PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PELACAKAN DISTRIBUSI DAN MONITOR PERSEBARAN PUPUK STUDI KASUS : WILAYAH JAWA TIMUR Didit Ardiansyah - Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc - Anny Yuniarti, S.Kom, M Comp. Sc Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia, 60111. e-mail : didit_a@cs.its.ac.id. ABSTRAK Pupuk adalah komoditi penting dalam pertanian Indonesia meningat negara Indonesia adalah negara agraris, negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Pendistrbusian pupuk terkadang tidak sesuai dengan permintaan para petani, sehingga terjadi kelangkaan pupuk di daerah satu dan kelebihan persediaan di daerah yang lain. Sulit untuk memetakan dan melihat persediaan dan persebaran pupuk di Indonesia. Oleh karena itu penulis mengembangkan sistem yang dapat melacak distribusi dan memonitor persebaran pupuk. Sistem ini mempunyai beberapa pengguna, mulai dari lini atas sampai pada lini bawah, mulai dari produsen sampai ke kios. Persebaran dan persediaaan pupuk dapat dipantau dengan menggunakan peta yang memanfaatkan API dari google map, sehingga lebih mempermudah pemanatauan pupuk bersubsisdi yang ada di Jawa Timur. Dalam sistem ini juga terdapat fitur memantau kendaraan pengangkut dengan menggunakan GPS Tracker. Setiap pengguna yang mempunyai hak akses, dapat menambah dan mengolah data yang ada di dalam sistem ini. Pengolahan data dapat dilakukuan dengan menggunakan koneksi internet ataupun perangkat mobile, tergantung hak akses dari user tersebut. 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang terletak pada garis khatulistiwa, dimana berbagai jenis tanaman tumbuh subur di negara ini. Maka dari itu sebagian besar penduduk indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Agar tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik dan subur, diperlukan pupuk sebagai zat yang dapat memeberikan sumber makanan bagi tanaman. Pupuk sangat diperlukan oleh para petani untuk mengembalikan zat hara yang telah hilang ketika tanah telah ditanami tanaman tertentu. Terkadang persebaran pupuk terjadi tidak tersebar merata, sehingga ada di suatu daerah yang kekurangan pupuk tertentu dan ada daerah yang lain yang mempunyai persediaan pupuk yang lebih banyak. Seperti pada tahun 2006 terjadi kelangkaan pupuk bersusidi di Jawa Timur dan Jawa Tengah [1]. Akibat kelangkaan pupuk tersebut terjadi 1
saling tuduh, pada kasus tersebut produsen dituduh menjadi dalang dari kelangkaan pupuk. Secara tidak langsung, kelangkaan pupuk di Indonesia akan berdampak pada perekonomian Indonesia, karena Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Jika kelangkaan pupuk sering terjadi, besar kemungkinan para petani akan mengalami penurunan produksi tanaman karena kurangnya suplai pupuk mengakibatkan penurunan produktifitas tanaman juga. Atau mungkin, para petani menunggu stok pupuk tersedia dahulu, kemudian baru menanam tanaman. Hal ini sangat berdampak penting sekali terhadap perekonomian para petani, dan tentu berdampak pada perekonomian Indonesia juga. Untuk menanggulangi kelangkaan pupuk perlu adanya sistem yang dapat memantau persediaan pupuk. Agar tidak terjadi saling tuduh-menuduh antara produsen, distributor, pengecer, dinas pertanian dan masyarakat umum. Yang bisa menggunakan sistem tersebut adalah pihak yang biasanya terlibat dengan transaksi pupuk, seperti produsen pupuk, distributor, dan pengecer yang menyalurkan pupuk tersebut ke petani atau kelompok tani. Sistem yang dibutuhkan adalah sistem yang bisa memantau persebaran pupuk yang ada di Indonesia, selain memantau persebaran pupuk, juga sistem yang bisa melihat persediaan pupuk bersubsidi yang ada di seluruh Indonesia. Di sisi lain, Pada tahun 2010 terjadi penimbunan pupuk bersubsidi, kemudian dijual lagi dengan harga nonsubsidi[2]. Kejadian ini terjadi karena tidak adanya pencatatan yang terbuka antara produsen, distributor, pengecer dan dinas pertanian. Kejadian seperti ini juga memerlukan adanya sistem yang dapat melihat semua transaksi (keterbukaan sistem pencatatan) yang terjadi dari mulai lini paling atas (produsen) sampai ke petani. 2. DASAR TEORI 2.1. Proses Pendistribusian Pupuk Bersubsidi Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/Per/2/2009 alur pendistribusian pupuk bersubsidi terbagi menjadi 4 lini, Lini I adalah lokasi gudang pupuk di wilayah pabrik masing-masing Produsen. Lini II adalah lokasi gudang Produsen di wilayah Ibukota Provinsi dan Unit Pengantongan Pupuk ( UPP ) atau di luar wilayah pelabuhan, Lini III adalah lokasi gudang Produsen dan/atau Distributor di wilayah Kabupaten/Kota yang ditunjuk atau ditetapkan oleh Produsen, dan Lini IV adalah lokasi gudang atau kios Pengecer di wilayah Kecamatan dan/atau Desa yang ditunjuk atau ditetapkan oleh Distributor [3]. Peraturan Menteri Perdagangan diatas juga mengatur tentang tanggung jawab pendistribusi pupuk. Produsen wajib melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini I sampai dengan Lini III di wilayah tanggung jawabnya. Penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini III ke Lini IV menjadi tanggung jawab Distributor. Setelah sampai di Lini IV persebaran pupuk ke para petani dan kelompok tani menjadi tanggung jawab pengecer. 2.2. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database[4]. Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi[5]. 2
2.3. GPS (Global Positioning System) Sistem Pemosisi Global (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) adalah sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu[6]. 2.4. SMS Gateway SMS Gateway adalah platform yang menyediakan mekanisme dapat mengirim dan menerima SMS dari perangkat mobile. SMS gateway memberikan kemudahan kepada pengguna untuk membangun sebuah aplikasi yang menggunakan fitur SMS. 2.5. Google Map Google Maps adalah layanan gratis Google yang cukup populer.[7] Anda dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web Anda sendiri dengan Google Maps API. Google Maps API adalah library JavaScript. Menggunakan/memprogram Google Maps API sangat mudah. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang HTML dan JavaScript, serta koneksi Internet. Dengan menggunakan Google Maps API pengguna dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga pengguna dapat fokus hanya pada data-data saja. 3. METODOLOGI 3.1. Arsitektur Sistem Arsitektur utama dalam pembangunan sistem ini terdiri atas, server,google Map Server dan komputer klien. Server dari sistem ini meliputi application server dan database server. Aplication Server adalah server yang menampung aplikasi dari sistem ini. Semua aplikasi yang menangani operasi-operasi dari permintaan klien, dapat diakses di server ini. Sedangkan database server adalah server yang menyimpan semua transaksi yang telah dilakukan oleh klien. Dalam sistem ini application server dan database server diletakkan dalam satu server, sehingga memiliki dua fungsi sebagai database server dan applicaton server. Google Map Server adalah tempat dimana semua data-data tentang peta google disimpan. Data peta google tersebut yang akan ditampilkan ke User interface dalam sistem. Komputer klien digunakan untuk mengakses sistem yang ada di server yang terhubung dengan koneksi internet. GPS tracker sebagai perangkat yang dipasang pada kendaraan yang bisa dipantau dari computer yang terhubung dengan internet. Sms gateway digunakan oleh pengguna kios untuk melakukan konfirmasi jumlah penerimaan pupuk dari distributor. Gambar 1 : Arsitektur Sistem 3.2. Desain Use Case Sistem ini mempunya lima aktor yang dapat mengaksesnya. Diantara kelima aktor tesebut adalah pengguna umum, pengguna 3
produsen, pengguna distributor, pengguna kios dan pengguna dinas pertanian. Pengguna umum, adalah pengguna yang dapat mengakses sistem ini tanpa harus melakukan login. Dan hak akses pengguna umu adalah meleihat persebaran gudang, melihat persediaan pupuk, melihat Harga Eceran Tertinggi, melihat perbandingan antara jumlah permintaan dan jumlah pemenuhan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dan melihat penebusan dan pemenuhan pupuk dari tiap tiap gudang. melihat persebaran gudang <<<extend>>> melihat persediaan pupuk Gambar 3 : Use Case Pengguna Produsen Pengguna distributor, adalah pengguna yang berperan di menerima pupuk dari produsen dan menyalurkan pupuk tersebut ke kios. Pengguna distributor mempunyai hak akses yang mirip dengan hak akses produsen. Diantara beberapa hak akses pengguna distributor adalah menambah data kios, menyimpan transaksi tambah, menyimpan transaksi kurang, melihat persebaran pupuk dan melihat persediaan pupuk. Distributor terletak diantara produsen dan kios pengecer. Distributor menyalurkan pupuk kepada kios pengecer, dimana kios pengecer menyalurkan pupuk yang telah dikirim kepada para petani atau kelompok tani. pengguna umum melihat HET melihat permintaan dan pemenuhan RDKK melihat penebusan dan penyaluran pupuk menambah data kios Gambar 2 : Use Case Pengguna Umum Pengguna produsen, adalah pengguna yang berperan sebagai produsen pupuk. Dalam kasus ini pengguna produsen mempunyai hak akses menambah data distributor, menyimpan transaksi tambah, menyimpan transaksi kurang, memantau perjalanan kendaraan pengangkut, melihat persebaran pupuk dan melihat persediaan pupuk. pengguna distributor menyimpan data transaksi tambah menyimpan data transaksi kurang melihat persebaran pupuk melihat persediaan pupuk menambah data distributor Gambar 4 : Use Case Pengguna Distributor pengguna produsen menyimpan data transaksi tambah menyimpan data transaksi kurang memantau perjalanan kendaraan pengangkut melihat persebaran pupuk melihat persediaan pupuk Kios atau pengecer adalah pengguna yang berada di bawah distributor. Kios berinteraksi langsung dengan para petani / kelompok tani. Kios adalah pengguna yang berada pada lini paling bawah. Diantara hak akses pengguna kios / pengecer adalah yang digambarkan pada gambar use case dibawah ini, yaitu menyimpan transaksi tambah, melakukan konfirmasi penerimaan pupuk dengan menggunakan fitur SMS Gateway, 4
menyimpan transaksi kurang; mengajukan RDKK, melihat persebaran pupuk dang melihat persediaan gudang. menyimpan data propinsi menyimpan data kabupaten menyimpan data kecamatan menyimpan data transaksi tambah menyimpan data kelurahan <<<include>>> menyimpan data jenis pupuk pengguna dinas melakukan konfirmasi peneriamaan pupuk menyimpan HET menyimpan data komoditi menyimpan data transaksi kurang menambah data produsen melakukan konfirmasi RDKK <<<include>>> membatalkan konfirmasi RDKK mengajukan RDKK pengguna pengecer melihat persebaran pupuk melihat persebaran gudang Gambar 6 : Use Case Pengguna Dinas Pertanian melihat persediaan pupuk Gambar 5 : Use Case Pengguna Kios / Pengecer Dinas, adalah pihak yang mempunyai hak akses pada beberapa data master yang digunakan untuk mengolah data-data transaksi. Diantaranya adalah menyimpan data daerah yaitu propinsi, kabupaten dan kecamatan, kelurahan. Selain data daerah, dinas juga mempunyai hak akses terhadap data master yang lain, data master tersebut adalah jenis pupuk, komoditi HET dan produsen. Selain itu dinas juga mempunyai hak akses untuk melakukan konfirmasi RDKK yang telah diajukan oleh pengecer, yang didapat dari kelompok tani. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ujicoba diketahui bahwa sistem ini telah berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan sistem. Berikut ini ditampilkan beberapa hasil ujicoba. 4.1. Melihat Permintaan dan Pemenuhan RDKK Pada halaman pengguna umum, halaman yang tidak harus untuk dapat mengaksesnya, terdapat halaman untuk melihat permintaan dan pemenuhan RDKK. RDKK(Rencana Definitif Kelompok Tani) adalah form permintaan pupuk yang diajukan oleh para kelompok tani. Gambar 7 : Permintaan dan Pemenuhan RDKK 4.2. Melihat Penebusan dan Penyaluran Pupuk 5
Melihat penebusan dan penyaluran pupuk, adalah salah satu tujuan utama pembuatan sistem ini. salah satu fungsi dari sistem ini adalah melihat transparansi data, baik itu data masuk atau data keluar. bawahnya menerima pupuk sejumlah yang dikeluarkan oleh lini yang ada di atasnya. Gambar 10 : Pelacakan Pupuk 4.5. Melihat Persebaran Gudang Gambar 8 : Penebusan dan Penyaluran Pupuk 4.3. Melihat Persediaan Pupuk Pengguna umum dapat melihat persediaan pupuk pada gudang tertentu. Sehingga pengguna umum dapat mengetahui persediaan pupuk untuk musim tanam selanjutnya bisa dipenuhi atau tidak. Fungsi melihat persediaan pupuk ini terdapat beberapa filter untuk menyaring informasi yang akan dilihat. Mulai dari bulan, daerah kabupaten dan gudang. Pengguna umum juga dapat melihat persebaran gudang yang ada di jawa timur, mulai dari produsen sampai ke kios atau yang disebut pengecer. Pengguna umum juga dapat melihat persediaan pupuk pada lini tersebut, dengan mengklik gambar, maka akan keluar persediaan pupuk. Gambar 11 : Persebaran Gudang 4.6. Memantau Kendaraan Pengangkut Pupuk Gambar 9 : Persediaan Pupuk 4.4. Melacak Pupuk Fitur memantau kendaraan pengangkut adalah fasilitas yang dapat diakses oleh pengguna produsen. Ketika produsen mengirimkan pupuk kepada distributor, maka produsen tersebut dapat memantau perjalanan kendaraannya. Pada halaman umum, pengguna dapat melihat dan mencocokkan pengeluaran pupuk pada gudang tertentu, dan apakah lini di 6
Gambar 14 : Pengiriman Konfirmasi SMS Konfirmasi Peneriamaan Pupuk Gambar 12 : Memantau Perjalanan Kendaraan Pengangkut Untuk mengirim data posisi latitudinal dan longitudinal, pelacak GPS menggunakan NOKIA E-71. Untuk melakukan konfirmasi penerimaan pupuk yang oleh pengguna kios, formatnya adalah sebagai berikut: TRM#kodepupuk1#jumlahpupuk1#kodepupuk2#juml ahpupuk2# Contoh : TRM#2#2.5#3#2.5# Gambar 13 : Perangkat Mobile Sebagai GPS Tracker Gambar 15 : Penerimaan SMS Balasan 4.7. Melakukan konfirmasi peneriaan pupuk dengan menggunakan SMS Gateway Melakukan konfirmasi peneriamaan pupuk dengan menggunakan SMS Gateway, adalah fitur yang dimiliki oleh pengguna kios yang mungkin tidak mempunyai koneksi internet. Pengguna kios dapat melakukan konfirmasi peneriamaan dengan format tertentu. Setelah behasil menerima pesan, sistem akan mencatat peneriamaan data pupuk yang telah diterima oleh kios tersebut. Sehingga akan menambah persediaan pupuk yang ada pada gudang kios tersebut. Setelah konfirmasi penerimaan pupuk melalui SMS berhasil, maka kios akan mendapat balasan, bahwa konfirmasi berhasil dan menambah transaksi tambah. 5. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan selama perancangan, implementasi, dan proses uji coba sistem yang dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : a. Sistem Pelacakan Distribusi dan Monitor Persebaran Pupuk dapat membantu menunjukkan transparansi antara pupuk yang ada digudang, pupuk yang diterima serta pupuk yang dikeluarkan dari masingmasing lini. b. Penunjuk lokasi persebaran gudang, sehingga semua pengguna dapat 7
mengetahui lokasi produsen, distributor dan kios/pengecer. c. Proses pengajuan RDKK dari kios ke dinas lebih cepat dibandingkan dengan proses manual. Dimana pengajuan RDKK secara manual harus ditulis pada kertas dan memberikannya kepada dinas pertanian, dan menunggu beberapa waktu yang lebih lama dari sistem ini. d. Produsen dapat memantau kendaraan yang mengirimkan pupuk ke distributor dengan menggunakan internet, dimana di dalam kendaraan terdapat perangkat mobile yang mendukung GPS. e. Untuk mengirim data posisi, menggunakan aplikasi berbasasis java (J2ME) yang diinstal pada handphone, dimana aplikasi mobile tersebut mengupdate poisi kendaraan dan menambah data posisi pada tabel yang berhubungan dengan history. f. Kios atau pengecer yang tidak mempunyai koneksi internet dapat melakukan konfirmasi penerimaan pupuk dengan menggunakan SMS. Informatika Instritut Teknologi Sepuluh Nopember. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Produsen Dan Kelangkaan Pupuk. http://www.arsip.net/id/link.php?lh=vqds AAgKCwEC. [22 Juli 2011 ] [2] Pupuk Bersubsidi Ditimbun, Dijual Mahal. http://news.okezone.com/read/2010/02/08/ 340/301632/pupuk-bersubsidi-ditimbundijual-mahal. [30 Mei 2011] [3] Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 07/M-DAG/PER/2/2009. [4] Sistem Informasi Geografis. http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_inform asi_geografis. [30 Mei 2011] [5] SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGERTIAN DAN APLIKASINYA http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07/ 02%20- %20STMIK%20AMIKOM%20Yogyakart a%20sistem%20informasi%20geografi,% 20Pengertian%20dan%20Pemanfaatannya. pdf [6] http://id.wikipedia.org/wiki/global_positio ning_system. [17 Juni 2011] [7] Shodiq, Amri, Pemrograman Google Maps API, 2008. [8] Agdyawan, Grala Bagus. 2010. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Persebaran dan Persediaan Pupuk. Surabaya : Teknik 8