BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah dipersyaratkan. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang tersedia. Demikian pula cara penggunaannya, harus mengikuti prosedur pengoperasian dan perawatannya, sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan untuk pekerjaan Pelat,Balok, Kolom, Shearwall dan Corewall lantai 7 sampai dengan lantai 15, yaitu: 5.1.1 Alat Berat a. Tower Crane Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat, Tower Crane (TC) sering digunakan sebagai alat bantu untuk pemindahan material secara vertikal dan horisontal. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan TC perlu dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi. Pada proyek bangunan bertingkat TC pada umumnya digunakan untuk pekerjaan pengangkatan material-material (seperti baja tulangan, semen/mortar, dan kolom/balok baja) dan pengangkatan alat-alat (seperti Excavator, Concrete Bucket, bekisting dan scafolder). Dalam penggunaan TC untuk banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan TC maka dibutuhkan program yang dapat menghitung efektivitas Reynaldi : 41109010026 V - 1
penggunaan TC. Perkiraan waktu penggunaan TC mencakup waktu untuk gerakan vertikal (hoist), berputar (swing) dan horisontal (trolley) dapat dihitung secara matematis untuk setiap jenis pekerjaan TC, dengan memperhitungkan faktor kondisi pekerjaan dan kondisi manajemen. Pada Proyek The Providence Park Residences digunakan 2 (dua) unit TC: TC1 jangkauan 60 m, kapasitas ujung sebesar 1,5 ton dan kapasitas maximum 4 ton, tinggi crane 60 m, milik P.T NRC dioperasikan untuk pembangunan tower utara dimana waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator. TC2 jangkauan 60 m, kapasitas ujung sebesar 1,5 ton dan kapasitas maximum 4 ton, tinggi crane 60 m, milik P.T NRC dioperasikan untuk pembangunan tower selatan dimana waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator. Kedua tower crane tersebut termasuk jenis supported static base crane yang berdiri secara tetap pada fondasi sementara dan untuk kekakuannya di angkur ke bagian gedung yang selesai di bangun tiap 13 ruas rangka tower crane. 1) Cara kerja tower crane a) Mekanisme pengangkat (hoisting mechanisme). Digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja mekanisme pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja. Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem Reynaldi : 41109010026 V - 2
puli. Setelah itu kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut. b) Mekanisme penjalan (traveling mechanisme). Digunakan untuk memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane(pengangkat) secara horizontal. Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut. c) Mekanisme pemutar (slewing mechanisme). Digunakan untuk memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya. Cara kerja mekanisme pemutar adalah: motor penggerak pada mekanisme pemutar yang dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan dari motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi putaran yang diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan dengan meja putar yang ada pada bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin Reynaldi : 41109010026 V - 3
mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut. 2) Bagian utama tower crane : a) Rangka b) Kabel Baja (Ropes) c) Kait (Hook) d) Pulley (Shave) e) Drum penggulung kabel baja f) Motor Penggerak g) Bobot penyeimbang (Counter Weight) b. Truck Mixer Gambar 5.1. Tower Crane Truck mixer digunakan untuk mengangkut beton campuran dari batching plant ke lokasi proyek yang akan dilakukan pengecoran. Pembuatan beton campuran tidak dapat dilakukan di dalam proyek, sehingga diperlukan truck mixer untuk Reynaldi : 41109010026 V - 4
mengangkutnya. Truck mixer berguna karena pada saat pengangkutan campuran beton terus diputar, sehingga beton tidak mengeras. Truck mixer yang digunakan berkapasitas 6 m 3. Truck mixer dilengkapi tangki air yang berfungsi untuk membersihkan pengaduk dari sisa-sisa campuran beton. Untuk pengecoran ini bekerjasama dengan PT Pionir Beton. c. Concrete Pump Gambar 5.2. Truck Mixer Alat ini digunakan untuk mengecor, dimana lokasi yang akan dicor tersebut jauh atau berada pada ketinggian tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pipa-pipa yang dapat disambung sehingga campuran beton dapat menuju ke lokasi yang akan di cor. Cara kerja alat ini yaitu dengan cara memberikan tekanan udara ke pipa yang akan dimasukkan campuran beton, sehingga adukan dapat sampai ke lokasi pengecoran. Pada Proyek The Providence Park pengadaan concrete pump truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab, alat ini mempunyai kapasitas pengecoran ±25m 3 per jam. Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang penting dalam berjalannya suatu proyek mengingat fungsi dari concrete pump truck adalah sebagai pemompa cor, sehingga apabila alat ini mengalami kerusakan akan menyebabkan schedule pekerjaan menjadi terlambat. Reynaldi : 41109010026 V - 5
Gambar 5.3. Concrete Pump d. Concrete Bucket Alat ini digunakan untuk menampung ready mix yang berada di truck mixer, kemudian diangkut oleh tower crane untuk dibawa ke lokasi pengecoran. Alat ini hanya bisa melakukan pengecoran dalam kapasitas kecil dengan campuran beton yang lebih encer, biasa digunakan untuk mengecor kolom, shear wall, dan core wall. 5.1.2 Alat Pembesian a. Bar Bender Gambar 5.4. Concrete Bucket Reynaldi : 41109010026 V - 6
Bar Bender digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai dengan peruntukkan, seperti membuat sengkang, kait, dan sebagainya. Alat ini menggunakan sistem hidrolis, sehingga dapat dengan mudah membengkokkan besi baja. b. Bar Cutter Gambar 5.5. Bar Bender Bar Cutter digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai dengan kebutuhan panjang dari baja tulangan itu sendiri. Cara kerja dari bar cutter ini yaitu dengan menggunakan tenaga listrik, dan membutuhkan dua orang pekerja, dimana seorang pekerja mengarahkan posisi besi, dan seorang lagi mengoperasikan bar cutter. Gambar 5.1.6 Bar Cutter Reynaldi : 41109010026 V - 7
e. Bor Listrik Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada pelat lantai saat pemasangan bekisting, terutama untuk pekerjaan pengecoran kolom dan corewall. Alat ini juga digunakan untuk membuat lubang untuk menyambung tulangan overstek yang patah pada saat di keluarkan dari balok beton bertulang. f. Pompa Air Gambar 5.1.17 Bor Listrik Pompa air adalah alat yang digunakan untuk (dewatering) memompa air tanah yang keluar dari rembesan di diafragma wall dan air hujan yang menggenang pada saat pekerjaan basement berlangsung. Alat ini digunakan pada saat pekerjaan basement agar air tanah yang keluar tidak mengganggu pekerjaan, dan agar tidak ada genangan air saat pekerjaan pengecoran. Pompa ini biasanya diletakkan di permukaan tanah yang memiliki elevasi tertendah, supaya air mengalir ke satu arah dan berkumpul dalam satu genangan, sehingga mudah untuk dipompa keluar. Reynaldi : 41109010026 V - 10
g. Thermo Coupler Gambar 5.1.14 Pompa Air Gambar 5.1.f Pompa Alat ini digunakan untuk mengukur suhu beton. Pada pengecoran Pelat basement 3 pemeriksaan suhu ini wajib dilakukan tiap 2 jam sekali di setiap titik yang sudah ditentukan. Alasan menggunakan alat ini dikarenakan agar tidak terjadi pengerasan beton secara sepihak, yang dapat mengakibatkan lapisan beton tidak menyatu karena pengecoran dilakukan 2 lapis. Dan juga supaya suhu beton tidak terlalu panas, karena jika suhu terlalu panas akan terjadi retak pada beton. Namun pada pengerjaan struktur lantai 11 15 alat ini sudah jarang di gunakan. Gambar 5.1.15 Thermo Coupler Reynaldi : 41109010026 V - 11
h. Blower Alat ini digunakan untuk mengatur suhu di basement agar para pekerja dapat bekerja dengan lebih nyaman. Kerena suhu di basement lebih tinggi dibandingkan dengan suhu normal ruangan. Pada umumnya fungsi blower ini seperti kipas angin. i. Trower Finish Gambar 5.1.16 Blower Alat ini digunakan untuk meratakan permukaan pelat lantai yang dicor. Penggunaannya setelah pelat lantai beton setengah mengering, ditaburkan bahan tambah pengeras lantai beton (floor hardener) secara merata, lalu digunakan alat trower finish. Trower Finish Reynaldi : 41109010026 V - 12
5.1.11 Bekisting Bekisting dipasang sebelum dilakukan pengecoran. Guna dari bekisiting adalah untuk menampung dan membentuk beton di tempatnya sesuai dengan bentuk yang telah didesain. Bekisting sebelum dipasang bagian ratanya diberi cairan pelumas, supaya pada saat pelepasan bekisting beton tidak menempel pada bekisting. Bekisting yang digunakan pada proyek The Providence Park diantara lain adalah bekisting sistem PERI (climbing form work) untuk shear/core wall dan kolom sementara untuk balok dan pelat lantai menggunakan bekisting konvensional multiplek dan PERI Girder. Gambar 5.1.11 Bekisting 5.1.12 Scaffolding Alat ini digunakan untuk penyangga, biasanya digunakan untuk menyangga bekisting pada saat pengecoran plat lantai dan balok. Dan juga dapat di fungsikan sebagai tangga. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Scaffolding atau yang biasa Reynaldi : 41109010026 V - 13
disebut stegger adalah alat yang terbuat dari besi dan berbentuk rangka yang berfungsi untuk menahan atau menyangga bekisting pada saat pengecoran balok, pelat, maupun tangga. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Fungsi scaffolding : Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul beratnya sendiri (Pada pelaksanaan pengecoran). Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata,plesteran,pengecatan. Satu set scaffolding terdiri dari : 1. Main Frame yang merupakan penyangga utama, berfungsi memikul beban yang diterima dari bekisting. 2. Bracing Diagonal yang digunakan sebagai pengaku dari Main Frame sehingga tidak berubah tempat dan stabil. 3. U Head Jack, adalah bagian yang dipasang pada bagian paling atas dari Main Frame sebagai tempat untuk meletakkan Horry Beam. 4. Base Plat adalah bagian yang dipasang pada bagian paling bawah dari Main Frame sebagai alat untuk menyalurkan beban dari Main Frame ke tanah atau pelat lantai di bawahnya. Reynaldi : 41109010026 V - 14
Bagian bagian scaffolding Peri Girder adalah alat yang terbuat dari kayu yang berfungsi untuk menopang beban dari pelat sebelum disalurkan ke scaffolding dengan panjang 2,45 meter sampai 3 meter. peri girder juga berfungsi sebagai pengaku dari bekisting lantai. Peri girder dipasang menumpu pada U Head Jack di scaffolding dan di atasnya diletakkan bekisting lantai. Peri Girder Reynaldi : 41109010026 V - 15
Penyimpanan besi beton. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan: Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus diganjal dengan balok beton. Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan: Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter) Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi Pemotongan dan pembengkokan besi beton. Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut: Siapkanlah peralatan (bar bender, bar cutter) Siapkanlah gambar acuan/shop drawing Cek diameter besi Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru 5.1.21 Sterofoam dan Plastik Cor Sterofoam dan plastik cor digunakan untuk perawatan beton atau curring beton. Curring dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : Reynaldi : 41109010026 V - 18
a. Mencegah penguapan air pada permukaan beton terbuka yang di karenakan cuaca panas. b. Mencegah berkurangnya kadar air dari beton yang akan berakibat retak - retak. c. Mencegah perubahan suhu secara mendadak. d. Mencegah retak plastis akibat tegangan tarik beton yang terjadi beberapa jam setelah proses pengecoran selesai. Gambar 5.1.21 Sterofoam 5.1.22 Tiang Penyangga (Pipe Support) Tiang penyangga adalah tiang yang dipasang segera setelah scaffolding untuk pengecoran pelat dibuka. Tiang penyangga ini dipasang karena beton belum mencapai kekuatan yang diharapkan sedangkan diatasnya sudah akan dipasang scaffolding dan bekisting untuk pengecoran lantai berikutnya. Tiang penyangga ini dipasang pada jarak tertentu dan dilepas setelah beton berumur 28 hari. Reynaldi : 41109010026 V - 19