BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR LAGU NUSANTARA SISWA KELAS VIII-I SMP YP PEMBANGUNAN GALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Saat ini, dunia pendidikan kita masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang tinggi untuk menghadapi tantangan tersebut. Salah

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. kelak dapat mengangkat harkat martabat bangsanya. kepribadian dan keterampilan memberikan hasil yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan jaman. adalah situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran matematika. Menurut NCTM (Kesumawati, 2008: 231) matematik dalam konteks di luar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ke arah yang lebih baik. Menurut Tirtaraharja (2005: 37) Tujuan pendidikaan memuat

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung

Eksperimentasi metode pembelajaran TGT (Teams Games

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah masalah penting keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. belajar (pengajaran) maupun penilaian pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kognitifnya. Costa (1988) mengkategorikan proses pembelajaran menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran seni musik. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas siswa secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara yang makmur, Indonesia sendiri berpedoman pada hal ini. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi kekayaan alam tersebut tidak akan bermakna jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang baik pula untuk dapat mengelola kekayaan alam tadi.pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, cerdas dan mampu bersaing. Pendidikan dapat mewujudkan semua potensi diri baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam mewujudkan potensi diri tersebut harus melewati sebuah proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran, siswa dianggap sebagai salah satu individu yang dituntut aktif dalam memahami dan mendalami pengetahuan yang di dapat dalam proses pembelajaran serta mampu mentransfer apa yang dipelajari ke dalam pengalaman kehidupan sehari-hari.belajar dialami oleh seseorang melalui proses yang kompleks. Proses belajar merupakan proses perubahan seseorang yang dapat dinilai hasilnya dari perubahan yang dilakukan baik pada tingkat pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya. Proses belajar bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Belajar sangat berkaitan erat dengan mengajar. Namun dalam proses belajar 1

2 tidak harus ada yang mengajar. Seseorang mampu mengalami proses belajar tanpa adanya seseorang yang mengajar. Proses belajar yang dilakukan secara formal di sekolah bertujuan untuk mengarahkan perubahan pada diri seorang siswa secara terencana baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dunia pendidikan saat ini ditandai dengan adanya perbedaan antara pencapaian akademik dan pencapaian praktik. Kenyataannya banyak siswa yang memiliki tingkat hafalan yang baik namun kurang mampu untuk menerapkannya secara baik pula. Mereka tidak mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan kemana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan. Perbedaan ini terjadi karena pembelajaran yang dianggap hanya suatu proses pengkondisian akan kewajiban yang seharusnya dijalankan oleh seorang pendidik. Namun ada sebuah alasan yang lebih kokoh bahwasannya antara pencapaian akademik dan pencapaian praktik haruslah diseimbangkan. Sejalan dengan laju perkembangan dan perubahan yang mempengaruhi bidang pendidikan maka dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional yang dapat menjalankan proses belajar mengajar sesuai dengan standar yang ada. Menjadi seorang guru yang profesional merupakan sebuah tuntutan bagi seorang tenaga pendidik guna menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas, memicu keaktifan seorang peserta didik dalam proses pembelajaran guna mewujudkan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran seni musik pada pendidikan formal di Indonesia saat ini meliputi semua jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK. Pembelajaran seni musik memiliki kharakteristik sendiri yang membedakannya

3 dengan mata pelajaran yang lain karena pembelajaran seni musik mengkaji hal-hal yang bersifat estetik melalui kegiatan berekspresi seperti bernyanyi dan bermain musik. Pembelajaran musik di sekolah harus menghantarkan siswa pada pengalaman yang menyenangkan sehingga siswa dapat merasakan bahwa musik itu merupakan sumber keindahan. Beberapa pengertian mengenai seni musik, namun secara umum seni musik memiliki latar belakang yang mampu mengungkapkan kehidupan seperti kegembiraan, kesedihan, kemesraan, kemarahan, kepahlawanan, nasihat, kerohanian dan sebagainya. Pembelajaran musik bertitik tolak pada bunyi atau suara yang didalamnya terdapat unsur-unsur musik.unsur-unsur tersebut meliputi melodi, harmoni, irama, bentuk, dan ekspresi.sasaran pokok dalam pembelajaran seni musik adalah penanaman rasa musikalitas, kemampuan berkreasi, dan mampu meningkatkan kreativitas siswa.materi yang diajarkan dalam pembelajaran seni musik dalam bentuk teori dan praktik. Seorang guru dituntut mampu menguasai materi yang diajarkan, mampu mengelola kelas dengan baik,penggunaan media, mengatur waktu pembelajaran serta mampu menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Selain guru, beberapa komponen yang sangat mempenagaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran seni musik yaitu sebagai berikut: (1) komponen siswa yang meliputi minat, bakat, intelegensi,motivasi, sikap, perasaan, keadaan psikis dan fisik, (2) penggunaan kurikulum, (3) media atau alat peraga, (4) sarana dan prasarana. Pada kenyataan yang ada sebagian besar sekolah masih ditemukan pembelajaran seni musik yang hanya berfokus pada penghafalan pada

4 materi dan konsep. Guru dan siswa sering menghadapi masalah-masalah dalam pembelajaran seni musik. Lagu Nusantara merupakan salah satu materi pembelajaran seni musik kelas VIII di SMP YP Pembangunan Galang. Lagu Nusantara adalah lagu yang berkembang diseluruh wilayah kepulauan Indonesia dan merupakan kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Lagu Nusantara tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri khas yang berbeda. Lagu Nusantara mendeskripsikan tentang ekspresi dan apresiasi. Secara khusus peneliti lebih merincikan kedalam apresiasi yaitu mendeskripsikan jenis lagu nusantara. Kurangnya minat siswa untuk belajar musik karena peserta didik hanya diberikan materi tentang lagu Nusantara dengan cara menjelaskan saja dan hanya menuntut siswa untuk mendengar dan menghafal materi tanpa dipraktekkan oleh guru. Hal ini menyebabkan peserta didik merasa bosan dan kurang mendapatkan prestasi yang baik dalam pembelajaran. Pemilihan contoh yang baik dalam proses mengajar juga dapat di sampaikan dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang diasumsikan dapat mempercepat dan mempermudah proses pembelajaran. Selain hal tersebut media pembelajaran juga sangat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran seni musik, guru tidak menerapkan media pembelajaran seperti gitar, pianika, keyboard didalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dikelas terkesan tidak menarik. Media disesuaikan dengan materi pembelajaran. Apabila dilakukan dengan cara yang berbeda dan media yang tepat maka peserta didik akan dihadapkan pada suatu pembelajaran yang bisa melatih keterampilan dan kreativitas serta memupuk kekompakan dalam tim

5 untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pengalaman peneliti selama PPL di SMP YP Pembangunan Galang, masalah yang ditemukan yaitu menurunnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran seni musik. Dari hasil observasi dengan guru bidang studi seni budaya Ibu Honnery Saragih, sekitar 40 % siswa yang mengikuti ujian mid semester mendapatkan nilai rata-rata yang memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai 70, selebihnya siswa harus mengikuti remedial dengan nilai di bawah KKM.Hal ini disebabkan guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat yaitu model pembelajaran k onvensional (langsung). Pembelajaran konvensional (langsung) merupakan model pembelajaran dimana kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan secara umum. Siswa hanya mendengar, melihat, menerima, mencatat dan mengerjakan materi p elajaran dan guru hanya memberikan materi pelajaran dalam bentuk interaksi penjelasan, penuturan lisan, bertanya kepada beberapa siswa namun siswa tidak merasa terlibat didalamnya, dan materi yang dibahas tidak disajikan dalam bentuk kelompok. Dengan adanya masalah diatas maka peneliti ingin mencoba membuat eks perimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think, Pair, Share (TPS) dalam pembelajaran Lagu Nusantara, untuk melihat apakah ada hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Lagu Nusantara di SMP YP Pembangunan Galang. Model pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar. Model pembelajaran Think, Pair, Share (TPS) merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir

6 dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Selain dapat bekerja secara berkelompok, guru juga dapat memastikan tanggung jawab masing-masing individu dengan cara memberikan peran atau tugas kepada setiap individu. Selanjutnya, siswa akan mempresentasikan atau menampilkan hasil kreasi kelompok mereka di hadapan siswa lain. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka peneliti merumuskannya ke dalam sebuh judul Pengaruh Model Pembelajaran Koopertif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Lagu Nusantara Siswa Kelas VIII-I SMP YP Pembangunan Galang. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena dalam identifikasi masalah, peneliti dapat menemukan hal-hal atau pernyataan yang ada dalam masa penelitian. Menurut sugiyono (2010:385) menjelaskan bahwa : Identifikasi masalah merupakan semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul, antara lain: 1. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII-I Pada Materi Lagu Nusantara Di SMP YP Pembangunan Galang?

7 2. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII-I pada materi Lagu Nusantara di SMP YP Pembangunan Galang? 3. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran seni budaya pokok bahasan Lagu Nusantara pada siswa kelas VIII-I di SMP YP Pembangunan Galang? 4. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas VIII-I SMP YP Pembangunan Galang? C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah,keterbatasan waktu dan kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah agar peneliti an menjadi fokus terhadap masalah yang di kaji. Menurut Husaini (2008:26) menj elaskan bahwa Pembatasan Masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian. Peneliti membuat batasan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan diatas, antara lain:

8 1. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII-I pada materi Lagu Nusantara di SMP YP Pembangunan Galang? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas VIII-I SMP YP Pembangunan Galang? D. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan jawaban yang rinci dari sebuah topik penelitian. Menurut Sugiyono (2015:288) menyatakan bahwa Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan. Antara masalah dan rumusan masalah mempunyai kaitan yang sangat erat, karena setiap rumusan masalah yang dibuat seorang peneliti haruslah sesuai dengan masalah yang ada. Berdasarkan pendapat tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Lagu Nusantara Pada Siswa Kelas VIII-I Di SMP YP Pembangunan Galang? E. Tujuan Penelitian Setiap penelitian senantiasa berorientasi pada tujuan. Tanpa adanya tujuan yang jelas maka arah penelitian yang dilakukan tidak terarah karena tidak

9 tahu apa yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. MenurutArikunto (2013:97) menyatakan bahwa Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII-I pada materi Lagu Nusantara di SMP YP Pembangunan Galang. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas VIII-I SMP YP Pembangunan Galang. F. Manfaat Penelitian Menurut Sugiyono (2015:388) mengatakan bahwa Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Berdasarkan pendapat tersebut maka, manfaaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat dijadikan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Siswa 1. Untuk menambah ilmu pengetahuan seni musik siswa dalam lagu Nusantara

10 b. Bagi Guru 1. Memberikan informasi pada guru tentang model pembelajaran yang tepat untuk setiap materi yang akan diajarkan. c. Bagi Peneliti 1. Menambah referensi untuk penelitian yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar mandiri maupun kelompok dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru. 2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menggali kemampuan memecahkan masalah. b. Bagi Guru 1. Memberikan informasi pada guru untuk semakin meningkatkan kemampuan dalam merancang pembelajaran di dalam kelas guna meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Memotivasi gru dan siswa saling bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan dalam materi pembelajaran. c. Bagi Peneliti 1. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan penulis mengenai Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), sebagai calon guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.