BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 Tiap-tiap warga negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. diantara sifat beliau adalah benar, jujur, adil, dan dipercaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran. Pendidikan nasional diarahkan untuk. masalah hidup, serta membentuk manusia kreatif dan inovatif.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

2015 PENDAPAT MAHASISWA TENTANG LABORATORIUM SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Setiap orang berhak memperoleh pendidikan tanpa terkecuali seperti yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Dalam hal ini sebagai upaya untuk pemerataan pendidikan pemerintah hendaknya juga mengupayakan suatu sistem pendidikan bagi masyarakatnya seperti yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 2 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Untuk sebagian masyarakat yang sampai saat ini setelah 67 tahun kemerdekaan Republik Indonesia belum mendapatkan haknya dalam bidang pendidikan, mereka bukan masyarakat tertinggal tetapi masyarakat yang ditinggalkan. Terlepas dari itu semua masih banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan pendidikan dikarenakan kurangnya minat dan kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan. Kemajuan suatu bangsa diukur dari tingkat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Untuk memajukan suatu negara dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu pendidikan sangatlah penting untuk mencetak sumber daya manusia yang dibutuhkan tersebut. 1

2 Dalam UUD 1945 telah dijabarkan tentang pendidikan dan tentang tujuan pendidikan nasional dan tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Bagi peserta didik yang nantinya merupakan generasi penerus bangsa diharapkan dapat menumbuhkan minat belajarnya agar dapat memimpin negara kita ini di masa yang akan datang. Untuk bisa mewujudkan itu semua kewajiban dan usaha sebagai peserta didik ialah dengan belajar. Namun pada kenyataanya masih banyak peserta didik yang menganggap bahwa pendidikan bukanlah hal yang penting. Banyak dijumpai remaja yang seharusnya masih berada didalam lembaga pendidikan untuk belajar malah menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak penting. Pendidikan anak bukan berawal dari sekolah melainkan dari keluarga. Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara langsung atau tak langsung berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak didik. Dalam sebuah keluarga orang tua merupakan pelaku utama yang berperan membimbing anak-anaknya, memperkenalkan kepada mereka tentang pendidikan, memberikan hak-hak mereka sebagai anak serta memberikan mereka perhatian agar mereka semangat belajar dalam usaha untuk menggapai apa yang mereka cita-citakan. Sebagai upaya untuk

3 mendapatkan hasil belajar yang maksimal dari proses belajar dari seorang anak dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu segala faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri diantaranya keadaan fisik, tingkat intelegensi, bakat, motivasi, minat dan perhatian, keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu segala faktor yang timbul dari luar diri anak yang dapat menambah semangat anak dalam belajar diantaranya guru, teman, orang tua, media pembelajaran, sumber belajar dan lain-lain. Dari beberapa faktor tersebut, salah satu faktor internal yang mempengaruhi minat anak dalam belajar adalah perhatian orang tua sebagai upaya untuk memberikan anggapan kepada anak bahwasannya orang tua mereka memperhatikan dan peduli terhadap apa yang mereka lakukan serta menunjukkan cinta kasih orang tua kepada anak. Anak akan merasa senang dan terarah dalam melakukan kegiatannya apabila mendapat perhatian. Menurut Sumadi Suryabrata (1986:16) Perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek. Perhatian yang proposional akan memunculkan motivasi atau semangat anak dan akan menggerakkan daya cipta yang didorong oleh potensi yang sudah ada pada diri anak. Seperti dalam istilah Ki Hajar Dewantara, Rasa anak yang disentuh akan menggerakkan karsa, lalu karsa akan menggerakkan cipta. Perhatian orang tua juga ditujukan untuk memberikan dukungan dan memberikan arahan kepada anak agar mereka mampu menyesuaikan tindakan apa yang seharusnya mereka lakukan. Sebagaimana sudah menjadi pengetahuan umum, menurut Maslow

4 (1972) Kebutuhan manusia secara hierarki dapat dijelaskan sebagai berikut : kebutuhan sandang, pangan dan papan, yang merupakan kebutuhan primer, kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, serta perhatian untuk menumbuhkan harga diri (self esteem), dan kebutuhan untuk mewujudkan diri atau mengaktualisasi diri. Perhatian yang diberikan pada anak hanya perhatian yang sewajarnya untuk menumbuhkan minat mereka, perhatian yang berlebihan justru akan membuat anak manja atau membuat anak merasa tidak nyaman, bahkan bisa membuat anak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Selain perhatian orang tua sebagai salah satu faktor internal yang mempengaruhi minat anak dalam belajar juga ada salah satu faktor eksternal yaitu ketersediaan sumber belajar. Dalam hal belajar seorang anak akan semangat belajar jika yang mereka butuhkan tersedia yaitu sumber belajar. Ketersediaan sumber belajar sangat penting dalam proses pembelajaran. Sumber belajar memiliki keaneragaman dan tersebar luas di lingkungan sekitar kita serta memerlukan suatu aktivitas yang mutlak harus dijalankan demi pengembangan daya pikirnya. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Association Educational Communicatin and Tehnology AECT (1977) Sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

5 Agar berdayaguna secara optimal maka hendaknya keaneragaman dan sebaran sumber belajar dapat dengan mudah diakses di dalam proses belajar. Dengan adanya sumber belajar akan mempermudah proses pembelajaran dan itu semua akan dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik. Ada beberapa alasan mengapa anak malas dalam belajar dan salah satunya adalah terbatasnya sumber belajar yang tersedia. Minat belajar juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator pencapaian keberhasilan dalam belajar. Sebagai upaya untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka perlu ditumbuhkannya minat belajar pada anak. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul MINAT BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR PADA MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi masalah yang timbul antara lain : 1. Ada kemungkinan intensitas perhatian orang tua berpengaruh terhadap minat belajar. 2. Ada kemungkinan ketersediaan sumber belajar berpengaruh terhadap minat belajar.

6 3. Intensitas perhatian orang tua dan ketersediaan sumber belajar yang berbeda-beda, kemungkinan akan mempengaruhi minat belajar. 4. Ada kemungkinan masih rendahnya minat belajar. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak meluas jangkauannya, maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009/2010. 2. Masalah intensitas perhatian orang tua dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek antara lain : fasilitas yang orang tua berikan terhadap belajar anak, perhatian orang tua terhadap anak untuk membangkitkan semangat belajar. 3. Ketersediaan sumber belajar dalam penelitian ini dibatasi pada sumber belajar yaitu audio visual, visual dan hasil cetak. 4. Minat belajar dibatasi pada sikap percaya diri, ketertarikan untuk belajar, mencari ilmu pengetahuan secara aktif. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

7 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara intensitas perhatian orang tua terhadap minat belajar pada mahasisiwa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009/2010? 2. Adakah pengaruh yang signifikan antara ketersediaan sumber belajar terhadap minat belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009/2010? 3. Adakah pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan ketersediaan sumber belajar terhadap minat belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009/2010? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh intensitas perhatian orang tua terhadap minat belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009/2010. 2. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap minat belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009/2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua dan ketersediaan sumber belajar terhadap minat belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2009/2010.

8 F. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis yaitu : 1. Manfaat secara teoritis Hasil penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan lebih luas khusunya dalam bidang pendidikan yang berkenaan dengan perhatian orang tua dan ketersediaan sumber belajar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis Sebagai masukan dan menambah wawasan bagi penulis selaku calon pendidik. b. Bagi orang tua Memberikan masukan kepada orang tua bahwa seorang anak juga membutuhkan dukungan serta perhatian dalam usahanya mencapai keberhasilan. c. Bagi mahasiswa Memberikan masukan kepada mahasiswa untuk menumbuhkan minat belajar dan kesadaran akan pentingnya belajar.