PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIIIB TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAMBOO DANCING

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

Fajar Suryanto 1) dan Istiqomah 2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

GROUP INVESTIGATION KELAS IV

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

PENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SEPAK BOLA VERBAL

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

TAHUN AJARAN 2015/2016

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

Oleh: Sholhan Efendy, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TSTS

Transkripsi:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL Andreas Ardya Eko Setiawan 1) dan A A Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) e-mail: sandreas20@yahoo.com Abstract: The purpose of the study to describe the process of cooperative learning Group Investigation ( GI ) in order to increase motivation and learning mathematics class VII C SMP N 1 Nglipar Gunungkidul. This research was Classroom Action Research (CAR) conducted a minimum of two cycles. The subjects of this study were students of class VII C SMP N 1 Nglipar Gunungkidul totaling 32 students. The object of this study was motivation and learning outcomes of mathematics. The results showed that motivation and learning outcomes of mathematics has increased. Average percentage yield motivation questionnaire on pre cycle of 67.27 %, in the first cycle increased by 11.36 % to 78.64 %. In the second cycle increased by 6.57 % to 85.21 %. Initial ability to use the average value of the first half of the middle repeat is 59.84 with KKM attainment percentage of 13%. In the first cycle, the average increased 7.03 percentage points to 63.87 with KKM achievement by 53 %. In the second cycle an average increase of 6.22 percentage points to 73.09 with 63 % KKM achievement. Based on the results of the implementation of cooperative learning Group Investigation ( GI ) model can increased learning outcomes of matematics and motivation Keywords: motivation of learning, learning outcomes, GI PENDAHULUAN Matematika merupakan mata pelajaran yang sudah diberikan semenjak di sekolah dasar, terkadang mata pelajaran ini dianggap sulit di kalangan siswa. Sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar matematika, kurangnya semangat dalam siswa dapat disebabkan pula karena rendahnya motivasi dalam diri siswa yang berakibat pada hasil belajar siswa yang kurang optimal. Dari hasil wawancara dengan guru matematika di SMP N 1 Nglipar siswa kelas VII C masih kesulitan memahami materi yang diterangkan oleh guru, siswa masih banyak yang mengobrol sendiri saat pelajaran, masih kurang berperan aktif dalam belajar mengajar dan bertanya saat mengalami kesulitan. Siswa masih kurang termotivasi untuk mau mengerjakan PR dan tugas yang diberikan guru, masih sering terlambat masuk kelas setelah istirahat. Kurangnya motivasi belajar siswa berimbas pada hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar matematika yang dicapai siswa secara umum masih belum sesuai harapan, meskipun dalam beberapa individu sudah mampu mencapai taraf optimal. Kesenjangan yang demikian perlu diperbaiki sehingga setiap peserta didik dapat meningkatkan dan 1

Peningkatkan Motivasi Dan Hasil. (Andreas Ardya Eko Setiawan dan A A Sujadi) memperbaiki hasil belajar khususnya dalam bidang studi matematika. Dari observasi awal yang dilakukan pada siswa VII C di SMP N 1 Nglipar, rata-rata hasil belajar matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Dari nilai ujian tengah semester, rata-rata nilai matematika kelas VIIC (59,84) hanya sekitar 13% siswa yang lulus KKM (72). Hal tersebut diperkuat oleh data dari guru matematika setempat, dari pengamatan dan informasi yang diperoleh menunjukkan motivasi belajar siswa kelas VII C masih kurang optimal. Perlu adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Dimana model belajar itu mampu menarik keingintahuan siswa sehingga belajar tanpa ada rasa paksaan dari orang lain. Hasil belajar merupakan gambaran menyeluruh dari kegiatan yang dilakukan siswa baik aktivitas mental dan spiritual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, siswa harus membekali diri dengan kemauan serta motivasi yang tinggi (Dwi Woro Hartini, 2003:7) Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan model pembelajaran yang tepat, dimana dalam proses belajar guru dapat memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk terlibat aktif sehingga menjadikan siswa berminat pada pembelajatan matematika sehingga selanjutnya akan menimbulkan motivasi dalam diri siswa. Model pembelajaran yang mungkin sesuai untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa salah satunya model pembelajaran kooperatif. Pada dasarnya pembelajaran kooperatif adalah strategi untuk menyampaikan materi agar siswa mengerti. Artinya, bagaimana mengoptimalkan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya agar mereka menguasai materi yang harus dicapainya. Dengan demikian pembelajaran kooperatif merupakan alat, sarana, cara untuk mencapai tujuan, agar siswa mampu menikmati proses belajar yang berdampak pada penguasaan materi. Model pembelajaran yang tepat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini digunakan untuk menerapkan strategi pemecahan masalah sebagai jawaban dari permasalahan. Adapun model GI adalah model pembalajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu antar anggota kelompok. 2

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat diidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut. 1) Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika Siswa Kelas VII C SMP Negeri I Nglipar Gunungkidul TA 2013? Dan 2) Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) dapat meningkatkan hasil belajar matematika Siswa Kelas VII C SMP Negeri I Nglipar Gunungkidul TA 2013? Motivasi sebagai suatu pendorong untuk mencapai tujuan tertentu yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas (Syaiful Bahari Djamarah, 2011:148). Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi yaitu perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama (Agus Suprijono, 2012:163). Fungsi motifasi belajar yaitu: (a) mendorong siswa untuk membuat, yakni sebagai pendorong dari setiap kegiatan belajar yang dilakukan, (b) menentukan arah kegiatan pembelajaran, yakni ke arah tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Agus Suprijono, 2012:163-164). Hasil belajar siswa menurut Nana Sudjana (Nana Sudjana, 2009:3), pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam implementasi tipe group investigation, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 4-6 orang siswa yang heterogen. Menurut Trianto (Trianto, 2009:56) Kelompok disini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Slavin (2005: 218-220) menuliskan bahwa dalam Group Investigation, para murid bekerja melalui enam tahap yaitu sebagai berikut. Tahap 1: Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan 3

Peningkatkan Motivasi Dan Hasil. (Andreas Ardya Eko Setiawan dan A A Sujadi) dipelajari. Tahap 3: Melaksanakan investigasi. Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir. Tahap 5: Mempresentasikan laporan akhir. Tahap 6: Evaluasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas VII C SMP Negeri 1 Nglipar Tahun Ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober November. Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010: 128) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan minimal 2 siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari empat komponen tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan pengamatan, dan refleksi (Depdiknas, 2004:19). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C di SMP Negeri 1 Nglipar yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar matematika siswa dengan tindakan menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Nglipar tahun ajaran 2013/ 2014. Teknik pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti adalah lembar observasi, angket, tes hasil belajar dan dokumentasi. Lembar observasi dan angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa, Menurut Mustaqim (Mustaqim, 2012:171), Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden), tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai kemampuan awal siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa peneliti, lembar observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan uji coba terpakai dengan kata lain uji coba digunakan sekaligus pengambilan data untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan realibilitas instrumen. Uji validitas item angket dilakukan melalui uji korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2010:317). Hasil korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel harga product moment pada taraf signifikan sebesar 5%. Apabila rhitung rtabel berarti item tersebut dapat dikatakan valid. rtabel untuk n = 32 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,349. Dari 30 soal tes siklus I 4

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 diperoleh hasil 23 soal dinyatakan valid dan 7 dinyatakan tidak valid. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil 24 soal dinyatakan valid dan 6 soal dinyatakan tidak valid. Soal yang baik adalah soal-soal sedang, yaitu soal yang mempunyai indeks kesukaran antara 0,30 sampai 0,70 atau dengan klasifikasi sedang (Suharsimi Arikunto, 2012:223). Dalam penelitian ini, taraf kesukaran yang digunakan dari 0,30 sampai dengan 0,85. dari butir soal yang digunakan. Angka indeks kesukaran dapat diperoleh dengan cara menentukan proporsi siswa yang menjawab benar. Pada siklus I terdapat 3 soal yang gugur yaitu no 14, 22, dan 27. Pada siklus II terdapat 4 soal gugur yaitu no 4, 7, 9, dan 17. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Daya beda yang digunakan dalam penelitian ini antara 0,2 sampai 1,00 yaitu dengan klasifikasi minimal cukup. Pada soal tes siklus I terdapat 21 soal memenuhi klasifikasi DB dan 9 soal yang gugur. Pada soal tes siklus II terdapat 20 soal yang memenuhi klasifikasi dan 10 soal gugur. Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode KR-20 (Suharsimi Arikunto, 2010:231). Sebuah instrumen dikatakan reliabel jika rhitung positif dan rhitung rtabel (Sugiyono, 2009: 354). Pada siklus I terdapat 23 butir soal yang valid dengan klasifikasi reliabilitas sangat tinggi dan siklus II terdapat 24 soal yang valid dengan klasifikasi reliabilitas sangat tinggi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu diskriptif kualitatif untuk menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe GI, dan peningkatan motivasi siswa serta interaksi belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi. Sedangkan untuk menganalisis data berupa hasil tes belajar siswa menggunakan teknik diskriptif kuantitatif. Penelitian ini dikatakan berhasil jika telah memenuhi Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Meningkatnya motivasi belajar siswa dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan dengan melihat hasil skor angket siswa, dengan rata-rata peningkatan dari sebelum tindakan ke sesudah tindakan minimal sebesar 3%. 2) Meningkatnya hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan meningkatnya nilai rata- 5

Peningkatkan Motivasi Dan Hasil. (Andreas Ardya Eko Setiawan dan A A Sujadi) rata siswa minimal 4 poin dan minimal 60% siswa telah mencapai KKM dengan memperoleh nilai 72. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasi observasi kegiatan pembelajaran matematika di kelas VII C didapatkan bahwa pembelajaran matematika dilaksanakan dengan menggunakan metode konvensional dan nilai UTS masih rendah dan banyak siswa yang belum mencapai KKM. Dalam penelitian, peneliti melakukan observasi memberikan angket motivasi belajar kepada siswa kelas VII C untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan dan sesudah dikenai tindakan. Tabel 1 adalah persentase motivasi belajar siswa. Tabel 1. Persentase motivasi belajar Tindakan Persentase Kriteria Sebelum tindakan 67,28 Sedang Setelah tindakan 85,21 tinggi Dari hasil observasi, motivasi belajar matematika siswa meningkat dari sebelum dan sesudah tindakan. Persentase rata-rata skor pada sebelum tindakan sebesar 67,28 % meningkat menjadi 85,21 % pada sesudah tindakan. Dari keseluruhan persentase ratarata skor sesudah tindakan, maka motivasi siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi, Dalam penelitian tindakan ini untuk mengukur hasil belajar siswa digunakan tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. hasil belajar siswa meningkat, hal ini dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas siswa pada pra siklus sebesar 59,84 menjadi 66,87 pada siklus I dan naik lagi menjadi 73,03 pada siklus II. Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar diagram di bawah. Gambar1. Perbandingan hasil belajar siswa 6

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 Banyak siswa yang mencapai KKM pada pra tindakan adalah 4 orang dengan persentase sebesar 13 %. Pada siklus I meningkat menjadi 53 % dengan 17 siswa yang mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II, yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa dengan persentase pecapaian sebesar 63%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII C meningkat. Meskipun telah dilakukan usaha-usaha seoptimal mungkin untuk menghindari halhal yang dapat mengurangi makna hasil penelitian. Usaha tersebut antara lain mulai dari tahap persiapan, penyusunan proposal, pembuatan instrument, pelaksanaan uji coba instrumen, penyempurnaan instrumen sampai dengan tahap pengumpulan dan pengolahan data. Namun masih terdapat kelemahan dan keterbtasan dalam penelitian ini yaitu masih ada siswa yang belum memenuhi KKM, penelitian hanya terkonsentrasi pada rata- rata nilai kelas sehingga perkembangan perindividu tidak terlalu disinggung. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa motivasi dan hasil belajar matematika kelas VII SMP Negeri 1 Nglipar mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian keseluruhan kegiatan PTK yang telah dilaksanakan peneliti. REFERENSI Agus Suprijono. 2012. Cooperatif Learning : Teari dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdiknas. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. Jakarta : Dirjen Dikdasmen. Dwi Woro Hartini. 2003. Pengaruh Kebiasaan Dan Minat Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Depok Dan SMP PGRI Depok II Tengah Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi, tidak diterbitkan. Jakarta: STKIP PGRI Jakarta. Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mustaqim. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang : Pustaka Pelajar. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta. 7

Peningkatkan Motivasi Dan Hasil. (Andreas Ardya Eko Setiawan dan A A Sujadi). 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning, Riset dan praktik. Bandung: Nusa Media. Syaiful Bahri. 2011.Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana 8