BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN BINTAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

dalam pemberdayaan dari Pemerintah Kabupaten Musi

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 19 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA MIKRO BUPATI SEMARANG,

WALIKOTA MATARAM PROVINS! NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR: 21, TAHUN 2015 TENT ANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR. NOMOR ft TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 25 TAHUN 2015

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA MIKRO

BUPATI TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG. Izin Usaha Mikro dan Kecil serta Pasal 4 Peraturan NOMOR 25 TAHUN Menimbang: a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

PEMBINAAN DAN FASILITASI LEGALITAS IUMK TAHUN 2018

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2015

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 13

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

MEMUTUSKAN: IDENTITAS PEDAGANG KAKI LIMA.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

2013, No.40 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENE

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN UNTUK USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 23 TAHUN 2016

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 15

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA SEWA MENYEWA KIOS 4 X 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR OLEH BADAN UNTUK UMUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN IZIN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 60 TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2016 T E N T A N G PENGELOLAAN PASAR INDUK KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA LAYANAN INTERNET

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.01/2012 TENTANG PERSYARATAN UNTUK MENJADI KUASA HUKUM PADA PENGADILAN PAJAK

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 24 TAHUN 2006

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN KABUPATEN PASURUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2007

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 50 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG. Nomor 17 Tahun 2011 TENTANG

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG NOMOR : 3 TAHUN : 2006 SERI : C NO.

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 40 TAHUN 2015

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

SALINAN BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LABUHANBATU UTARA Menimbang : a. bahwa kegiatan Usaha Mikro dan Kecil sebagai salah satu usaha ekonomi kerakyatan yang bergerak dalam usaha perdagangan sektor informal perlu dilakukan pemberdayaan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya; b. bahwa Usaha Mikro dan Kecil perlu diberikan kemudahan dalam akses pembiayaan kelembagaan keuangan bank dan non bank dan kemudahan dalam pemberdayaan dari Pemerintah Labuhanbatu Utara dan atau lembaga lainnya untuk penguatan ekonomi Labuhanbatu Utara; c. bahwa Usaha Mikro dan Kecil di Labuhanbatu Utara dianggap perlu diberikan legalitas hukum izin dan usaha dalam bentuk satu lembar untuk memperkuat dan mengembangkan usahanya dalam mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Labuhanbatu Utara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4869); 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492); 4. Undang

- 2-4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 5. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Kecamatan (Lembarana Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826); 7. Peraturan Pemerintah no 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 40, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5404); 8. Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222); 9. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1814); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Labuhanbatu Utara. 2. Bupati adalah Bupati Labuhanbatu Utara. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara. 4. Dinas

- 3-4. Dinas adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Labuanbatu Utara. 5. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan diwilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. 6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten. 7. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 8. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 9. Izin Usaha adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan sebagi bukti legalitas yang menyatakan sah bahwa Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah telah memenuhi persyaratan dan diperbolehkan untuk menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu. 10. Izin Usaha Mikro dan Kecil yang selanjutnya disingkat IUMK adalah tanda legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu dalam bentuk Izin Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk naskah satu lembar. 11. Iklim Usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil secara sinergis melalui penetapan berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan diberbagai aspek kehidupan ekonomi, agar Usaha Mikro dan Kecil memperoleh pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya. 12. Pelaku Usaha Mikro Kecil, yang selanjutnya disingkat PUMK adalah orang yang melakukan Usaha Mikro Kecil di lokasi yang ditetapkan. 13. Lokasi IUMK adalah tempat untuk menjalankan Usaha Mikro dan Kecil yang berada di lokasi sesuai dengan domisili pelaku usaha. BAB II

- 4 - BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN PRINSIP Pasal 2 Peraturan Bupati ini bermaksud untuk memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi PUMK dalam mengembangkan usahanya. Pasal 3 Peraturan Bupati ini bertujuan untuk : a. mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha di lokasi yang telah ditetapkan; b. mendapatkan pendampingan untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil; c. mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non bank; dan d. mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari Pemerintah Daerah dan/ atau lembaga lainnya. Pasal 4 Prinsip pemberian IUMK adalah: a. prosedur sederhana, mudah dan cepat; b. terbuka informasi bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil; dan c. kepastian hukum serta kenyamanan dalam usaha. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 5 (1) Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Bupati ini meliputi pengaturan pemberian IUMK bagi PUMK di daerah. (2) Ruang lingkup IUMK dalam Peraturan Bupati ini, yaitu: a. usaha mikro dan kecil (UMK) yang berlokasi di wilayah atau area yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai lokasi untuk UMK; b. usaha Mikro yang aktivitas usahanya berkeliling (mobile); c. usaha rumahan selama tidak merubah seluruh atau sebagian besar tempat tinggal menjadi lokasi usaha; d. koperasi yang dari sisi nilai kekayaan atau nilai penjualan masuk kedalam kategori usaha mikro dan kecil; e. UMK yang sudah habis masa berlaku izin usaha yang telah dikeluarkan sebelumnya. (3) Unit usaha yang tidak masuk dalam criteria UMK adalah : a. unit usaha berskala mikro dan kecil yang merupakan cabang unit usaha lain yang berskala menengah atau besar; b. unit

-5- b. unit usaha berskala mikro atau kecil yang merupakan bagian dari sistem waralaba yang dikembangkan oleh unit usaha lain yang berskala menengah atau besar; c. unit usaha berskala mikro atau kecil yang sebagian atau seluruh sahamnya dikuasai oleh unit usaha lain yang berskala menengah atau besar; d. unit usaha berskala mikro atau kecil yang sebagian atau seluruh sahamnya dikuasai oleh pelaku usaha yang memiliki usaha berskala menengah atau besar; BAB IV PELAKSANAAN Bagian Kesatu Pendataan dan Penetapan Lokasi Pasal 6 (1) Camat melakukan pendataan dan Penetapan Lokasi terhadap PUMK di wilayahnya melalui Lurah/Kepala Desa. (2) Pendataan PUMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan: a. Identitas PUMK; b. Lokasi PUMK yang berada di wilayah kecamatan; c. Jenis tempat usaha; d. Bidang/jenis usaha; dan e. Besarnya modal usaha. (3) Penetapan lokasi sebagaimana dimaksud dilakukan dengan memperhatikan kepentingan umum, tata ruang, sosial, budya, estetika, ekonomi, keamanan, ketertiban, kesehatan, kebersihan lingkungan dan sesuai dengan Peraturan Daerah. Bagian Kedua Pendaftaran Pasal 7 (1) PUMK melakukan pendaftaran IUMK kepada Camat, didampini oleh asosiasi/lembaga pendamping. (2) PUMK harus melengkapi dan menyampaikan berkas pendaftaran kepada Camat. (3) Tata cara pendaftaran IUMK sebagimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1), meliputi: a. Permohonan IUMK; b. Pemeriksaan IUMK, meliputi survey lokasi dan analisa IUMK; c. Pemberian IUMK; dan d. Penolakan/ pencabutan dan tidak berlakunya IUMK Paragraf 1

-6- Paragraf 1 Permohonan IUMK Pasal 8 (1) PUMK mengajukan permohonan IUMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a kepada Camat. (2) Permohonan IUMK sebagimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus melampirkan berkas permohonan sebagai berikut: a. Surat pengantar dari Kepala Desa atau Lurah terkait lokasi usaha; b. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); c. Foto copy Kartu keluarga; d. Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar; e. Mengisi formulir yang memuat tentang : 1. nama; 2. nomor KTP; 3. nomor telepon; 4. alamat; 5. kegiatan usaha; 6. sarana usaha yang digunakan; dan 7. jumlah modal usaha. Paragraf 2 Pemeriksaan IUMK Pasal 9 (1) Camat melakukan pemeriksaan berkas pendaftaran IUMK. (2) Berkas pendaftaran IUMK yang telah memenuhi persyaratan menjadi dasar pemberian IUMK. (3) Dalam hal berkas pendaftaran IUMK tidak memenuhi persyaratan, Camat mengembalikan berkas agar dilengkapi. (4) Pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada PUMK paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran. (5) Penolakan penerbitan IUMK dapat dilakukan oleh Camat apabila tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. Paragraf 3 Pemberian IUMK Pasal 10 (1) Camat memberikan IUMK dalam bentuk naskah 1 (satu) lembar. (2) IUMK

-7- (2) IUMK diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari krja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran diterima, lengkap dan benar. (3) Pemberian IUMK kepada Usaha Mikro Kecil tidak dikenakan biaya, restribusi, dan/atau pungutan lainnya. Pasal 11 (1) Bentuk Naskah 1 (satu) lembar sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) mencakup hal- hal sebagai berikut: a. kop surat; b. nama izin; c. nomor surat; d. dasar hukum; e. detail pemohonan, terdiri dari: 1. nama; 2. nomor KTP; 3. nama usaha; 4. alamat; 5. nomor telepon; 6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 7. Bidang/ jenis usaha; dan 8. Jumlah modal usaha. f. stiker hologram anti pembajakan; g. barcode; dan h. tanda tangan Camat/ Lurah. (2) Hologram sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) huruf f dan barcode sebagaiman dimaksud pada ayat 1 (satu) huruf g diterapkan jika semua prangkat yang diperlukan telah siap untuk diprgunakan. (3) Naskah 1 (satu) lembar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan perizinan secara elektronik yang akan dilaksanakan secara tetap. (4) Format naskah 1 (satu) lembar sebagai dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 12 Pemberian IUMK di Kecamatan melalui : a. kecamatan yang telah menerapkan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), maka pemberian IUMK melalui mekanisme PATEN; b. kecamatan yang belum menerapkan PATEN, pemberian IUMK melalui kepala seksi yang membidangi perizinan. Paragraf 4 Pencabutan dan tidak berlakunya IUMK Pasal 13 (1) Camat

-8- (1) Camat dapat melakukan pencabutan IUMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf d. (2) Pencabutan IUMK sebagimana pada ayat (1) dapat dilakukan apabila pemegang IUMK melanggar ketentuan perundangundangan. BAB V HAK DAN KEWAJIBAN PUMK Pasal 14 PUMK mempunyai hak antara lain: a. melakukan usaha sesuai dengan bidang dan lokasi sebagaiman tertera dalam IUMK; b. mendapatkan informasi dan sosialisasi atau pemberitahuan terkait dengan kegiatan usaha; c. mendapatkan pembinaan dan kemudahan dalam pemberdayaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah melalui Dinas dan/ atau instansi atau lembaga lainnya; dan d. mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan, bank dan non bank. Pasal 15 PUMK mempunyai kewajiban antara lain: a. mematuhi semua ketentuan praturan perundang-undangan; b. mematuhi kegiatan usaha sesuai IUMK. BAB VI LARANGAN Pasal 16 PUMK dilarang melakukan hal- hal sebagi berikut: a. memperdagangkan barang dan/atau jasa illegal; b. PUMK yang kegiatan usahanya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. BAB VII MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 17 (1) Bupati melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemberian IUMK di Daerah. (2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Dinas. (3) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun dan/atau sewaktu- waktu apabila diperlukan. Pasal 18

-9- Pasal 18 (1) Camat menyampaikan laporan hasil pemberian IUMK di wilayahnya kepada Bupati melalui Dinas. (2) Bupati menyampaikan laporan hasil pemberian IUMK kepada Gubernur. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 19 (1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian IUMK di wilayahnya. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Dinas. Pasal 20 (1) Pembinaan dan pengawasan meliputi: a. pendataan; b. fasilitasi akses permodalan; c. penguatan kelembagaan; d. pembinaan dan pendampingan bimbingan teknis; e. mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha; dan f. melakukan optimalistis pemanfaatan dan kerja sama dengan asosiasi/lembaga pendamping. (2) Pemanfaatan dan kerja sama dengan asosiasi/lembaga pendamping sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f adalah dalam hal membantu PUMK melengkapi dan menyerahkan berkas pendaftaran kekecamatan, memverifikasi dokumen yang dibutuhkan, memberikan bimbingan pasaka perolehan IUMK seperti akses pembiyayaan, pemasaran, pengembangan sumber daya manusia dan lain sebagainya. BAB IX PENDANAAN Pasal 21 Biaya pelaksanaan pemberian IUMK, monitoring, evaluasi serta pembinaan dan pengawasan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar

-10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara. Ditetapkan di Aek Kanopan Pada tanggal 28 Januari 2016 Pj BUPATI LABUHANBATU UTARA, Diundangkan di AekKanopan Pada tanggal 28 Januari 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA dto, EDI SAMPURNA RAMBEY dto, MOHAMMAD ZEIN BERITA DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2016 NOMOR 183 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM ZAHIDA HAFANI NIP. 19761124 200502 2002

Dasar : LAMPIRAN PEREATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DIKABUPATEN LABUHANBATU UTARA FORMAT IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA CAMAT...... JL.... NO.... Telepon.... Kode Pos... IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL Nomor :.../.../.../2016 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Propinsi Sumatera Utara; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimna telah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 4. Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil; 5. Peraturan Mentri dalam Negeri Nomor 83 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil; 6. Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor... Tahun 2016 tentang pendelegasian kewenangan Kewenangan Pelaksanaan Izin Usaha Mikro dan Kecil kepada Camat di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dengan ini menyatakan dan memberikan Izin Usaha Mikro dan Kecil kepada : Nama :... Nomor KTP :... Nama Usaha :... Alamat :... Nomor Telepon :... Untuk mendirikan Usaha Mikro dan Kecil yang mencakup perizinan dasar berupa menempati lokasi/domisili, melakukan kegiatan usaha baik produksi maupun penjualan barang/jasa, sebagai berikut : NPWP :... Alamat Usaha :... Jenis Usaha :... Bentuk Perusahaan : Perorangan/UD/koperasi/CV/Firma Penanggung Jawab :... Jumlah Modal Usaha :... Sarana Usaha Yang Digunakan :... Nomor Pendaftaran :... Perizinan Usaha ini diberikan Pemerintah Daerah dengan ketentuan : 1. Tidak dapat dipindahtangankan; 2. Melakukan perubahan izin apabila terjadi perubahan lingkup/ jenis usaha dan penanggung jawab usaha; Demikian Izin Usaha ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Pas Photo Ditetapkan di : Pada tanggal : Camat... 4 x 4x6 6 Nama Lengkap Pangkat / Gol NIP. Pj. BUPATI LABUHANBATU UTARA dto, MOHAMMAD ZEIN