III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terusan Nunyai yang terletak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung

A. Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis masalah open-ended bila dibandingkan dengan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Kotabumi Tahun 014/015 sebanyak 46 siswa yang terdistribusi dalam delapan kelas, yaitu VIIIA - VIIIH. Distribusi kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi tahun pelajaran 013/014 dan rata-rata nilai ujian semester ganjil kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi sebagai berikut: Tabel 3.1 Rata-rata Nilai Ujian Semester Genap Kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi Tahun Pelajaran 013/014 NO Kelas Banyak Siswa Rata-rata 1 VIII.A 9 80,5 VIII.B 30 78,68 3 VIII.C 3 79,64 4 VIII.D 30 79,00 5 VIII.E 34 80,00 6 VIII.F 31 80,00 7 VIII.G 30 81,83 8 VIII.H 31 79,00 Jumlah Populasi 46 638,67 Rata-rata nilai populasi 79,83

7 Sampel dalam penelitian ini diambil melalui teknik Purposive Random Sampling. Teknik ini diambil disebabkan terdapat tiga guru yang mengajar di kelas VIII di SMP Negeri 7 Kotabumi, maka sampel yang akan diambil berasal dari dua kelas yang diajar oleh guru yang sama agar dapat memperkecil faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Dari tujuh kelas di SMP Negeri 7 Kotabumi diambil dua kelas yang memiliki kemampuan yang sama, dilihat dari nilai hasil ujian semester ganjil. Kelas yang diambil adalah VIII E dan VIII F sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan sampel. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment (eksperimen semu) karena peneliti tidak dapat mengendalikan semua variabel yang mungkin berpengaruh terhadap variabel yang diteliti. Desain penelitian yang dipergunakan adalah posttest only control design yang merupakan bentuk desain penelitian eksperimen semu. Pada penelitian ini, satu kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran GI dan kelas eksperimen lainnya diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajaran STAD, kemudian di akhir pertemuan dilakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kedua model pembelajaran tersebut terhadap kemampuan representasi matematis siswa.

8 C. Langkah Langkah Penelitian Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk melihat kondisi SMP Negeri 7 Kotabumi sebelum penelitian dilaksanakan, seperti jumlah kelas yang ada terutama kelas VIII, seluruh jumlah siswa di sekolah, jumlah siswa di seluruhkelas VIII, pembelajaran matematika di sekolah, dan metode yang digunakanguru matematika selama pembelajaran,. Membuat bahan ajar, silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrument penelitian. 3. Melakukan uji coba instrument penelitian. 4. Merevisi instrument penelitian. 5. Melaksanakan penelitian yaitu melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)dan STAD pada kelas eksperimen. Pada pertemuan kedua pembelajaran STAD dilakukan tesuntuk melihat peningkatan siswa secara individu dan kelompok menggunakan acuan yang skor peningkatan individu berdasarkan Slavin (008:159). Selanjutnya di akhir pembelajaran diadakan post-test dikedua kelas 6. Mengumpulkan data penelitian 7. Mengolah dan menganalisis data penelitian 8. Menyusun laporan hasil penelitian.

9 D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Data Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diperoleh melalui soal-soal matematika yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman konsep matematis. Data-data tersebut dikumpulkan melalui tes setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran GI dan model pembelajaran STAD.. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini berupa tes. Tes ini untuk mengukur kemampuan pemehaman konsep matematis siswa dibuat dalam bentuk tes uraian. Pada setiap tes terdapat soal-soal yang dibuat berdasarkan indikator pembelajaran dan skor jawaban siswa berdasarkan indikator kemampuan pemehaman konsep matematis. Adapun rubrik/pedoman pensekoran untuk menilai setiap jawaban soal tes uraian menurut Depdiknas (dalam Wardhani, 008: 10) dapat dilihat pada Tabel 3.. Tabel 3. Rubrik Pensekoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis No. Langkah-Langkah Indikator Skor 1. Menyatakan ulang suatu konsep. Memberi contoh dan non contoh a. Tidak menjawab 0 b. Menyatakan ulang suatu konsep tetapi salah c. Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar a. Tidak menjawab 0 b. Memberi contoh dan non contoh tetapi salah 1 1

30 3. Menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis c. Memberi contoh dan non contoh dengan benar a. Tidak menjawab 0 b. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis tetapi salah c. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis dengan benar 4. Mengaplikasikan konsep a. Tidak menjawab 0 1 b. Mengaplikasikan konsep tetapi tidak tepat c. Mengaplikasikan konsep dengan tepat 1 Tipe tes yang diberikan adalah post-test, yaitu tes yang diberikan pada akhir pembelajaran. Tes dilakukan pada kelas eksperimen dengan tipe soal yang setara. Setiap soal yang diberikan harus valid, realibel, memiliki tingkat kesukaran, dan memiliki daya pembeda yang baik sehingga dapat mengukur kemampuan siswa dengan benar dan akurat. E. Validitas Instrumen Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas butir soal. 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur atau tes menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, 1996:173). Pada penelitian ini uji validitas instrument menggunakan uji validitas isi dan validitas butir soal.

31 a. Validitas isi Validitas isi dari tes kemampuan pemahaman konsep matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam tes kemampuan pemahaman konsep matematika dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Berdasarkan penilaian guru mitra, soal yang digunakan telah dinyatakan valid. b. Validitas Butir Soal Validitas butir soal yaitu ketepatan butir tes dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, pengujian validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product momento dalam Widoyoko (01: 137) adalah sebagai berikut: = ( )( ) ( ( ) )( ( ) ) Keterangan: = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah siswa = Jumlah skor siswa pada setiap butir soal = Jumlah total skor siswa

3 = Jumlah hasil perkalian skor siswa pada setiap butir dengan total skor siswa Penafsiran harga korelasi dilakukan dengan membandingkan harga dengan validitas butir instrumen, yaitu 0,3. Artinya apabila lebih besar atau sama dengan 0,3 nomor butir tersebut dikatakan valid dan memuaskan. Hasil perhitungan koefisien validitas butir soal dari uji coba soal disajikan pada tabel 3.3 berikut Tabel 3.3 Validitas Butir Soal Nomor Soal Intepretasi 1 0,71 Valid 0,69 Valid 3a 0,64 Valid 3b 0,64 Valid 4 0,53 Valid kriteria soal yang diinginkan adalah,. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa seluruh butir soal memenuhi kriteria yang diinginkan (valid) sehingga layak untuk digunakan. Perhitungan validitas butir soal selengkapnya pada lampiran C.1.. Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari nilai reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (008:109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha, yaitu:

33 r n i n 1 t 11 1 Keterangan : r 11 n i t N : nilai reliabilitas instrumen (tes) : banyaknya butir soal (item) : jumlah varians dari tiap-tiap item tes : varians total : banyaknya data : jumlah semua data : jumlah kuadrat semua data Guilford (Suherman, 1990: 177), menginterpretasikan koefisien reliabilitas seperti yang terlihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas (r 11 ) Kriteria r 11 0,0 Sangat Rendah 0,0 <r 11 0,40 Rendah 0,40 <r 11 0,60 Sedang 0,60 <r 11 0,80 Tinggi 0,80 <r 11 1,00 Sangat Tinggi Kriteria yang akan digunakan adalah soal yang memiliki nilai reliabilitas tinggi dan sangat tinggi.berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen tes, diperoleh bahwa nilai koefisien reliabilitas tes adalah 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes yang diujicobakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Hasil perhitungan reliabilitas uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran C..

34 3. Daya Pembeda Daya beda suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya beda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi atau angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda. Sudijono (008:10) mengungkapkan menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus: DP = JA JB IA Keterangan : DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah JB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah) Menurut Sudjiono (008:11), hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam Tabel 3.5 berikut : Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Negatif DP 0.10 Interpretasi Sangat Buruk 0.10 DP 0.19 Buruk 0.0 DP 0.9 Agak baik, perlu revisi 0.30 DP 0.49 Baik DP 0.50 Sangat Baik

35 Kriteria soal tes yang digunakan dalam penelitian ini memiliki interpretasi baik, yaitu memiliki nilai daya pembeda 0,30. Hasil perhitungan daya pembeda butir item soal yang telah diujicobakan disajikan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Daya Pembeda Butir Item Soal No. Butir Item Nilai DP Interpretasi 1 0,57 Sangat Baik 0,5 Sangat Baik 3a 0,57 Sangat Baik 3b 0,57 Sangat Baik 4 0,64 Sangat Baik Dengan melihat hasil perhitungan daya pembeda butir item soal yang diperoleh, maka instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria daya pembeda soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Hasil perhitungan daya pembeda butir item soal dapat dilihat pada Lampiran C.3. 4. Tingkat Kesukaran Sudijono (008:37) mengatakan bahwa suatu tes dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Perhitungan tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut: TK = J I

36 Keterangan: TK J T I T : tingkat kesukaran suatu butir soal : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal Menurut Sudijono (008: 37), untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran sebagai berikut : Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Nilai Interpretasi 0.00 TK 0.15 Sangat sukar 0.16 TK 0.30 Sukar 0.31 TK 0.70 Sedang 0.71 TK 0.85 Mudah 0.86 TK 1.00 Sangat mudah Kriteria soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah memiliki interpretasi sedang, yaitu memiliki nilai tingkat kesukaran 0.31 TK 0.70. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal disajikan pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Butir Item Soal No. Butir Item Indeks TK Interpretasi 1 0,67 Sedang 0,65 Sedang 3a 0,5 Sedang 3b 0,67 Sedang 4 0,53 Sedang

37 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa seluruh butir soal memenuhi kriteria yang diharapkan. Perhitungan tingkat kesukaran selengkapnya pada Lampiran C.3. F. Teknik Analisis Data Data penelitian yang telah diperoleh adalah nilai posttest kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dari kelas yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe GI dan kelas yang menggunakan pembelajaran STAD. 1. Uji Normalitas Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki keadaan awal populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H 0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Uji ini menggunakan uji Chi-Kuadrat: x hitung k i 1 Oi Ei E dengan: x = harga Chi-kuadrat Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapan k = banyaknya kelas interval i Dengan taraf nyata, maka kriteria pengujian adalah, jika x hitung x tabel dengan dk = k - 1, maka data berasal dari kelompok data yang berdistribusi normal (Sudjana, 005: 73).

38 Hasil perhitungan uji normalitas diberikan pada Tabel 3.9 di bawah ini. Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Kelas Jumlah Siswa. Keterangan GI 31 0,000 H 0 ditolak STAD 34 0,007 H 0 ditolak Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada lampiran C.6.. Uji Hipotesis Setelah melakukan uji normalitas data, analisis berikutnya adalah menguji hipotesis. Berdasarkan hasil uji prasyarat, data kemampuan pemahaman konsep matematis pada kedua kelas GI dengan STAD tidak berdistribusi normal. Maka uji kesamaan dua rata-rata dapat dilakukan menggunakan uji Mean Whitney.Pasangan hipotesis yang akan diuji menurut Sugiyanto,( 010: 4) adalah: H 0 : median gain kelompok GI sama dengan median gain kelompok STAD. H 1 : median gain kelompok GI tidak sama dengan median gain kelompok STAD. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut: Pada penelitian ini uji mann whitney u dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17.0 dengan kriteria pengujian tolak H o jika nilai probabilitas ( sig.) lebih kecil dari 0,05.