BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang Struktur Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

PUISI SISWA KELAS VIII A MTS AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH: SEBUAH ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAHASA INDONESIA XII IPA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Tarigan(1985 : 4), kata puisi berasal dari bahasa Yunani poiesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Analisis Unsur Intrinsik Puisi Tema Guru Karya Siswa Kelas V SDN 1 Nagarasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Puisi Baru dalam Mata Pelajaran Bahasa

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB II KAJIAN TEORI. Indonesia, yakni tidak memiliki aturan yang baku. Menurut Dresden (dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Mengungkapkan Isi Puisi Berdasarkan KTSP

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Dalam pokok bahasan ini akan dibahas yang berkaitan dengan keterampilan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB II KAJIAN TEORITIS. adalah kecakapan yang terdiri dari 3 jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan

BAB II LANDASAN TEORI. meneliti tentang lirik lagu Umi karya Hayashi Ryuuha dan Omocha No

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA

PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. penelitian yang relevan. Penelitian-penelitian tersebut antara lain sebagai berikut.

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB II KAJIAN TEORI. yaitu tentang hakikat menulis puisi, hakikat puisi, hakikat metode pembelajaran. Selain itu,

BAB II KAJIAN TEORI. Hal-hal yang dibahas dalam kajian teori ini adalah tentang, proses kreatif

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

JURNAL STRUKTUR FISK DAN BATIN KUMPULAN PUISI HUJAN BULAN JUNI SEPILIHAN SAJAK SAPARDI DJOKO DAMONO

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA VISUAL SENI MURAL PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

Pemertahanan Nilai-Nilai Budaya Lokal Melalui Pembelajaran Menulis Puisi

ABSTRAK. Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Selanjutnya, dari perhitungan uji hipotesis diperoleh

PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1PEJAGOAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara monolog, prosa merupakan karya sastra yang disajikan dalam bentuk dialog dan monolog, sedangkan drama adalah karya sastra yang disajikan secara dialog. Dari beberapa karya sastra di atas yang masing-masing memiliki jenis dan bentuk yang berbeda, maka penelitian ini lebih difokuskan pada salah satu karya sastra yaitu puisi. Puisi ditulis berdasarkan susunan kata-kata yang indah dan memiliki daya tarik yang tinggi dan luar biasa, hasil pengungkapan perasaan dan pikiran penulisnya. Dilihat dari bentuknya, puisi mempunyai struktur pembangun yang membuat puisi menjadi indah dan bermakna. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Waluyo (1987:71) bahwa struktur puisi mencakup struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik meliputi diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, rima, ritma, dan tipografi. Sedangkan struktur batin meliputi tema, (sense), perasaan (feeling), nada dan suasana dan amanat (itention). Selain dilihat dari segi bentuk puisi yang memiliki unsur-unsur pembentuknya, puisi juga dapat dilihat dari isi atau batinnya, dengan mengkaji isi dari sebuah puisi kita dapat mengetahui tujuan penyair dalam menciptakan puisinya. Hal ini senada dengan pendapat Sumardjo (Tuloli, 1999:3) bahwa tujuan

penyair menciptakan sajak (puisi) adalah 1) mengungkapkan sebuah peristiwa atau cerita, 2) merupakan luapan perasaan dan pikiran penyair, 3) menggambarkan suasana tertentu, misalnya kesenduan, kesunyian, ketidakpastian, dan 4) menyampaikan ajaran-ajaran atau gagasan. Puisi dapat dikaji dari berbagai macam aspeknya. Salah satu hal yang perlu dikaji dalam sebuah puisi adalah strukturnya. Puisi yang dapat dikaji di antaranya adalah puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo. Kedua puisi ini merupakan puisi yang diciptakan oleh penyair yang berbeda dan dari dua periode yang berbeda, yaitu puisi Pesanku ditulis pada periode Pujangga Baru sedangkan puisi Pesan Prajurit merupakan puisi yang ditulis pada periode 45. Sebagai puisi yang diciptakan pada periode yang berbeda, puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo cenderung memiliki persamaan isi, yaitu sama-sama menceritakan tentang pesan atau kata-kata terakhir dari seorang pahlawan yang akan berperang membela negaranya. Walaupun memiliki kecenderungan persamaan isi, tapi kedua puisi ini ditulis dengan cara yang berbeda sesuai dengan ciri khas penyairnya. Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi ditulis dengan kata-kata yang indah penuh imajinatif, sementara puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo ditulis dengan kata-kata yang padat, jelas dan berlebih-lebihan. Seperti yang ditulis pada bait pertama pada kedua puisi ini yaitu Bila badanku nanti lah mati, terhantar lemah tiada terasa (puisi pesanku) dan Kalau

aku mati nanti, koyak-koyak tubuhku, habis ditusuk musuh (puisi pesan prajurit). Berdasarkan penggalan bait kedua puisi ini, dapat dilihat bahwa penyair mengisahkan tentang kondisi kematian seorang pahlawan. Pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi, kematian ditulis dengan kata-kata imajinatif yang membuat kematian itu sendiri menjadi suatu hal yang tidak menakutkan, bahkan tidak terasa saat hal tersebut terjadi. Melalui puisinya, Asmara Hadi mengungkapkan bahwa seorang pahlawan tidak perlu takut mati dalam membela kemerdekaan negara, karena kematian bukanlah suatu hal yang menakutkan bahkan tidak akan terasa saat kedatangannya. Pada puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo, kematian ditulis dengan kata-kata yang padat, jelas, dan berlebih-lebihan. Pada puisi ini dituliskan tentang kematian sang prajurit atau pahlawan dengan cara yang berlebih-lebihan yang membuat kondisi pahlawan sangat mengerikan saat mengalaminya. Melalui puisinya, Trisno Sumardjo mengungkapkan bahwa jika seorang pahlawan berani membela kemerdekaan negaranya, maka ia harus siap dengan kondisi kematian yang sangat mengerikan. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa kedua puisi ini memiliki persamaan isi, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang struktur dari kedua puisi tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena dengan mengkaji struktur puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo, serta perbandingan struktur dari kedua puisi tersebut, dapat membantu pembaca untuk mengetahui ciri khas penulisan puisi dari Asmara Hadi dan Trisno Sumardjo, dapat

diketahui makna yang ada dalam puisi serta tujuan penyair menciptakan kedua puisi ini. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana pengorbanan para pahlawan dan menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negara yang diungkapkan dalam puisi Pesanku dan puisi Pesan Prajurit. Untuk mengetahui hal-hal yang diuraikan di atas, maka perlu diadakan penelitian terhadap puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo, dengan formulasi judul Struktur Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo dan Perbandingannya. 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang ditemukan sebagai berikut. 1) Struktur puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi Pesan Prajurit karya Trisno Sumardjo. 2) Perbandingan struktur puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi Pesan Prajurit karya Trisno Sumardjo. 3) Hubungan isi puisi dengan latar belakang biografi penyair.

1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada masalah tentang struktur puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan puisi Pesan Prajurit karya Trisno Sumardjo. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimana struktur batin yang meliputi tema, rasa, nada, suasana dan amanat pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi? 2) Bagaimana struktur fisik yang meliputi diksi, imaji, kata kongkret, majas, rima, ritma dan tipografi pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi? 3) Bagaimana struktur batin yang meliputi tema, rasa, nada, suasana dan amanat pada puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo? 4) Bagaimana struktur fisik yang meliputi diksi, imaji, kata kongkret, majas, rima, ritma dan tipografi pada puisi puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo? 5) Bagaimana perbandingan struktur batin dan struktur fisik puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan struktur batin yang meliputi tema, rasa, nada, suasana dan amanat pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi.

2) Mendeskripsikan struktur fisik yang meliputi diksi, imaji, kata kongkret, majas, rima, ritma dan tipografi pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi. 3) Mendeskripsikan struktur batin yang meliputi tema, rasa, nada, suasana dan amanat pada puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo. 4) Mendeskripsikan struktur fisik yang meliputi diksi, imaji, kata kongkret, majas, rima, ritma dan tipografi pada puisi puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo. 5) Mendeskripsikan perbandingan struktur batin dan struktur fisik puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo. 1.6 Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini, maka akan diuraikan beberapa istilah yang terkait dengan judul penelitian, sebagai berikut. 1) Struktur Struktur adalah tata hubungan antara bagian-bagian suatu karya sastra (Sudjiman, 75:2006). Struktur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah unsur unsur intrinsik yang membangun sebuah puisi, yang terdiri atas struktur batin yang meliputi tema, rasa, nada, suasana dan amanat dan struktur fisik yang meliputi diksi, imaji, kata kongkret, majas, rima, ritma dan tipografi. 2) Puisi Puisi adalah karya emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindra, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang

bercampur baur dengan memperhatikan pembaca (Suryaman, 2012:15). Puisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu karya sastra dalam bentuk susunan kata yang mengandung makna puitis. 3) Perbandingan Menurut Pradopo (2002:21) perbandingan merupakan cara untuk mendapatkan hasil penelitian sastra dengan jalan membandingkan dua karya sastra yang menunjukkan adanya persamaan struktur di dalamnya (dalam kesusastraan Indonesia Modern). Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan suatu cara untuk mengkaji persamaan dan perbedaan dari karya sastra yang menjadi objek penelitian. Perbandingan ini dilakukan pada Puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo. Dalam perbandingan ini, yang menjadi fokus analisisnya adalah struktur batin dan struktur fisik dari kedua puisi ini. 1.7 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan manfaat praktis, sebagai berikut. 1.7.1 Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah dapat menambah wawasan tentang penggunaan teori struktural dalam menganalisis struktur puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo.

1.7.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pihakpihak terkait, antara lain. 1) Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengkaji struktur puisi lain yang berbeda dengan penelitian ini. 2) Pembaca Penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca untuk memahami struktur puisi Pesanku Karya Asmara Hadi dan Puisi Pesan Prajurit Karya Trisno Sumardjo. 3) Lembaga Pendidikan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai contoh untuk pembelajaran sastra di sekolah, khususnya tentang struktur puisi dan perbandingannya.