BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang paparan teori mengenai return saham yang merupakan gambaran hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal yang berjudul The Investigation of the Relation Between Changes in

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun (Tandelilin, 2010:26). Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Mayorove., Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas terhadap return...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mempermudah investor dalam mengembangkan saham yang akan dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Return Saham

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

Transkripsi:

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang mendasari dan mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali: 2.1.1 Ratna Prihantini (2009) Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Prihantini (2009) berjudul Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR Terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar, return on asset, debt to equity ratio, dan current ratio terhadap return saham. Jumlah populasi penelitian ini adalah 35 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 23 perusahaan dengan melewati tahap purposive sample. Teknik analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linier bergandauntuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Farkhan Ika (2012), Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover (TAT) tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat debt to equity ratio (DER) yang tinggi menunjukkan komposisi hutang semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal 8

9 sendiri.return on asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa Return on asset (ROA) yang semakin meningkat memperlihatkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan.sedangkan current ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa current ratio (CR) yang rendah akan menyebabkan terjadinya penurunan harga pasar dari harga saham yang bersangkutan, sedangkan current ratio (CR)yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih dan persediaan belum terjual, yang tentunya tidak dapat digunakan secara tepat untuk membayar hutang. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dituliskan sebagai berikut : a. Persamaan : peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang sama-sama memakai variabel debt to equity ratio (DER) dan current ratio (CR). Perbedaan : peneliti terdahulu menggunakan sektor Real Estate and Property sedangkan peneliti sekarang menggunakan sektor perusahaan Manufaktur. 2.1.2 Yeye Susilowati (2011) Penelitian yang dilakukan oleh Yeye Susilowati (2011) berjudul Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk menguji pengaruh faktor fundamental (EPS, NPM, ROA, ROE dan DER) terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk periode 2006-2008. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data

10 yang diperlukan dalam penelitian ini diambil dari Direktori Pasar Modal Indonesia (ICMD) 2006-2008 diakuisisi 149 perusahaan sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan EPS, NPM, ROA, dan ROE tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006 sampai dengan 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel EPS, NPM, ROA, ROE, dan DER, mempunyai kemampuan prediksi terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006 sampai dengan 2008. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dituliskan sebagai berikut : a. Persamaan : peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang meneliti debt to equity ratio (DER), dan return on asset (ROA). Perbedaan : peneliti terdahulu meneliti tentang reaksi signal rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap return saham sedangkan peneliti sekarang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. 2.1.3 Desy Arista (2012) Penelitian yang dilakukan oleh Desy Arista (2012) berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Periode tahun 2005-2009). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali pengaruh beberapa faktor fundamental yang terdiri dari return on asset, debt to equity ratio, earning per share, dan price to book value terhadap return saham. Populasi dalam penelitian ini adalah

11 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode antara tahun 2005-2009. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan nonprobability sampling dengan teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi berganda, uji f dan uji t.hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farkhan Ika (2012) bahwa return on asset dan price earning ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Adapun debt to equity ratio (DER) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham karena peningkatan debt to equity ratio (DER) berdampak pada penurunan return saham. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dituliskan sebagai berikut : a. Persamaan : peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang sama-sama menganalisis faktor fundamental perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan untuk mengukur return saham yang menggunakan variabel independen yaitu return on asset (ROA) dan debt to equity ratio (DER). b. Perbedaan : peneliti terdahulu menggunakan variabel independen yaitu return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS)dan price to book value (PBV) sedangkan peneliti sekarang menggunakan variabel independen current asset (CR), debt to equity

12 ratio(der), return on asset (ROA), price earning ratio (PER), total asset turnover (TAT). 2.1.4 Farkhan dan Ika (2012) Penelitian yang dilakukan oleh Farkhan Ika (2012) berjudul Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap ReturnSaham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage).Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari bukti empiris atas pengaruh analisa rasio keuangan terhadap return saham perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur pada industri food and beverage yang listing di BEI periode 2005-2009. Teknik analisa yang dipakai adalah uji normalitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengujian tingkat signifikan (uji t) atau parsial menunjukkan hanya variabel Return On Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap returnsaham. Adapun yang lainnya variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover (TAT) tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap returnsaham. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dituliskan sebagai berikut : a. Persamaan : peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang sama-sama meneliti tentang Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover (TAT).

13 b. Perbedaan : peneliti terdahulu berfokus pada satu industri yaitu food and beverage sedangkan peneliti sekarang meneliti sampel dari perusahaan manufaktur. 2.1.5 Andrew Dustin Limento dan Neneng Djuaeriah (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Andrew Dustin Limento dan Neneng Djuaeriah (2013) berjudul The Determinant of the Stock Price in Indonesia Publicly Listed Transportation Industry. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas korelasi antara analisis rasio dan indikator makroekonomi dengan harga saham pada 9 industri transportasi yang terdaftar dari tahun 2005 hingga 2011. Penelitian ini menggunakan data sekunder sebagai metode untuk pengumpulan data. Analisis data menggunakan SPSS 16 untuk menciptakan model regresi dan diuji oleh asumsi klasik, uji F dan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return on asset (ROA), return on equity (ROE), net profit margin (NPM), debt to equity ratio (DER), total asset turnover (TAT), current ratio (CR), price to book value (PBV), dan earning per share (EPS) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Tapi hasil pengujian tingkat signifikan (uji t) hanya total asset turnover (TAT) dan earning per share (EPS) yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini disebabkan bahwa sebagian besar investor (terutama industri transportasi) mengevaluasi kinerja saham mereka berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset mereka dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi.

14 Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dituliskan sebagai berikut : a. Persamaan : peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang meneliti variabel yang sama yaitu debt to equity ratio (DER), total asset turnover (TAT). b. Perbedaan : peneliti terdahulu menggunakan variabel dependen harga saham pada industri transportasi sedangkan peneliti sekarang menggunakan variabel dependen returnsaham pada perusahaan manufaktur di BEI. Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu akan dijelaskan pada tabel di bawah ini :

15 Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu Nama Peneliti Tahun Penelitian Variabel Populasi Jenis Data Ratna Prihantini 2009 Analisis Pengaruh Inflasi, nilai Perusahaan Inflasi, Nilai Tukar, tukar, return Industri Real ROA, DER, dan CR on asset Estate and Terhadap Return Saham (ROA), Debt Property to Equity yang Ratio (DER) terdaftar di dan current BEI ratio (CR), return saham Yeye Susilowati 2011 Reaksi Signal Rasio EPS, NPM, Perusahaan Profitabilitas dan Rasio ROA, ROE, Manufaktur Solvabilitas Terhadap DER dan yang Return Saham Stock Return Terdaftar di Perusahaan BEI Metode Teknik Sampling Sekunder Dokumentasi Purposive Sampling Sekunder Dokumentasi Purposive Sampling Teknik Analisis uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji f, uji t Uji asumsi klasik pengujian koefisien determinasi, uji f Hasil DER dan TAT tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, CR berpengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham; sedangkan EPS, NPM, ROA dan ROE tidak berpengaruh terhadap return saham. Variabel EPS, NPM, ROA, ROE dan DER mempunyai kemampuan prediksi terhadap return saham.

16 Nama Penelitian Tahun Penelitian Variabel Populasi Jenis Data Metode Teknik Sampling Desy Arista 2012 Analisis Faktor-Faktor ROA, DER, Perusahaan Sekunder Dokumentasi Purposive yang Mempengaruhi EPS, dan Manufaktur Sampling Return Saham (Kasus PBV Go Public pada Perusahaan yang Manufaktur yang Go Terdaftar di Public di BEI Periode BEI tahun 2005-2009) Farkhan dan Ika 2012 Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage) ROA, PER, CR, DER, dan TAT Perusahaan Manufaktur di BEI sektor Food and Beverage Sekunder Dokumentasi Purposive Sampling Teknik Analisis Regresi berganda, uji t, uji f Uji normalitas, uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t, uji f Hasil ROA tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, DER berpengaruh negatif dan signifikan, EPS tidak berpengaruh positif dan signifikan, PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Secara parsial ROA dan PER berpengaruh terhadap return saham. Secara simultan CR, DER, ROA, TAT dan PER berpengaruh signifikan terhadap variabel ROE.

17 Nama Peneliti Tahun Penelitian Variabel Populasi Jenis Data Metode Teknik Sampling Andrew Dustin Limento ROA, ROE, Sekunder Dokumentasi Purposive dan Neneng Djuaeriah NPM, TAT Sampling 2013 The Determinant of the Stock Price in Indonesia Publicly Listed Transportation Industry Lailatul Nur Fauziyah 2014 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011 ROA, PER, DER, CR, dan TAT Perusahaan Industri Transportasi Perusahaan Industri Manufaktur Sekunder Dokumentasi Purposive Sampling Sumber : Ratna (2009), Yeye (2011), Desy (2012), Farkhan dan Ika (2012), Andrew (2013) Teknik Analisis Asumsi Klasik,analisis regresi, uji f Analisis Regresi Linier Berganda, uji f dan uji t Hasil ROA, ROE, NPM, DER, TAT, CR, PBV, dan EPS secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Pengujian tingkat signifikan (uji t) hanya TAT dan EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. ROA, PER, DER, CR dan TAT secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. ROA, DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. TAT berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. CR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham. PER tidak berpengaruh terhadap return saham.

18 2.2 Landasan Teori Pada sub bagian ini akan diuraikan teori-teori pendukung yang terkait dengan penelitian ini. Teori tersebut dijelaskan sebagai berikut : 2.2.1. Pengertian Pasar Modal Menurut Tandelilin (2010 : 26) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara. Fungsi ini menunjukan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. 2.2.2. Return Saham Surat saham adalah dokumen sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan. jika perusahaan memperoleh keuntungan, maka setiap pemegang saham berhak atas bagian laba yang dibagikan atau dividen sesuai dengan proporsi kepemilikannya. Saham dapat pula diperjualbelikan. Harga jual dapat berbeda dari harga belinya, sehingga ada potensi keuntungan dan kerugian dalam transaksi jual beli saham tersebut. Return saham terdiri dari capital gain dan dividend yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham dibagi dengan

19 harga beli, dan dividend yield adalah dividen per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar (Zubir, 2010:4). Return saham adalah penghasilan yang diterima dari investasi (membeli surat berharga saham) ditambah dengan setiap perubahan harga surat berharga tersebut dibagi dengan pembeliannya. Return saham dapat dibedakan menjadi dua jenis (Jogiyanto 2000:107), yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi dapat digunakan sebagai salah satu pengukuran kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan resiko di masa yang akan datang. Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Pengukuran return realisasi ini menggunakan return total. Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham biasa yang membayar dividen periodik sebesar D t rupiah per lembarnya, maka yield adalah sebesar D t /P t-1 dan return total dapat dinyatakan sebagai (Hartono, Jogiyanto 2000:108) Return Saham = =... (1) P t = harga saham pada akhir periode

20 P t-1 = harga saham pada awal periode 2.2.3. Kinerja Keuangan Perusahaan Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai performing measurement, yaitu kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau segmen atau keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu (Hanafi, 2003:69). Bagi investor, informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. 2.2.4. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi utang terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir, 2010:110). Current Ratio merupakan salah satu ukuran likuiditas yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya (utang lancar) dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Apabila yang

21 dibandingkan adalah perusahaan berbeda sebaiknya menggunakan current ratio,karena perhitungan dari current ratio mempertimbangkan hubungan relatif antara aktiva lancar dengan utang lancar yang dimiliki perusahaan (Syamsuddin, 2007:43). Sehingga secara matematis, mengukur rasio likuiditas menggunakancurrent Ratio (CR) dapat dirumuskan sebagai berikut : Current Ratio =... (2) Quick Ratio =... (3) Cash Ratio =... (4) Pengukuran likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio (CR). Karena current ratio (CR) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya. 2.2.5. Rasio Leverage Rasio leverage (solvabilitas) mengukur berapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan perusahaan (Made, 2011:20). Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas, dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir, 2010:112). Secara matematis, mengukur rasio leverage menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Debt to Equity Ratio =... (5) Total Debt to Total Asset Ratio =...(6)

22 Pengukuran leverageyang digunakan dalam penelitian ini adalahdebt to equity ratio (DER). Karena debt to equity ratio (DER) digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Jika semakin besar debt to equity ratio (DER), maka akan memperbesar tanggungan perusahaan. 2.2.6. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan (Made, 2011:22). Return On Assets (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya.nilai ROA yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Secara matematis, mengukur rasio profitabilitas menggunakan debt to equity ratio (DER)dirumuskan sebagai berikut (Sudana, 2011:22) : Return On Asset =... (7) Profit Margin =... (8) Return On Equity =... (9) Pengukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalahreturn on asset (ROA). Karena untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dengan memakai aktiva yang dimilikinya.

23 2.2.7. Rasio Nilai Pasar Rasio nilai pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham dengan laba, nilai buku per saham, dan dividen. Rasio inimemberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa depan (Moeljadi, 2006:75). Price Earning Ratio (PER)digunakan untuk mengukur pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang dan berapa tingginya harga saham yang harus dibayar oleh investor untuk setiap laba yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa investor mempunyai harapan yang baik tentang perkembangan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga untuk pendapatan per saham tertentu, investor bersedia membayar dengan harga yang mahal (Made, 2011:23). Secara matematis, untuk mengukur rasio nilai pasar menggunakan Price Earning Ratio (PER) dapat dirumuskan sebagai berikut : Price Earning Ratio =... (10) Dividend Yield =... (11) Pengukuran nilai pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio (PER). Karena untuk mengukur pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. 2.2.8. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan (Made, 2011:21). Total Assets Turnover (TAT)digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan seluruh aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan

24 tertentu. Total Assets Turnover (TAT) dapat memperbesar volume penjualan dengan jumlah aset yang sama (Syamsuddin, 2007:62). Secara matematis, untuk mengukur rasio aktivitas menggunakan Total Assets Turnover (TAT) dapat dirumuskan sebagai berikut : Total Assets Turnover =...(12) Fixed Asset Turnover =... (13) Pengukuran rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Assets Turnover (TAT).Karena untuk mengukur efektivitas dan efisien penggunaan aktiva perusahaan. 2.2.9. Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Return Saham Current Ratio (CR) merupakan salah satu ukuran likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek perusahaan. Jika Current Ratio (CR) yang dimiliki perusahaan naik, maka perusahaan mampu untuk membayar hutang jangka pendeknya yang nantinya akan menaikkan profitabilitas perusahaan dan berpengaruh terhadap return saham. Current Ratio (CR) bisa dipengaruhi beberapa hal, apabila perusahaan menjual surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar dan menggunakan kas yang diperolehnya untuk membiayai akuisisi perusahaan tersebut terhadap beberapa perusahaan lain atau untuk aktivitas lain, Current Ratio (CR) bisa mengalami penurunan. Apabila penjualan naik, sementara kebijakan piutang tetap, piutang akan naik dan memperbaiki rasio lancar (Mamduh, 2009:204). Hasil analisis yang telah dilakukan oleh Ratna Prihantini (2009) diketahui variabel Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

25 returnsaham. Hal ini menunjukkan bahwa current ratio (CR) yang rendah akan menyebabkan terjadinya penurunan harga pasar dari harga saham yang bersangkutan, sedangkan current ratio (CR) yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih dan persediaan belum terjual, yang tentunya tidak dapat digunakan secara tepat untuk membayar hutang. 2.2.10. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Debt to Equity Ratio (DER) merupakan ukuran untuk mengukur seberapa besar penggunaan utang dalam pembelanjaan perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) berdampak pada penurunan return saham. Semakin besar rasio menunjukkan semakin besar penggunaan utang dalam membiayai investasi pada aktiva, yang berarti pula risiko keuangan perusahaan meningkat dan sebaliknya (Made, 2011:20). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yeye Susilowati (2011) menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa ada pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor. Sehingga semakin besar nilai Debt to Equity Ratio (DER) akan memperbesar tanggungan perusahaan. Namun demikian nampaknya beberapa investor justru memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan yang tumbuh. 2.2.11. Pengaruh Return On Assets (ROA) Terhadap Return Saham Return on asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki. Semakin

26 tinggi nilai Return on asset (ROA) menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam mengelola aktivanya sehingga return saham juga akan meningkat dan sebaliknya. Hasil analisis yang telah dilakukan oleh Ratna Prihantini (2009) Return on asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa Return on asset (ROA) yang semakin meningkat memperlihatkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan. 2.2.12. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Price EarningRatio (PER) digunakan untuk mengukur pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi mempunyai Price EarningRatio (PER) yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan mempunyai Price EarningRatio (PER) yang rendah. Dari segi investor, Price EarningRatio (PER) yang terlalu tinggi tidak akan menarik karena harga saham tidak akan naik lagi, yang kemungkinan memperoleh capital gain lebih kecil (Mamduh, 2009:85). Penelitian yang dilakukan oleh Farkhan dan Ika, 2012, pada variabel Price Earning Ratio (PER) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini diidentifikasikan Price Earning Ratio (PER) dapat memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerjaperusahaan dimasa lalu dan prospek dimasa yang akan datang, karena Price EarningRatio (PER) menggambarkan kesediaan investor membayar lembar per saham dalamjumlah tertentu untuk setiap rupiah perolehan laba perusahaan.

27 2.2.13. Pengaruh Total Assets Turnover (TAT) Terhadap Return Saham Total Assets Turnover (TAT) mengukur efektivitas penggunaan seluruhaktiva dalam menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Semakin besar rasio ini maka semakin efektif pengelolaan aktiva yang dimiliki perusahaan dan akan meningkatkan return saham. Hasil penelitian Andrew Dustin dan Neneng Djuaeriah (2013) menunjukkan bahwa variabel Total Assets Turnover (TAT) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilaisaham. Karena dalamaktivitas perusahaan yang rendah pada tingkat penjualan tertentu, akan mengakibatkansemakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva yang tidakproduktif, sehingga dapat menyebabkan total assets turnover (TAT) menjadi turun. 2.3 Kerangka Pemikiran Menurut penjelasan yang telah dipaparkan diatas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham maka terbentuk kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini yang dilandasi oleh empat penelitian terdahulu. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

28 H1 Return On Asset (ROA) Price Earning Ratio (PER) Debt to Equity Ratio (DER) Current Ratio (CR) Total Assets Turnover (TAT) (+) H2 (+/-) H3 (+) H4 (+) H5 (+/-) H6 Return Saham Keterangan : Pengaruh parsial Pengaruh simultan Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian H1 : Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), dan Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh secara simultan terhadap return saham. H2 : Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham.

29 H3 : Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. H4 : Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham. H5 : Current Ratio (CR) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham. H6 : Total Assets Turnover (TAT) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.