BAB I PENDAHULUAN. atmadja (Agustiani, 2005:1) yang menyatakan bahwa Pendidikan merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah maju. Pendidikan mepunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. mereka untuk terlibat dalam proses pembelajaran. untuk menemukan pengetahuan melalui pangalaman-pengalaman belajar

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan manusia akan belajar mengenai hal hal baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebab penduduk di Indonesia kurang memperhatikan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam membina manusia yang memiliki penetahuan dan keterampilan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

meningkatkan hasil belajar. Pengertian belajar itu sendiri menurut Morgan

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dimana hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no 20

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan siswa secara optimal baik secara kognitif, afektif dan. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datang. Pendidikan bukan hanya belajar dari tidak tahu untuk menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Pasal 20 Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembelajaran yang bermutu dapat dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1).

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian peserta didik secara menyeluruh sehingga peserta didik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Proses ini akan berjalan efektif apabila individu-individu yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mendasar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem. Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu upaya untuk menciptakan manusia-manusia yang memiliki sumber daya yang berkualitas, hal ini sejalan dengan pendapat Suma atmadja (Agustiani, 2005:1) yang menyatakan bahwa Pendidikan merupakan upaya meningkatkan salah satu aspek kualitas sumber daya manusia. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diterapkan sejak pendidikan dasar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sisdiknas, dikatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai seorang pendidik tidak hanya dituntut menguasai pengetahuan atau materi yang akan di sampaikan pada pembelajaran di kelas saja, akan tetapi pendidik harus dapat menguasai pendekatan, model pembelajaran, dan metode pembelajaran yang harus disesuaikan dengan keadaan peserta didik dan lingkungannya, sehingga dapat mendukung peserta didik untuk berfikir kritis, menggunakan cara yang efektif, efisien serta dapat menumbuhkan diantaranya sikap disiplin, ilmiah, rasa tanggung jawab, percaya diri dan disertai iman dan taqwa. 1

2 Berhasil atau tidaknya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui setelah dilakukan kegiatan evaluasi, kenyataan di lapangan saat ini banyak ditemui proses belajar mengajar dikatakan kurang berhasil karena motivasi siswa dalam kegiatan belajar terhadap suatu materi sangat kurang dan tentunya hasil belajar siswa menjadi tidak baik. Motivasi antar siswa sekolah dasar pada umumnya sangat rendah, hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang masih bersifat monoton yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered) sehingga situasi belajarnya terpusat pada pengajar, selain itu metode yang digunakan tidak bervariasi bentuknya sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran disebabkan oleh metode pembelajaran yang digunaka guru dirasakan kurang tepat. Dan memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa yang kurang memenuhi KKM. KKM yang harus dicapai siswa adalah 75. Dapat dideskripsikan bahwa dari 40 siswa, yang sesuai dengan KKM dan dapat meningkatkan motivasi dalam kegiatan belajar pada pembelajaran IPS tentang menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan hanya 25 siswa yang memenuhi KKM, sedangkan 15 siswa lainnya tidak mampu mengikuti kegiatan belajar secara berkelompok serta tidak memenuhi Ketuntasan Kriteria Minimal tentang materi tersebut. Dengan demikian proses belajar mengajar akan berlangsung pasif, sehingga kurang mendukung pengembangan pengetahuan, sikap, moral dan keterampilan siswa, hal ini menyebabkan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran atau tergolong siswa yang pasif dan hanya sebagai pendengar dan hanya sebagai pengganggu siswa lain dalam kegiatan belajar kelompok. Serta kondisi kelas tidak menarik, siswa sering tidak memperhatikan

3 guru sedang menjelaskan materi, siswa tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran serta siswa terlihat tidak bersemangat, dan cenderung malu dalam mengemukakan pendapatnya dan siswa merasa bosan karena tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Diperlukan suatu usaha untuk memperbaiki segala kekurangan tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Maka tidak cukup dengan metode ceramah, tetapi harus dikembangkan model pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih mudah untuk mengikuti pembelajaran secara berkelompok sehingga kerjasama antar siswa akan meninggkat. Untuk itu perlu diupayakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa agar dapat lebih meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar secara berkelompok. Pembelajaran yang berpusat pada siswa akan menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Ini sesuai dengan dikembangkannya pembelajaran melalui pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengamati, menanya, menalar, mengasosiakan dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru (Abdul Majid, 2013:38). Saat ini banyak model pembelajaran yang dapat di pergunakan guru untuk mempermudah proses penyampaian materi ajar kepada siswa, salah satunya adalah model pembelajaran inkuiri.

4 Inkuiri atau penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya (Oemar Hamalik, 2001:219). Penemuan yang dilakukan tentu saja bukan penemuan yang sesungguhnya, sebab apa yang ditemukan itu sebenarnya sudah ditemukan orang lain. Jadi penemuan disins adalah penemuan pura-pura atau penemuan siswa yang bersangkutan saja. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya. Metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentative (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan (Usman, 1993:124). Metode inkuiri memberikan perhatian dalam mendorong diri siswa mengembangkan masalah. Sudyna (1986:21) mengemukakan bahwa inkuiri adalah metode mengajar yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah. Berdasarkan uraian di atas, penulis berupaya melakukan penelitian tindakan kelas berjudul Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Materi Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan melalui Model Inkuiri pada siswa Kelas V SD Negeri Cimega. B. Identifikasi Masalah

5 Berdasarkan kondisi pembelajaran tersebut peneliti mengidentifikasi kekurangan dari proses pembelajaran yang dilaksanakan. Terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu : 1. Guru masih menggunakan metode ceramah yang menyebabkan siswa bosan dan tidak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dimana, metode ceramah ini hanya berpusat pada guru dan siswa hanya mendengarkan, mencatat dan tidak ada interaksi dari siswa. Kurangnya kreatifitas pendidik dalam mengkombinasikan model dan metode pembelajaran di kelas. 2. Kurangnya motivasi siswa dalam kegiatan belajar sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. 3. Rendahnya hasil belajar siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dikarenakan siswa tidak aktif pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan sebagaimana telah diuraikan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

6 Apakah penerapan model inquiry dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SDN Cimega? 2. Pertanyaan Penelitian Mengingat rumusan masalah yang telah diutarakan diatas masih terlalu luas sehingga belum jelas batas-batas mana yang harus diteliti, maka rumusan masalah tersebut kemudian dirinci sebagai berikut: a. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru tentang materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan model Inquiri dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Cimega? b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan model Inquiri dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Cimega? c. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas V SDN Cimega pada pembelajaran IPS materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan? d. Bagaimana hasil belajar IPS dengan menggunakan model inquiri materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SDN Cimega? D. Batasan Masalah

7 Penelitian dilakukan dalam pembelajaran IPS kelas V di SDN Cimega dengan pokok bahasan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, tingkat kelas dan topik di atas, adalah: 1. Penelitian dilaksanakan di SDN Cimega Kec. Cipongkor Kab. Bandung Barat. 2. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V. 3. Penelitian menggunakan Penerapan Model pembelajaran Inquiry. 4. Motivasi dan hasil belajar siswa yang menjadi fokus peneliti ini. 5. Meteri diajarkan bersamaan waktu dengan pelaksanaan penelitian sehingga tidak mengganggu kelancaran program kerja guru. E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Kegiatan penelitian ini secara umum bertujuan untuk menerapkan model inkuiri untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SD Negeri Cimega. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui dan meningkatkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru tentang materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan

8 kemerdekaan dengan menggunakan model Inquiri dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Cimega. b. Untuk mengetahui dan meningkatkan pelaksanaan pembelajaran pada materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan model inquiri dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Cimega. c. Untuk mengetahui dan meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SDN Cimega pada pembelajaran IPS materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. d. Untuk mengetahui dan meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model inquiri materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SDN Cimega. F. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi beberapa pihak. Penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Dengan menerapkan model inkuiri diharapkan dapat meningkakan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Cimega pada pembelajaran IPS materi Menghargai perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan.

9 2. Manfaat praktis a. Bagi Siswa Dapat meningkakan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Cimega pada pembelajaran IPS materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. b. Bagi Guru 1) Sebagai salah satu upaya perbaikan guru dan bagaimana mengaktifkan peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiridapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Cimega pada pembelajaran IPS materi Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. 2) Menambah pengetahuan dan mengelola perencanaan dan kegiatan siswa selama berlangsung pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. 3) Meningkakan hasil belajar IPS dengan menggunakan Model Inquiri Siswa Kelas V SD Negeri Cimega pada pembelajaran IPS materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. c. Bagi Sekolah

10 Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah sehingga mutu lulusan sekolah meningkatkan dan menghasilkan siswa yang berprestasi yang akan menjadi contoh bagi sekolah lain. d. Bagi peneliti Dengan melakukan penelitian di sekolah secara langsung mendapatkan pengalaman dalam merencanakan, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta mendapat pengalaman dan menambah wawasan dalam melaksnakan Penelitian Tindakan Kelas. G. KERANGKA BERFIKIR Pelaksanaan Siklus I 1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis 4. Menguji hipotesis

11 Kondisi Awal Pelaksanaan Siklus II 1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis 4. Menguji hipotesis 5. Merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah 6. Menetapkan pemecahan masalah Selesai Gambar 3.1 Kerangka Berfikir Penlitian Tindakan Kelas (Dadang Iskandar dan Narsim pada buku Penelitian Tindakan Kelas dan Publikasinya pada halaman 68) H. Definisi Operasional

12 Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai istilah yang digunakan maka penulis kemukakan definisi operasional untuk istilah yang digunakan: 1. Usman (1993: 124) mengatakan, metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentative (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan. 2. Oemar Hamalik (2001: 219) mengatakan, inkuiri atau penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya. 3. Dalyono (2005: 55) memaparkan bahwa motivasi adalah daya penggerak/ pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. 4. Soeharto (2003: 110) mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. 5. Aristo Rahadi (2003) mengatakan, yang disebut dengan hasil belajar ialah hasil dari kegiatan belajar yang berupa perubahan perilaku yang relatif permanen dalam diri orang (siswa) yang belajar. 6. Safari (2004) menjelaskan bahwa yang disebut dengan hasil belajar ialah suatu hasil yang diperoleh dari hasil tes yang diproleh siswa setelah berakhirnya proses belajar mengajar.

13 I. Struktur Organisasi Skripsi 1. Bagian Pembuka Skripsi meliputi: 1). Halaman Sampul, 2). Halaman Pengesahan, 3). Halaman Moto dan Persembahan, 4) Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi, 5). Kata Pengantar, 6). Ucapan Terimakasih, 7). Abstrak, 8). Daftar Isi, 9). Daftar Tabel (jika diperlukan), 10). Daftar Gambar (jika diperlukan), 11). Daftar Lampiran. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian isi skripsi disusun dengan urutan: a) Bab I Pendahuluan: a). Latar Belakang Masalah (Analisis dan sintesis terhadap variabel-variabel penelitian, landasan teori yang mendasarinya harus sampai melahirkan kerangka paradigma penelitian, asumsi dan hipotesis, kalau tidak sebaiknya ke tiga hal di atas di simpan di bab 2 setelah kajian teori. b). Identifikasi Masalah, c). Rumusan Masalah dan Pernyataan Penelitian (pernyataan penelitian hanya untuk penelitian kualitatif dan PTK), d). Batasan Masalah, e). Tujuan Penelitian, f). Manfaat Penelitian, g). Kerangka Pemikiran atau diagram/skema paradigma penelitian asumsi dan hipotesis penelitian (untuk penelitian kualitatif dan PTK boleh tidak menggunakan hipotesis penelitian, kecuali akan diuji secara statistik), h). Definisi Operasional, i). Struktur Organisasi Skripsi.

14 b) Bab II Kajian Teoretis meliputi: a). Kajian Teori (mengenai variabel yang diteliti), b). Analisis dan Pengembangan Materi Pelajaran yang Diteliti (meliputi: a) Keluasan dan Kedalaman Materi, b). Karakteristik Materi, c). Bahan dan Media, d). Strategi Pembelajaran, dan e). Sistem Evaluasi). Point a dan b harus didukung oleh sumber-sumber referensi mutakhir dan hasil-hasil penelitian yang relevan. c) Bab III Metode Penelitian meliputi: a). Untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi : 1). Setting Penelitian (tempat penelitian), 2). Subjek Penelitian, 3). Metode Penelitian, 4). Desain penelitian, 5). Tahapan Pelaksanaan PTK, 6). Rancangan Pengumpulan Data, 7). Pengembangan Instrumen Penilaian, 8). Rancangan Analisis Data, 9). Indicator Keberhasilan (Proses dan Output). d) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: a). Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian (Mendeskripsikan hasil dan temuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan tau pernyataan penelitian yang ditetapkan), b). Pembahasan Penelitian (membahas tentang hasil dan temuan penelitian yang hasilnya sudah disajikan

15 pada bagian a sesuai dengan teori yang sudah dikemukakan di bab II). e) Bab V Simpulan dan Saran meliputi: a). Simpulan, b).saran 3. Bagian Akhir Skripsi meliputi: 1) Daftar Pustaka, 2). Lampiranlampiran, 3). Daftar Riwayat Hidup