ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

PENGARUH KARAKTERISTIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survey Pemerintah Daerah Se Eks Karisidenan Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

Pratama Ilham Safitrie B

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Reformasi di berbagai bidang yang berlangsung di Indonesia telah

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung pada. bagaimana organisasi memanfaatkan sumber daya yang

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

Rina Ismawati B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang. Anggaran menjadi alat manajerial yang umum digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan suatu institusi pendidikan tinggi yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang akan dilakukan untuk

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

Sri Wulandari Ningsih B

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan

BAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang

BAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk melaksanakan strategi organisasi, oleh sebab itu anggaran harus

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

TEGUH SETYA NUGROHO B

Ari Saputro B

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya suatu perencanaan dalam perusahaan membutuhkan fungsi

PERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA PRESTASI MANAJER Studi Kasus Pada CV. ISTANA JAYA ALUMINIUM SALATIGA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Mardiasmo,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

PERAN ANGGARAN PARTISIPATIF

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : FITRIA INDIANA B 200 050 274 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan anggaran untuk melakukan pengendalian, evaluasi kinerja, komunikasi dan meningkatkan koordinasi merupakan aktivitas dalam penyusunan anggaran (Hansen dan Mowen, 2000 dalam Sri Sujiati, 2007:1) dan sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Penganggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian manajerial. Organisasi termasuk Perseroan Terbatas (PT) memerlukan anggaran sebagai salah satu komponen penting, untuk menterjemahkan keseluruhan strategi kedalam rencana dan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, memotivasi dan evaluasi prestasi (Kenis, 1979 dalam Oktavian Ary Sandy, 2007:1). Kenis menyimpulkan bahwa variasi dalam Budgetary Goal Style dari upper management seperti yang di reflesikan dalam Budgetary Goal Characteristic memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dari Lower Level Manager. Manajemen perusahaan harus melakukan pengendalian manajemen sesudah menyusun perencanaan anggaran. Menurut Suadi (2001:6), pengendalian manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. 1

2 Efektivitas pelaksanaan anggaran yaitu tercapainya sasaran anggaran perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan menunjukkan perbandingan antara keluaran (output) dengan tujuan (Suadi, 2001:6). Selanjutnya, efisiensi adalah tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dengan waktu, tenaga dan biaya yang serendah mungkin dengan menunjukkan perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input) (Suadi, 2001:7). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan anggaran, diantaranya adalah faktor perilaku manajer yang ditunjukkan dengan kapasitas individu seorang manajer, partisipasi dalam penyusunan anggaran, kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran dan kejelasan sasaran anggaran. Dalam penyusunan anggaran diperlukan adanya partisipasi dari para pelaksana anggaran. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan suatu proses, dimana kinerja para individu akan dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target anggaran; individu tersebut terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan target anggaran (Brownell, 1982). Dengan partisipasi dalam penyusunan anggaran, diharapkan efektivitas anggaran akan tercapai. Partisipasi dalam penyusunan anggaran mengacu sejauh mana manajer berpartisipasi dalam menyusun anggaran dan mempengaruhi sasaran anggaran untuk pencapaian prestasi manajer. Sasaran anggaran dapat bervariasi dari sangat mudah dicapai sampai sangat sulit untuk dicapai. Sasaran yang mudah untuk dicapai kurang

3 menimbulkan tantangan bagi manajer sehingga mengurangi motivasi. Sebaliknya sasaran yang sulit untuk dicapai mengakibatkan perasaan frustasi dan tingkat aspirasi yang rendah. Fauzi (1996 dalam Rina Trisnawati 2000:10) menemukan pengaruh antara tingkat kesulitan sasaran anggaran (budget goal difficulty) dengan prestasi manajer. Tosi (1970 dalam Rina Trisnawati 2000:10) juga menemukan hubungan positif antara task goal difficulty dan self-performance. Budgetary evaluation (evaluasi anggaran) mengacu pada sejauh mana selisih anggaran ditelusuri ke manajer pusat pertanggungjawaban dan dipakai untuk mengevaluasi kinerjanya. Anggaran yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer bawahannya cenderung mempengaruhi perilaku, Welch (1976 dalam Rina Trisnawati 2000:10) menemukan adanya pengaruh positif antara evaluasi anggaran dan kinerja. Feedback (umpan balik) merupakan faktor yang dapat memotivasi bawahan dalam mencapai tujuan angaran (budget goal). Jika bawahan tidak mengetahui hasil dari usahanya maka mereka tidak merasa berhasil atau gagal dalam mencapai tujuanya. Akibatnya mereka tidak puas dan berdampak pada penurunan kinerja yang pada akhirnya mengakibatkan anggaran menjadi kurang efektif (Rina Trisnawati, 2000:10). Budget goal clarity (kejelasan sasaran anggaran) adalah suatu anggaran dimana tujuan yang akan dicapai ditetapkan secara jelas dan dimengerti oleh seseorang yang akan mencapainya. Tujuan yang ditetapkan dalam anggaran secara spesifik akan lebih meningkatkan produktivitas bawahan untuk

4 mencapainya. Tujuan yang tidak jelas akan membawa kebingungan, ketidakpuasan bagi bawahan dan berdampak pada kinerjanya (Locke, 1986 dalam Rina Trisnawati 2000:9). Untuk meningkatkan efektivitas anggaran, suatu anggaran juga harus memperhatikan aspek perilaku manusia agar anggaran tersebut mampu memotivasi manajer pelaksana untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam anggaran. Terlaksananya sebuah anggaran, tergantung pada sumber daya manusia yang ada dalam melaksanakan anggaran tersebut. Sumber daya manusia ini mencakup pimpinan atau manajer dan karyawan, karena semua individu tersebut terlibat dalam pencapaian anggaran yang efektif dan efisien. Jadi sumber daya manusia adalah bagian terpenting dari manajemen, mengembangkan staf yang efektif, menyediakan iklim kerja yang positif dan memotivasi secara positif sangat menentukan kesuksesan dalam pelaksanaan anggaran, maka untuk memenuhi sumber daya manusia yang diinginkan dalam sebuah perusahaan dapat diperoleh dengan adanya manajer dan karyawan yang memiliki kriteria pendidikan tertentu yang harus dipenuhi (Sri Sujiati, 2007:2). Dengan kata lain diperlukan kapasitas individu yang memadai untuk menyusun suatu anggaran (Shinta Permata Sari, 2006). Dengan melihat begitu besarnya peran manajer bagi keberhasilan pelaksanaan anggaran, maka keberhasilan manajer dalam melaksanakan anggaran tersebut ditentukan oleh kapasitas individu manajer tersebut. Kapasitas individu manajer akan semakin baik jika mereka mempunyai jenjang pendidikan yang memadai, pengalaman kerja sebagai manajer maupun

5 pelatihan-pelatihan yang diikuti manajer (Shinta Permata Sari, 2006). Manajer yang terdidik akan lebih dapat menguasai materi pekerjaannya, dan manajer yang bekerja selama periode tertentu (lebih dari 1 tahun) akan mempunyai pengalaman yang cukup (dalam Nanik Fidhi Arthi, 2006:1). Terlebih lagi didukung dengan pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh manajer, terutama berkaitan dengan pengendalian anggaran. Rina Trisnawati (2000) meneliti tentang pengaruh karakteristik anggaran terhadap kinerja manajerial pada manajer-manajer perusahaan manufaktur di kabupaten Karanganyar. Sampel dalam penelitian ini adalah manajer pelaksana (middle manager) perusahaan-perusahaan industri yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hanya variabel partisipasi yang berpengaruh pada kinerja, sedangkan variabel kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran dan tingkat kejelasan sasaran anggaran tidak mempunyai pengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran. Musyarrafah (2001) meneliti tentang pengaruh karakteristik anggaran terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran pada hotel di Surakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran, dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran. Nanik Fidhi Arthi (2006) meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran pada Rumah Sakit di

6 Surakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor pendidikan manajer, pengalaman manajer, dan partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran. Faktor yang paling dominan berpengaruh dari hasil penelitian ini adalah variabel pengalaman manajer. Shinta Permata Sari (2006) meneliti tentang pengaruh kapasitas individu yang diinteraksikan dengan locus of control terhadap budgetary slack pada perusahaan perhotelan di Surakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa kapasitas individu berpengaruh positif terhadap budgetary slack. Dengan memperhatikan penelitian Rina Trisnawati (2000), Musyarrafah (2001), Nanik Fidhi Arthi (2006), dan Shinta Permata Sari (2006) maka penelitian ini akan menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan anggaran. Akan tetapi perbedaannya adalah dalam penelitian ini, akan digabungkan antara faktor personal dan faktor kondisional yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan anggaran. Faktor kondisional yang dimaksud adalah budgetary goal characteristic (terdiri dari partisipasi penyusunan anggaran, kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran dan kejelasan sasaran anggaran) seperti yang dilakukan dalam penelitian Rina Trisnawati (2000), dan faktor personal yang dimaksud adalah kapasitas individu seorang manajer seperti yang dilakukan oleh Shinta Permata Sari (2006). Obyek penelitian ini adalah pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Kabupaten Klaten, berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang sebagian besar dilakukan di Surakarta.

7 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN- PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah Apakah faktor personal yaitu kapasitas individu dan faktor kondisional yaitu budgetary goal characteristics yang terdiri dari partisipasi penyusunan anggaran, kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari bukti empiris tentang pengaruh antara faktor personal yaitu kapasitas individu dan faktor kondisional yaitu budgetary goal characteristics yang terdiri dari partisipasi penyusunan anggaran, kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran, dan kejelasan sasaran anggaran terhadap efektivitas pelaksanaan anggaran.

8 D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, dapat membantu untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktik, khususnya mengenai efektivitas pelaksanaan anggaran. 2. Bagi perusahaan yang diteliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi pelaksanaan anggaran. 3. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu serta sebagai referensi yang berguna bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan efektivitas pelaksanaan anggaran. E. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, maka dibuat rancangan yang mana dalam penulisan ini terdiri dari lima bab, yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menguraikan tentang pengertian anggaran, jenis anggaran, fungsi anggaran, persyaratan penyusunan anggaran, tahaptahap proses penyusunan anggaran, proses penyusunan anggaran, karakteristik anggaran yang baik, keterbatasan anggaran, sistem pengendalian manajemen, pusat pertanggungjawaban, efisiensi dan efektivitas, tinjauan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan anggaran yang terdiri dari faktor personal yaitu kapasitas individu dan faktor kondisional yaitu budgetary goal characteristics yang terdiri dari partisipasi penyusunan anggaran, kesulitan sasaran anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran dan kejelasan sasaran anggaran, tinjauan penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai ruang lingkup penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan pengukurannya, metode pengujian instrumen serta teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dibahas mengenai hasil pengumpulan data, deskripsi data, statistik deskriptif, hasil uji kualitas data, dan hasil analisis data.

10 BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang perlu untuk disampaikan.