BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

pilan tersebut saling berhubungan dan menjadi acuan dalam setiap pembelajaran bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

Berdasarkan Kurikulum 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia bermula. pada pengembangan kompetensi dalam ranah sikap (KI-1 dan KI-2), pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hasil berpikir yang paling penting dan mendukung masa adalah bahasa. Dengan. kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi seseorang. Pendidikan membentuk dasar diri masyarakat. Maka dari itu salah satu usaha sadar dalam meningkatkan pendidikan seseorang yaitu dengan bimbingan dan pengajaran. Tujuan utama pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan dalam proses belajar menentukan keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif yaitu guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa masalah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu salah satunya adalah strategi dalam pembelajaran yang kurang tepat, waktu, sumber serta fasilitas yang terbatas. Hal tersebut maka akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Gintings (2008, hlm. 1), mengatakan bahwa: banyak guru yang mengeluh karena merasa kurang puas terhadap keberhasilan belajar siswanya. Di lain pihak siswa menggerutu karena dinilainya kelas menjadi ruang dengan empat dinding yang mirip dengan sel tahanan karena selama ia tidak dapat menikmati kegiatan belajar dan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru tertentu. Oleh karena itu guru yang berhasil dalam menyelenggarakan proses belajar akan menciptakan proses belajar mengajar yang memperhatikan tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan sesuai dengan aspek kepribadian siswa. Mata pelajaran Bahasa Indonesia berperan penting dalam kurikulum 2013. Peran utama Bahasa Indonesia adalah sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Dengan mengembangkan kemampuan berfikir logis, kreatif dan inovatif. Maka 1

2 peran utama Bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Pembelajaran Bahasa Indonesia harus dilaksanakan dengan efektif agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Maka dengan mempelajari Bahasa Indonesia peserta didik dapat meningkatkan keterampilan dalam berbahasa. Bahasa adalah sarana komunikasi antar manusia yang satu dengan yang lainnya. Dengan bahasa, kita dapat berkomunikasi tanpa batas. Menurut Tarigan (2013, hlm. 1), Keterampilan berbahasa meliputi empat keterampilan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, kerampilan membaca, dan kerampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan ini bisa berupa hubungan menulis dan membaca, menulis dan berbicara, serta menulis dan menyimak. Keterampilan berbahasa tersebut merupakan kemampuan yang harus ditingkatkan. Pembelajaran menganalisis suatu teks termasuk kedalam ranah keterampilan berbahasa yaitu membaca. Menurut Tarigan (2013, hlm. 7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata bahasa tulis. Membaca merupakan proses perubahan lambang atau tulisan menjadi wujud makna untuk memperoleh suatu pesan yang akan disampaikan oleh penulis. Selain itu, menurut Tarigan (2013, hlm. 9) tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mecakup isi dan memahami makna bacaan. Maka dari itu membaca merupakan hal yang sulit dilakukan karena pembaca harus memahami makna bacaan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata bahasa tulis. Keterampilan membaca tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus terus dipelajari dan dilatih secara terus menerus. Banyak hal yang mempengaruhi kegagalan seseorang dalam membaca yang sering dialami oleh siswa disekolah. Rendahnya minat membaca dan minimnya pemahaman siswa merupakan permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, khususnya didalam dunia pendidikan ini. Penjelasan diatas oleh pendapat Aldy yang dikutip dari http://aldy-firdani.blogspot.co.id/2014/01/karya-

3 ilmiah-menurunnya-minat-baca-buku.html diunduh tanggal 20 Maret 2017 yang mengatakan pada zaman sekarang ini sangat sedikit siswa-siswi yang berminat atau suka membaca buku. Sehingga berdampak pada berkurangnya pengetahuan siswa-siswi akan suatu hal. Kenyataan itu harus dirubah dengan cara membuat buku itu lebih menarik untuk dibaca, agar dapat menumbuhkembangkan minat baca buku. Akibat dari masalah tersebut menjadi hambatan bagi proses peningkatan kemampuan keterampilan dan wawasan siswa. Padahal setiap siswa memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang terampil dalam membaca. Hal ini merupakan problematika menarik untuk dicermati oleh guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan membaca. Berdasarkan uraian di atas maka untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa adalah dengan memotivasi siswa untuk mewujudkan minat baca yang tinggi. Selain peran serta guru dalam meningkatkan minat baca, orang tua pun berperan aktif membantu meningkatkan minat baca siswa. Dengan adanya kerja sama antara guru dan orang tua diharapkan dapat meningkatkan minat membaca pada siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa kita dalam aspek membaca yaitu dengan melatih dan merangsang otak kita dengan cara menganalisis sebuah teks maupun sebuah peristiwa. Analisis tersebut bisa berupa analisis teks debat atau peristiwa, karena penulis ingin mengajak para siswa kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi untuk meningkatkan kemampuan menganalisis teks debat. Hendrikus, Dori Wuwur (2015, hlm.120) menjelaskan, bahwadebat pada hakikatmya adalah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak. Dalam debat setiap pribadi atau kelompok mencoba menjatuhkan lawannya, supaya pihaknya berada pada posisi yang benar. Tetapi penulis akan melakukan penelitian dengan lebih mengarahkan mengenai permasalahan dan argumentasi dalam teks debat. namun menganalisis ialah sebuah kegiatan menulis yang menyelidiki tentang suatu peristiwa baik dalam sebuah karangan atau perbuatan, yang diaplikasikan terhadap proses menulis. Jadi penulis merasa bahwa sebuah debat dapat dianalisis dengan menggunakan keterampilan membaca dengan memerhatikan permasalahan dan argumen.

4 Teks debat termasuk kedalam salah satu karangan argumentasi. Karena, pada dasarnya teks debat serta karangan argumentasi memiliki kesamaan yaitu sama sama meyakinkan pembaca atau pendengarnya supaya dapat menerima atau mengambil suatu doktrin, sikap dan tingkah laku tertentu. Salah satu metode pembelajaran yang mengajak pesera didik untuk belajar aktif dalam mengembangkan aspek keterampilan membaca tersebut yaitu dengan menggunakan metodeinkuiri.kunandar, dalam Shoimin (2014, hlm. 85)menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Permasalahan di atas membutuhkan solusi. Solusi yang diharapkan adalah sesuatu yang dapat meningkatkan minat siswa serta kepercayaan diri siswa dan pe-ngetahuannya dalam menemukan permasalahan dan memberikan argumernnya. Metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang akan dikomunikasikan menjadi salah satu alternatif yang bisa dijadikan solusi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model inkuiri untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menganalisis permasalahan dan argumen secara tepat. Dengan metodeinkuiriini diharapkan dapatmenumbuh-kembangkan keterampilan menulis kreatif dan membangkitkan motivasi belajar siswa ke arah belajar yang dinamis, optimal, dan tepat guna. Berdasarakan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran menganalisis teks debat dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri pada siswa kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah berarti mengenali berbagai masalah yang relevan dengan topik penelitian. Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:

5 1. pentingnya peran pendidik dalam meningkatkan kreativitas dan motivasi peserta didik; 2. rendahnya kemampuan peserta didik dalam membaca; 3. peserta didik sulit mengemukakan pendapatnya; 4. pemahaman peserta didik dalam menganalisis teks debatmasih rendah; 5. kurangnyakreativitaspendidik dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut tidak berjalan lancar dan cenderung membosankan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui berbagai masalah yang terdapat di dalam pembelajaran menganalisis teks debat berorientasi pada permasalahan dan argumen. Dalam pembelajaran ini, identifikasi masalah yang didapat adalah pentingnya peran pendidik dalam meningkatkan kreatitivas dan motivasi peserta didik, rendahnya kemampuan peserta didik dalam membaca, kurangnya pemahaman peserta didik dalam menganalisis teks debat, serta media pembelajaran yang tidak bervariasi. Identifikasi masalah tersebut memiliki hubungan satu masalah dengan masalah lain. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, terdapat beberapa permasalahan yang dianggap sebagai permasalahan yang akan dibahas dalam hasil penelitian ini. Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Apakah penulis mampu merencanakan, melaksanakan, menilai pembelajaran menganalisis teks debat dengan menggunakan metode inkuiri pada peserta didik kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi? 2. Apakah peserta didik mampumenganalisis teks debat pada siswa kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi? 3. Apakah metode inkuiriefektif digunakan dalam pembelajaran mennganalisis teks debat pada peserta didik kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi?

6 D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan merupakan target penulis untuk mencapai keberhasilan di dalam laporan akhir. Tanpa adanya tujuan yang jelas, penelitian tidak akan dapat berakhir dengan laporan penelitian yang meyakinkan. Dalam penelitian ini, penulis memiliki tujuan yang hendak diraih, yaitu: 1. untuk mengetahui keberhasilan penulis dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran menganalisis teks debat dengan menggunakan metode inkuiripada peserta didik kelas X SMA Pasudan 1 Cimahi. 2. untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menganalisis teks debat dengan berorientasi pada permasalahan dan argumen pada siswa kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi. 3. untuk mengetahui keefektifan metode inkuiriyang digunakan dalam pembelajaran menganalisis teks debat pada peserta didik kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi. Berdasarkan uraian di atas, penulis memiliki tujuan yang berkaitan erat dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Tujuan penelitian ini berguna untuk mengetahui keberhasilan, kemampuan serta keefektifan dalam pembelajaran menganalisis teks debat berorientasi pada permasalahan dan argumen menggunakan model inkuiri pada siswa kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi. E. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan tentu memiliki manfaat yang berarti baik bagi peneliti maupun objek yang diteliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Bagi penulis Hasil dari penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman. Penelitian ini juga mampu menjadikan motivasi bagi penulis serta meningkatkan keterampilan penulis dalam pembelajaran menganalisis teks debat dengan metode inkuiri. 2. Bagi guru Bahasa Sastra dan Indonesia

7 Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk menambah wawasan dalam menganalisis teks debat. Selain itu, sebagai bahan pertimbahan dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi siswa. Penelitian ini pun diharapkan dapat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan kreativitas dalam melaksanakan pengajaran dan pembelajaran bahasa sastra dan Indonesia. 3. Bagi siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan siswa dalam menganalisis teks debat. Selain itu, siswa dapat bekerjasama dalam menganalisis teks yang sesuai dengan permasalahan dan argumen. F. Definisi Operasional Definisi operasional perlu dijabarkan agar menghindari kekeliruan dalam masalah peneltian. Adapun definisi operasional yang penulis jabarkan yaitu sebagai berikut. 1. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan seseorang, atau suatu kelompok untuk belajar dalam berbagai hal. 2. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakansuatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. 3. Teks debat adalah saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak. Dalam debat setiap pribadi atau kelompok mencoba menjatuhkan lawannya, supaya pihaknya berada pada posisi yang benar. 4. Metode pembelajaran inkuiri merupakan salah satu metode yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di mana siswa didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa

8 untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukanprinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Berdasarkan definisi yang dikemukakandi atas, dapat disimpulkan bahwa judul skripsi ini adalah pembelajaran menganalisis teks debat berorientasi pada permasalahan dan argumen menggunakan metode inkuiri, merupakan proses kegiatan pembelajaran yang berusaha mengarahkan siswa untuk mampu menyelidiki mengenai suatu permasalahan serta berargumentasi yang bertujuan untuk meningkatkan siswa dalam berpikir kritis serta kreatif. G. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika skripsi berisi mengenai keseluruhan isi skripsi danpembahasannya. Penulisan yang runtun. Sistematika skripsi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Sistematika skripsi di mulai dari bab I sampai bab V. Sistematika membantu penulis agar penulis mudah dalam pengerjaan skripsi agar isi skripsi teratur. Bab Iberisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, serta struktur organisasi skripsi. Bab II berisi uraian tentang kajian teori dan kerangka pemikiran. Kajian teori mempunyai peran yang sangat penting, kajian teori ini merupakan pengembangan materi pelajaran seperti menguraikan kedudukan pembelajaran menganalisis teks debat berorientasi pada permasalahan dan argumen menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi, kompentensi inti, kompetensi dasar, alokasi waktu, mengidentifikasi teks drama, hasil penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis. Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian. Materimateri yang akan dibahas dalam Bab III yaitu, metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, operasionalisasi variabel, rancangan pengum-pulan data dan instrument, dan rancangan analisis data.

9 Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis. Hasil penelitian dan pembahasaan yaitu, pengolahan atau analisis data, dan pembahasan data penelitian. Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil analisis temuan penelitian. Ada dua alternatif cara penelitian kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan uraian padatyang berisi simpulan dan saran.

10