PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN. tentang Pemerintahan. Pemerintah Pengganti

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO DAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SEKOLAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

BUPATI SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH

PEDOMAN UMUM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Menteri Pend

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN MENTERI AGAMA NOMOR 04/VI/PB/2011 NOMOR MA/111/2011 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 309 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2013

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Ke

DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH PROVINSI BALI. Denpasar, 10 Mei 2017

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR : 01 TAHUN 2017

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 41 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEDIRI NOMOR 420/ 1469 /418.47/2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Menuju LEBAK CERDAS 2019

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Alamat :Jl. Lais Kel. Timbau (0541) , , ,

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

2011/2012 dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR 01 TAHUN 2018

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 08 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 177 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR : 051/U/2002 TENTANG PENERIMAAN SISWA PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

WALIKOTA BUKITTINGGI PROPINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2009 TENT ANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALI KOTA KEDIRI NOMOR 26 TAHUN 2010

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 28 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Denpasar, 22 April 2015

NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

SMA NEGERI 2 MAJALENGKA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN DEMAK NOMOR 422.1/ 1378 / 2017

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

U Mengingat :1. Undang - Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 23 TAHUN 2013 TENT ANG

Draf Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Provinsi Bali Tahun 2018/2019

KATA PENGANTAR. Demikian, kiranya bermanfaat. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

KEPUTUSAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR : 422.1/ /101

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA BENGKULU

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2016/2017

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Repoblik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan

PERMENDIKBUD NOMOR 17 TAHUN 2017

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 4 TAHUN 2005

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN JAMINAN PENDIDIKAN DAERAH

K E P U T U S A N KEPALA SMA NEGERI 8 KEDIRI TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) OFFLINE DAN ONLINE

GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR : 29 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA METRO NOMOR : /KPTS/D3/02/2011

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN l@[ Alamat : Unit I : Jln. KiJosuto, Wates, Kulon Progo Telp. ( 0274) 774535 Fax. (0274) 773916 Kode pos 55611 Unitll : Jln. Terbah, Wates Kulon Progolelp. (02741774943 Kode pos 55611 Webslte : www.pendidikan,kulonproqokab.oo.id Email : pendidikan@kulondroookab.qo'ld PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO NOMOR: 082 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAI(MUDHATUL ATHFAL DAN SEKOLAH/MADRASAH DI KABUPATEN KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Menimbang I a. bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru Taman Kanak-kanaURaudhatul Atfal dan Sekolah/Madrasah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan ke{entuan Pasal 5 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional guna memenuhi hak-hak warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan yang bermutu; bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru harus dilakukan secara obyektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif, aman dan lancar serta dapat dipertanggungjawabkan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepdla Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan Taman Kanak- KanaURaudhatul Atfal dan Sekolah/Madrasah; Mengingat '. 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah lstimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1951; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005; I 1l tentang Pemerintahan Undang-undang Nomor B Pemerintah Pengganti

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang l'fulai Berlakunya Undang- undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan: 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembelajaran pada Satuan Pendidikan; 10. Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidlkan lnklusif; '1 1. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah; 12. Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, 13. Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor OANllPBtzOl1 dan No. MN11112011 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanaU Roudhatul Athfal/Bustanul Athfal dan Sekolah/Madrasah; 14. Peraturan Daerah Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya. 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Laksanan Dinas Daerah. 16. Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 21 Tahun 201 2 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan Taman Kanak-kanaldRaudhatul Athfal dan Sekolah/Madrasah di Daerah lstimewa Yogyakarta. 17. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan Taman Kanak Kulon Progo. -kanauraudhatul Athfal I I t 2 dan SekolahlMadrasah di Kabupaten

18. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 60 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Terendah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. 19. Keputusan Dirjen Menengah Kemdikbud Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. MEMUTUSKAN Menetapkan : PEMTUMN KEPALA DINAS PENDIDII(AN KABUPATEN KULON PROGO TENTANG PEDOMAN PELAKSANMN PENERIMMN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK. KANAI(MUDHATUL ATHFAL DAN SEKOLAH/MADRASAH DI KABUPATEN KULON PROGO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Dinas ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kulon Progo. 4. Provinsi adalah Daerah lstimewa Yogyakarta. 5. Dinas Pendidikan Provinsi adalah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Daerah lstimewa Yogyakarta. 6. Kanwil Kementrian Agama adalah Kanwil Kementrian Agama Daerah lstimewa Yogyakarta. 7. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. 8. Kantor Kbmenterian Agama adalah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo 9. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah Kegiatan penerimaan calon peserta didik yang memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan, mengikuti suatu jenjang pendidikan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 10. Perpindahan Peserta Didik adalah Perpindahan peserta didik dari sekolahimadrasah yang satu pada sekolah/madrasah yang lain pada jenjang yang sama. 1 1. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)/Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama adalah surat resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan secara nasional.,;/ f

12'liazah/STTBadalahsuratpernyataanresmidansahyangmenerangkanbahwa pemegangnya telah lulus/tamat belajar pada satuan pendidikan' 13. 14. 15. program Paket A adalah Program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah Dasar (SD). Program Paket B adalah Program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Taman Kanak-Kanak (TK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan pra sekolah yang menyediakan program pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun; 16. Raudhatul Athfal (RA) adalah salah satu bentuk sdar pendidikan pra sekolah/madrasah yang menyediakan program pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai 6 (enam) tahun di bawah pembinaan Kanwil Kementerian Agama; 17. Sekolah adalah sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Luar Biasa (slb), Sekolah Menengah Pertama (smp), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (smplb), Sekolah Menengah Atas (sma), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik Negeri maupun Swasta di Lingkungan pembinaan/koordinasi Kabupaten Kulon Progo; 18. Madrasah adalah Madrasah lbtidaiyah (Ml), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) baik Negeri maupun swasta di Llingkungan pembinaan Kantor Wilayah Kementerian Agama; 19. Orang TuaAlVali Calon Peserta Didik baru adalah seseorang yang karena kedudukannya, menjadi penanggung jawab langsung terhadap anak asuhnya; 20. Surat Keterangan yang Berpenghargaan sama dengan ljazah adalah surat Keterangan resmi yang menerangkan bahwa pemegangnya mempunyai pengetahuan dan kemampuan setingkat dengan tamatan suatu jenjang/tingkat pendidikan formal tertentu, yang dihargai sama dengan ljazah tingkat jenjang pendidikan formal tertentu tersebut yang dikeluarkan oleh Satuan Pendidikan; 21. Penarikan Pekerja Anak - Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) adalah program menyekolahkan kembali anak yang telah putus sekolah atau rawan putus sekolah atau menarik kembali anak usia sekolah yang telah bekerja. 22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari liour fr

BAB II TUJUAN DAN ASAS Pasal 2 Penerimaan Peserta Didik Baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan bermutu dengan layanan yang sebaik-baiknya. Pasal 3 Penerimaan Peserta Didik Baru berasaskan pada: a. Objektivitas artinya bahwa penerimaan peserta didik, baik peserta didik baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan umum yang diatur di dalam Peraturan ini. b. Transparansi artinya pelaksanaan penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan. dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik, untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. c. Akuntabilitas artinya penerimaan peserta didik dapat dipertanggungiawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya. d. Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, golongan dan status sosial (kemampuan finansial). BAB III PERSYAMTAN Bagian Kesatu. Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudatul Athfal (RA) Pasal 4 Persyaratan calon peserta didik baru Tl(M adalah: a. berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun untuk kelompok A; b. berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun untuk kelompok B. Bagian Kedua Sekolah Dasa(SD) / Madrasah lbtidaiyah (Ml) Pasal 5 Persyaratan calon peserta didik baru kelas I SD/MI adalah : a. telah berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun pada hari pertama Tahun Pelajaran baru wajib diterima, sesuai kuota rombel yang telah ditetapkan; dan b. telah berusia 6,0 (enam koma nol) tahun dapat diterima, apabila kuota rombel belum terpenuhi.. \v I

Bagian Ketiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pasal 6 Persyaratan calon peserta didik baru kelas Vll SMP/MTs adalah: b, telah tamaululus SD/SDLB/SLB Tingkat Dasar/Ml/Program Paket A; c. memiliki ljazah/sfib dan SKHUN/SKHUS/M atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama; d. berusia paling tinggi 18 (delapan belas) tahun pada hari pertama Tahun Pelajaran baru. Bagian KeemPat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Pasal 7 (1) Persyaratan calon peserta didik kelas X SMA/MA adalah : a. telah lulus SMP/MTs/Program Paket B; b. memiliki l,iazah/sttb, SKHUN atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama; c. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada had perhma Tahun Pelajaran baru. d. Nilai raport SMP/MTs dan Rekomendasi Peminatan dari Guru BK Sekolah/Madrasah asal siswa sebagai salah satu bahan pertimbangan penentuan program peminatan. (2) Persyaratan calon peserta didik kelas X SMK adalah: a telah lulus/tamat SMP/MTs/Program Paket B; b. memiliki ljazah/sttb, SKHUN atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama; c. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada hari pertama Tahun Pelajaran baru: d. memenuhi persyaratan fisik sesuai dengan ciri khas kejuruan/program keahlian; e. penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan bakat, minat, dan kemampuan sesuai dengan program keahlian. f. Nilai raport SMP/MTs dan Rekomendasi Peminatan dari Guru BK SMP/MTs dan/atau Guru BK di SMK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) di SMK ketika mendaftar dan/atau tes minat bakat oleh psikolog sebagai salah satu bahan pertimbangan penentuan paket peminatan. 7li 6

BAB IV PENGELOLMN PENERIMMN PESERTA DIDIK BARU Bagian Kesatu Pelaksanaan Pasal 8 (1) Penerimaan peserta didik baru dilaksanakan oleh Sekolah/Madrasah; (2) Kegiatan sebagaimana dimaksud ayat (1)dengan berdasarkan pada kalender pendidikan; (3) Tahapan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru meliputi: a. publikasi ke masyarakat; b. pendaftaran; c. seleksi; d. pengumuman hasil seleksi; dan e. pendaftaran ulang. Bagian Kedua Pendaftaran Pasal 9 (1) Pendaftaran calon peserta didik baru dilakukan di s ekolah/madrasah yang bersangkutan atau dengan sistem lain yang ditetapkan dan dilaksanakan sesuai jadwal penerimaan peserta didik baru yang akan ditentukan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan KabuPaten. (2) Setiap calon peserta didik baru yang mendaftarkan diri pada sekolah/madrasah tertentu, wajib menyerahkan SKHUN/SKHUS/M atau Surat Keterangan Yang Berpenghargaan sama yang Asli dan apabila diminta kembali sebelum pengumuman, maka dianggap mengundurkan diri. (4) Sekolah/Madrasah wajib menyediakan formulir pendaftaran calon peserta didik baru dan pernyataan mengikuti pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut peserta didik. Bagian Ketiga Seleksi (1) Seleksi calon Peserta didik harus telah mengikuti TKRA. Pasal 10 baru kelas I SD/MI dilakukan berdasarkan usia dan tidak,,[

(2) Seleksi calon peserta didik baru kelas Vll SMP/MTs dilaksanakan menggunakan nilai rata-rata nilai SKHUN/SKHUS/M atau Surat Keterangan yang Berpenghargaan sama SD/Ml/Program Paket A. (3) Seleksi calon peserta didik baru kelas X SMA/MA dilaksanakan menggunakan ratarata nilai skhun/surat Keterangan yang Berpenghargaan sama smp/mts/program Paket B. (4) Seleksi calon peserta didik kelas X sml(mak dengan seleksi skhun/surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama SMPiMTs/Program Paket B dan dapat mempertimbangkan bakat serta kemampuan peserta didik. (5) Dalam hal terdapat rata-rata nilai yang sama dari skhun/surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama, penentuan peringkat berdasarkan atas Nomor Urut Pendaftaran. Bagian KeemPat Jumlah Peserta Didik Setiap Rombongan Belajar/Kelas Pasal 1 1 (1) Jumlah peserta didik setiap rombongan belajar/kelas diatur sebagai berikut : a. T[(RA paling banyak 25 (dua puluh lima); b. SD/MI paling banyak 28 (dua puluh delapan); c. SMP/MTs paling banyak 32 (tiga puluh dua); d. SMtuMA paling banyak 32 (tiga puluh dua), apabila kurang 10 (sepuluh) maka mengajukan ijin ke Dinas Pendidikan Kabupaten: f. SM[</MAK paling banyak 32 (tiga puluh dua), apabila kurang 15 (lima belas) maka mengajukan ijin ke Dinas Pendidikan Kabupaten. (2) Dikecualikan pada ayat (1) terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan PPA-PKH, satuan pendidikan wajib menerima peserta didik baru paling banyak 4 (empat) peserta didik setiap rombel. Pasal 12 (1) Setiap peserta didik baru berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajarkan oleh guru yang seagama. (2) Calon peserta didik baru yang diterima wajib menaati semua peraturan Sekolah/Madrasah. k lt

Bagian Kelima Penerimaan Peserta Didik Pindahan Pasal 13 (1) Penerimaan peserta didik pindahan yang mengikuti Orang Tua yang melaksanakan kewajiban pindah tugas/kepindahan domisili baik dari Luar Negeri maupun dari Provinsi/wilayah lainnya, diatur sebagai berikut : a. peserta didik anak Pegawai Negeri Sipil/TNl/POLRI yang dimutasikan harus menunjukkan/melengkapi Surat Pindah Tugas Orang tua/wali peserta didik yang bersangkutan dan surat rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota asal; b. peserta didik anak bukan Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI harus melengkapi fotokopi/kartu keluarga orangtua/wali peserta didik atau surat keterangan pindah dari Lurah/kepala desa setempat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah berdomisili di wilayah yang baru dan surat rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota. asal; c. Perpindahan peserta didik dari sekolah di luar negeri harus dilampiri hasil penilaian kesetaraan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal yang berwenang; d. Perpindahan peserta didik dari Sekolah di luar Lingkungan Dinas Pendidikan harus mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota setempat, sedangkan Sekolah yang tidak diselenggarakan dan tidak dibina oleh Pemerintah lndonesia ke Sekolah dalam. Lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidian dan Kebudayaan dapat dilakukan dengan tes penempatan oleh Sekolah yang bersangkutan setelah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah; e. Perpindahan peserta didik dengan mempertimbangkan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry/multi exit) dan mata Pelajaran lama dapat dikonversikan pada mata pelajaran baru dengan mempertimbangkan kompetensinya; f. Perpindahan peserta didik baru kelas I, Vll dan X dengan alasan mengikuti perpindahan tugas orang tua pelaksanannya setelah Semester L (2) Kepala Sekolah/Madrasah asal dan Kepala Sekolah/Madrasah yang dituiu agar memberi kemudahan atas mutasi tersebut. (3) Peserta didik yang pindah selain alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterima, selama daya tampung betum mencapai batas maksimal. I {

(4) Ketentuan lebih lanjut persyaratan dan alasan pindah peserta didik sebagaimana pada ayat (3) diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten. Pasal 14 Prestasi Non-Akademik (1) (2) Calon peserta didik baru yang berasal dari SD/MI, SMP/MTs, SMfuMA, dan SMI(MAK di Kabupaten Kulon Progo yang memiliki prestasi di bidang olah raga/seni/kreativitas dan minat mata pelajaran perorangan maupun beregu, diberikan penghargaan dalam bentuk penambahan nilai pada jumlah nilai SKHUN/Surat Keterangan yang Berpenghargaan Sama yang diperhitungkan dalam penentuan peringkat PPDB. Penambahan nilai penghargaan terhadap prestasi olah raga/seni/kreativitas dan minat mata pelajaran yang diselenggarakan secara berjenjang dan dikoordinasikan oleh Dinas Kab/Kota, Dinas Provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan/atau lnduk Organisasi ditetapkan sebagai berikut : a. bersifat kompetitif : 1) Tingkat lnternasional. - Juara I diberi tambahan nilai 1,5 - Juara ll diberi tambahan nilai 1,4 - Juara lll diberi tambahan nilai 1,3 2) 3) 4) Tingkat Nasional : - Juara I diberi tambahan nilai 1,2 - Juara ll diberi tambahan nilai 1,1 - Juara lll diberi tambahan nilai 1,0 Tingkat Regional Wilayah - Juara I diberi tambahan nilai 0,9 - Juara ll diberi tambahan nilai 0,8 - Juara lll diberi tambahan nilai 0,7 Tingkat Provinsi : - Juara I diberi tambahan nilai 0,6 - Juara ll diberi tambahan nilai 0,5 - Juara lll diberi lambahan nilai 0,4 10

5) Tingkat Kabupaten/Kota : - Juara I diberi tambahan nilai 0.3 - Juara ll diberi tambahan nilai 0,2 - Juara lll diberi tambahan nilai 0,1 b. Bersifat non kompetitif. 1) Prestasi Olah raga. a) Calon peserta didik baru yang mewakili Negara untuk mengikuti acara resmi Tingkat lnternasional diberi penghargaan setingkat Juara lll Nasional diberi tambahan nilai 1,0 yang dibuktikan dengan Surat Ketetapan/ Keputusan yang dikeluarkan oleh KONI/Pengda Pusat Organisasi Cabang Olah Raga yang bersangkutan. b) Calon peserta didik yang masuk dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional diberi penghargaan setingkat Juara lll Provinsi diberi tambahan nilai 0,4. c) Calon peserta didik yang mengikuti Pekan Olah Raga Pelajar Wilayah diberi penghargaan setingkat Juara lll tingkat Kabupaten diberi tambahan nilai 0,1. 2) Seni, Kreativitas dan Mata Pelajaran. Calon peserta didik yang mewakili eksibisi Tingkat lnternasional diberikan tambahan nilai 0,4 (3) Penghargaan terhadap prestasi pada minat mata pelajaran bersifat kompetitif yang diselenggarakan lnstansi/lembaga Pemerintah sesuai kompetensinya dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tingkat lnternasional. - Juara I diberi tambahan nilai 1,0 - Juara ll diberi tambahan nilai 0,9 - Juara lll diberi tambahan nilai 0,8 b. Tingkat Nasional : - Juara I diberi tambahan nilai 0,7 - Juara ll diberi tambahan nilai 0,6 - Juara lll diberi tambahan nilal 0,5 11

(4) penambahan nilai prestasi non akademik pada penerimaan peserta didik baru smp/mts dan sma/ma ditetapkan berdasarkan rata-rata nilai dari jumlah total nilai skhun/surat Kelerangan yang Berpenghargaan sama dan nilaipres{asinon akademik dibagi lumlah mata pela,iaran SKHUN. Rumus Perhitungan Penambahan nilai prestasi non akademik: Rata-rata nilai = ( Jumtah Nitai SKHUN + Nilai non akademis) dibagi Jumlah Mata Pelajaran SKHUN. (s) (6) Pengesahan sertifikat penghargaan prestasi Olah Raga/Seni/Kreativitas dan minat mata pelajaran diatur sebagai berikut: a. Prestasi tingkat lnternasional, Nasional, Regional dan Provinsi oleh Dinas Provinsi; dan b. Prestasi tingkat Kabupaten oleh Dinas Kabupaten/Kota sekolah asal' Penambahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3), dan (4) dilakukan oleh Dinas Kabupaten/ Kota sesuai dengan wilayah sekolah yang dituju. (7) Sertifikat Penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (2) dan (3) adalah sertifikat penghargaan yang diperoleh tiga tahun terakhir pada jenlang pendidikan satu tingkat di bawahnya. (8) Calon Peserta didik baru yang memiliki lebih dari satu prestasi non akademik, pemberian penambahan nilai penghargaan ditentukan pada prestasi tertinggi. (9) Calon peserta didik baru lulusan sd/ml, smp/mts dari luar Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta, pemberian penambahan nilai penghargaan hanya diberikan pada Prestasi Tingkat Nasional dan tnternasional. Pasal 16 (1) (2) (3) sekolah dapat menerima calon peserta didik baru tanpa mengikuti seleksi bagi yang memiliki prestasi bertaraf Kabupaten/Kota/Provinsi/Nasional/lnternasional di bidang akademik. Sekolah unggulan dapat menerima calon peserta didik baru tanpa mengikuti seleksi bagi calon peserta didik yang memiliki prestasi di bidang seni, kreativitas dan olah raga sesuai dengan bidang unggulan sekolah dimaksud. Penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Kabupaten, L {

BAB V BIAYA DAN PEMANTAUAN Pasal 17 TKRA dan Sekolah/Madrasah dilarang memungut biaya penerimaan peserta didik baru Pasal 18 Dinas Pendidikan Kabupaten sesuai dengan kewenangannya, mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru. BAB VI HARI MASUK SEKOLAH/MADMSAH Pasal 1 9 (1) Hari pertama masuk sekolah peserta didik baru, dilaksanakan sesuai dengan kalender pendidikan. (2) Selama 3 (tiga) hari pertama masuk Sekolah/Madrasah diisi dengan kegiatan pengenalan sekolah. (3) Dalam kegiatan pengenalan sekolah, Sekolah/Madrasah dilarang melakukan kekerasan fisik dan psikis kepada peserta didik baru. (4) Bagi peserta didik kelas ll sampai dengan kelas Vl SD/MI, peserta didik kelas Vlll dan lx SMP/MTs, serta peserta didik SMfuMA, dan SMK kelas Xl dan Xll, pada saat 3 (tiga) hari pertama masuk sekolah diisi kegiatan pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. BAB VII LAIN. LAIN Pasal 20 (1) Sekolah/Madrasah wajib menyiapkan jadwal Pelajaran sebelum hari pertama masuk Sekolah/Madrasah; (2) Kepala Sekolah/Madrasah harus sudah menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Pelajaran Baru paling lambat dua bulan setelah penerimaan peserta didik baru. (3) Pakaian seragam dan sarana Sekolah/Madrasah ditentukan sebagai berikut: a. pakaian seragam Sekolah/Madrasah meliputi seragam Nasional, Sekolah/Madrasah, Kepramukaan. b, pakaian praktik terdiri dari pakaian olah raga dan pakaian praktek keahlian untuk SMK; c. pakaian seragam sebagaimana huruf a dan b diusahakan sendiri oleh masing-masing orang tua/wali peserta didik; d. peserta didik yang orang tua/wali tidak mampu secara ekonomi, Kepala Sekolah 13{

(4) (5) (6) dapat mengusahakan bantuan/melakukan upaya untuk mengatasi masalah seragam; Pengadaan sarana prasarana belajar dan alat perlengkapan lainnya untuk peserta didik baru dilarang dikaitkan dengan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru. Komite Sekolah/Madrasah maupun pihak lain dilarang melakukan intervensi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru; Pelaporan Penerimaan Peserta Didik Baru dilakukan secara berjenjang mulai dari Sekolah/ Madrasah, UPTD Paud dan Dikdas, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kantor Kementerian Agama Kabupaten, dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kementerian Agama Provinsi. (7) Penerimaan peserta didik baru bagi Penyelenggara Pendidikan Non Formal lnformal mengikuti Petunjuk Teknis yang berlaku.. BAB VIII SANKSI Pasal 21 Setiap penanggungjawab T[(RA dan Sekolah/Madrasah yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Kepala Dinas Pendidikan ini dikenakan sanksi, berupa sanksi administrasi baik teguran lesan dan atau tertulis dari Pejabat yang berwenang sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. BABX PENUTUP Pasal22 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Wates pada tanggal : 9 Juni 2014 6PI{A KULoN PRoGo+ / -\-r.iif-- l()iv pro lv/b 1 003