BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG BELANJA SUBSIDI KEPADA PERUSAHAAN UMUM BULOG DIVISI REGIONAL BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa untukmelaksanakan ketentuan Pasal 41 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,perlumenetapkanPeraturanBupatitentangBelanj asubsidikepada Perusahaan UmumBulogDivisi Regional BaliTahunAnggaran 2017; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655) ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5TambahanLembaran Negara Republik Indonesia nomor 4355);
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. -2- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahankedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pendirian Perusahaan Umum BULOG (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 8) sebagaimanatelahdiubahdenganperaturanpemerintahno mor 61 Tahun 2003 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor142); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 TambahanLembarannegaraRepublik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan PangandanGizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 60, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680); Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah KabupatenBadungNomor 20 Tahun 2016 tentangpembentukandansusunanperangkat Daerah;
13. -3- Peraturan Daerah KabupatenBadungNomor 22 Tahun 2016 tentanganggaranpendapatandanbelanja Daerah TahunAnggaran 2017; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG BELANJA SUBSIDI KEPADA PERUSAHAAN UMUM BULOG DIVISI REGIONAL BALI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Badung. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Badung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten 3. Bupati adalah Bupati Badung. 4. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Badung. 5. BadanPengelolaKeuangandanAset adalah PengelolaKeuangandanAset Daerah KabupatenBadung 6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daaerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 7. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak sebagai bendahara umum daerah. 8. Kecamatan adalah Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Daerah. 9. Kelurahan adalah Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Daerah. 10. Desa adalah Desa di Lingkungan Pemerintah Daerah. 11. Camat adalah Camat di Lingkungan Pemerintah Daerah. 12. Lurah adalah Lurah di Lingkungan Pemerintah Daerah. 13. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Lingkungan Pemerintah Daerah. 14. Perusahaan Umum BULOG yang selanjutnya disingkat Perum Bulog adalah Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Bali. 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung. 16. Program Beras untuk Rumah Tangga Miskin/Beras Sejahtera yang selanjutnya disingkat Program Raskin/Rastra adalah Program Nasional yang bertujuan mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran/KeluargaPenerimaManfaat melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras.
-4-17. Beras Raskin/Rastra yang selanjutnya disebut Raskin/Rastra adalah hak masyarakat berpendapatan rendah yang diberikan dan ditetapkan oleh Pemerintah dalam rangka mencukupi sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. 18. Tim Monitoring Raskin/Rastra Kabupaten Badung adalah Tim yang dibentuk oleh Bupati Badung dan mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan tingkat kecamatan. 19. Tim Koordinasi Kecamatan adalah Tim yang dibentuk oleh Camat dan mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi serta pelaporan tingkat Kecamatan. 20. Pelaksana Distribusi adalah Petugas Raskin di Titik Distribusi Desa dan Kelurahan yang ditunjuk oleh Kepala Desa dan Lurah serta bertugas memeriksa dan mendistribusikan beras dan melaporkan hasil pelaksanaan distribusi Raskin. 21. Subsidi adalah belanja tidak langsung yang digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya kepada Perum Bulog agar masyarakat berpendapatan rendah dibebaskan dari Harga Tebus Raskin/Rastra. 22. SatuanKerjaPengelolaKeuangan Daerah selanjutnyadisingkat SKPKD adalahperangkatdaerah padapemerintah Daerah selakupenggunaanggaran yang jugamelaksanakanpengelolaankeuangan Daerah. 23. PejabatPenataUsahaanKeuanganSatuanKerjaPerangkatDa erah selanjutnyadisingkat PPK SKPD adalahpejabat yang melaksanakanfungsitatausahakeuanganpada SKPD 24. Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat/KeluargaPenerimaManfaat yang selanjutnya disingkat RTS-PM/KPM adalah Rumah Tangga yang berhak menerima beras dari Program Raskin/Rastra sesuai SuratKementrianKoordinatorBidang PembangunandanKebudayaanRepublik Indonesia serta hasil pemutakhiran daftar penerima manfaat oleh Musyawarah Desa/Kelurahan/Pemerintah setingkat. 25. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP. 26. Surat Perintah Pembayaran Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran atas permintaan pembayaran langsung dari pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya. 27. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PenggunaAnggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-PPKD.
-5-28. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM Bendahara Umum Daerah. BAB II ANGGARAN BELANJA SUBSIDI Pasal 2 Pemerintah Daerah mengalokasikan belanja subsidi sebesar Rp. 2.561.760.000,- ( duamilyar lima ratusenampuluhsatujutatujuhratusenampuluhribu Rupiah ) MELALUI AnggaranPendapatandanbelanja Daerah KabupatenBadung. BAB III PERUNTUKAN BELANJA SUBSIDI Pasal 3 Alokasi belanja subsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 dipergunakan untuk membebaskan Harga Tebus Raskin/Rastra kepada RTS-PM/KPM sampai dengan Titik Distribusi, dengan rincian sebagai berikut :8895 RTS-PM x 15 Kg x 12 xrp. 1.600.000,- BAB IV MEKANISME PENCAIRAN BELANJA SUBSIDI Pasal 4 (1) Belanja subsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, diberikan kepada Perum Bulog berdasarkan pengajuan yang dibuat oleh Kepala Perum Bulog kepada Bupati melalui Kepala BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah. (2) Pengajuan pembayaran belanja subsidi dari Kepala Perum Bulog sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selanjutnya diproses oleh KepalaBadanPengelolaKeuangandanAset Daerah setelah mendapat disposisi dari Bupati. Pasal 5 (1) Belanja subsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 diberikan kepada Perum Bulog berdasarkan ketersediaan anggaran padabadanpengelolakeuangandanaset Daerah.
-6- (2) Mekanisme pembayaran belanja subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung dengan tahapan sebagai berikut : a. Kepala Perangkat Daerah/Unit Kerja yang menangani Raskin/Rastra mengajukan permohonan pencairan dana kepada Kepala BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah selaku PPKD/Kuasa BUD; b. Bendahara Pengeluaran SKPKD menerbitkan SPP-LS yang selanjutnya disampaikan kepada Kepala BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah selaku PPKD/Kuasa BUD melalui SKPKD; c. PPK-PPKD melaksanakan fungsi verifikasi terhadap SPP-LS dan SPM-LS dan kelengkapan dokumen yang diajukan Bendahara Pengeluaran SKPKD;dan d. SPM-LS sebagaimana dimaksud pada huruf c, selanjutnya diserahkan kepada Kepala BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah selaku PPKD/Kuasa BUD untuk diterbitkan SP2D. BAB V MEKANISME PENYALURAN RASKIN Pasal 6 Penyaluran Raskin/Rastra oleh Perum Bulog yang dibiayai dari belanja subsidi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati berpedoman pada Pedoman Umum Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pasal 7 (1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Program Raskin/Rastra di Daerah, Bupati membentuk Tim Monitoring Raskin/RastraDaerah. (2) Tim Monitoring Raskin/Rastra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, menerima pengaduan serta pelaporan. Pasal 8 (1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Program Raskin/Rastra di tingkat Desa dan Kelurahan Tahun 2017, Kepala Desa dan Lurah menunjuk Pelaksana Distribusi Raskin/Rastra di Titik Distribusi.
-7- (2) Pelaksana Distribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas memeriksa, dan mendistribusikan Raskin/Rastra, serta melaporkan hasil pelaksanaan distribusi Raskin/Rastra. BAB VI PENGAWASAN DAN PELAPORAN Pasal 9 (1) Bupati berwenang melakukan pengawasan pemberian belanja subsidi kepada Perum Bulog. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelaksanaannya dilakukanoleh Inspektorat. Pasal 10 Perum Bulog wajib menyampaikan laporan penggunaan belanja subsidi kepada Bupati Badung melalui BadanPengelolaKeuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Badung. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 11 Pemberian belanja subsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) untuk tahun 2017 dapat dibayarkan sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) anggaran tahun 2017 dan dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Bupati ini.
-8- BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Bupati Badung ini mulai berlaku pada tanggal 3 Januaritahun 2017 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati Badung ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung. Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 25 April 2017 BUPATI BADUNG. TTD. I NYOMAN GIRI PRASTA Diundangkan di Mangupura Pada tanggal 25 April 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG TTD. I WAYAN ADI ARNAWA BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2017 NOMOR 29 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, TTD Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si. NIP. 19710901 199803 1 009