BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

BAB I PENDAHULAN Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BEACH RESORT DI KAWASAN PANTAI KLAYAR DENGAN PENEKANAN KONSEP EKO ARSITEKTUR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

Curug Sewu Hotel and Resort Kabupaten Kendal BAB I PENDAHULUAN

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Waterpark di Kawasan Rawa Pening Kab. Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 komposisi penduduk

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Resort di Kawasan Wisata Air Panas Guci Kab. Tegal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Perencanaan dan Perancangan Tujuan. Apartemen di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

REDESAIN TERMINAL PENUMPANG MINANGKABAU INTERNATIONAL AIRPORT

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

PUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LP3A TUGAS AKHIR 135 MONALISA SAPUTRI SARANA REKREASI & EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI DESA JETAK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

PERENCANAAN KEMBALI OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Riverside Resort Hotel di Cijulang, Kabupaten Pangandaran 1

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Apartemen di Kawasan Bekasi Kota

RESORT HOTEL DI BELITUNG ABSTRAK

Gigih Juangdita

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam memperoleh pendapatan negara dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah di Indonesia. Termasuk bagi Provinsi Lampung yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera dan menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa melalui Selat Sunda. Lampung berada di posisi lautan yang strategis yaitu berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah barat, Selat Sunda di sebelah selatan, dan Laut Jawa di sebelah timur. Posisi yang dinilai dekat dengan pintu gerbang utama Indonesia ini diproyeksikan akan menjanjikan peluang yang besar bagi pengembangan pariwisata di Provinsi Lampung (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Lampung tahun 2012-2031, 2012). Jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Lampung cenderung bertambah setiap tahunnya. Berikut ini adalah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Lampung pada tahun 2013 2014 per Kabupaten/Kota dalam jiwa. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Per Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung Tahun 2013 2014 (Jiwa) Sumber: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, jumlah wisatawan domestik mengalami peningkatan kurang lebih sebesar 27,5% dan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan kurang lebih sebesar 26% dari tahun sebelumnya. Daerah daerah yang paling banyak dikunjungi, yaitu Kota Bandar Lampung, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Pesisir Barat, merupakan daerah yang memiliki pesisir pantai. Sehingga dapat diperkirakan bahwa pantai merupakan objek wisata di Provinsi Lampung yang paling diminati dan sangat berpotensi untuk dikembangkan agar dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi. Selain itu, didukung dengan luas wilayah perairan sebesar ± 16.625 km², dengan panjang garis pantai ± 1.105 km (termasuk 69 pulau kecil) juga 1

menjadikan wisata bahari merupakan daya tarik utama sektor pariwisata Provinsi Lampung. Wisata bahari yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai, atau laut (Pendit,1994). Teluk Semangka dan Teluk Lampung merupakan dua teluk besar yang menyimpan banyak potensi bahari. Bagian Teluk Lampung yang merupakan destinasi wisata bahari yang sedang berkembang terletak pada wilayah Kabupaten Pesawaran. Selain memiliki potensi pada sektor ekonomi bidang perikanan, Teluk Lampung ternyata banyak menyimpan surga yang masih tersembunyi. Keindahan alam baik pantai serta dunia bawah laut dari pulau-pulau kecil yang tersebar di Kabupaten Pesawaran tidak kalah dengan daerah lain, seperti Bali, Bunaken, Pulau Seribu, dan lainnya. Bedanya, kekayaan di Teluk Lampung ini belum terungkap. Padahal potensinya bisa menjadi tujuan wisata (Prasetyo, 2013). Berdasarkan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, pola destinasi wisata Teluk Lampung terdiri dari tiga pantai utama, yaitu Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung dan Pantai Klara, serta gugusan pulau pulau kecil diantaranya Pulau Tangkil, Pulau Tegal, Pulau Pahawang, Pulau Tanjung Putus, Pulau Kelagian, Pulau Balak, Pulau Loh dan Pulau Lunik. Untuk mengakses pulau pulau ini dapat ditempuh melalui pantai utama maupun dermaga Ketapang. Perkembangan dalam sektor pariwisata tentunya juga harus diimbangi dengan perkembangan sarana dan prasarana yang dapat memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Sarana dan prasarana tersebut dapat disediakan oleh pemerintah maupun swasta yang dilaksanakan bersama sama dan berkesinambungan. Di antara sarana dan prasarana yang sangat menunjang pariwisata adalah infrastruktur jalan, sarana transportasi, serta akomodasi yang memberikan kemudahan akses dan penginapan bagi wisatawan untuk mengunjungi objek wisata. Sarana dan prasarana kepariwisataan masih minim di sebagian besar objek wisata, termasuk di beberapa objek wisata unggulan Provinsi Lampung. Sehingga hal ini dikhawatirkan dapat menyurutkan minat wisatawan yang berniat mengunjungi objek wisata di Provinsi Lampung. Berikut ini adalah data mengenai jumlah hotel dan jasa akomodasi lainnya menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung dari tahun 2011 2015. Angka jumlah hotel dibawah ini sudah termasuk hotel bintang, hotel melati (non-bintang), pondok wisata (homestay) dan jasa akomodasi lainnya. Tabel 1.2 Jumlah Hotel dan jasa Akomodasi Lainnya per Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung Tahun 2011-2015 No Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015 1. Lampung Barat *) 27 26 27 14 19 2. Tanggamus 8 8 8 8 7 3. Lampung Selatan 20 19 18 17 21 4. Lampung Timur 9 9 8 9 9 5. Lampung Tengah 15 16 17 20 22 6. Lampung Utara 5 5 5 6 6 7. Way Kanan 4 4 3 3 3 8. Tulang Bawang 12 12 13 14 14 9. Pesawaran 0 0 0 0 0 10. Pringsewu 5 6 6 6 7 11. Tulang Bawang Barat 0 1 1 1 2 12. Mesuji 0 0 0 0 0 2

13. Pesisir Barat *) - - - 22 42 14. Bandar Lampung 70 69 68 69 76 15. Metro 9 9 9 10 12 Jumlah 184 184 183 199 240 Catatan *) : Pada Tahun 2011, 2012, 2013 Hotel hotel yang berada di Kabupaten Pesisir Barat masih tergabung pada Kabupaten Lampung Barat Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2015 Pada Tabel 1.2 terlihat bahwa jumlah hotel/akomodasi di Provinsi Lampung sampai dengan Tahun 2015 adalah sebanyak 240 penginapan. Dari Jumlah tersebut hanya ada 11 hotel yang memiliki kategori bintang dimana 10 hotel berada di Kota Bandar Lampung dan 1 hotel di Kabupaten Lampung Selatan. Selebihnya adalah hotel melati/ non bintang yang tersebar di Kabupaten lainnya. Dari Tabel 1.2 diatas juga dapat dilihat bahwa Kabupaten Pesawaran yang memiliki potensi wisata bahari cukup besar belum memiliki hotel sama sekali. Wisatawan yang mengunjungi pola destinasi wisata Teluk Lampung di Kabupaten Pesawaran biasanya menginap di hotel hotel yang berada di Kota Bandar Lampung yang paling dekat berjarak sekitar 25 km. Pantai Mutun adalah salah satu pantai utama pada pola destinasi wisata Teluk Lampung Kabupaten Pesawaran dan merupakan pantai yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pihak pengelola Pantai Mutun diperoleh informasi bahwa permintaan akomodasi berupa hotel di kawasan Pantai Mutun sudah sangat besar. Dengan keberagaman potensi yang dimiliki Pantai Mutun dan untuk mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Pesawaran, diperlukan perencanaan pembangunan sebuah hotel resort yang dapat mengakomodasi wisatawan. Mengingat wisatawan yang datang terus meningkat dan bukan hanya wisatawan nusantara tetapi juga wisatawan dari mancanegara, sebuah resort berbintang merupakan gagasan yang tepat untuk dibangun di kawasan ini. Harapannya dengan adanya sebuah hotel resort di kawasan Pantai Mutun ini, wisatawan dapat memperoleh akomodasi yang dekat dengan objek wisata pantai, sehingga tidak perlu jauh - jauh ke tengah kota untuk mencari penginapan. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Mendapatkan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur (LP3A) mengenai sebuah hotel resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung dengan mengetahui dan mengurai potensi potensi dan karakteristik yang dimiliki kawasan tersebut agar dapat sesuai dengan lingkungan setempat, yang dapat mengakomodasi kebutuhan kapasitas ruang, kelengkapan fasilitasnya dan dari segi kualitas arsitekturnya. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung. Melalui aspek-aspek panduan perancangan dan alur pikir proses penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan Desain Grafis yang akan dikerjakan. 3

1.3 Manfaat 1.3.1 Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai acuan untuk penyusunan perencanaan dan perancangan arsitektur yang merupakan bagian dari proses pembuatan Tugas Akhir. 1.3.2 Objektif Sebagai referensi, tambahan pengetahuan dan wawasan baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun masyarakat umum yang membutuhkan. 1.4 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama. 1.5 Metode Pembahasan Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain : 1. Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : studi pustaka/ studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, survey lapangan serta browsing internet. 2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto survey lapangan yang dihasilkan. 3. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap hotel resort tertentu yang sudah ada di suatu kota. Dari data - data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung. 1.6 Sistematika Pembahasan Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Akhir dengan judul Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, Lingkup Pembahasan, Metode pembahasan dan sistematika pembahasan serta alur pikir dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A). BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tinjauan pustaka dan kajian mengenai hotel resort, Klasifikasi Hotel Resort, Tipologi, Pedoman Perencanaan Hotel Resort, Pengunjung Hotel Resort, Aktivitas dan Fasilitas Hotel Resort, Sistem Pengelolaan Hotel Resort, Organisasi Ruang, Dasar Perencanaan Hotel Resort, penekanan desain, serta studi banding terkait hotel yang sudah ada di suatu kota. BAB III TINJAUAN LOKASI 4

BAB IV BAB V BAB VI Berisi tinjauan umum Kabupaten Pesawaran, lokasi berupa keadaan geografis, topografi, dan klimatologis. Tinjauan umum mengenai Pantai Mutun, dan hal hal yang terkait dengan rencana tapak Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung. KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Menyimpulkan dan menguraikan mengenai batasan dan anggapan yang digunakan untuk Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi mengenai pendekatan terhadap aspek-aspek perencanaan, yaitu aspek fungsional dan aspek kontekstual serta aspek-aspek perancangan, yaitu aspek kinerja, aspek teknis, dan aspek arsitektural. PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT Berisi tentang kesimpulan dan rekapitulasi dari bab sebelumnya, mengenai program dasar perencanaan ruang dan tapak terpilih serta program dasar perancangan. Sebagai dasar dan acuan dalam tahap eksplorasi dan desain grafis. 5

1.7 Alur Pikir LATAR BELAKANG AKTUALITA Terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang mengujungi Provinsi Lampung setiap tahun, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pada tahun 2014, jumlah wisatawan meningkat hingga 27,5 % dari tahun sebelumnya yang berjumlah 3.467.715 wisatawan menjadi 4.422.646 wisatawan Daerah yang paling banyak dikunjungi wisatawan merupakan daerah yang memiliki pesisir pantai Belum ada fasilitas penunjang akomodasi berupa hotel di Kabupaten Pesawaran Lokasi Kawasan Pantai Mutun memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan merupakan pantai yang paling ramai dikunjungi di Kabupaten Pesawaran Jarak terdekat dengan hotel di pinggir kota adalah sekitar 25 km URGENSI Perlu adanya perencanaan dan perancangan sarana akomodasi berupa Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan penginapan dan mendukung pengembangan potensi pariwisata sehingga mampu mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah wisatawan di masa yang akan datang. ORIGINALITAS Perencanaan dan perancangan bangunan Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung yang memenuhi kebutuhan wisatawan dengan fasilitas tambahan yang dapat menunjang kegiatan wisata di Lampung. Tujuan: Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik, sesuai dengan originalitas / karakteristik judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah dasar perencanaan dan perancangan Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan Ruang Lingkup Merencanakan dan merancang Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung termasuk dalam kategori bangunan bermassa banyak beserta perancangan tapak lingkungan sekitarnya. Studi Pustaka Tinjauan Umum Hotel Resort Tinjauan Umum Eko - Arsitektur Studi Lapangan Tinjauan Kabupaten Pesawaran Tinjauan Pantai Mutun Studi Banding Novotel Lampung Hotel,Suites, and Resort Bukit Randu Lampung Hotel and Villa Patra Jasa Bali Resort & Villas F E E D B A C K Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak studi banding dan masukan dari responden yang kemudian digunakan untuk merencanakan Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung dengan Penekanan Desain Eko-Arsitektur. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Hotel Resort di Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran Lampung 6