1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini jika kita mengikuti perkembangan dunia gadget maka kita akan disuguhi berbagai macam fitur canggih yang ditawarkan salah satunya yaitu kalender dan pengingat. Kita sudah tidak mempercayai kemampuan otak kita untuk mengingat sesuatu dan membutuhkan bantuan alat untuk mengingatkan setiap kegiatan yang akan kita lakukan. Padahal sebenarnya kita dapat memaksimalkan kemampuan otak yang kita miliki. Hal ini dapat memperlambat kinerja otak kita yang banyak di derita ketika kita semakin tua, fakta mengatakan bahwa otak kita akan kehilangan 10 persen bobotnya saat kita berusia 20 hingga 90 tahun. Namun sebuah penelitian terbaru mengatakan, kemampuan berpikir sesungguhnya tidak selalu berhubungan dengan faktor umur, kita dapat melawan proses penuaan di otak hanya melalui beberapa kegiatan sederhana dan dilakukan secara berkala sehingga penyakit pikun, alzhaimer ataupun demensia dapat dicegah sejak dini. Gejala kepikunan biasa terjadi secara perlahan diawali dengan gangguan memori atau gangguan mental ringan dan penderita biasanya tidak menyadari, proses terjadinya kepikunan rata-rata antara 7-10 tahun. Penyakit kepikunan seperti alzhaimer atau demensia sampai saat ini belum dapat disembuhkan, serta dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor antara lain umur. Genetika, jenis kelamin, pendidikan, penyakit, psikologis ataupun obat-obatan. Di Indonesia pada tahun 2000, usia harapan hidup adalah 67 tahun dan sekitar 7,28 persen atau 17 juta penduduk adalah lansia. Usia harapan hidup tahun 2010 diperkirakan 71 tahun dengan jumlah lansia 28 juta orang. Tema ini dipilih dengan alasan salah satunya karna semua orang akan mengalami proses penuaan dan kebanyakan akan mengalami kepikunan terutama yang sudah lanjut usia dengan begitu diharapkan kampanye yang bersifat pencegahan ini dapat bermafaat bagi masyarakat sehingga mendapatkan masa tua yang berkualitas. Selain itu otak merupakan sumber dari kehidupan dimana memiliki tugas mengendalikan segala hal, mulai dari emosi sampai dengan pengambil
2 keputusan maupun mengatur setiap organ-organ tubuh lainnya sehingga fungsi dan keberadaan otak sangat penting bagi menjaga kualitas hidup yang sehat dan awet muda serta gaya hidup yang baik dan benar terutama di masa tua agar kemampuan berpikir dan fungsi memori dapat berjalan semestinya. Kampanye ini membantu memberikan informasi serta petunjuk cara-cara meningkatkan memori khusus bagi orang tua muda guna pencegahan sejak dini terhadap penyakit-penyakit otak yang pada umumnya di derita pada orang tua seperti pikun, Alzheimer ataupun demensia. Meningkatkan memori dapat dilakukan dengan berbagai macam cara baik itu mengkonsumsi obat, makanan ataupun kebiasaan hidup dan berfikir. Kampanye yang dibuat tidak hanya memberikan informasi tetapi membuat tes atau permainan yang dapat mempertajam ingatan, dimana kampanye ini sekaligus bersifat meningkatkan ketajaman otak sehingga kampanye berupa karya disiplin ilmu dkv dapat bermanfaat untuk kepentingan orang banyak di bidang kesehatan. Selain itu kampanye yang dibuat dapat memberikan masukan dan fungsi positif lebih terhadap disiplin ilmu dkv, karena ternyata beberapa kiatan di dalam ilmu dkv dapat membantu mengasah dan mempertajam memori, salah satunya dengan membuat mind maping. 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan Ditinjau kaitannya dengan bidang studi Desain Komukasi Visual maka penulis merumuskan beberapa masalah mengenai topic yang diangkat yaitu sebagai berikut : 1 Bagaimana mencegah kepikunan sejak dini guna meningkatkan kualitas hidup di masa tua? 2. Bagaimana cara membuat kampanye interaktif yang dapat menarik perhatian masyarakat agar dapat meningkatkan memori otak? 3. Bagaimana memilih media dan merancang visual yang tepat untuk menarik perhatian ibu rumah tangga sehingga dapat meningkatkan memori otak untuk mencegah kepikunan.
3 1.2.2 Ruang Lingkup Mengingat luasnya permasalahan dalam laporan pengantar tugas akhir ini maka penulis membatasi permasalahan yaitu dengan target audience adalah ibu rumah tangga usia 27-37 tahun yang tinggal di kota Bandung pada tahun 2011. Dari target utama tersebut maka penulis akan membahas mengenai strategi kampanye yang sesuai dan media kampanye yang akan digunakan untuk mencapai target yang tepat sasaran. 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah : 1. Memberikan informasi bagaimana cara-cara mencegah kepikunan sejak dini guna meningkatkan kualitas hidup. 2. Membuat kampanye interaktif yang dapat menarik perhatian masyarakat yang tidak hanya bersifat informasi tetapi sekaligus meningkatkan memori otak. 3. Memilih media yang tepat dan memecahkan strategi visual kampanye yang menarik bagi ibu rumah tangga sehingga dapat meningkatkan memori otak untuk mencegah kepikunan. 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Data data yang diperoleh guna menciptakan rancangan rancangan dan penyusunan laporan ini diperoleh dari sumber sumber yang meliputi : 1. Observasi Observasi aktif dilakukan melalui pengumpulan data data dan informasi yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan terhadap hal hal yang memiliki hubungan dengan tema meningkatkan memori otak. 2. Kwesioner Kwestioner dibagikan kepada 100 ibu rumah tangga usia 27-37 tahun dengan pendapatana menengah ke atas di kota Bandung untuk mengetahui pandangan terhadap meningkatkan memori otak.
4 3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh data dan fakta, yaitu dengan cara melakukan tanya jawab dengan Dr. Budi Siswanto, Sp.S, ahli dokter saraf yang praktek di RS Imanuel Bandung, Dr. Paulus Anam Ong, Sp.S, ahli dokter saraf dari Klinik Memori RS Hasan Sadikin Bandung, Bapak Robert O. Rajagukguk, Ph.D, Psikologi, selaku Ketua Program Magister Psikologi di. 4. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan melalui buku, koran dan majalah sebagai referensi. Studi pustaka juga dilakukan melalui internet untuk mengetahui perkembangan berita terbaru dan kelengkapan data.
5 1.5 Skema Perancangan