DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BUPATI BANGKA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR : 3 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D =================================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 10 TAHUN 2002

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

Perda No. 6 / 2002 tentang Izin Pemakaian Tanah Pengairan atau Tanah Jalan Kabupaten Magelang.

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BANK ACEH SYARIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 5 TAHUN 2002

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SYARI AH RENGGALI KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN BULUNGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 9 TAHUN 2002

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 4 30 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KOTA BATU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KREDIT USAHA RAKYAT KECIL JAWA TIMUR MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur (PD. BPR KURK JATIM) sebagai salah satu sarana dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang berfungsi sebagai salah satu sektor pendapatan daerah perlu ditingkatkan fungsi dan peranannya sesuai kondisi perekonomian nasional ; b. bahwa sehubungan hal tersebut pada huruf a dan berdasarkan Undangundang Nomor 7 Tahun 1992 sebagai-mana telah diubah dengan Undangundang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, maka ketentuan tentang pendirian perbankan PD. BPR KURK JATIM sebagai mana telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 1994 perlu disesuaikan ; dengan menggabungkan 222 (dua ratus dua puluh dua) PD. BPR KURK di Jatim dan mengubah Bentuk Badan Hukumnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) BPR Jatim. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang mengadakan perubahan dalam Undang-undang tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur ; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3843); 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah juncto Undang-undang Nomor 6 Tahun 1969 ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan juncto Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3472) ; 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587) ; 6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero) (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3731) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3740) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3741) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1993 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ; Keputusan Menteri Keuangan Nomor 220/KMK.017/1993 tentang Bank Umum ; 13. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1993 tentang Perusahaan Daerah Bank Prekreditan Rakyat. Dengan Persetujuan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Jawa Timur MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG PENG- GABUNGAN DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KREDIT USAHA RAKYAT KECIL JAWA TIMUR MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Propinsi, adalah Propinsi Jawa Timur ; b. Pemerintah Propinsi, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur ; c. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Jawa Timur ; e. Pemerintah Kabupaten/Kota, adalah Pemerintah Kabupaten/Kota se Jawa Timur ; f. Perseroan Terbatas, adalah Badan Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan pelaksanaannya ; g. Perusahan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kredit Usaha Rakyat Kecil Jawa Timur yang selanjutnya disingkat PD. BPR KURK JATIM ; h. Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur yang selanjutnya disingkat PT. BPR Jatim ; i. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris ; j. Dewan Komisaris, adalah Dewan Komisaris PT. BPR Jatim ; k. Komisaris Utama, adalah Komisaris Utama PT. BPR Jatim ; l. Komisaris, adalah Komisaris PT. BPR Jatim ; m. Direksi, adalah Direksi PT. BPR Jatim ; n. Pegawai, adalah Pegawai PT. BPR Jatim ; o. Akta Pendirian, adalah akta pendirian PT. BPR Jatim ; p. Saham, adalah bukti kepemilikan modal PT. BPR Jatim ; q. Anggaran Dasar, adalah Anggaran Dasar PT. BPR Jatim. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3

BAB II PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH Pasal 2 222 (dua ratus dua puluh dua) PD. BPR KURK Jawa Timur yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 16 Tahun 1994 yang terdiri : a. 66 (enam puluh enam) PD BPR KURK Jawa Timur yang telah dikukuhkan sebagai Bank Perkreditan Rakyat, digabung menjadi 1 (satu) Bank Perkreditan Rakyat dan bentuk badan hukumnya yang semula Perusahaan Daerah diubah menjadi Perseroan Terbatas ; b. 156 (seratus lima puluh enam) PD BPR KURK Jawa Timur yang belum dikukuhkan sebagai Bank Perkreditan Rakyat, secara bertahap kekayaannya akan dihibahkan kedalam Perseroan Terbatas hasil penggabungan sebagaimana dimaksud pada huruf a. Pasal 3 (1) Dengan Penggabungan dan Perubahan Bentuk Badan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka seluruh kekayaan, usahausaha Perusahaan, hak dan kewajiban serta pegawai PD. BPR KURK JATIM dialihkan kepada PT. BPR Jatim sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku ; (2) Seluruh kekayaan PT. BPR Jatim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan. Pasal 4 Dalam rangka perubahan bentuk Badan Hukum PD.BPR KURK Jatim sebagaimana tersebut pasal 2, maka ; a. Gubernur diberikan wewenang untuk memproses perubahan bentuk Badan Hukum dimaksud sesuai dengan prosedur dan peraturan perundangundangan yang berlaku ; b. Berlaku semua ketentuan Peraturan perundang-undangan menyangkut perbankan dan ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan operasional perbankan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4

BAB III NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 5 (1) Dengan perubahan Bentuk Badan Hukum tersebut dalam pasal 2, Nama PD. BPR KURK Jatim berubah menjadi PT. BPR Jatim ; (2) PT. BPR Jatim berkedudukan dan berkantor pusat di Surabaya sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Timur dan dapat membuka Kantor Cabang, Cabang Pembantu, Perwakilan, Kantor Pelayanan Kas dan Unit Usaha lainnya. BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 6 (1) Perubahan Bentuk Badan Hukum tersebut dalam pasal 2 dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan disegala bidang serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Daerah dengan tujuan untuk meningkatkan tarap hidup rakyat melalui peningkatan pendapatan dan melindungi masyarakat dari pelepas uang ; (2) Perubahan Bentuk Badan Hukum PD. BPR KURK Jatim tidak mengubah fungsinya sebagai Bank Perkreditan Rakyat ; BAB V LAPANGAN USAHA Pasal 7 Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut dalam pasal 6, PT. BPR Jatim melakukan usaha di bidang perbankan dalam arti yang seluas-luasnya yang me-nunjang kegiatan usaha tersebut yang lazim dilakukan dalam kegiatan Perbankan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5

BAB VI PELAKSANAAN PENDIRIAN Pasal 8 Pelaksanaan pendirian PT. BPR Jatim dalam pasal 2 dilakukan sesuai ketentuan Undang-undang Nomor I Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas berikut peraturan pelaksanaan lainnya. BAB VII RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 9 (1) RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya; (2) Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya ; (3) RUPS diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun ; (4) RUPS tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir ; (5) RUPS lainnya dapat diadakan sewaktu-waktu ber-dasarkan kebutuhan ; (6) RUPS dipimpin oleh salah satu anggota Dewan Komisaris ; (7) Keputusan RUPS diambil berdasarkan atas musyawarah dan mufakat dengan memperhatikan peraturan per-undang-undangan yang berlaku ; (8) Tata tertib penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh RUPS, dengan berpedoman pada Anggaran Dasar. BAB VIII DEWAN KOMISARIS Pasal 10 (1) Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama dan sebanyakbanyaknya 3 (tiga) orang Anggota Komisaris ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6

(2) Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diajukan pemegang saham dan dapat diangkat kembali untuk jangka waktu tertentu ; (3) Prosedur, persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar. Pasal 11 Dewan Komisaris PT. BPR Jatim untuk pertama kali diangkat oleh Gubernur sampai ditetapkannya Dewan Komisaris baru oleh RUPS. BAB IX DIREKSI Pasal 12 (1) PT. BPR Jatim dipimpin oleh Direksi, yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan sekurang-kurangnya 2 (dua) Direktur ; (2) Direksi diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan pemegang saham untuk jangka waktu 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) masa jabatan ; (3) Prosedur persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Direksi diatur dalam Anggaran Dasar. Pasal 13 Direksi PT. BPR Jatim untuk pertama kali diangkat oleh Gubernur sampai ditetapkannya Direksi baru oleh RUPS. BAB X KEPEGAWAIAN Pasal 14 Pada saat pengesahan Akta Pendirian PT. BPR Jatim, seluruh Pegawai PD. BPR KURK Jatim beralih menjadi Pegawai PT. BPR Jatim. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7

Pasal 15 (1) Pegawai diangkat dan diberhentikan oleh Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; (2) Hak dan kewajiban pegawai diatur oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan kemampuan PT. BPR Jatim. BAB XI KEKAYAAN Pasal 16 (1) Kekayaan PT. BPR Jatim adalah nilai seluruh kekayaan PD. BPR KURK Jatim pada saat perubahan bentuk hukum ; (2) Nilai seluruh kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam laporan keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik terdaftar. Pasal 17 Pelepasan kekayaan PT. BPR Jatim dalam bentuk barang bergerak/tidak bergerak dapat dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XII MODAL DAN SAHAM Pasal 18 (1) Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham ; (2) Penyertaan modal disetor dilakukan oleh Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta pihak ketiga dengan ketentuan bahwa modal disetor sebagian besar dimiliki oleh Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8

(3) Ketentuan-ketentuan mengenai permodalan PT. BPR Jatim diatur dalam Anggaran Dasar termasuk ketentuan mengenai modal dasar dan modal yang ditempatkan serta disetor sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 19 (1) Modal dasar PT. BPR Jatim untuk pertama kali, ditetapkan sebesar Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah) ; (2) Dari jumlah modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemenuhan jumlah modal disetor yang merupakan penyertaan saham disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; (3) Modal dasar PT. BPR Jatim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Pemerintah Propinsi sebesar 70 % (tujuh puluh persen) ; b. Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar 10 % (sepuluh persen) ; c. Masyarakat, PT. Bank Jatim, Yayasan-yayasan, Perusahaan- Perusahaan yang terafiliasi dalam PT.Bank Jatim sebesar 20 (dua puluh persen) ; (4) Dalam mengadakan perubahan modal dasar, Pemerintah Propinsi selaku pemegang saham PT. BPR Jatim terlebih dahulu harus mendapat persetujuan DPRD ; (5) Perubahan modal dasar dimaksud pada ayat (4) selanjutnya ditetapkan oleh RUPS sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Pasal 20 (1) Bagian terbesar dari saham PT. BPR Jatim dimiliki oleh Pemerintah Propinsi ; (2) Pemerintah Propinsi memiliki hak suara khusus dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pasal 21 (1) Saham yang dikeluarkan oleh PT. BPR.Jatim adalah saham atas nama ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9

(2) Nilai nominal saham ditetapkan dalam Anggaran Dasar ; (3) Setiap pemegang saham, menurut hukum harus tunduk pada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS. Pasal 22 Ketentuan dan peraturan tentang daftar pemegang saham, pemindahtanganan saham dan duplikat saham diatur dalam peraturan tersendiri oleh RUPS dengan memper-hatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XIII TAHUN BUKU, RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pasal 23 (1) Tahun buku PT. BPR Jatim adalah tahun takwim ; (2) Rencana kerja dan anggaran diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh pengesahan ; (3) Pengesahan rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksuel pada ayat (2) harus dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berakhir. Pasal 24 Pada setiap tahun buku berakhir, dibuat laporan keuangan PT. BPR Jatim yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba/rugi yang telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar. BAB XIV PENETAPAN DAN PEMBAGIAN LABA BERSIH Pasal 25 (1) Laba bersih setelah dipotong pajak dan disahkan oleh RUPS, pembagiannya ditetapkan sebagai berikut : a. Deviden untuk Pemegang Saham... 45 % ; b. Cadangan Umum... 15 % ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10

c. Cadangan Tujuan... 20 % ; d. Dana Kesejahteraan... 10 % ; e. Jasa Produksi... 10 % ; (2) Perubahan pembagian laba bersih sebagaimana di-maksud pada ayat (1) ditetapkan melalui RUPS ; (3) Deviden yang menjadi bagian Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota seluruhnya disetor ke Kas Daerah masing-masing. BAB XV PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN PENGAMBILALIHAN Pasal 26 (1) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan PT. BPR Jatim ditetapkan oleh RUPS dengan ter-lebih dahulu mendapatkan persetujuan DPRD ; (2) Tata cara penggabungan, peleburan dan pengambilalihan PT. BPR Jatim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam Anggaran Dasar. BAB XVI PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal 27 (1) PT. BPR Jatim bubar karena : a. Keputusan RUPS ; b. Penetapan Pengadilan ; (2) Pembubaran dan likuidasi PT. BPR Jatim ditetapkan oleh RUPS dan penetapan Pengadilan, mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku ; (3) Tata cara pembubaran dan likuidasi PT. BPR Jatim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam Anggaran Dasar. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11

BAB XVII PENGAWASAN Pasal 28 Pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan dan mengelola PT. BPR Jatim dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB XVIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 Dalam proses perubahan bentuk Badan Hukum menjadi PT. BPR Jatim, maka Dewan Pengawas dan Direksi PD. BPR KURK Jatim masih tetap menjalankan tugas dan wewenang sampai dengan disahkannya Akte Pendirian PT. BPR Jatim oleh Pejabat yang berwenang. Pasal 30 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang menyangkut PT. BPR Jatim akan ditetapkan dalam Akte Pendirian dan Keputusan RUPS. BAB XIX KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 16 Tahun 1994 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi ; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12

Pasal 32 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 17 Juni 2000 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd. IMAM UTOMO. S Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13

Diundangkan da lam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Tirnur ol 26 Juni 2000 Nomor 8 Tahun 2000 Seri D. A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR Sekretaris Daerah ttd. Drs. SOENARJO, MSi Pembina Utama Madya NIP 510 040 479 Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KREDIT USAHA RAKYAT KECIL JAWA TIMUR MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT JAWA TIMUR I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah, maka dalam pengembangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus ditingkatkan fungsi dan peranannya sesuai kondisi perekonomian nasional. Upaya untuk mendukung usaha kearah pengembangan potensi BUMD dimaksud, perlu dilaksanakan langkah-langkah untuk mengoptimalkan kinerja Bank Perkreditan Rakyat Kredit Usaha Rakyat Kecil Jatim, sehingga dapat berfungsi antara lain sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dan eksistensinya dalam menghadapi persaingan usaha perbankan yang semakin ketat, serta lebih mampu mengikuti dinamika era perdagangan global dan pertumbuhan perekonomian daerah sehingga dapat berperan serta membantu Pemerintah menggerakan ekonomi kerakyatan. Sejalan dengan hal-hal tersebut diatas dan guna memenuhi surat Keputusan Bank Indonesia Nomor 32/35/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor 32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat, maka guna peningkatan efisiensi dan efektifitas diperlukan penggabungan 66 (enam puluh enam) PD Bank Perkreditan Rakyat Usaha Rakyat Kecil Jatim yang mendapatkan pengukuhan dari Bank Indonesia, menjadi 1 (satu) perusahaan dengan bentuk badan hukum Perseroan Terbatas Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur (PT BPR Jatim) dan secara bertahap menghibahkan kekayaan 156 (seratus lima puluh enam) PD BPR KURK Jatim yang belum mendapatkan pengukuhan dari Bank Indonesia kedalam PT BPR Jatim. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

Pasal 2 huruf a : Yang dimaksud dengan digabung adalah konsolidasi dari 66 (enam puluh enam) PD BPR KURK dengan cara mendirikan BPR baru dan membubarkan BPR-BPR yang akan dikon-solidasikan tanpa melikuidasi terlebih dahulu ; huruf b : Yang dimaksud dengan Hibah adalah menye-rahkan kekayaan 156 (seratus lima puluh enam) PD BPR KURK Jatim yang belum dikukuhkan sebagai BPR tanpa syarat apapun kepada Perseroan Terbatas hasil penggabungan. Pasal 3 sampai dengan 6 :Cukup jelas Pasal 7 : Yang dimaksud usaha yang seluas-luasnya adalah : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito ber-jangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu ; b. Memberikan kredit ; c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ; d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Pasal 8 : Cukup jelas Pasal 9 ayat (1) sampai dengan (4) : Cukup jelas Ayat (5) : RUPS lainnya adalah RUPS yang dilaksanakan diluar RUPS Tahunan. ayat (6) sampai dengan (8): Cukup jelas Pasal 10 sampai dengan 14 Cukup jelas Pasal 15 ayat (1) ayat (2) Pasal 16 : Cukup jelas : Pengaturan Pegawai yang menyangkut hak dan kewajiban pegawai harus mendapat per-setujuan Dewan Komisaris PT. BPR Jatim, sedang pelaksanaannya cukup ditangani oleh Direksi. : Cukup jelas Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

Pasal 17 Pasal 18 ayat (1) ayat (2) dan (3) : Yang dimaksud dengan pelepasan kekayaan adalah sesuai dengan pengertian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1997 dan dikecualikan untuk pelepasan kekayaan yang ada kaitan langsung dengan kegiatan operasional PT. BPR Jatim. : Pengertian modal dasar adalah jumlah dan nilai nominal saham maksimal yang boleh diterbitkan PT. BPR Jatim sesuai dengan anggaran dasarnya. : Cukup jelas Pasal 19 ayat (1) dan (2) : Cukup jelas Ayat (3) :Untuk Kabupaten/Kota dapat diikut serta-kan dalam pemilikan saham mengingat Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai salah satu pemilik. Ayat (4) : Kekuasaan Tertinggi Perseroan Terbatas adalah RUPS ; Untuk kepentingan RUPS ini hanya peme-gang saham dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur harus terlebih dahulu. Konsultasi untuk mendapat persetujuan DPRD sesuai dengan kebutuhan tentang yang berkaitan dengan perubahan Anggaran Dasar. Pasal 20 ayat (1) ayat (2) : Cukup jelas : Yang dimaksud dengan suara khusus adalah suara yang dimiliki oleh pemegang saham terbesar. Pasal 21 sampai dengan 32 Cukup Jelas Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3