- 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan tidak mampu, Pemerintah telah menyelenggarakan program Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat miskin (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal) ; b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2581/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Kesehatan Masyarakat, perlu diatur dalam Peraturan Bupati ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut diatas, maka perlu diatur dengan Peraturan Bupati Berau. : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah TK II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
- 2 - Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4456) ; 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008, tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008) ; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 13). 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat ; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan ; 12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2581/MENKES/PER/XII/2011 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Jaminan Kesehatan Masyarakat ;
- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 2. Bupati adalah Bupati Berau. 3. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Berau. 4. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan yang selanjutnya disingkat DPPKK adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Berau. 6. Sistem Kesehatan Daerah yang selanjutnya disingkat SKD adalah Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten Berau yang di dalamnya terdapat beberapa sub-sistem, sebagai pedoman, acuan dalam penyelengaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Berau yang tak terlepas dari tatanan dan/atau aturan yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan Sistem Kesehatan Daerah Provinsi Kalimantan Timur (SKD-P) yang secara teknis memperhatikan dan menyesuaikan situasi dan kondisi Daerah Kabupaten Berau, guna terselenggaranya pembangunan kesehatan baik oleh Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. 7. Pusat Kesehatan Masyarakat atau disingkat Puskesmas adalah sarana pelayanan fungsional milik dan dikelola oleh Pemerintah Daerah untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu, termasuk pelayanan kesehatan 24 jam. 8. Jaminan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Jamkesmas adalah Program Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 9. Jaminan Persalinan yang selanjutnya disingkat Jampersal adalah program jaminan pembiayaan pertolongan persalinan bagi ibu melahirkan peserta Jamkesmas dan ibu bersalin yang tidak memiliki Jaminan Kesehatan lainnya, guna menekan atau menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak serta merupakan satu kesatuan dari Program Jamkesmas bersumber dana APBN. 10. Jaminan Kesehatan Provinsi selanjutnya disingkat Jamkesprov adalah Program Jaminan Kesehatan bagi 40% (empat puluh persen) dari jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak termasuk dalam kepesertaan Jamkesmas Pusat (Non-Jamkesmas) yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, sebagai bagian kesepakatan bersama / sharing kepesertaan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemerintah Provinsi 40%, Pemerintah Kabupaten/Kota 60%), yang diselenggarakan dan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 11. Jaminan Kesehatan Daerah selanjutnya disingkat Jamkesda adalah Program Jaminan Kesehatan bagi 60% (enam puluh persen) dari jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu Non Jamkesmas yang ada di Kabupaten Berau, sebagai bagian kesepakatan bersama / Sharing Kepesertaan antara Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, serta diselenggarakan dan dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Berau.
- 4-12. Jaringan Puskesmas adalah Puskesmas Pembantu, Polindes dan Poskesdes yang ada di Kabupaten Berau. 13. Retribusi kesehatan adalah obyek pendapatan yang dipungut dari masyarakat atas pelayanan kesehatan yang telah diberikan dan besarannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 14. Tindakan medis adalah tindakan yang dilaksanakan petugas medis/paramedis terhadap pasien dalam upaya penyembuhannya, sesuai prosedur dan indikasi medis serta tertuang dalam retribusi jasa umum. 15. Jasa Pelayanan adalah dana yang diberikan kepada pelaksana pelayanan kesehatan (medis, paramedis, non medis), sesuai dengan beban tanggung jawabnya. 16. Pendapatan adalah penerimaan yang diperoleh dari retribusi jasa pelayanan kesehatan atau adanya ketentuan lain tentang tarif pelayanan. BAB II RUANG LNGKUP PELAYANAN KESEHATAN Pasal 2 (1) Jamkesmas meliputi jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya dan transportasi rujukan peserta Jamkesmas dan biaya lain di Puskesmas perawatan. (2) Jampersal meliputi : a. pemeriksaan kehamilan ; b. pertolongan persalinan normal ; c. pelayanan nifas, termasuk Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan d. pelayanan bayi baru lahir ; e. penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir ; f. pelayanan rujukan. BAB III SUMBER, PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA Pasal 3 (1) Sumber dana pelayanan kesehatan peserta Jamkesmas dan Jampersal adalah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui Kementrian Kesehatan. (2) Dana yang terdapat di Rekening Jamkesmas dan Jampersal dibayarkan ke Puskesmas berdasarkan klaim yang diajukan oleh Puskesmas atas pelayanan yang telah diberikan kepada peserta pemegang kartu Jamkesmas dan/atau penerima manfaat Jampersal, melalui mekanisme retribusi pelayanan kesehatan. (3) Dana yang sudah menjadi pendapatan Puskesmas tersebut, disetorkan 100% (seratus persen) ke Kas Daerah oleh Puskesmas, melalui bendahara penerima Dinas Kesehatan.
- 5 - (4) Penggunaan dana Jamkesmas dan Jampersal di Puskesmas dan Jaringannya mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2581/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Jaminan Kesehatan Masyarakat. (5) Penggunaan dana Jamkesmas dan Jampersal, sebagaimana dimaksud pada ayat (4), terhitung sejak tanggal 1 Januari 2013. BAB IV PEMANFAATAN DANA Pasal 4 (1) Pemanfaatan dana Jamkesmas dan Jampersal di Puskesmas dan Jaringannya sebagaimana diatur dalam Pasal 2. (2) Kegiatan pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada peserta Jamkesmas dan penerima manfaat Jampersal dari masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan, selanjutnya diajukan klaimnya oleh Puskesmas kepada bendahara pengeluaran Jamkesmas dan Jampersal Dinas Kesehatan untuk dibayarkan, sehingga status dana tersebut menjadi pendapatan Puskesmas dan Jaringannya. BAB V TARIF PELAYANAN Pasal 5 (1) Besarnya tarif pelayanan kesehatan dasar bagi peserta Jamkesmas, berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. (2) Besarnya tarif pelayanan persalinan peserta Jamkesmas dan penerima manfaat Jampersal mengacu pada tarif Jampersal yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. BAB VI JASA PELAYANAN KESEHATAN Pasal 6 Dana yang sudah disetorkan ke Kas Daerah, kemudian ditarik kembali maksimal sebesar 50% (lima puluh persen) untuk retribusi pelayanan Jamkesmas dan minimal sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) untuk pelayanan Jampersal, yang selanjutnya diperuntukkan membayar Jasa Pelayanan (Jaspel) kepada petugas Puskesmas dan Jaringannya.
- 6 - BAB VII MEKANISME PENARIKAN DANA PERUNTUKAN PEMBAYARAN JASA PELAYANAN Pasal 7 (1) Dana hasil pendapatan retribusi pelayanan kesehatan di Puskesmas yang sudah disetorkan ke Kas Daerah ditarik sebagai peruntukan pembayaran Jasa Pelayanan bagi petugas Puskesmas, mengikuti Peraturan Perundang- Undangan tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, melalui Dokumen Pelaksanaan dan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Kesehatan. (2) Mekanisme selanjutnya akan ditindak lanjuti oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2581/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Jaminan Kesehatan Masyarakat. BAB VIII PENUTUP Pasal 8 Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Berau. Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 28 Agustus 2013 BUPATI BERAU, ttd H. MAKMUR HAPK Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 28 Agustus 2013 SEKRETARIS DAERAH, ttd H. JONIE MARHANSYAH Salinan sesuai dengan Aslinya Kepala Bagian Hukum dan Perundang-Undangan, ttd SRI EKA TAKARIYATI, SH, MM Pembina NIP. 19651212 199403 2 008 BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 NOMOR 21