BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Telkom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. pencari kerja. Orang yang mencari kerja lebih banyak, sehingga banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengangguran terutama pengangguran yang berasal dari lulusan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gugun Ruslandi, 2016 Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua orang terlahir dengan bakat berwirausaha, namun sifat-sifat kewirausahaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan, pengangguran global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, keterampilan yang telah didapat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PEDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya. Dalam menghadapi tantangan global, baik berupa persaingan bebas yang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu satu visi, satu identitas, satu komunitas dibuat sebuah upaya untuk merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berwirausaha dapat pula membukakan lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dari negara-negara di dunia. Untuk mengimbangi tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wirausahawan menawarkan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Telkom Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) merupakan sebuah organisasi yang mewadahi mahasiswa-mahasiswi Universitas Telkom yang memiliki keinginan untuk berwirausaha, agar memiliki kemampuan entreprenual (baik secara teoritis maupun praktis) yang baik, menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang kemudian akan memotivasi dan menggerakan anggota HIPMI untuk berwirausaha (HIPMI PT Universitas Telkom, 2015). Gambar 1.1 Logo HIPMI PT Universitas Telkom (Sumber: HIPMI PT Universitas Telkom, 2015) HIPMI Perguruan Tinggi Universitas Telkom berdiri pada tanggal 21 Agustus 2006. Pada awalnya pembentukan HIPMI berasal dari ide enam mahasiswa yang mengajukan untuk pendirian HIPMI menjadi komunitas extra kampus, selanjutnya berkordinasi dengan Ketua HIPMI BPC Bandung sebelum HIPMI sebenarnya sudah ada komunitas wirausaha pada fakultas manajemen namun komunitas tersebut hampir terancam dihapus, kemudian berdiri HIPMI PT Institut Manajemen Telkom (IMT), jumlah HIPMI PT pada saat itu di Kota Bandung berjumlah tiga 1

yaitu: HIPMI PT IM Telkom, HIPMI PT UPI dan HIPMI PT POLBAN. Pembentukan HIPMI adalah sebagai wadah mahasiswa-mahasiswi IM Telkom yang bertujuan untuk mentoring dan sharing seputar kegiatan wirausaha. HIPMI PT Universitas Telkom merupakan salah satu himpunan pengusaha muda se-indonesia dibawah naungan BPC (Badan Pengurus Cabang) HIPMI Bandung, didalamnya terdapat sebuah pembelajaran untuk para anggota dalam melatih mental dan mindset menjadi seorang pengusaha yang handal. Harapannya yakni setelah menjadi anggota HIPMI PT para mahasiswa menjadi pengusaha muda yang mandiri dan dapat berguna untuk dirinya sendiri dan kedepannya dapat membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik. HIPMI PT Universitas Telkom dahulunya adalah HIPMI PT IM Telkom telah mendapatkan penghargaan sebagai HIPMI PT terbaik dari BPD (Badan Pengurus Daerah) HIPMI JABAR dan sebagai HIPMI percontohan se-indonesia (HIPMI Universitas Telkom, 2011). Hal ini tidak terlepas dari HIPMI PT Universitas Telkom dalam mencetak pengusaha-pengusaha baru dari kalangan mahasiswa dengan menciptakan ide yang masih original, creative, dan inovative dalam membuat sebuah produk yang mempunyai nilai guna bagi kebutuhan masyarakat. HIPMI PT Universitas Telkom telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang edukatif dan kreatif bagi para peserta untuk kalangan umum seperti seminar, pelatihan dan talkshow yakni Young Entrepreneur Camp yang diselenggarakan oleh HIPMI PT IM Telkom pada tanggal 4-6 Desember 2009 (HIPMI PT Universitas Telkom, 2015). 1.1.2 Struktur Organisasi Pada HIPMI PT Universitas Telkom terdapat Struktur Organisasi yang dapat dilihat pada gambar 1.2 2

Gambar 1.2 Stuktur Organisasi HIPMI PT Universitas Telkom (Sumber: HIPMI PT Universitas Telkom, 2015) 1.1.3 Visi dan Misi Visi Mengembangkan potensi berwirausaha kepada seluruh anggota HIPMI Perguruan Tinggi Telkom Business School, dengan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, sehingga menjadi HIPMI Perguruan Tinggi berprestasi dan terbaik se- Indonesia. Misi 1. Memberikan pengetahuan yang bermutu dan komprehensif dalam bidang entreprenuer kepada seluruh anggota HIPMI. 2. Membangun budaya berwirausaha dalam suasana kekeluargaan yang harmonis. 3. Menciptakan semangat berkompetisi untuk mencapai prestasi terbaik dalam bidang berwirausaha. 3

Tujuan Mengubah mental dan pola pikir anggota HIPMI PT Universitas Telkom menjadi seorang wirausaha sejati dan mengembangkan minat dan bakat setiap anggota HIPMI PT Universitas Telkom dalam bidang wirausaha. 1.1.4 Lokasi Alamat : Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu no 1, Kab. Bandung 40257 Indonesia Telepon : +6222 7564 10 Fax : +6222 7565 930 Blog : http://hipmiptimtelkom.blogspot.com/ Gambar 1.3 Lokasi HIPMI PT Universitas Telkom Sumber: Google Maps 1.1.5 Jumlah Anggota HIPMI PT Universitas Telkom Jumlah anggota HIPMI PT Universitas Telkom 2016 tercatat berjumlah 91 orang terdiri dari kader 2 berjumlah 43 orang dan kader 3 berjumlah 48 orang sedangkan kader 1 akan direkrut pada bulan april 2016 pembagian bagian tersebut terdiri dari kader 3 merupakan pengurus, kader 2 merupakan anggota departemen dan kader 1 merupakan anggota baru dan selebihnya merupakan BK (Badan 4

Kehormatan). Pada tabel 1.1 dapat dilihat ada rincian usaha yang dimiliki oleh anggota HIPMI PT Universitas Telkom sebagai berikut: Tabel 1.1 Rincian Usaha Anggota HIPMI PT Universitas Telkom Beromset Tetap No. Nama Pemilik Bidang Usaha Omset/ Bulan 1 Andi Prakoso Riset dan Pengembangan 10 juta 2 David Winalda Fashion, Desain, Layanan Komputer, dan Riset 2 juta pengembangan 3 Syaifullah Abdurrachman Kuliner 1 juta 4 Bintang Tri Fashion/ Mode 10 juta 5 Putra Kuliner 2 juta 6 Fadhel Mochamad Fashion/ Mode 16 juta 7 Achmad Zhori Kuliner 800 ribu 8 M. Wildan P Fashion/ Mode 3 juta 9 Imran Maulana Fashion/ Mode 1 juta 10 Ida Bagus Desain, Film, Video dan Fotografi 1 juta Sumber: Wawancara anggota HIPMI PT Universitas Telkom, 2015 1.2 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya angka penduduk di Indonesia pada era globalisasi dan industrialisasi saat ini menimbulkan dampak pada kondisi perekonomian bangsa, salah satu penyebabnya adalah angka pengangguran yang semakin tinggi. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan) di 5

Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar 0,86 juta orang dibanding dengan kondisi bulan september 2014 yang sebesar 27,73 juta orang (10,96 persen), berarti terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 860.000 orang (www.bps.com, 2015) Sedangkan pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2015 sebesar 5,81 persen turun dibanding TPT Agustus 2014 sebesar 5,94 persen, dan meningkat dibandingkan TPT pada Februari 2014 sebesar 5,70 persen (www.bps.com, 2015). Dari data yang diperoleh bahwa jumlah pengangguran di Indonesia terus meningkat, dengan begitu dapat dikatakan bahwa jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, Hal ini mengakibatkan terjadi persaingan ketat untuk mencari pekerjaan, selain itu beberapa perusahaan semakin selektif dalam menyaring calon karyawan. Sumarna F. Abdurrahman sebagai Ketua Badan Nasional Standardinasi Profesi (BNSP) mengatakan Indonesia akan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, oleh karena itu Indonesia akan menghadapi tantangan lapangan kerja yang semakin sempit karena investasi tak padat karya, sementara jumlah pencari kerja akan bertambah. Alhasil Ini akan semakin memperburuk tenaga kerja (www.republika.com, 2014). Gambar 1.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012-2014 (persen) Sumber:www.bps.go.id 6

Pada gambar 1.4 diatas menunjukkan bahwa tingkat pengangguran dari kalangan terdidik cukup tinggi, lulusan universitas yang merupakan jenjang pendidikan tertinggi hingga periode Februari 2014 menghasilkan 4,31%. Dari jumlah tersebut dapat menjadi bukti bahwa lulusan universitas tidak menjamin seseorang memiliki pekerjaan. David McClelland menyatakan suatu negara akan maju jika mempunyai paling sedikit 2 persen dari total jumlah penduduk adalah wirausaha (Sumarsono, 2013:63). Oleh karena itu wirausaha merupakan salah satu cara untuk mengurangi pengangguran, dan seorang wirausaha dapat menyerap tenaga kerja serta mengurangi jumlah pengangguran. Namun, saat ini jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 1,65% atau jauh dibawah negara tetangga seperti Singapura 7%, Malaysia 5% dan Thailand 3% (Depkop, 2015). Dengan begitu negara Indonesia dengan penduduk lebih dari 241 juta akan membutuhkan sekitar 4,8 juta wirausahawan, namun hingga saat ini jumlah yang tersedia berdasarkan pendekatan usaha formal baru sebanyak 564.240 wirausaha dengan kata lain masih membutuhkan sekitar 4,23 juta wirausaha baru (Langkah Wirausaha, 2015). Perguruan tinggi diharapkan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yang dapat dipergunakan untuk mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Gambar 1.5 Bidang Profesi yang diminati Mahasiswa Setelah Lulus Kuliah Sumber: Litbang Kompas (2012) 7

Namun saat ini tujuan sekolah atau kuliah dari hampir seluruh generasi muda kita hanya untuk menjadi pekerja (job seeker) pada sebuah institusi atau company, yaitu dari jumlah perguruan tinggi swasta yang mencapai 2.679 dan perguruan tinggi negeri berjumlah 82 di Indonesia, hanya sebagian kecil perguruan tinggi yang peduli dengan pentingnya kewirausahaan dikampus (Dikti, 2012). Pada gambar 1.5 diketahui bahwa profesi wirausaha mendapat nilai tertinggi yaitu 20,1 persen, selebihnya adalah profesi lain yaitu sebagai pekerja sebesar 79,9 persen. Dari data tersebut menunjukkan bahwa menjadi pekerja masih menjadi pilihan para mahasiswa yang akan lulus kuliah. Hal ini memperkuat bahwa generasi muda masih lebih tertarik untuk menjadi pekerja dibandingkan menjadi wirausahawan. Dalam menumbuhkan minat masyarakat dalam bidang wirausaha, Pemerintah terus berupaya menurunkan angka pengangguran terbuka di Indonesia serta dengan adanya Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1995 tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan (GNMMK), dan melalui Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Tujuannya adalah untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. diharapkan program ini dapat mengurangi angka pengangguran lulusan perguruan tinggi (Kemendikbud, 2013). Wijaya (2007:118) salah satu faktor pendukung wirausaha adalah keinginan dan keinginan ini oleh Fishbein dan Ajzen (1975) disebut dengan intensi, intensi adalah komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Pengertian intensi adalah hal-hal yang diasumsikan dapat menangkap faktor-faktor yang memotivasi dan yang berdampak kuat pada tingkah laku. Sedangkan Bandura (1986) menyatakan bahwa intensi merupakan suatu kebulatan tekad untuk melakukan aktivitas tertentu atau menghasilkan keadaan tertentu dimasa depan serta menurutnya intensi adalah 8

bagian vital dari self regulation individu yang dilatarbelakangi oleh motivasi seseorang untuk bertindak (Wijaya, 2007). Wahyudi (2012:38) mengatakan seorang entrepreneur memiliki karakteristik yang jelas yang membedakan dirinya terhadap orang lain yang bukan entrepreneur. Seorang wirausahawan dicirikan dengan karakteristik mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan sosial, komitmen terhadap tugas, memilih resiko yang moderat, toleransi terhadap ambisi, fleksibilitas tinggi. Sedangkan Hofer dan Sandberg (Wijayanto, 2008) mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja usaha kecil terutama untuk usaha baru diantaranya adalah karakteristik wirausaha. Oleh karena itu karakteristik wirausaha yang baik akan menunjang dalam proses pengembangan suatu usaha. Saat ini untuk memunculkan sosok entrepreneur muda dimulai dengan beberapa strategi yang dilakukan oleh kalangan akademisi yang bertujuan untuk menarik mahasiswa untuk berwirausaha. Seperti banyak dilaksanakan oleh pihak kampus di Indonesia dalam program: Entrepreneurship Priority, Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas bagi Mahasiswa, dan Program pemberian modal usaha untuk mahasiswa (Dikti, 2011). Dari program yang sudah berjalan tidak sedikit dari mahasiswa yang sukses dalam menjalankan usahanya, sehingga memotivasi kaum muda untuk masuk dalam dunia wirausaha dan membuat profesi entrepreneur menjadi popular dikalangan anak muda. Program kewirausahaan dikalangan akademisi didukung oleh organisasi himpunan pengusaha muda indonesia. HIPMI terbentuk pada 10 juni 1972, kemunculan organisasi ini awalnya dilandasi oleh semangat untuk menumbuhkan wirausahawan dikalangan pemuda karena saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita-cita menjadi pengusaha (Hipmipusat, 2015).Di tahun 2013, jumlah HIPMI PT yang telah berdiri di Bandung adalah sebanyak 11 unit. HIPMI PT didirikan atas kerjasama antara HIPMI BPC dengan perguruan tinggi yang berada dalam daerah tersebut. Berikut ini adalah daftar HIPMI PT yang telah terbentuk di Kota Bandung: 1. HIPMI PT Universitas Pendidikan Indonesia 9

2. HIPMI PT Institut Manajemen Telkom 3. HIPMI PT Politeknik POS Indonesia 4. HIPMI PT Institut Teknologi Nasional 5. HIPMI PT STMIK LPKIA 6. HIPMI PT Politeknik Telkom 7. HIPMI PT Universitas Bisnis dan Informatika 8. HIPMI PT Universitas Widyatama 9. HIPMI PT Universitas Islam Bandung 10. HIPMI PT Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Manajemen Bisnis Bandung 11. HIPMI PT Pasundan Sumber: Pratama (2012) HIPMI PT Universitas Telkom merupakan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) didalam lingkungan Universitas Telkom, HIPMI PT Universitas Telkom bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dibidang ekonomi dan kewirausahaan sebagai insan yang ilmiah, edukatif dan religius serta ikut berpastisipasi dalam mewujudkan pembangunan nasional (HIPMI PT Universitas Telkom, 2015). Dalam penelitian ini penulis mengambil HIPMI PT Universitas Telkom sebagai wadah penyalur kegiatan kewirausahaan mahasiswa dan sarana pengembangan keilmuan di bidang perekonomian menjadi objek penelitian. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang diperoleh peneliti dari wawancara informal dengan Andy sebagai Ketua HIPMI PT Universitas Telkom diperoleh situasi beberapa diantara anggota HIPMI PT Universitas Telkom belum memiliki usaha dikategorikan hanya setengah dari anggota HIPMI PT Universitas Telkom yang memiliki usaha, kendala-kendala yang dihadapi oleh anggota HIPMI PT Universitas Telkom diantaranya modal, waktu, berwirausaha hanya untuk sekedar mengisi waktu luang, belajar organisasi sehingga masih kurang fokus dalam menjalankan usaha masing-masing, berangkat dari situasi yang ada pada HIPMI PT Universitas Telkom tersebut serta predikat yang disandang HIPMI PT Universitas 10

Telkom sebagai HIPMI Percontohan Se-Indonesia ditambah lagi nilai-nilai entrepreneur yang ditanamkan oleh Universitas Telkom sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi Universitas Telkom). 1.3 Perumusan Masalah Wirausaha merupakan salah satu faktor pendukung yang menentukan naik turunnya tingkat perekonomian di Indonesia, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Seseorang yang mempunyai keinginan dan kemauan serta siap untuk berwirausaha dengan kata lain individu tersebut tidak bergantung kepada perusahaan melainkan menciptakan lapangan pekerjaan. Indikator yang menjadi penilaian seseorang untuk mempunyai karakteristik wirausaha dapat diukur dengan menggunakan minat berwirausaha, dimana dalam indikator tersebut dapat mengetahui seberapa besar karakteristik wirausaha yang ada dalam diri seseorang sehingga dapat meningkatkan kemampuan berwirausaha. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Apa karakteristik yang dimiliki mahasiswa berwirausaha yang tergabung dalam HIPMI PT Universitas Telkom? 2. Seberapa besar tingkat karakteristik yang dimiliki mahasiswa berwirausaha yang tergabung dalam HIPMI PT Universitas Telkom? 3. Seberapa besar pengaruh karakteristik wirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa berwirausaha yang tergabung dalam HIPMI PT Universitas Telkom? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui karakteristik yang dimiliki mahasiswa berwirausaha yang tergabung dalam HIPMI PT Universitas Telkom 11

2. Mengetahui seberapa besar tingkat karakteristik pada mahasiswa berwirausaha yang tergabung dalam HIPMI PT Universitas Telkom 3. Mengetahui besar pengaruh karakteristik wirausaha terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa yang tergabung dalam HIPMI PT Universitas Telkom 1.6 Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai aspek, diantaranya: 1. Aspek Teoritis Kegunaan dalam aspek teoritis dari penelitian ini adalah: a. Mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan berdasarkan ilmu atau teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dan selama penelitian, sehingga dapat menambah wawasan penulis. b. Sebagai bahan masukan dan referensi untuk penelitian selanjutnya. c. Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi untuk memperluas kajian ilmu pengetahuan mengingat masih minimnya literatur yang membahas teori wirausaha. 2. Aspek Praktis Kegunaan dalam aspek praktis dari penelitian ini adalah: a. Membangun intensi berwirausaha bagi pihak yang belum tertarik untuk berwirausaha khususnya pada kalangan mahasiswa. b. Memberikan informasi kepada HIPMI PT yang terdapat di perguruan tinggi lain sehingga dapat memberikan masukan yang bermanfaat guna mencapai tujuan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah tentang karakteristik wirausaha mahasiswa yang merupakan anggota HIPMI PT Universitas Telkom, dengan mencantumkan beberapa indikator pada variabel karakteristik wirausaha sehingga kedepannya dapat meningkatkan karakteristik wirausaha yang ada pada setiap mahasiswa yang tergabung dalam HIPMI PT Universitas Telkom. 12

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang tinjauan terhadap objek studi, latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada tinjauan pustaka ini berisi tentang teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran yang berhubungan dengan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan diuraikan secara singkat mengenai metode penelitian, operasional variabel yang digunakan, tahapan penelitian, sampel sumber data, metode pengumpulan data, uji keabsahan data, serta metode analisis dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan deskriptif objek penelitian dan analisisnya yang hasilnya penulis sajikan untuk mengambil kesimpulan dan memberikan masukan sebagai saran-saran. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan hasil analisa data serta berisi juga saran-saran yang dianggap perlu dan berguna bagi penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 13