PEMBERSIH GAS DENGAN MEDIA BONGGOL JAGUNG, ZEOLIT, SERBUK GERGAJI DARI REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS YANG DIHASILKAN DARI REAKTOR GASIFIKASI

NASKAH PUBLIKASI STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP KERJA PADA REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

Studi Eksperimen Gasifikasi Pada Reaktor Fluidized Bed Dengan Bahan Bakar Ampas Tebu

TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS YANG DIHASILKAN DARI REAKTOR GASIFIKASI

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN DISTRIBUTOR UDARA JENIS PLAT

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BED TERHADAP SYNGAS YANG DIHASILKAN BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP HASIL GAS REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

PENGARUH JUMLAH NOZEL DISTRIBUTOR TERHADAP KINERJA FLUIDIZED BED GASIFIER

Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMA CO-GASIFIKASI REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI BAHAN BAKAR PADA TUNGKU GASIFIKASI TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

TUGAS AKHIR PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SERUTAN KAYU JATI

PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

STUDI EKSPERIMEN CO-GASIFIKASI BATUBARA- TEMPURUNG KELAPA DENGAN VARIASI EQUIVALENCE RATIO(ER) PADA REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

PENGARUH JUMLAH NOZEL DISTRIBUTOR TERHADAP KINERJA FLUIDIZED BED GASIFIER

RANCANG BANGUN ALAT GASIFIKASI BIOMASSA (TONGKOL JAGUNG) SISTEM UPDRAFT SINGLE GAS OUTLET

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

Pengaruh Kecepatan Udara Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

PENGARUH DISTRIBUSI UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI DESAIN DISTRIBUTOR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT

PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL BUTIRAN BIOMASSA TERHADAP LAJU SIRKULASI PADAT PADA SISTEM COLD MODEL DUAL REACTOR FLUIDIZED BED

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMANSI PADA CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMA CO-GASIFIKASI REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR SEKAM PADI DENGAN VARIASI ISOLATOR DENGAN KECEPATAN UDARA 7,6 M/S

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENGARUH DISTRIBUTOR UDARA PADA TUNGKU GASIFIKASI UPDRAFT

6/23/2011 GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan. tak berharga. Seperti sampah organik yang banyak di pedesaan, meski

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM PADI TOP LIT UPDRAFT (TLUD)

BAB I PENDAHULUAN. Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat. indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP KERJA PADA REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

ABSTRAK LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN...

UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DIAMETER 26 MM DENGAN TINGGI 5,5 MM, 9,5 MM, DAN 16 MM PADA KOMPOR METHANOL

REKAYASA BURNER TUNGKU GASIFIKASI BIOMASSA DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG DAN KETINGGIAN PENYANGGA PADA BURNER

BAB I PENDAHULUAN. produksi gabah pada tahun 2013 mencapai 70,87 juta ton dengan. dengan 2013, produksi padi rata-rata meningkat sekitar 3,5% setiap

SKRIPSI VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN LIMBAH BAMBU TERHADAP PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED OLEH :

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI UPDRAFT DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SERUTAN KAYU JATI

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN TINGGI 17 MM DAN DIAMETER 21, 12.8, 10 MM PADA KOMPOR METANOL

STUDI GASIFIKASI BATU BARA LIGNITE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA UNTUK KEPERLUAN KARBONASI

PENGARUH TEMPERATUR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU TIPE DOWNDRAFT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

SKRIPSI PERFORMANSI CO-GASIFIKASI DOWNDRAFT DENGAN VARIASI KOMPOSISI BAHAN BAKAR TEMPURUNG KELAPA DAN BATU BARA

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

REKAYASA BURNER TUNGKU GASIFIKASI BIOMASSA DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG DAN KETINGGIAN PENYANGGA PADA BURNER

PENGARUH LAJU ALIR UDARA PADA REAKTOR GASIFIKASI BATCH TIPE DOWNDRAFT SKALA KECIL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR BRIKET BATUBARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

KINERJA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG DENGAN KECEPATAN UDARA 3.0, 4.0, 5.0 m/s

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai Kecepatan Minimun Fluidisasi (U mf ), Kecepatan Terminal (U t ) dan Kecepatan Operasi (U o ) pada Temperatur 25 o C

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR SEKAM PADI DENGAN VARIASI ISOLATOR DENGAN KECEPATAN UDARA 7,6 M/S UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT KONTINU

UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

GASIFIKASI LIMBAH BIOMASSA. Muhammad Syukri Nur, Kamaruddin A. dan Suhendro Saputro Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan,Universitas Darma Persada

PENGARUH TEMPERATUR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE DENGAN PENGISIAN ULANG 2 KALI

PENGARUH TEMPERATUR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE DENGAN PENGISIAN ULANG 2 KALI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa hasil penelitian berkaitan dengan kompor masak gasifikasi

KARAKTERISTIK API SYNGAS PADA GASIFIKASI DOWNDRAFT DENGAN BAHAN BIOMASSA SEKAM PADI. Nasrul Ilminnafik 1, Frenico A.O. 2 ABSTRACT

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM PADI TOP LIT UPDRAFT (TLUD)

Pengembangan Teknologi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Dengan Pemurnian Gas Menggunakan Zeolite Pada Variasi Jumlah Tabung

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

SKRIPSI VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN JERAMI PADI PADA TEKNOLOGI CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED TERHADAP GAS HASIL GASIFIKASI

Transkripsi:

PEMBERSIH GAS DENGAN MEDIA BONGGOL JAGUNG, ZEOLIT, SERBUK GERGAJI DARI REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik oleh: NUR SAPUTRO D 200 12 0073 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

ii i

i iii

iii iv

PEMBERSIH GAS DENGAN MEDIA BONGGOL JAGUNG, ZEOLIT, SERBUK GERGAJI DARI REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER Abstrak Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biofilter terhadap gas yang dihasilkan dari reaktor gasifikasi. Penelitian ini menggunakan variasi media filter berupa zeolit, serbuk gergaji dan bonggol jagung. Nyala api dari gas yang telah dibersihkan digunakan untuk menghitung nilai kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biofilter mampu membersihkan gas produk dari gas pengotor dan tar. Data yang diperoleh menunjukkan temperatur nyala api tertinggi sebesar 713 C menggunakan media filter bonggol jagung, waktu nyala api efektif terbaik selama 70 menit menggunakan media filter bonggol jagung, waktu tercepat pendidihan air selama 52 menit menggunakan media filter campuran, nilai kalor sensibel tertinggi adalah filter serbuk gergaji dengan kalor sensibel sebesar 628,802 kj,sedangkan yang memiliki kalor laten tertinggi adalah filter serbuk gergaji dengan kalor laten sebesar 1636,325 kj. Kata Kunci : Bonggol jagung, Gasifikasi, Serbuk gergaji, Zeolit Abstract Gasification is a process of change thermochemical solid fuel into gas, where the necessary air is lower than the air used for combustion processes. This study aims to determine the effect of using biofilter against gas produced from the gasification reactor. This study uses a variety of media filters such as zeolite, sawdust and corncobs. The flame of the gas that has been cleaned is used to calculate the heating value required to boil water. The results showed that the use of the biofilter was able to clean the product gas from gas impurities and tar. The data obtained showed a temperature flame high of 713 C using a filter medium corncobs, when the flame best effective for 70 minutes using media filter corncobs, the fastest time of boiling water for 52 minutes using a filter media mix, the value of sensible heat highest filter sawdust with sensible heat of 628.802 kj, while those with the highest latent heat is filter sawdust with latent heat of 1636.325 kj. Keywords : corncobs, gasification, sawdust, zeolites 1

1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu Negara dengan konsumsi energi terbesar, khususnya bahan bakar fosil. Pada Tahun 2016, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) meningkat. Diperkirakan konsumsi BBM tahun 2016 meningkat menjadi 72,1 juta KL seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5%,lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2015 yang sebesar 4,8%. Selain itu kembalinya tumbuhnya sektor transportasi dan penurunan harga minyak dunia yang berujung pada penurunan harga BBM dalam negeri,akan meningkatkan konsumsi BBM. Pertumbuhan kendaraan roda empat tiap harinya bertambah sampai dengan 1200 kendaraan dan pertumbuhan kendaraan roda dua tiap hari sebesar 4500 kendaraan. Sehingga perlu adanya penanganan khusus mengatasi ketergantungan bahan bakar minyak (BBM). Ditengah ancaman defisit energi sesungguhnya Indonesia menyimpan potensi energi yang melimpah dan terbarukan yaitu biomassa. Dari beberapa jenis kandungan gas dalam biomassa (CO, H 2, CH 4, CO 2, N 2 ), yang merupakan sumber energi syintetic fuel gas adalah CO dan H 2. Salah satu proses biomassa untuk menghasilkan syintetic fuel gas adalah gasifikasi, gasifikasi merupakan suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Jika dibandingkan dengan jenis reaktor gasifikasi lainya, reaktor unggun terfluidakan (fluidized bad) memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah mampu memproses bahan baku berkualitas rendah, kontak antara padatan dan gas bagus, luas permukaan reaksi besar sehingga reaksi berlangsung secara cepat, efisiensi tinggi dan emisi rendah. Guna menaikan kemanfaatan biomassa sebagai syintetic fuel gas, perlu dilakukan tahap pembersihan gas secara mudah dan murah. Sebelum digunakan lebih lanjut, gas produk gasifikasi perlu dimurnikan terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitas gasnya. Beberapa proses yang dilakukan untuk meningkatkan kadar gas pada gas produk adalah 2

dengan membuang zat-zat pengotor seperti CO 2 yang dapat mengurangi nilai pembakaran,h 2 S yang bersifat korosif terhadap logam, dan tar yang dapat mengurangi nilai kalor gas yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, masih terdapat kekurangan dalam hal pembersihan produk gas. Pada tugas akhir ini peneliti mencoba melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan filter dengan media filter serbuk gergaji, zeolit, dan bonggol jagung terhadap gas yang dihasilkan dari reaktor gasifikasi. Dengan penggunaan filter tersebut, diharapkan mampu mereduksi gas pengotor dan tar sehingga gas yang keluar dari filter bisa digunakan sebagai energi alternatif yang aman tanpa menimbulkan kerusakan pada perangkat. Sebagai indikasi keberhasilan penggunaan filter tersebut, gas yang dihasilkan akan digunakan untuk mendidihkan air. 2. METODE PENELITIAN Tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah perancangan, pembuatan alat pembersih gas dan pengujian. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan gas yang dihasilkan dari proses gasifikasi dengan dan tanpa alat pembersih. Kemudian dilakukan analisia berdasarkan data tersebut untuk mendapatkan nyala api terbaik dari gas yang dihasilkan dari proses gasifikasi. Berikut ini adalah uraian dari tahap perancangan alat pembersih gas : 1) Menentukan awal dari pembuatan alat pembersih gas yang akan dibuat meliputi material bahan dan dimensi serta media yang akan digunakan sebagai pembersih gas. 2) Merancang seluruh bagian dari alat pembersih gas. 3) Membuat alat pembersih gas. 4) Melakukan pengujian dengan dan tanpa alat pembersih gas menggunakan reaktor gasifikasi tipe fluidized bed. 3

2.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Study Pustaka Persiapan alat dan bahan Pengujian tanpa filter Pengujian filter Zeolit Pengujian filter Bonggol Jagung Pengujian filter Serbuk Gergaji Pengujian filter Campuran Pengolahan data Validasi temperatur reaktor Tidak sama Parameter sama Pembuatan laporan Selesai Gambar 1 Diagram Alir Penelitian 4

7 25 Ø2,5 5 15 15 85 15 25 5 Ø2,5 2.2 Instalasi Penelitian Gambar 2 Instalasi Alat Penelitian Keterangan : 1. Kompresor 4. Pipa Buang 7. Thermoreader 2. Anemometer 5. Manometer U 8. Cleanup Gasifier 3. Reaktor Gasifikasi 6. Filter Air 9. Kompor Gambar 2 menunjukkan instalasi alat pengujian, selain komponen yang telah disebutkan di atas dalam pengujian ini memerlukan beberapa alat dan bahan antara lain stopwatch, thermometer, timbangan, gelas ukur, sekam padi dan pasir silika serta arang sebagai umpan burner. 2.3 Desain Filter Ø 28 Ø20 7 Outlet Silica Gel Zeolit Serbuk gergaji Arang Tempurung 7 45 Inlet Bonggol Jagung Ø5 Ø8,6 Gambar 3 Desain Filter 5

Dari gambar 3 menunjukkan desain alat pembersih gas. Setelah keluar dari reaktor, gas produk gasifikasi dilewatkan ke filter dengan media air untuk membersihkan gas dari partikel debu dan tar, kemudian gas dialirkan masuk ke filter melalui saluran inlet yang kemudian akan dilewatkan pada beberapa variasi media filter berupa bonggol jagung, zeolit, serbuk gergaji dan campuran dari ketiga media selanjutnya gas akan mengalir keluar melalui saluran outlet dan mengalir melalui pipa menuju ke kompor. 2.4 Langkah Penelitian 1) Menyiapkan alat, bahan dan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian. 2) Memasukkan pasir silika ke dalam reaktor sebanyak 10 kg. 3) Memasukkan bahan filter kemudian menutup filter dengan rapat. 4) Memasukkan umpan berupa bara api ke dalam raktor. 5) Memasukkan bahan bakar sekam padi sebanyak 5 kg ke dalam reaktor. 6) Menutup reaktor serapat mungkin. 7) Menyalakan kompresor dengan kecepatan udara 4 m/s. 8) Mencatat perubahan data yang terjadi setiap 2 menit. 9) Setelah bahan bakar di dalam reaktor habis, kompresor dimatikan. 10) Membuka tutup reaktor dan menunggu temperatur turun sampai temperatur ruangan. 11) Membersihkan reaktor dari bahan bakar yang telah terbakar. 12) Membersihkan filter dari bahan filter yang telah terpakai. 13) Mengulangi langkah yang sama sesuai variabel yang akan diuji. 6

Temperatur ( C) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Validasi Temperatur Reaktor 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Waktu (menit) Tanpa Filter Bonggol Jagung Zeolit Serbuk Gergaji Campuran Gambar 4 Grafik Validasi Temperatur Reaktor Gambar 4 menunjukkan profil temperatur rata-rata bahan bakar pada kelima variasi filter. Temperatur awal pada Pengujian tanpa filter adalah 28,87 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-24 sebesar 358,97 C. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter bonggol jagung adalah 30,40 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-44 sebesar 381,47 C. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter zeolit adalah 28,87 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-34 sebesar 373,1 C. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter serbuk gergaji adalah 30,73 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-32 sebesar 369,03 C. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter campuran adalah 27,87 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-34 sebesar 350,77 C. Distribusi temperatur bahan bakar pada reaktor cenderung naik mulai dari menit awal proses pembakaran dan rata-rata mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-30. Nyala api akan mengecil seiring penurunan temperatur pada reaktor karena bahan bakar telah habis terbakar. 7

Temperatur (ºC) 3.2 Perbandingan Temperatur Nyala Api 800 700 600 500 400 300 200 100 Tanpa Filter Bonggol Jagung Zeolit Serbuk Gergaji Campuran 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Waktu (menit) Gambar 5 Grafik PerbandinganTemperatur Nyala Api Gambar 5 menunjukkan perbandingan temperatur nyala api pada kelima variasi filter. Perbandingan lama reaksi dapat dilihat dari grafik temperatur nyala api melalui kompor yang dinyalakan. Temperatur awal pada Pengujian tanpa filter adalah 30,5 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-28 sebesar 589 C sedangkan untuk nyala efektif api yaitu dari menit ke-24 sampai menit ke-66. Jadi dari pembakaran 5 kg sekam padi tanpa menggunakan filter menghasilkan nyala api selama 42 menit. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter bonggol jagung adalah 28,2 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-12 sebesar 713 C, sedangkan untuk nyala efektif api yaitu dari menit ke-6 sampai menit ke-64. Jadi dari pembakaran 5 kg sekam padi menggunakan filter bonggol jagung menghasilkan nyala api selama 58 menit. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter zeolit adalah 29,2 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-20 sebesar 657 C, sedangkan untuk nyala efektif api yaitu dari menit ke-14 sampai menit ke-52. Jadi dari pembakaran 5 kg sekam padi 8

Temperatur (ºC) menggunakan filter zeolit menghasilkan nyala api selama 38 menit.temperatur awal pada Pengujian dengan filter serbuk gergaji adalah 29,1 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-28 sebesar 620 C,sedangkan untuk nyala efektif api yaitu dari menit ke-8 sampai menit ke-64. Jadi dari pembakaran 5 kg sekam padi menggunakan filter serbuk gergaji menghasilkan nyala api selama 56 menit. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter campuran adalah 28,9 C dan mencapai temperatur tertinggi pada menit ke-34 sebesar 613 C, sedangkan untuk nyala efektif api yaitu dari menit ke-16 sampai menit ke-78. Jadi dari pembakaran 5 kg sekam padi menggunakan filter campuran menghasilkan nyala api selama 62 menit. Distribusi temperatur nyala api pada kelima variasi filter cenderung berbeda,begitu pula dengan waktu nyala efektifnya. Diketahui bahwa nyala api efektif terbaik adalah menggunakan filter bonggol jagung sedangkan untuk temperatur nyala api tertinggi dan nyala api tercepat adalah menggunakan filter bonggol jagung. 3.3 Perbandingan Temperatur Pendidihan Air 120 100 80 60 40 20 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Waktu (menit) Tanpa Filter Bonggol Jagung Zeolit Serbuk Gergaji Campuran Gambar 6 Grafik Perbandingan Temperatur Pendidihan Air 9

Jumlah Kalor (kj) Gambar 6. menunjukkan perbandingan temperatur pendidihan air pada kelima variasi filter Perbandingan waktu pendidihan air dapat dilihat dari grafik temperatur pendidihan air. Temperatur awal pada Pengujian tanpa filter adalah 28 C dan mencapai temperatur 94 C pada menit ke-46, temperatur konstan hingga menit ke-54. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter bonggol jagung adalah 29 C dan mencapai temperatur 109 C pada menit ke- 36, temperatur konstan hingga menit ke-40. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter zeolit adalah 27 C dan mencapai temperatur 107 C pada menit ke-24, temperatur konstan hingga menit ke-40. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter serbuk gergaji adalah 25 C dan mencapai temperatur 94 C pada menit ke-46, temperatur konstan hingga menit ke-64. Temperatur awal pada Pengujian dengan filter campuran adalah 26 C dan mencapai temperatur 94 C pada menit ke-50, temperatur konstan hingga menit ke-66. Distribusi temperatur nyala api pada kelima variasi filter cenderung berbeda, begitu pula dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai temperatur pendidihan(100 C). Diketahui bahwa waktu tercepat untuk mendidihkan air adalah menggunakan filter bonggol jagung. 3.4 Perbandingan Nilai Kalor 2500 2000 1500 1000 500 0 Kalor Sensibel Kalor Laten Kalor Total Jenis Kalor Gambar 7 Grafik Perhitungan Kalor Tanpa Filter Bonggol Jagung Zeolit Serbuk Gergaji Campur an Gambar 7 menunjukkan perbandingan nilai kalor pada kelima variasi filter. Nilai kalor gas hasil gasifikasi dapat dilihat dari rafik perhitungan kalor. Dari grafik perhitungan kalor sensibel,kalor laten dan kalor total 10

pendidihan air dapat lihat bahwa pada Pengujian tanpa filter memiliki kalor sensibel sebesar 603,692 kj,kalor laten sebesar 677,1 kj dan kalor total sebesar 1280,792 kj. Sedangkan pada Pengujian dengan filter bonggol jagung memiliki kalor sensibel sebesar 554,276 kj, kalor laten sebesar 1241,35 kj dan kalor total sebesar 1795,626 kj. Pada Pengujian dengan filter zeolit memiliki kalor sensibel sebesar 612,131 kj,kalor laten sebesar 1241,35 kj dan kalor total sebesar 1853,481 kj. Pada Pengujian dengan filter serbuk gergaji memiliki kalor sensibel sebesar 628,802 kj,kalor laten sebesar 1636,325 kj dan kalor total sebesar 2265,127 kj. Pada Pengujian dengan filter campuran memiliki kalor sensibel sebesar 620,578 kj,kalor laten sebesar 1354,2 kj dan kalor total sebesar 1974,778 kj. Dari kelima variasi filter yang memiliki kalor sensibel tertinggi adalah filter serbuk gergaji dengan kalor sensibel sebesar 628,802 kj,sedangkan yang memiliki kalor laten tertinggi adalah filter serbuk gergaji dengan kalor laten sebesar 1636,325 kj dan yang memiliki kalor tertinggi adalah filter serbuk gergaji dengan kalor sebesar 2265,127 kj. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan reaktor gasifikasi Fluidized Bed dengan ukuran diameter reaktor 454,38 mm, tinggi reaktor 1368,5 mm, tinggi ruang bakar 908,5 mm dan diameter lubang gas keluar 50 mm, pengujian menggunakan material bed berupa pasir silika sebanyak 10 kg, bahan bakar sekam padi sebanyak 5 kg, kecepatan udara 4 m/s dengan membandingkan variasi media filter berupa arang tempurung kelapa, zeolit, silica gel dan campuran dapat disimpulkan bahwa: 1) Media filter mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap temperatur nyala api dari gas produk yang dihasilkan oleh reaktor 11

gasifikasi. Dari data yang didapatkan, temperatur nyala api tertinggi didapatkan, temperatur nyala api tertinggi didapatkan oleh media filter bonggol jagung dengan temperatur tertinggi sebesar 713 o C dan waktu nyala api selama 58 menit. 2) Lama pendidihan air yang baik diperoleh pada percobaan filter bonggol jagung yaitu selama 22 menit. 3) Sebanding dengan temperatur nyala api, kalor yang didapatkan maksimal terjadi pada percobaan filter Serbuk gergaji dengan kalor total sebesar 1636,325 kj. 4.2 Saran Adapun saran - saran untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Supaya mendapatkan hasil yang maksimal perlu dilakukan uji kandungan gas secara kualitas dan kuantitas. 2) Penelitian sebaiknya dilakukan ditempat tertutup agar didapatkan temperatur nyala api yang stabil. 3) Penelitian harus dilakukan dengan cermat dan penuh tanggung jawab. PERSANTUNAN Assalamu alaikum Wr. Wb. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan segala hormat ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Ir. Subroto, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 3. Nur Aklis, ST., M.Eng. selaku pembimbing tugas akhir. 4. Keluarga tercinta dan sahabat yang selalu memberikan dukungan semangat baik moril maupun materil. 12

5. Semua pihak yang telah membantu, semoga Allah membalas kebaikanmu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima dengan senang hati. DAFTAR PUSTAKA Aklis. 2013. Studi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lubang Distributor Udara Terhadap Karakteristik Gelembung Pada Bubbling Fluidized Bed Dengan Variasi Partikel Bed (Tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Aklis, Nur., Riyadi, M.A., Rosyadi. G., Cahyanto, W.T. 2015. Studi Eksperimen Konversi Biomassa Menjadi Syngas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed, Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2015, 19 Desember 2015. STTNas Yogyakarta. Hal 973-978. Alenisa, G et al, 2014, Porous Filtering media comparison through wet and dry sampling of fixed bed gasification products, Journal of Physics: Conference Series 547. Nurman Alwin, 2011, Studi Karakteristik Pembakaran Biomassa Tempurung Kelapa Pada Fluidized Bed Combustor Universitas Indonesia Dengan Partikel Bed Berukuran Mesh 40-50, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pathak, B.S et al, 2007, Design and Development of Sand Bed Filter for Upgrading Producer Gas to IC Engine Quality Fuel,International Energy Journal 8. Prabir Basu. 2010. Biomass Gasification and Pyrolysis Practical Design and Theory. USA: Elsevier. Putri Tiara Yulia, 2013. Rancang Bangun Alat Gasifikasi Biomassa (Kayu Karet) Sistem Updraft Single Gas Outlet. Jurusan Teknik Kimia Program Studi S1 (Terapan) Teknik Energi. 13

Samsudin Anis dkk, Studi Eksperimen Pemanfaatan Sekam Padi Sebagai Bahan Bakar Gasifikasi Penghasil Syngas, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. 14