LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perkreditan atau pembiayaan bank bagi bank umum; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

-1- QANUN ACEH NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BANK ACEH SYARIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

2017, No pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum untuk pengadaan tanah dan/atau pengolahan tanah; e. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I. KETENTUAN UMUM

NOMOR : 3 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007

-1- GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2005

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 10 TAHUN 2002

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH CILEGON MANDIRI MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH CILEGON MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dipandang perlu mengubah bentuk badan hukum Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri; b. bahwa perubahan bentuk badan hukum Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri adalah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon melalui perluasan gerak usaha dan pengembangan Badan Usaha Milik Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri; Mengingat...

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 2. Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3828); 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4420); 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5244); 9. Peraturan...

- 3-9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Badan Usaha Milik Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2008 Nomor 4); 12. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 12 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Daerah Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2009 Nomor 12); 13. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4978); 14. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5085); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CILEGON dan WALIKOTA CILEGON MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH CILEGON MANDIRI MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH CILEGON MANDIRI. BAB...

- 4 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Cilegon. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Cilegon. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cilegon sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. 5. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 6. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri yang selanjutnya disebut PD. BPRS Cilegon Mandiri adalah PD. BPRS Cilegon Mandiri milik Pemerintah Kota Cilegon. 7. Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri yang selanjutnya disebut PT. BPRS Cilegon Mandiri adalah PT. BPRS Cilegon Mandiri milik Pemerintah Kota Cilegon. 8. Perkreditan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. 9. Pembiayaan...

- 5-9. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa : a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna ; d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. 10. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan PT. BPRS Cilegon Mandiri, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar yang terdiri dari Direktur Utama dan Direktur. 11. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus atau memberikan nasehat kepada Direksi. 12. Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah. 13. Pegawai adalah pegawai pada PD. BPRS Cilegon Mandiri yang dialihkan status kepegawaiannya pada PT.BPRS Cilegon Mandiri. 14. Akta...

- 6-14. Akta Pendirian adalah Akta Pendirian PT. BPRS Cilegon Mandiri yang memuat Anggaran Dasar dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian PT. BPRS Cilegon Mandiri. 15. Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar PT. BPRS Cilegon Mandiri berikut perubahan-perubahannya. 16. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yamg tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar. 17. Pihak Ketiga adalah orang perorangan atau Badan Hukum Indonesia atau subjek Hukum Asing yang bekerjasama dengan PT. BPRS Cilegon Mandiri dalam penyertaan modal dan/atau hubungan kerja di bidang perbankan Syariah. 18. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. 19. Good Corporate Governance yang selanjutnya disebut GCG adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsipprinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran. BAB II PERUBAHAN BENTUK DAN NAMA BADAN HUKUM Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini, bentuk badan hukum pada PD. BPRS Cilegon Mandiri diubah menjadi Perseroan. (2) Nama Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah PT. BPRS Cilegon Mandiri. (3) Perubahan bentuk dan nama badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan Akta Notaris sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB...

- 7 - BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Bagian Kesatu Maksud Pasal 3 Maksud perubahan bentuk badan hukum PD. BPRS Cilegon Mandiri menjadi PT. BPRS Cilegon Mandiri adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara profesional yang berlandaskan atas Prinsip Syariah dan prinsip kehati-hatian serta dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Kedua Tujuan Pasal 4 Tujuan perubahan bentuk hukum PD. BPRS Cilegon Mandiri menjadi PT. BPRS Cilegon Mandiri adalah : a. memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk bertransaksi sesuai dengan prinsip Syariah; b. memberikan kesempatan kepada Pihak Ketiga untuk bekerjasama dengan perusahaan di bidang perbankan syariah; c. untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara profesional, efisien, produktif dan efektif; dan d. turut membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pemerataan pembangunan daerah. BAB IV PELAKSANAAN PERUBAHAN BENTUK HUKUM Pasal 5 (1) Walikota berwenang untuk memproses perubahan bentuk badan hukum lebih lanjut sesuai dengan prosedur dan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Terhadap perubahan bentuk badan hukum sebagaimana dalam Pasal 2, maka seluruh aset dan kekayaan di luar modal dasar PD. BPRS Cilegon Mandiri dialihkan kepada PT. BPRS Cilegon Mandiri. (3) Seluruh...

- 8 - (3) Seluruh kekayaan PT. BPRS Cilegon Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan saham Pemerintah Daerah pada PT. BPRS Cilegon Mandiri dan merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan. (4) Dengan perubahan bentuk hukum sebagaimana dalam Pasal 2, maka berlaku semua ketentuan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PEGAWAI Pasal 6 (1) Terhadap perubahan bentuk badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka pegawai PD. BPRS Cilegon Mandiri dialihkan status kepegawaiannya pada PT. BPRS Cilegon Mandiri. (2) Pegawai PT. BPRS Cilegon Mandiri diangkat dan diberhentikan oleh Direksi berdasarkan pertimbangan Dewan Komisaris. (3) Hal lain yang berkaitan dengan pegawai diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar. BAB VI KEGIATAN USAHA Pasal 7 (1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, PT. BPRS Cilegon Mandiri melakukan usaha perbankan Syariah serta kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Rincian usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Akta Pendirian. BAB...

- 9 - BAB VII KEDUDUKAN Pasal 8 (1) PT. BPRS Cilegon Mandiri berkantor pusat di Kota Cilegon. (2) PT. BPRS dapat membentuk cabang/kantor kas di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII MODAL DAN SAHAM Pasal 9 (1) Modal dasar PT. BPRS Cilegon Mandiri untuk pertama kali ditetapkan sebesar Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah). (2) Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kekayaan Pemerintah Daerah yang dipisahkan. (3) Penetapan modal dasar, modal disetor dan perubahan modal dasar dan modal disetor, serta nominal saham dan ketentuan lain mengenai saham Perseroan diatur dalam Anggaran Dasar dan ditetapkan dalam RUPS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX DEWAN KOMISARIS, DEWAN PENGAWAS SYARIAH, DAN DIREKSI Bagian Kesatu Dewan Komisaris Pasal 10 (1) Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 2 (dua) orang yang telah lulus uji kemampuan dan kepatutan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan wajib memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. (2) Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diajukan pemegang saham. (3) Dewan...

- 10 - (3) Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dengan berpedoman antara lain pada ketentuan Bank Indonesia mengenai pelaksanaan GCG. (4) Dewan Komisaris untuk yang pertama kali diangkat oleh Walikota. (5) Prosedur, persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang, pemberhentian, serta hal lain yang berkaitan dengan Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan RUPS dan selanjutnya diatur dalam Anggaran Dasar. Bagian Kedua Dewan Pengawas Syariah Pasal 11 (1) Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Dewan Syariah Nasional dan telah lulus uji kemampuan dan kepatutan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. (2) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah paling kurang 2 (dua) orang atau paling banyak 50% (li ma puluh persen) dari jumlah anggota Direksi. (4) Dewan Pengawas Syariah dipimpin oleh seorang ketua yang berasal dari salah satu anggota Dewan Pengawas Syariah. (5) Prosedur, persyaratan, pengangkatan, tugas dan wewenang, pemberhentian, serta hal lain yang berkaitan dengan Dewan Pengawas Syariah diatur dalam Anggaran Dasar. Bagian...

- 11 - Bagian Ketiga Direksi Pasal 12 (1) PT. BPRS Cilegon Mandiri dipimpin oleh Direksi, yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan paling banyak 2 (dua) orang Direktur. (2) Direksi diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh pemegang saham. (3) Pengelolaan PT. BPRS Cilegon Mandiri oleh Direksi dilaksanakan dengan berpedoman antara lain pada ketentuan Bank Indonesia mengenai pelaksanaan GCG. (4) Prosedur, persyaratan, pengangkatan, tugas dan wewenang, pemberhentian, serta hal lain yang berkaitan dengan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar. BAB X RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Pasal 13 (1) RUPS merupakan kekuasaan tertinggi dalam PT. BPRS Cilegon Mandiri. (2) RUPS dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. (3) RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya. (4) Keputusan RUPS didasarkan pada musyawarah untuk mencapai mufakat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Tata tertib penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh RUPS dengan berpedoman pada Anggaran Dasar. (6) Hal lain yang berkaitan dengan RUPS diatur dalam Anggaran Dasar. BAB...

- 12 - BAB XI PEMBUBARAN, PENGGABUNGAN, PENGAMBILALIHAN, DAN LIKUIDASI Pasal 14 (1) Pembubaran, penggabungan, pengambilalihan, dan likuidasi PT. BPRS Cilegon Mandiri ditetapkan melalui RUPS Luar Biasa dengan memperhatikan : a. Kepentingan perseroan dan para pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas b. Kepentingan masyarakat. (2) Tata cara pembubaran, penggabungan, pengambilalihan, dan likuidasi PT. BPRS Cilegon Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam Anggaran Dasar yang ditetapkan dalam Akta Notaris. BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 (1) Selama proses administrasi perubahan status badan hukum dan perubahan nama belum selesai maka PD. BPRS Cilegon Mandiri tetap beroperasi sesuai ketentuan yang berlaku. (2) Dalam proses perubahan status badan hukum dan perubahan nama dimaksud, maka Dewan Pengawas Syariah dan Direksi PD. BPRS Cilegon Mandiri menjalankan tugas dan wewenang masing-masing sampai dengan ditetapkannya Dewan Komisaris dan Direksi yang baru sesuai Peraturan Daerah ini. (3) Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah dikeluarkannya pengesahan Akta Pendirian PT. BPRS Cilegon Mandiri oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, RUPS menetapkan Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi PT. BPRS Cilegon Mandiri. Pasal 16 (1) Setelah proses administrasi perubahan status badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selesai, maka Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2005 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal lain mengenai pengaturan lebih lanjut PT. BPRS Cilegon Mandiri diatur dalam Anggaran Dasar. BAB...

- 13 - BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Cilegon. Ditetapkan di Cilegon pada tanggal 5 Oktober 2012 WALIKOTA CILEGON, ttd Tb. IMAN ARIYADI Diundangkan di Cilegon pada tanggal 5 Oktober 2012 SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON, ttd ABDUL HAKIM LUBIS LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2012 NOMOR 14