BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengendalian merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri. Pengendalian secara manual sudah tidak lagi efisien karena akan membutuhkan waktu. Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian secara otomatis. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering dibutuhkan dilingkungan, dalam suatu sistem elektronik, maupun industri serta merupakan salah satu kunci penting dalam dunia pertanian atau perkebunan. Namun pembutan alat ini dilatar belakangi karena sensor temperatur merupakan salah satu sistem yang penting untuk membangun sebuah weather controliling system, yang akan memantau dan mengendalikan suhu pada suatu ruangan tertentu serta memberikan informasi kepada pemakainya. Budidaya tanaman selama ini dilakukan pada kondisi lingkungan (iklim) yang sesuai dengan tanaman. Jika tanaman dipindah ke daerah dengan kondisi lingkungan (iklim) yang berbeda maka tanaman tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik atau bahkan mati. Pembuatan rumah kaca (Greenhouse) merupakan solusi yang baik untuk media budidaya tanaman dan merekayasa unsur-unsur fisik lingkungan.
Rumah kaca (Green house) adalah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik. Rumah kaca dapat menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang datang dari matahari dan memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang lainnya di dalam bangunan ini. Rumah kaca melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan, melindungi tanaman dari badai debu dan menolong mencegah hama. Pengontrolan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca digunakan untuk membudidayakan tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi seperti tanaman hias dan buah - buahan. Kondisi lingkungan (iklim) dapat dimanfaatkan secara terus menerus.untuk itu diperlukannya perangkat tambahan pada rumah kaca yang dapat mengendalikan tingkat suhu. Dengan memanfaatkan mikrokontroler ini dapat diciptakan suatu alat secerdas komputer tetapi dengan biaya yang relatife lebih murah daripada komputer. Apabila suhu ruangan lebih rendah daripada suhu yang diinginkan maka mikrokontroler akan mengaktifkan relay heater dan menghidupkan heater untuk memanaskan ruangan. Penyetingan temperatur sesuai keinginan dengan memasukkan setpoint pada keypad, kemudahan dalam pengoperasian. Dengan adanya perangkat alat untuk menaikan suhu pada rumah kaca ini diharapkan akan memaksimalkan pemanfaatan rumah kaca sebagai media untuk membudidayakan tanaman, sehingga tanaman dapat mengalami perkembangan yang baik serta menghasilkan produksi yang baik pula dan kita juga tidak direpotkan oleh pergantian cuaca.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu: 1. Mikrokontroler AT89S51 berfungsi untuk mengolah data dari sensor suhu LM35. 2. Suhu ruangan yang ingin dipertahankan dapat diset pada keypad dan Suhu yang dideteksi oleh sensor LM35 akan ditampilkan pada seven segment. 3. Heater akan bekerja apabila suhu ruangan yang dideteksi LM35 lebih rendah daripada suhu yang ingin dipertahankan dengan Memanfaatkan hairdryer untuk menaikkan suhu. 4. Bagaimana cara kerja ADC (Analog to Digital Converter) 0804 yang berfungsi untuk mengubah besaran analog menjadi besaran digital. 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang suatu alat instrumentasi cerdas untuk menaikkan suhu pada miniatur rumah kaca sehingga dapat dikendalikan secara otomatis, efektif dan efisien. 2. Memanfaatkan mikrokontroler AT89S51 sebagai pemrosesan data (otak) sebuah system yang dapat mengukur dan mengontrol suhu. 3. Untuk mengetahui keefektifan sensor LM35 dalam mengukur dan mengontrol suhu.
1.4 Batasan Masalah Mengingat keterbatasan kemampuan penulis dan waktu pelaksanaan pembuatan Tugas Akhir ini, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut : 1. Alat ini difokuskan terhadap pengukuran nilai suhu dan pengontrolan suhu. 2. Mikrokontroler yang digunakan adalah jenis AT89S51. 3. Bahasa assembly sebagai program yang digunakan pada mikrokontroler. 4. Sensor suhu yang digunakan sensor LM 35. 5. Untuk menampilkan suhu referensi dan suhu aktual digunakan sevent segmen. 6. Sebagai pemanas/penaik suhu ruangan digunakan heater dengan memanfaatkan hairdryer. 7. Sebagai input suhu referensi digunakan keypad 4 x 4. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja pada alat yang dibuat oleh penulis, maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian
Teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler AT89S51 (hardware dan software), bahasa program yang digunakan. serta karekteristik dari komponen-komponen pendukung. BAB III. PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian. BAB IV. PENGUJIAN RANGKAIAN Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian, dan diagram alir dari program yang akan diisikan ke mikrokontroler AT89S51. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan yang dilakukan dari Tugas Akhir ini serta saran apakah yang diberikan agar rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama.