BULETIN DAFTAR ISI. Edisi 6 Juni 2017 Stasiun Meteorologi Pattimura. Daftar Isi. Pengantar. Pengertian. Pendahuluan 1. Stasiun Meteorologi Pattimura 1

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Agustus Volume V - No.

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

I. INFORMASI METEOROLOGI

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

I. INFORMASI METEOROLOGI

Buletin Meteorologi Penerbangan Edisi XXVII, Maret 2017 I. PENDAHULUAN

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Mei Volume V - No.

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. September Volume V - No.

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juni Volume V - No.

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Oktober Volume V - No.

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juli Volume V - No.

ANALISIS KONDISI CUACA LAUT SAAT KANDASNYA KAPAL KMP DHARMA KARTIKA DI PERAIRAN TELUK BONE

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

ANALISIS TERKAIT HUJAN SANGAT LEBAT (128,1 mm) di BALIKPAPAN

ANALISIS KEJADIAN BANJIR TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI RANTEPAO TANA TORAJA TANGGAL 16 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT TANGGAL 15 MARET 2017 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015

Buletin Informasi Cuaca Iklim dan Gempabumi Edisi Agustus 2016

PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH (7 FEBRUARY 2017)

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (16 DESEMBER 2016)

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI KENDARI

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

Buletin Informasi Cuaca Iklim dan Gempabumi Edisi Juli 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Buletin Informasi Cuaca Iklim dan Gempabumi Edisi Juni 2016

KATA PENGANTAR KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I HANG NADIM BATAM. PARMIN, S.Si, MM NIP

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

Buletin Informasi Cuaca Iklim dan Gempabumi Edisi Juli 2016

ANALISIS HUJAN LEBAT DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH (21 APRIL 2017)

Buletin Informasi Cuaca Iklim dan Gempabumi Edisi Nopember 2016

KATA PENGANTAR KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I HANG NADIM BATAM. PARMIN, S.Si, MM NIP

Transkripsi:

BULETIN DAFTAR ISI Edisi 6 Juni 2017 Stasiun Meteorologi Pattimura Daftar Isi Pengantar Pengertian i ii iii Penanggungjawab Sugeng Widarko, SSi Kordinator Pendahuluan 1 Stasiun Meteorologi Pattimura 1 Buletin Meteorologi Ambon 2 Ashar, S.Kom Analisis 3 Pelaksana Harian Warjo, A.Md Wilhelmina Paays, S.ST Merson Panggua, A.Md Jenly F. Uspessy, A.Md Rion S. Salman, A.Md Ruth Christie M., S. Tr Eunike L. Makaruku, A.Md Elisye C. Paksoal, A.Md Lian Sipolo, A.Md Ayufitriya, A.Md Editor Yohana A. Rottie, S.Si Analisis Dinamika Atmosfer Bulan 3 April 2017 Analisis Cuaca Publik 5 Prakiraan 8 Dinamika Atmosfer 8 Prakiraan Hujan Bulan Mei dan Juni 9 2017 Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon Bandar Udara Pattimura Ambon Jalan. DR. J. Leimena, Laha, Teluk Ambon, Ambon, Maluku 97236 Ext : 274 Telp : (0911) 3300340 ; 341172 i BULETIN STAMET PATTIMURA

Pengantar Buletin Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepada Redaksi Buletin dan Staf Stasiun Meteorologi Pattimura atas terbitnya Buletin ke 5 Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon pada tanggal 08 Mei 2017. Buletin ini dimaksudkan untuk member informasi kepada masyarakat akan kinerja Stasiun Meteorologi Pattimura dalam pelayanannya terhadap publik, dalam hal ini pelayanan jasa informasi kepada dunia penerbangan, dunia maritim dan informasi cuaca kepada masyarakat luas. Disamping itu, dalam bulletin ini disajikan juga evaluasi cuaca (musim) bulan sebelumnya dan analisis prospek cuaca (musim) bulan berikutnya di wilayah Maluku. Buletin Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga berbagai kritik serta saran sangat kami butuhkan sebagai masukan guna perbaikan di masa mendatang. Akhir kata kiranya bermafaat bagi kita semua. Ambon, 07 Juni 2017 Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Sugeng Widarko, SSi NIP.197506261997031001

iii Pengertian Buletin Curah Hujan Sifat Hujan Dasarian Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada bidang yang datar seluas 1 m 2 dengan asumsi airnya tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah tinggi air hujan 1 (satu) mm yang menggenang pada bidang datar 1 mm 2 setara dengan volume 1 liter. Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif satu periode musim kemarau dengan priode rata-ratanya atau normalnya selama periode 30 tahun (1981 2000). Sifat hujan selama musim kemarau dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : Atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya lebih dari 115% Normal (N) : jika nilai perbandingan antara (85% - 115%) Bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya kurang dari 85% Dasarian adalah masa selama 10 hari, dan dalam satu bulan dibagi menjadi 3 dasarian yaitu: Dasarian I : Masa dari tanggal 1 s/d 10 Dasaraian II : masa dari tanggal 11 s/d 20 Dasarian III : masa dari tanggal 21 hingga akhir bulan. Awan Cumulunimbus (Cb) Awan vertikal menjulang tinggi (seperti bunga kol) padat dan dapat menimbulkan kilat/petir, hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang secara tiba-tiba. Tinggi awan mulai dari permukaan bumi hingga mencapai ketinggian 16 km. Runway (Landaspacu) Gust Turbulensi Suatu daerah persegi panjang yang ditentukan pada bandar udara di daratan atau perairan yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara. Kenaikan kecepatan angin mendadak yang berlangsung hanya dalam beberapa detik. Gerakan atmosfer yang lebih kecil skalanya dari pada arus dasarnya. Gerakan-gerakan ini dapat menimbulkan goncangan pada pesawat. Headwind & Tailwind Downburst Headwind : Angin dari depan (haluan), berlawanan dengan arah terbang pesawat. Tailwind : Angin dari belakang pesawat. Sentakan udara dingin yang berasal dari awan cumulunimbus ke permukaan bumi. Suhu Permukaan Laut (SPL) di Wilayah Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui banyak sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin maka potensi kandungan uap air di atmosfer sedikit,

BULETIN STAMET PATTIMURA iv sebaliknya jika suhu permukaan laut hangat maka potensi kandungan uap air di atmosfer cukup banyak. BadaiTropis / Tropical Cyclone (TC) Sistem tekanan rendah yang memiliki pola angin berputar (siklonik) berasal dari daerah tropis. Berdasarkan intensitasnya siklon tropis diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu : Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI). Secara umum DMI positif, berdampak pada kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak pada meningkatnya curah hujan di indonesia bagian barat. Gangguan Tropis (Tropical Disturbance) Pada tingkat ini gangguan terjadi masih lemah dan hanya jelas terlihat pada lapisan atas. Sistem isobar tidak mengalami gangguan dan terlihat seperti biasa. Depresi Tropis (Tropical Deppresion) Terdiri dari satu atau lebih isobar yang tertutup dan berdekatan. Kecepatan angin yang ditimbulkan sekitar 7 skala beaufort (28-33 knot) Badai Tropis (Tropical Strom) Pada tingkatan ini isobarnya makin berdekatan dan sudah tertutup dengan jelas. Kecepatan angin antara 7 12 skala beaufort (34 67 knots) Topan (Typhoon/Hurricane) Pada tingkatan ini isobar sudah melingkar dengan jelas, bahkan daerah isobar tertutupnya makin luas. Kecepatan angin mencapai lebih dari 12 skala beaufort (lebih dari 64 knots). El Nino dan La Nina El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan dan atmosfer yang ditandai dengan memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) atau anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, dampak pengaruhnya El Nino di Indonesia sangat penting tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia diikuti dengan berkurangnya curah hujan secara signifikan baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia relative dingin dari normalnya dalam beberapa bulan beruntun. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut Dipole Mode (DM) Dipole Mode merupakan fenomena interaksi lautan dan atmoser di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan meningkatnya curah hujan bila disertai dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia.

1 Pendahuluan Buletin Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon Stasiun Meteorologi Pattimura adalah Stasiun Meteorologi Sinoptik yang melayani informasi cuaca penerbangan di Bandara Pattimura Ambon. Oleh karena pelayanan utama adalah melayani jasa penerbangan maka Stasiun Meteorologi Pattimura diklasifikasikan sebagai Stasiun Meteorologi Penerbangan. Di samping tugas pokok dalam pelayanan jasa penerbangan, Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon juga melayani jasa publik, dalam hal ini informasi cuaca publik dan cuaca kelautan di wilayah Maluku. Informasi hasil olahan Stasiun Meteorologi Pattimura untuk penerbangan antara lain : pelaporan data Metar (Meteorological Report), Speci (Special Report), Local Routine Report, Tafor (Aerodrome Forecast) dan Flight Forecast dalam bentuk Flight Document. Informasi cuaca publik berupa prakiraan cuaca kota, prakiraan kabupaten dan informasi cuaca kelautan berupa prakiraan tinggi gelombang laut termasuk prakiraan cuaca ekstrim atau peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Maluku. Jam operasional untuk melayani informasi cuaca penerbangan dimulai pada pukul 05.00 WIT hingga 18.00 WIT, dengan melakukan pelaporan data Met Report setiap 30 menit selama waktu operasional bandara berlangsung dan melaporkan data Special Report pada saat cuaca buruk terjadi. Unsur unsur cuaca yang dilaporkan pada Local Routine Report dan Metar ialah arah dan kecepatan angin, visibility, keadaan cuaca, jumlah dan tinggi dasar awan rendah, suhu, dewpoint dan tekanan udara, sedangkan indikasi cuaca buruk yang dilaporkan dalam Special Report ialah hujan, badai guntur, angin kencang dan berkurangnya visibility. Dan untuk informasi cuaca publik, Stamet Pattimura Ambon beroperasi selama 24 jam. Parameter Cuaca dalam Metar, Speci dan Local Routine Report. Angin Permukaan (Surface Wind) Informasi arah dan kecepatan angin permukaan (10 meter di atas tanah) dibutuhkan penerbang untuk menentukan runway yang akan dipergunakan pada saat Take Off (tinggal landas) dan Landing (mendarat). Setiap headwind (angin dari haluan) dengan kecepatan 10 knots mengurangi panjang landasan pacu sejauh 100 meter. Banyak faktor yang menyebabkan angin kencang dapat terjadi baik diantaranya ialah sistem tekanan rendah, kondisi topografi suatu daerah dan aktifitas awan Cumulunimbus yang dapat menyebabkan downburst dan menghasilkan gusty. Suhu Udara (Air Temperature) dan Tekanan Udara (Air Pressure) Suhu dan tekanan udara merupakan dua unsur meteorologi yang saling berhubungan kerena dapat menentukan kerapatan udara sehingga

BULETIN STAMET PATTIMURA 2 yang tinggi, menyebabkan kerapatan udara menjadi rendah (renggang). Sementara suhu udara yang rendah menyebabkan kerapatan udara tinggi (padat). Udara yang memiliki nilai kerapatan yang rendah berarti memiliki molekul udara yang sedikit sehingga mengakibatkan berkurangnya daya angkat dan daya dorong pesawat. Berkurangnya daya angkat dan daya dorong pesawat berarti memerlukan runway yang lebih panjang untuk take off dan diperlukan daerah bebas hambatan di akhir runway. Sebaliknya, udara yang memiliki nilai kerapatan yang tinggi menyebabkan daya dorong dan daya angkat pesawat semakin besar. Jenis dan Ketinggian Dasar Awan (Type and Height of Cloud Base). Seorang penerbang (pilot) perlu melihat permukaan tanah / landasan saat akan mendarat. Dengan diketahuinya tinggi dasar awan dan jenis awan, maka pilot akan dapat menentukan ada atau tidaknya turbulensi serta downburst pada saat akan mendarat. berupa hujan (rain), badai guntur (thunderstorm), kilat (lightning) atau keadaan cuaca baik (Nil). Kondisi cuaca dilaporkan kepada penerbang untuk mengetahui kondisi atmosfer real di bandara. Buletin Meteorologi Ambon Buletin disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat akan informasi cuaca. Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa informasi cuaca sangat penting untuk menunjang segala aspek kegiatan masyarakat di wilayah Kepulauan Maluku. Buletin memuat data hasil pengamatan dari Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon dan pos-pos hujan kerjasama. Data lain yang digunakan sebagai bahan pertimbangan analisis dan prakiraan cuaca (musim) adalah : dinamika fenomena El Nino, La Nina, Dipole Mode, Madden Julian Oscillation (MJO), dan gangguan tropis (siklon tropis, eddy, shearline, dll). Jarak Pandang Mendatar (Horizontal Visibility) Jarak pandang mendatar (horizontal visibility) saat hujan (rain), asap (smoke), kabut (fog), kabur (haze) dapat mengurangi visibility. Di Pulau Ambon dan di area bandara, pengurangan jarak pandang mendatar dominan disebabkan oleh hujan. Cuaca (Weather) Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat dan saat tertentu, dalam hal ini keadaan atmosfer di bandara pada setiap saat. Kondisi atmosfer dapat

3 BULETIN STAMET PATTIMURA Analisis Analisa Dinamika Atmosfer dan Laut Bulan April 2017 Suhu Muka Laut Kondisi rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia pada bulan Mei 2017 berkisar antara 28.5 0 C hingga 30.0 0 C. Sementara nilai anomali suhu Fase MJO Posisi MJO pada bulan Mei 2017 berada pada fase tidak aktif di wilayah Indonesia. berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya MJO tidak memiliki pengaruh terhadap penambahan atau pengurangan curah hujan di wilayah Maluku. muka laut untuk bulan April 2017 adalah berkisar antara -1 hingga +1 terhadap normalnya. Berdasarkan gambar dibawah, terlihat bahwa suhu muka laut pada wilayah Indonesia bagian Barat cenderung lebih dingin daripada Indonesia bagian Timur. Diagram Hovmoller Rata-rata bulanan SST bulan Mei 2017 Rata-rata bulanan Anomali SST bulan Mei 2017

4 BULETIN STAMET PATTIMURA OLR (Outgoing Longwave Radiation) OLR adalah energi yang dipancarkan oleh bumi dalam bentuk gelombang panjang. Indeks OLR dapat menunjukkan seberapa besar gelombang panjang tersebut dipancarkan. Awan merupakan salah satu faktor yang menghambat pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi. Jika suatu daerah tertutup awan konvektif, maka nilai OLR akan kecil. Nilai OLR pada bulan Mei 2017 pada wilayah Maluku pada umumnya berkisar adalah 200 250 W/m 2. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pemusatan daerah pembentukan awan Hujan di wilayah Maluku cukup aktif. Grafik Indeks IOD Indeks Osilalsi Selatan (SOI) Kondisi SOI (Southern Oscillation Index) pada awal bulan Mei 2017 berada pada nilai -8.0 kemudian bergerak naik hingga akhir Mei nilai SOI berada pada kisaran +1.3 (nilai index +1.3 menunjukan masih dalam kondisi Normal). Kondisi ini mengakibatkan pasokan uap air di wilayah Maluku tidak signifikan. Rata-rata ORL bulan April 2017 Indeks Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) Pada awal bulan Mei 2017, Indeks IOD berada pada kisaran +0.30. Nilai IOD Menurun hingga pada akhir Mei bernilai +0.19. Sehingga bisa diketahui secara umum bahwa IOD masih mempengaruhi curah hujan di Indonesia. Grafik Indeks SOI

BULETIN STAMET PATTIMURA 5 Indeks Anomali SST Kondisi indeks suhu muka laut (anomali SST) di NINO 3.4 pada awal bulan Mei 2017 berada pada nilai +0.45, kemudian anomali SST menurun namun kembali naik hingga pada akhir Mei 2017 yang bernilai +0.5 menunjukan kondisi Normal. Badai Tropis Masa hidup Wilayah Donna 04 10 Mei Pasifik Selatan Pola Angin 3000 feet Secara umum aliran masa udara yang tergambar pada peta angin (Streamline) 3000ft dibawah ini di wilayah maluku pada umumnya di dominasi oleh angin Timuran. dengan kecepatan 2.0 9.0 m/detik (3.9 17.5 knot atau 7.2 32.4 km/jam). Grafik Indeks SST- Nino 3.4 Siklon Tropis Pada bulan Mei 2017 terdapat Satu siklon yang tebentuk di dekat wilayah Indonesia yaitu Siklon Donna di wilayah Pasifik bagian Selatan. Hal ini memberikan dampak secara tidak langsung terhadap pembentukan cuaca dan mempengaruhi kondisi atmosfer di wilayah Maluku. Apabila kejadian siklon tropis terjadi di utara khatulistiwa (wilayah sekitar Filipina dan Laut Pasifik), maka dampak hujan lebat dan angin kencang terjadi disekitar Pulau Seram, Pulau Buru dan Pulau Ambon. Sedangkan bila siklon tropis ini terjadi di selatan khatulistiwa (wilayah sekitar Australia), maka daerah-daerah yang umumnya berdampak adalah Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, serta Maluku Barat Daya. Streamline Angin 3000 feet Bulan Mei 2017 Analisis Cuaca Publik Rata-rata Curah Hujan Stamet Pattimura Ambon 30 Tahun Grafik berikut menunjukkan kondisi curah hujan rata-rata di P. Ambon selama 30 tahun. Terlihat bahwa puncak hujan di wilayah P. Ambon terjadi pada pertengahan tahun yaitu bulan Juni dan Juli.

6 BULETIN STAMET PATTIMURA dikatakan tidak terjadi suhu udara ekstrim. Grafik Rata-rata Curah Hujan Ambon 30 Tahun Terakhir Curah Hujan Harian Stamet Pattimura Ambon Berdasarkan grafik curah hujan harian bulan Mei 2017, terdapat 29 hari hujan dengan total akumulasi curah hujan bulanan sebanyak 753.3 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 25 Mei 2017 yaitu sebanyak 127.5 mm. Dengan demikian sifat hujan Mei 2017 adalah Atas Normal (AN). Grafik Suhu Udara Harian Bulan Mei 2017 Kelembaban Udara (RH) Stamet Pattimura Ambon Kelembaban udara rata-rata pada bulan Mei 2017 berkisar antara 82% 97%. Kelembaban udara terendah terjadi pada tanggal 2 dan 4 Mei 2017 sebesar 63%, sementara kelembaban udara tertinggi terjadi pada tanggal 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 21, 24-31 Mei 2017 sebesar 100%. Grafik Curah Hujan Harian Bulan Mei 2017 Grafik Kelembaban Relatif Harian Bulan April 2017 Suhu Udara Stamet Pattimura Ambon Suhu udara rata-rata pada bulan Mei 2017 berkisar antara 25.2 0 C 27.8 0 C. Suhu udara terendah terjadi pada tanggal 6 dan 28 Mei 2017 yaitu sebesar 23.6 0 C. Sementara suhu udara tertinggi terjadi pada tanggal 5 Mei 2017 yaitu sebesar 32.0 0 C. Selama bulan Mei, suhu udara masih berada pada rentang normalnya, sehingga dapat

BULETIN STAMET PATTIMURA 7 Arah dan Kecepatan Angin Stamet Pattimura Ambon Pada bulan Mei 2017 arah angin yang tercatat di Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon umumnya bertiup dari arah Utara, dengan kecepatan berkisar antara 2-10 kt. Kecepatan angin rata-rata sebesar 7.05 knots. Sedangkan presentase kejadian angin Calm terjadi sebesar 3.90%. Windrose Stamet Pattimura Ambon Mei 2017.

8 BULETIN STAMET PATTIMURA Prakiraan Dinamika Atmosfer Tekanan Udara Pada bulan Juni dan Juli 2017 posisi matahari pada gerak semunya bergerak menuju Bumi Bagian Utara (BBU). Dominasi pola daerah-daerah bertekanan udara rendah diperkirakan masih berada dikawasan ekuator dan sebagian berada pada wilayah BBU (Belahan Bumi Utara). Anomali Suhu Muka Laut (Sea Surface Temperature Anomalies) Prediksi Anomali Suhu Muka Laut di Indonesia Suhu muka laut (SST) di sekitar wilayah Indonesia untuk bulan Juni dan Juli 2017 berada pada kondisi dibawah normal menuju normalnya dengan Mean Sea Level Pressure Bulan Juni nilai anomali berkisar antara 0.1 s/d +0.25, Hal ini mengindikasikan aliran suplay uap air dari wilayah Pasifik tengah dan timur ke wilayah Pasifik barat akan berlangsung secara normal. Mean Sea Level Pressure Bulan Juni Mean Sea Level Pressure Bulan Juli ENSO (El-Nino Southern Oscillation) ENSO merupakan fenomena global yang sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia termasuk wilayah Maluku. Prediksi ENSO oleh beberapa institusi internasional seperti POAMA (Predictive Ocean Atmosphere Model for Australia),NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan JAMSTEC (Japan Agency for Marine-

BULETIN STAMET PATTIMURA 9 bulan sebelumnya mengakibatkan curah hujan wilayah Indonesia khususnya Maluku masih diprakirakan Normal Atas Normal. Berdasarkan hasil prakiraan bulan Mei 2017, maka dilakukan verifikasi terhadap data curah hujan normal bulan Mei u2017 ntuk beberapa wilayah di Maluku antara lain yakni : Tabel Verifikasi Curah Hujan Mei 2017 WILAYAH CURAH HUJAN (mm) SIFAT HUJAN Normal Mei Prediksi Verifikasi Ambon 380 543 606.7 N AN Namlea 75 102 71 N BN Geser 238 322 385 N AN Tual 178 241 266 AN AN Saumlaki 252 341 222 AN BN Banda 285 385 752 AN AN Keterangan : N = Normal BN = Bawah Normal AN = Atas Normal Prakiraan Hujan Juni dan Juli 2017 Berdasarkan analisa kondisi dinamika atmosfer baik dari skala lokal, regional maupun global dan kondisi klimatologis, serta didukung kondisi EN- Grafik Prediksi Indeks Anomali Suhu Muka Laut SO yang menunjukan kecendrungan berada pada phase Normal, maka diprakirakan jumlah curah hujan dan sifat hujan di beberapa wilayah Maluku adalah sebagai berikut : Kondisi suhu muka laut yang tidak jauh dari

10 BULETIN STAMET PATTIMURA Prakiraan Hujan Bulan Juni 2017 Prakiraan Hujan Bulan Juli 2017 WILAYAH CURAH HUJAN (mm) SIFAT HUJAN Ambon > 679 Atas Normal Namlea 94 124 Normal Geser > 278 Atas Normal Banda > 315 Atas Normal Tual 163 218 Normal Saumlaki 141 189 Normal WILAYAH CURAH HUJAN (mm) SIFAT HUJAN Ambon > 650 Atas Normal Namlea 79 106 Normal Geser > 199 Atas Normal Banda > 176 Atas Normal Tual 93 132 Normal Saumlaki 66 89 Normal