAD MENURUT HUKUM POSITIF. A. Putusnya Perkawinan karena Murtad dalam Hukum Positif di Indonesia

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN BERLANGSUNG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3019); 2. Und

BAB I PENDAHULUAN. Sunnatullah yang berlaku pada semua makhluk-nya, baik pada manusia, Allah SWT sebagai jalan bagi makhluk-nya untuk berkembang, dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

3 Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Sinar

STATUS KEPEMILIKAN ATAS SATUAN RUMAH SUSUN

M E M U T U S K A N. Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

RINGKASAN SKRIPSI AKIBAT HUKUM DARI PEMBATALAN PERKAWINAN TERHADAP STATUS ANAK

BAB II PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Pedoman Pernikahan PNS. Pernikahan PNS. Catatan. Perceraian 1 / 7

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

HAK ANAK TIRI TERHADAP WARIS DAN HIBAH ORANG TUA DITINJAU DARI HUKUM WARIS ISLAM

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB III MEKANISME PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan

(Izin Perkawinan dan Perceraian)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB II PERCERAIAN, NAFKAH DALAM KELUARGA DAN H{A<D{ANAH

PENGATURAN MENGENAI PENGANGKATAN ANAK YANG DILAKUKAN OLEH SESEORANG YANG TIDAK KAWIN

BAB II NAFKAH PASCA PERCERAIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1983 TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENERAPAN SANKSI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) AKIBAT TIDAK DIPENUHINYA HAK ISTERI DAN ANAK SETELAH PERCERAIAN SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila mereka melangsungkan perkawinan maka timbullah hak dan

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERKAWINAN KEDUA SEORANG ISTRI YANG DITINGGAL SUAMI MENJADI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KE LUAR NEGERI

PETUNJUK TEKNIS IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

SURAT EDARAN NOMOR : 08/SE/1983 TENTANG IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dalam semua tradisi hukum, baik civil law, common law, maupun

polus yang artinya banyak, dan gamein atau gamous, yang berarti kawin atau perkawinan.

HAK WARIS ANAK HASIL PROSES BAYI TABUNG DITINJAU DARI KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017. AKIBAT HUKUM PERCERAIAN BAGI PNS BERDASARKAN PP NOMOR 10 TAHUN 1983 jo PP NOMOR 45 TAHUN Oleh : Sakir 2

PERLINDUNGAN HAK JANDA PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAS GAJI BEKAS SUAMINYA

Prosiding SNaPP2014Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Sri Turatmiyah

BAB I PENDAHULUAN. (ekonomis) hingga ratusan juta rupiah menjadi semakin marak. Undian-undian

Standar Pelayanan Pengajuan Ijin Cerai

STATUS HUKUM ISTERI DARI PERKAWINAN SIRI YANG DICERAIKAN MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) DITINJAU DARI HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN BERBEDA AGAMA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

2. SETIAP PERKAWINAN HARUS DICATAT Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 ayat 2)

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

PROSEDUR PENGAJUAN GUGATAN DAN AKIBAT HUKUM ATAS PERCERAIAN TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI PENGADILAN NEGERI. Oleh : Ni Komang Dewi Mariani

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga. Melalui perkawinan dua insan yang berbeda disatukan, dengan

SEPERTIGA GAJI PEGAWAI NEGERI KEPADA ISTERI YANG DICERAIKAN (Suatu Penelitian Di Wilayah Hukum Mahkamah Syariyah Kota Banda Aceh)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perceraian (Putusan. Banyuwangi) perspektif UU No.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEDUDUKAN SUAMI ISTRI TERHADAP HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM HAL TERJADI PERCERAIAN: PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN HUKUM ADAT BALI

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

Jakarta, 22 Desember 1990 Kepada Yth. 1. Semua Menteri 2. Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 3. Jaksa Agung 4.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INFORMASI PRIBADI TERKAIT PRIVACY RIGHT

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB II KERANGKA TEORITIK. isteri tidak akan dapat hidup rukun lagi sebagai suami isteri

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THR) BAGI PEKERJA YANG DI PHK OLEH PENGUSAHA

KUISIONER HASIL SURVEI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Demikian menurut pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang. manusia dalam kehidupannya di dunia ini. 1

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SWASTA

BAB I PENDAHULUAN. seorang diri. Manusia yang merupakan mahluk sosial diciptakan oleh Tuhan

Disusun. Disusun oleh: FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. tangga dan keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami istri memikul

Presiden Republik Indonesia,

Kedudukan Pegawai Negeri Sipil Wanita Dalam Perkawinan Kedua. The Position of Women Civil Servants in the Second Marriage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

1 Kompilasi Hukum Islam, Instruksi Presiden No. 154 Tahun Kompilasi Hukum Islam. Instruksi Presiden No. 154 Tahun 1991.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebutkan bahwa perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERTIMBANGAN HAKIM MENGABULKAN CERAI GUGAT DENGAN SEBAB PENGURANGAN NAFKAH TERHADAP ISTERI

PROSEDUR BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai macam suku, budaya, bahasa dan agama.

PEDOMAN PRAKTIS BERPERKARA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

ANALISIS MENGENAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERZINAHAN DALAM PERSPEKTIF KUHP

Transkripsi:

KEWAJIBAN PNS PRIA TERHADAP ANAK TIRI PASCA BERCERAI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 1990 Oleh: Dien Zaelani Ni Luh Putu Astariyani Bagian Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT This paper is entitled as Obligation of Male Civil Servant to Stepchild After Divorce Based On Goverment Regulation No. 45 of 1990. It applies normative legal research methode combined with statute approaches. It will describe the obligation of male civil servant s salary division to the stepchild after divorce based on Governmental Regulation No.45 of 1990. The conclusion from this writing is that male civil servant doesn t have obligation of salary division to the stepchild after divorce. Keyword : Obligation, Male Civil Servants, Stepchild, Divorce ABSTRAK Tulisan ini berjudul Kewajiban PNS Pria terhadap Anak Tiri Pasca Bercerai Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990. Tulisan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Tulisan ini akan memaparkan mengenai kewajiban pembagian gaji pegawai negeri sipil pria terhadap anak tirinya pasca bercerai berdasarkan PP No. 45 Tahun 1990. Kesimpulan yang dapat ditarik dari tulisan ini adalah pegawai negeri sipil pria tidak memiliki kewajiban pembagian gaji kepada anak tirinya setelah bercerai. Kata kunci : Kewajiban, Pegawai Negeri Sipil Pria, Anak Tiri, Perceraian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan bangsa dan negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI 1945 alenia ke-4 yaitu untuk memajukan kesejahteraan. Demi mencapai masyarakat yang sejahtera bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan rumah tangga yang di awali dengan adanya suatu perkawinan. 1 1 Wirjono Prodjodikoro, 1981, Hukum Perkawinan di Indonesia, Sumur Bandung, Bandung, h. 7. 1

Tidak semua perkawinan berlangsung selamanya, karena berbagai faktor maka bisa berakibat putusnya perkawinan yang biasa disebut perceraian. Perceraian sendiri tentunya akan menimbulkan akibat hukum yang bisa berpengaruh terhadap suami, istri, dan anak. Dalam hal ini maka secara umum mengenai perceraian diatur dalam UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Khusus bagi Pegawai Negeri Sipil, berlaku PP Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. Karena melihat sudah terlalu lama PP No. 45 Tahun 1990 belum diperbaharui dan mengingat perkembangan zaman yang telah begitu pesat sehingga menimbulkan berbagai permasalahan terutama mengenai kekaburan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pegawai negeri sipil pria terhadap anak tiri pasca bercerai. Maka berdasarkan hal tersebut ditemukan suatu isu hukum yaitu: Kewajiban PNS Pria terhadap Anak Tiri Pasca Bercerai Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 1.2. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kewajiban pembagian gaji pegawai negeri sipil pria terhadap anak tirinya pasca bercerai berdasarkan PP No. 45 Tahun 1990. II. ISI MAKALAH 2.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan ini yaitu metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan yang artinya berfokus pada peraturan tertulis dengan menemukan aturan hukum, prinsip hukum, maupun doktrin guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 2 Terkait mengenai penelitian ini, maka hal yang dikaji adalah mengenai kaburnya norma terkait kewajiban pembagian gaji pegawai negeri sipil pria terhadap anak tirinya pasca bercerai Berdasarkan PP No. 45 Tahun 1990. 2.2. Hasil dan Pembahasan 2.2.1. Kewajiban pembagian gaji pegawai negeri sipil pria terhadap anak tirinya pasca bercerai berdasarkan PP No. 45 Tahun 1990. 2 Morris L Cohen, Kent C Olson, 2000, Legal Research In a Nutshell, Seventh Edition, WestGroup,ST.Paul,Minn, h. 1. 2

Secara umum biaya pemeliharaan anak setelah bercerai ditanggung oleh ayah sampai anak dewasa, telah bekerja, atau anak telah menikah. Kewajiban tersebut tetap menjadi kewajiban ayah walaupun pemeliharaan anak tidak padanya. 3 Kewajiban tersebut juga berlaku kepada PNS pria yang berstatus sebagai ayah. Namun bagi Pegawai Negeri Sipil, jumlah biaya yang wajib diberikan untuk pemeliharan anak telah diatur secara khusus. Pengaturan pembagian gaji PNS pria pasca bercerai terdapat dalam Pasal 8 PP No. 45 Tahun 1990 yang isinya adalah sebagai berikut : 1. Apabila perceraian terjadi atas kehendak Pegawai Negeri Sipil pria maka ia wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas isteri dan anak-anaknya. 2. Pembagian gaji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ialah sepertiga untuk Pegawai Negeri Sipil pria yang bersangkutan, sepertiga untuk bekas isterinya, dan sepertiga untuk anak atau anak-anaknya. 3. Apabila dari perkawinan tersebut tidak ada anak maka bagian gaji yang wajib diserahkan oleh Pegawai Negeri Sipil pria kepada bekas isterinya ialah setengah dari gajinya. 4. Pembagian gaji kepada bekas istri tidak diberikan apabila alasan perceraian disebabkan karena istri berzinah, dan atau melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap suami, dan atau istri menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan, dan atau istri telah meninggalkan suami selama dua tahun berturut-turut tanpa izin suami dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya. 5. Apabila perceraian terjadi atas kehendak isteri, maka ia tidak berhak atas bagian penghasilan dari bekas suaminya. 6. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) tidak berlaku, apabila istri minta cerai karena dimadu, dan/atau suami berzinah, dan/atau suami melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap istri, dan/atau suami menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan, dan atau suami telah meninggalkan istri selama dua tahun berturut-turut tanpa izin istri dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya. 7. Apabila bekas isteri Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari bekas suaminya menjadi hapus terhitung mulai ia kawin lagi. Ketentuan tersebut diatas yang secara khusus mengatur mengenai pembagian gaji PNS pria terhadap anaknya terdapat pada angka 1 dan 2 saja. Namun dalam ketentuan tersebut hanya menyebutkan mengenai anak saja, dan tidak jelas apakah yang dimaksud dengan anak tersebut hanya anak kandung atau mencangkup anak dari artian luas seperti anak angkat atau anak tiri. 3 Muhammad Syaifuddin, Sri Turatmiyah, Annalisa Yahanan, 2013, Hukum Perceraian, Sinar Grafika, jakarta, h. 372. 3

Melihat masih belum jelasnya pengertian mengenai anak yang dimaksud dalam pasal tersebut diatas, dan dalam PP No. 45 Tahun 1990 tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai pengertian anak, maka perlu dicari pengertian tentang anak yang dimaksud dari peraturan lain. Peraturan tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2. Pasal 42 UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan bahwa : Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam/atau sebagai akibat perkawinan yang sah. 3. Bab Pendahuluan bagian Pengertian huruf f Surat Edaran Nomor : 08/SE/1983 tentang Ijin Perkawinan dan Perceraian Pegawai Negeri Sipil menyebutkan bahwa anak adalah anak kandung yang dilahirkan dari perkawinan yang sah, anak yang disahkan, atau anak angkat. Berdasarkan ketentuan diatas maka anak tiri bukan termasuk kedalam anak yang harus diberikan pembagian gaji. Karena yang berhak menerima pembagian gaji adalah bekas istri dan anak (anak kandung yang dilahirkan dari perkawinan yang sah, anak yang disahkan, atau anak angkat). III. KESIMPULAN Pada prinsipnya, pengaturan pembagian gaji pegawai negeri sipil pria terhadap anak tiri pasca bercerai tidak diatur secara jelas dalam PP No. 45 Tahun 1990 tentang Ijin Perkawinan dan Perceraian Pegawai Negeri Sipil. Peraturan tersebut hanya menjelaskan apabila percerain terjadi karena kehendak PNS pria maka ia wajib menyerahkan sepertiga gajinya terhadap anaknya. Pengertian anak disini masih terlalu umum sehingga perlu melihat peraturan lain yang mendefinisikan pengertian anak tersebut. Setelah melihat peraturan yang lain yang meliputi UU Perlindungan Anak, UU Perkawinan, dan Surat Edaran Nomor : 08/SE/1983 maka PNS pria tidak wajib memberikan sebagian gajinya kepada anak tiri pasca bercerai karena anak tiri tidak termasuk kedalam pengertian anak yang dimaksud. 4

DAFTAR PUSTAKA Buku Cohen, Morris L. dan Kent C Olson, 2000, Legal Research In a Nutshell, Seventh Edition, West Group, St. Paul, Minnessota. Prodjodikoro, Wirjono, 1981, Hukum Perkawinan di Indonesia, Sumur Bandung, Bandung. Syaifuddin, Muhammad, Sri Turatmiyah, Annalisa Yahanan, 2013, Hukum Perceraian, Sinar Grafika, jakarta. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019) Undang-Undang No. 35 tahun 2014 tentang perubahan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606) Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3424) Surat Edaran Nomor : 08/SE/1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil 5