BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya. ada namun lapangan kerja yang tersedia sangat sedikit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MATA KULIAH KEAHLIAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DI BIDANG AGROINDUSTRI

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pegawai atau karyawan perusahaan swasta. Setiap lulusan Perguruan Tinggi sudah tentu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Medan. Penetapan pembukaan dilakukan dengan surat keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di IndonesiaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

Tujuan umum dari jurusan Nautika adalah melatih para lulusan SMU/SMK/MA untuk menjadi perwira Pelayaran Besar (Samudra) bidang keahlian Nautika.

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Luthfi Adham B, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada konsep risiko (Sumarsono, 2013). Kemudian pada abad 18

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang cerdas dapat dilihat dari tingkat prestasi belajar peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara.

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan lapangan kerja pada saat ini telah yang di akibatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya bukan baru-baru ini saja terjadi. Fenomena pengangguran terdidik telah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Bukan saja yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal yang asing di Indonesia jika diantara penggangguran tersebut terdapat lulusan perguruan tinggi yang sering dikenal dengan para pengangguran terdidik. Para lulusan perguruan tinggi yang mendapat predikat pengangguran terdidik lebih memilih untuk tidak dulu bekerja sebelum benar-benar mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan swasta ataupun pegawai negeri sipil dan pekerja kantoran lainnya. Para lulusan perguruan tinggi tersebut tidak banyak yang memiliki minat untuk menjadi seorang wirausaha. Padahal jika kita melihat kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan kewirausahaan sangat memiliki manfaat yang besar. Dimana setiap orang terlebih bagi penggangguran, dapat memiliki pekerjaan tanpa harus menunggu untuk menjadi seorang karyawan swasata maupun pegawai negeri sipil dan pekerja kantoran lainnya. Pilihan untuk melakukan kegiatan berwirausaha juga dapat memberikan manfaat yang besar bagi orang lain. Kegiatan kewirausahaan dapat juga menciptakan lapangan kerja baru (job creator), di mana lapangan pekerjaan baru tersebut dapat menyerap tenaga kerja, agar mengurangi tingkat pengangguran di negara ini. Dan para lulusan perguruan tinggi juga tidak hanya mengharapkan pekerjaan dari orang lain atau berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan yang diinginkan (job seeker). 1

2 Dari paparan di atas, kita tahu bahwa seharusnya mahasiswa memiliki minat berwirausaha agar ketika lulus dari perguruan tinggi ketika tidak hanya berusaha mendapatkan pekerjaan tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja yang baru melalui kegiatan wirausaha dan tidak mendapat predikat sebagai pengangguran terdidik. Terkhusus bagi mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga yang merupakan salah satu program studi di bawah naungan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Adapun visi dari program studi Pendidikan Tata Niaga adalah Program Studi yang unggul di bidang pendidikan bisnis manajemen, program keahlian pemasaran dan kewirausahaan pada tahun 2015. Dengan salah satu misinya yaitu pada poin ke tiga yaitu, mengembangkan budaya kewirausahaan. Jadi kewirausahaan bukanlah hal yang baru dan asing bagi setiap mahasiswa di program studi tersebut. Karena pendidikan kewirausahaan, pelatihan-pelatihan kewirausahaan, dan seminar-seminar kewirausahaan telah banyak diikuti baik di lingkungan Fakultas Ekonomi maupun di luar lingkungan Fakultas Ekonomi. Walaupun demikian minat berwirausaha pastinya tidak dapat muncul begitu saja. Harus ada faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha tersebut. Faktor-faktor tesebut yaitu, pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dan kebutuhan berprestasi Pengaruh pembelajaran kewirausahaan dalam perguruan tinggi dewasa ini adalah salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan jiwa dan perilaku wirausaha. Semua perguruan tinggi di Indonesia telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai salah satu mata

3 kuliah yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa. Pembelajaran kewirausahaan bukan hanya memberikan landasan teoritis mengenai konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir seorang wirausahawan. Pembelajaran kewirausahaan tidak hanya didapatkan dari mata kuliah kewirausahaan saja. Di program studi Pendidikan Tata Niaga sendiri, ada beberapa mata kuliah lainnya yang diberikan kepada mahasiswa untuk mendukung dan menciptakan pola pikir mahasiswa kearah minat berwirausaha seperti, mata kuliah pengantar bisnis, manajemen pemasaran, hukum bisnis, bisnis internasional, studi kelayakan bisnis dan sebagainya. Pembelajaran kewirausahaan juga dapat ditumbuhkan melalui kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang dilaksanakan di kampus seperti program kerja lapangan, program kreatifitas mahasiswa bidang kewirausahaan, seminarseminar kewirausahaan, dan kegiatan-kegiatan kewirausahaan lainnya. Hal tersebut dapat menimbulkan minat seorang mahasiswa untuk berwirausaha baik saat menempuh pendidikan di program studi Pendidikan Tata Niaga maupun setelah tamat. Kebutuhan berprestasi dapat terlihat oleh keinginan setiap individu memiliki prestasi yang tinggi. Kebutuhan berprestasi menunjukkan keinginan seseorang untuk membuat sesuatu dan bekerja dengan lebih baik, atau lebih cepat dibandingkan dengan prestasi orang lain atau prestasi masa lalunya. Kebutuhan prestasi dapat mempengaruhi minat berwirausaha setiap orang yang ingin mencapai jenjang karir yang diinginkan sesuai kerja keras yang telah dilaksanakan, keinginan mendapatkan taraf hidup yang lebih baik, mendapatkan prestise di masyarakat sampai memiliki penghasilan yang maksimal sesuai dengan

4 keinginan dan prestasi kerja. Hal ini dapat diwujudkan melalui kegiatan berwirausaha. Oleh karena itu kebutuhan berprestasi tersebut dapat dijadikan suatu modal yang baik untuk seseorang memiliki minat kearah wirausaha sebagai suatu pilihan karir untuk selain pegawai negeri sipil ataupun sebagai karyawan swasta. Program Studi Pendidikan Tata Niaga merupakan salah satu program studi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Kita ketahui bahwa kewirausahaan bukanlah hal yang asing bagi mahasiswa program studi ini. Mahasiswa program studi Pendidikan Tata Niaga sudah banyak mendapatkan pendidikan mengenai kewirausahaan. Baik melalui mata kuliah kewirausahaan, atau mata kuliah lainnya yang mendukung kepada pembelajaran kewirausahaan, seminar kewirausahaan, kegiatan-kegiatan praktik lapangan yang mengacu pada kegiatan kewirausahaan, program kreatifitas mahasiswa di bidang kewirausahaan dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dilakukan sudah pasti untuk meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Berdasarkan observasi yang saya lakukan di lingkungan Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan, minat berwirausaha mahasiswa belum seperti yang diharapkan. Hal ini dapat di lihat dari bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Tatat Niaga masih banyak yang tidak ingin untuk berwirausaha setelah tamat kuliah. Dan persentase mahasiswa yang mencoba berwirausaha pada saat menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Tata Niaga masih lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang tidak atau belum berwirausaha saat manjadi mahasiswa. Data berikut ini didapatkan melalui

5 observasi prapenelitian yang berisi pertanyaan mengenai pekerjaan yang diinginkan setelah tamat dan apakah mahasiswa sudah berwirausaha selama menjadi mahasiswa yang dibagikan kepada mahasiswa Program Studi Tata Niaga Universitas Negeri Medan sebagai responden sebanyak jumlah sampel yang ditetapkan pada penelitian ini. Tabel 1.1 Pekerjaan yang Diinginkan Mahasiswa Setelah Tamat Pekerjaan Yang Diinginkan Jumlah Persentase (%) Pegawai Negeri Sipil 21 Orang 70% Pegawai/Kayawan Swasta 2 Orang 6,67% Berwirausaha 7 Orang 23,33% Sumber : Data Observasi Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa masih rendahnya minat mahasiswa untuk berwirausaha mahasiswa. Lebih banyak mahasiswa berkeinginan untuk menjadi pegawai negeri sipil dengan persentase 70%. Namun seperti yang sudah kita ketahui kesempatan menjadi pegawai negeri sipil melalui penerimaan pegawai negeri sipil begitu sedikit dibandingkan banyaknya jumlah lulusan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

6 Tabel 1.2 Mahasiswa Berwirausaha Mahasiswa Jumlah Persentase Sudah berwirausaha 9 Orang 30 % Belum/Tidak berwirausaha 21 Orang 70 % Sumber : Data Observasi Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa persentase mahasiswa yang berwirausaha yaitu 30% lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang belum atau tidak berwirausaha yaitu 70%. Berdasarkan hal di atas penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Kebutuhan Berprestasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013. 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Univesitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013?

7 2. Bagaimana pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013? 3. Bagaimana pengaruh pembelajaran kewirausahaan dan kebutuhan berprestasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokuskan spesifikasi penelitian, maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar cakupannya tidak meluas. Oleh karena itu yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh pembelajaran kewirausahaan dan kebutuhan berprestasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013. 1.4 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh pembelajaran kewirausahaan dan kebutuhan berprestasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013?

8 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap minat mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Unversitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013. 2. Menganalisis pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap minat mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Unversitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013. 3. Menganalisis pengaruh pembelajaran kewirausahaan dan kebutuhan berprestasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh mata kuliah kewirausahaan, kebutuhan akan prestasi dan keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja terhadap minat mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Unversitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013.

9 2. Sebagai sumber informasi penelitian ini, maka penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Universitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013. 3. Sebagai bahan informasi bagi setiap individu yang ingin mengetahui pengaruh mata kuliah kewirausahaan, kebutuhan akan prestasi dan keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja terhadap minat mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Tata Niaga Unversitas Negeri Medan Tahun Akademik 2012/2013. 4. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi peneliti selanjutnya yang mengadakan penelitian di bidang yang sama.