BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. harus memahami terlebih dahulu arti dari penelitian tindakan. Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (PTK/ classroom action reseach). Mills mendefinisikan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penilitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti bertujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktek pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang besifat releksi dengan melalukan tindakan-tindakan tertentu untuk memeperbaiki paraktek pembelajaran dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara lebih kualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. 1 Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Pemilihan metode penelitian tindakan kelas didasarkan atas dasar masalah dan tujuan penelitian yang menuntut adanya penyempurnaan (tindak lanjut) berdasarkan prinsip daur ulang secara reflektif, kolaboratif, dan partisipatif yang dipusatkan pada situasi sosial kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan sebagai strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata, kemudian melakukan refleksi terhadap hasil tindakan. Hasil dari refleksi tersebut dijadikan sebagai langkah pemilihan tindakan berikutnya sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan reflektif terhadap permasalahan, kemudian mencari pemecahan 1 Mohammmad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas ( Bandung: Wacana Prima, 2007 ), hal 20.

38 masalah dengan melakukan tindakan nyata yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah tersebut. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian dilakukan dikelasnya melalui refleksi diri dengan tujuan untu memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Karakteristik PTK adalah sebagai berikut: 1. Penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya 2. Metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak logar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian. 3. Fokus penelitian berupa kegiatan pemnbelajaran 4.Tujuannya memperbaiki pembelajaran. 2 B. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian : Bertempat di MI AS SALAM Tanjung Watestanjung Kec.Wringinanom Kab.Gresik 2. Waktu Penelitian : Dilakukan pada bulan Mei Semester genap tahun pelajaran 2013/ 2014. 3. Subyek Penelitian pada siswa kelas IVMI AS SALAM Tanjung Watestanjung Kec.Wringinanom Kab.Gresik. Dengan jumlah 28 siswa yang terdiri 15 lakilaki dan 13 perempuan. 2 Zainal Aqib,dkk, Penelitian Tindakan Kelas ( Bandung: Yama Widya, 2008 ),hal 3.

39 C. Prosedur Penelitian 1. Gambaran Umum Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Ada beberapa model penelitian tindakan kelas (PTK) yang dapat diterapkan dunia pendidikan, diantaranya: a) Model Kurt Lewin, b) Model Kemmis dan Mc Taggart, c) Model John Elliot, dan d) Model dave Ebbutt. Pada Penelitian ini peneliti menggunakan model Kurt Lewindisebutkan bahwa PTK pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewinpada tahun 1946. Adapun konsep inti pada PTK yang diperkenalkan oleh Kurt Lewinyaitu: (1) Perencanaan(planning) (2). Tindakan( acting), (3).Observasi (observing), (4).Refleksi( reflecting). 3 Kesemuanya dilakukan dalam bentuk siklus, masing-masing siklus terdirii dari beberapa komponen, yaitu tahap persiapan, Perencanaan(planning), tindakan( acting), observasi(observing), refleksi (reflecting), evaluasi dan revisi, serta kesimpulan. Gambar 3.1 Gambar alur PTK Model kurt Lewin 4 3 Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas ( Jambi: GP Pres, 2008 ),hal 28. 4 UIN Sunan Ampel Surabaya, Jurnal PTKPAI( Lab. PAI UIN Sunan Ampel Surabaya. 2013), hal 271

40 2. Rincian Prosedur Penelitian a. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah refleksi awal antara pendidik dan peneliti secara kolaboratif untuk mengidentifikasi permasalahan. Selanjutnya peneliti dan guru merumuskan permasalahan secara operasional, baik permasalahan dari siswa maupun permasalahan dari guru itu sendiri. b. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan alternatif upaya peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa, yaitu dengan penerapan paradigma pembelajaran konstruktivistik berupa pembelajaran kooperatif tipe NHT. 2) Menyusun rancangan tindakan yang akan dilaksanakan. Setelah mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan pembelajaran yang dihadapi, kemudian memutuskan pola perbaikan yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKnbagi siswa dengan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe tipe NHT. Pada tahap ini, dilakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu meliputi: a) Penentuan pembatasan materi yang akan diberikan. b) Pembentukan kelompok belajar berdasarkan prinsip kooperatif.

41 c) Menentukan skor awal berdasarkan hasil pre test pada pokok kajian yang telah diamati. d) Membuat skenario pembelajaran kooperatif tipe NHT. e) Menyusun lembar observasi pembelajaran kooperatif tipe NHT. c. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam bentuk siklus, tiap siklus dengan materi yang berbeda sesuai dengan berjalannya materi di sekolah. Sebelum pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan, dilakukan pre test untuk menentukan skor awal. Pada setiap akhir siklus dilakukan evaluasi hasil belajar, yaitu test untuk mengukur hasil pemahaman konsep setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. d. Pengamatan/Observasi Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran terhadap tiap kelompok siswa. Pengamatan dilakukan dengan meminta bantuan seorang guru dan/atau teman yang dapat berkolaborasi dengan peneliti dan guru pengajar materi pelajaran yang dilakukan tindakan padanya. e. Analisis dan Refleksi Pada kegiatan ini dianalisis hasil observasi. Hasil observasi didiskusikan dengan guru dan kepala sekolah mengenai hal-hal yang

42 berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran kooperatif. Hasil analisis berupa masukan-masukan yang digunakan untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. f. Evaluasi dan Revisi 1). Evaluasi Pada tahap pelaksanaan evaluasi digunakan dua (2) macam evaluasi, yaitu (1) evaluasi terhadap aktivitas siswa yang dilakukan melalui observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, (2) evaluasi berdasarkan keberhasilan pembelajaran dilihat dari segi hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn sesudah dilakukan tindakan. 2) Revisi Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, diperoleh temuan tingkat keberhasilan pembelajaran aspek keaktifan siswa di kelas selama proses pembelajaran dengan tipe NHT. Setelah itu daftar permasalahan yang muncul di lapangan dapat dijadikan sebagai dasar melakukan perencanaan ulang untuk penyempurnaan, merevisi rancangan yang dilaksanakan pada tindakan selanjutnya, sehingga akan mencapai hasil yang optimal. g. Kriteria Keberhasilan Tindakan Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria relatif, yaitu dengan membandingkan hasil sebelum tindakan dengan sesudah tindakan. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk memberikan makna terhadap keaktifan siswa dalam proses

43 pembelajaran, yaitu apabila 85% siswa dapat terlibat aktif dalam aktivitas belajar dan diskusi kelompok dengan memenuhi beberapa indikator, antara lain: mampu bekerjasama dan menjalin komunikasi dengan teman dan guru, menghargai kontribusi, bertanggung jawab. Serta pemahaman konsep siswa terhadap materi PKn telah memenuhi stándar minimal yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu sekurang-kurangnya 85% siswa memiliki nilai ulangan harian >70, maka tindakan dinyatakan berhasil. D. Prosedur Pelaksanaan Perbaikan Siklus 1. Prosedur Pelaksanaan Pra Siklus Kenyataan dalam proses pembelajaran konsep pemahaman bahasa arab merupakan hal yang sering kali dianggapa sulit oleh para siswa. Hal ini sesuai dengan dialami oleh peneliti sebagai peneliti tindakan kelas IVdi MI AS SALAM Tanjung Watestanjung Kec.Wringinanom Kab.Gresik Dalam hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas. Dari pengamatan peneliti, diperoleh data-data, bahwa minat siswa untuk mengikuti pelajaran kurang, metode yang dipakai guru kurang sesuai dengan bahan pembelajaran yang diajarkan, dan pada saat pembelajaran siswa cenderung sulit memusatkan perhatian.

44 2. Prosedur Pelaksanaan Perbaikan Siklus 1 a. Perencanaan Pada tahap ini direncanakan semua kegiatan yang akan menunjang kelancaran perbaikan pembelajaran dan pengambilan data. Perencanaan dilakukan oleh peneliti bersama teman sejawat dan guru, meliputi hal-hal sebagai berikut : 1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus 1 berdasarkan hasil refleksi awal terhadap perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran pra-siklus. 2) Perencanaan bahan ajar, media, dan lembar kerja siswa/lks.(terlampir) 3) Menyusun instrumen pengumpulan data : a) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT meliputi : mendengarkan/ memperhatikan penjelasan siswa/guru, mengerjakan LKS/latihan/ kuis, bertanya antar siswa dan guru, mengungkapkan ide/pendapat, perilaku yang tidak relevan dengan KBM. b) Lembar pengamatan keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT meliputi : menghargai pendapat orang lain, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan/menanggapi.

45 c) Lembar pengamatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Data diperoleh dari tes hasil belajar setelah pembelajaran. d) Lembar pengamatan respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. Mengunakan angket tentang tanggapan atau penilaian terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. 4) Menetapkan kriteria keberhasilan pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini, perbaikan dianggap berhasil apabila ketuntasan mencapai 85%. b. Pelaksanaan Setelah melalui tahap persiapan, peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat dan juga menyiapkan pengamatan yaitu teman sejawat dan guru yang bertugas membantu dalam pengumpulan data selama pembelajaran. Selama proses belajar mengajar, teman sejawat dan guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan keterampilan peneliti dalam mengelola pembelajaran. Diakhir pelaksanaan perbaikan pada siklus 1 peneliti memberikan tes akhir kepada siswa. c. Pengumpulan data Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan guru melakukan pengumpulan data proses dan hasil belajar, untuk selanjutnya diolah, dianalisis dan diinterpretasi. Instrument penelitian yang digunakan adalah :

46 1) Lembar soal tes hasil belajar Instrument ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai patokan untuk mengukur kemampuan siswa dan ketuntasan belajar siswa dalam menguasai mata pelajaran PKn 2) Lembar pengamatan aktivitas siswa Instrument ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipenht. Angket ini diisi oleh teman sejawat dan dilakukan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. 3) Lembar pengamatan keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT Instrument ini digunakan untuk mengamati ketrampilan siswa dalam melakukan pembelajaran dengan kooperatif tipe NHT. Angket ini diisi oleh teman sejawat dan dilakukan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. 4) Lembar angket respon siswa Instrument ini dilakukan untuk mengetahui pendapat dan komentar siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. Angket ini diberikan pada akhir perbaikan pembelajaran siklus 1. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti merefleksikan atau mengevaluasi perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi akan dijadikan masukan

47 atau saran untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar pada putaran selanjutnya. 3. Prosedur pelaksanaan perbaikan siklus II a. Perencanaan Pada tahap ini direncanakan semua kegiatan yang akan menunjang kelancaran perbaikan pembelajaran dan pengambilan data. Perencanaan dilakukan oleh peneliti bersama teman sejawat dan guru berdasarkan refleksi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I, meliputi hal-hal sebagai berikut : 1) Menyusun rencana perbaikan penbelajaran siklus II berdasarkan hasil refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran siklus I.(Terlampir) 2) Merencanakan bahan ajar, media, dan Lembar Kerja Siswa/LKS.(Terlampir) 3) Menyusun instrument pengumpulan data a) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT meliputi : mendengarkan/ memperhatikan penjelasan siswa/guru, mengerjakan LKS/latihan/kuis, bertanya antar siswa dan guru, mengungkapkan ide/pendapat, perilaku yang tidak relevan dangan KBM. b) Lembar pengamatan keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajara kooperatif tipe NHT meliputi : menghargai pendapat orang lain, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendengarkan

48 secara aktif, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan/ menanggapi. c) Lembar pengamatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipenht. Data diperoleh dari tes hasil belajar setelah pembelajaran. d) Lembar pengamatan respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan angket tentang tanggapan atau penilaian terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. 4) Menetapkan kriteria keberhasilan pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini, perbaikan dianggap berhasil apabila ketuntasan mencapai 85%. b. Pelaksanaan Setelah melalui tahap persiapan, peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Dan juga menyiapkan pengamatan yaitu teman sejawat dan guru yang bertugas membantu dalam pengumpulan data selama pembelajaran. Selama proses belajar mengajar, teman sejawat dan guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan keterampilan peneliti dalam mengelola pembelajaran. Diakhir pelaksanaan perbaikan pada siklus II peneliti memberikan tes akhir kepada siswa. c. Pengumpulan data Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan guru melakukan pengumpulan data proses dan hasil belajar, untuk selanjutnya diolah,

49 dianalisis, dan diinterpretasi. Instrument penelitian yang digunakan adalah: 1) Lembar soal tes hasil belajar Instrument ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai patokan untuk mengukur kemampuan siswa dan ketentusan belajar siswa dalam menguasai materipkn Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Tes ini dilakukan di akhir pembelajaran. 2) Lembar angket respon siswa Instrument ini dilakukan untuk mengetahui pendapat dan komentar siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. Angket ini diberikan pada akhir perbaikan pembelajaran siklus II. 3) Lembar pengamatan aktivitas siswa Instrument ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT. Angket ini diisi oleh teman sejawat dan dilakukan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. 4) Lembar pengamatan keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT Instrument ini digunakan untuk mengamati keterampilan siswa dalam melakukan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Angket ini diisi oleh teman sejawat dan dilakukan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

50 d. Refleksi Pada tahap ini peneliti dibantu teman sejawat merefleksikan atau mengevaluasi perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II. Hasil refleksi ini dijadikan dasar apakah perbaikan pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya atau tidak. Dari hasil refleksi siklus II akan dijadikan masukan atau saran untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar pada siklus III dikarenakan siklus II dianggap belum memenuhi target yang diharapkan. 4. Prosedur pelaksanaan perbaikan siklus III a. Perencanaan Pada tahap ini direncanakan semua kegiatan yang akan menunjang kelancaran perbaikan pembelajaran dan pengambilan data. Perencanaan dilakukan oleh peneliti bersama teman sejawat dan guru berdasarkan refleksi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II, meliputi hal-hal sebagai berikut : 1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus III berdasarkan hasil refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran siklus II.(Terlampir) 2) Merencanakan bahan ajar, media, dan Lembar Kerja Siswa/LKS.(Terlampir) 3) Menyusun instrument pengumpulan data a) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT meliputi : mendengarkan/ memperhatikan penjelasan

51 siswa/guru, mengerjakan LKS/latihan/kuis, bertanya antar siswa dan guru, mengungkapkan ide/pendapat, perilaku yang tidak relevan dangan KBM. b) Lembar pengamatan keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT meliputi : menghargai pendapat orang lain, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan/ menanggapi. c) Lembar pengamatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Data diperoleh dari tes hasil belajar setelah pembelajaran. d) Lembar pengamatan respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. Mengunakan angket tentang tanggapan atau penilaian terhadap pembelajaran kooperatif tipenht. 4) Menetapkan kriteria keberhasilan pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini, perbaikan dianggap berhasil apabila ketuntasan mencapai 85%. b. Pelaksanaan Setelah melalui tahap persiapan, peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Dan juga menyiapkan pengamatan yaitu teman sejawat dan guru yang bertugas membantu dalam pengumpulan data selama pembelajaran. Selama proses belajar mengajar, teman sejawat dan guru melakukan pengamatan terhadap

52 aktivitas siswa dan keterampilan peneliti dalam mengelola pembelajaran. Diakhir pelaksanaan perbaikan pada siklus III peneliti memberikan tes akhir kepada siswa. c. Pengumpulan data Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan guru melakukan pengumpulan data proses dan hasil belajar, untuk selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasi. Instrument penelitian yang digunakan adalah : 1) Lembar soal tes hasil belajar Instrument ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai patokan untuk mengukur kemampuan siswa dan ketentusan belajar siswa dalam menguasai materi PKn Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Tes ini dilakukan di akhir pembelajaran. 2) Lembar pengamatan aktifitas siswa Instrument ini digunakan untuk mengamati aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT. Angket ini diisi olehsejawat dan dilakukan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. 3) Lembar pengamatan keterampilan kooperatif siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT Instrument ini digunakan untuk mengamati keterampilan siswa dalam melakukan pembelajaran dengan kooperatif tipe NHT. Angket

53 ini diisi oleh teman sejawat dan dilakukan pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. 4) Lembar angket respon siswa Instrument ini dilakukan untuk mengetahui pendapat dan komentar siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. Angket ini diberikan pada akhir perbaikan pembelajaran siklus III. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti dibantu teman sejawat merefleksikan atau mengevaluasi perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus III. Hasil refleksi ini dijadikan dasar apakah perbaikan pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya atau tidak. penelitian ini, perbaikan pembelajaran hanya dilakukan hingga siklus III, karena dari hasil yang telah dicapai pada suklus III telah menunjukkan hasil yang maksimal dan kriteria ketentuan belajar yang telah direncanakan dapat dicapai. E. Teknik Pengumpulan Data Adapun pengumpulan data yang diperoleh untuk mengumpulkan data ini, peneliti menggunakan beberapa metode, antara lain: a. Metode Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti. 5 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,hal22.

54 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian dan kondisi pembelajaran, sarana serta prsarana yang ada di MI AS SALAM Tanjung Watestanjung Kec.Wringinanom Kab.Gresik b. Metode Interview (wawancara) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. c. Angket Angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi, atau hal-hal yang lain. 6 Metode ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipenht pada pelajaran PKn kelas IV MI AS SALAM Tanjung Watestanjung Kec.Wringinanom Kab.Gresik. Penulis menggunakan metode ini dengan alasan : 1) Hasil belajar akademik struktural, untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2) Pengakuan adanya keragaman, bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai latar belakang. 3) Pengembangan ketrampilan sosial, bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan siswa. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,hal151.

55 d. Tes Teknik ini digunakan untuk mengukur hasil belajar NHT siswa, khususnya mengenai penguasaan terhadap materi pokok bahasan yang diajarkan dengan menggunakan paradigma pembelajaran konstruktivistik berupa pembelajaran kooperatif tipenht. Instrumen yang digunakan adalah soal yang terdiri dari pilihan ganda yang dibuat oleh peneliti. e. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya. 7 f. Metode Diskusi yaitu metode pengumpulan dari salah satu teknik belajar yang dilakukan oleh guru di sekolah, di dalam diskusi ini proses belajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semua aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar. 8 F. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Lembar tes tertulis. Soal tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKnsetelah diadakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil tes yang diperoleh juga 7 Ibid., hal 231. 8 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006 ),87

56 digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. 2. Lembar pengamatan aktivitas siswa. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan secara langsung pada saat KBM dikelas oleh dua orang pengamat. Lembar pengamatan aktivitas siswa ini disusun dengan melibatkan aspek-aspek tingkah laku siswa yang akan diteliti. 3. Angket respon siswa Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Metode angket ini digunakan untuk mengumpulkan data dari siswa tentang respon/pendapat siswa mengenai metode pembelajaran Kooperatif tipe NHT. G. Teknik Analisa Data Untuk menganalisa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa deskriptif berbentuk uraian yang logis dan sistematis, untuk memperkuat analisa deskriptif tersebut, peneliti dapat menggunakan tabel frekuensi jawaban responden dengan rumus sebagai berikut : a. Analisis tes hasil belajar siswa. Untuk mengetahui tinggi rendahnya rata-rata nilai digunakan rumus sebagai berikut :

57 M X = Mean atau rata-rata = Jumlah nilai N = Jumlah Responden 9 Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan mengenai aktifitas dan ketrampilan siswa dengan teknik prosentase (%) frekwensi aktifitas siswa yakni jumlah yang muncul dibagi dengan jumlah siswa dikali 100%. Untuk memperoleh frekwensi relatif (angka persen %) digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan : P = Angka Prosentase F = Frekuensi yang sedang dicapai prosentasenya N = Number Of Cases (Jumlah Frekwensi/ banyaknya individu) 10 b. Analisis untuk lembar angket Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT peneliti menggunakan lembar angket yang berisikan 9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 3(Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1986), hal 246. 10 UIN Sunan Ampel Surabaya, Jurnal PTKPAI ( Lab. PAI UIN Sunan Ampel Surabaya. 2013), hal 124

58 pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab oleh siswa, dan untuk mengetahui bagaimana besar peningkatan respon siswa peneliti menggunakan rumus sebagai berikut: Untuk setiap nomor pertanyaan: P P Siswa. yang. menjawab. YA x100% P: Prosentase jawaban Ya Siswa Siswa. yang. menjawab. TIDAK x100% P: Prosentase jawaban tidak Siswa