BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas manusia, sektor pendidikan memegang peranan

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengharuskan perusahaan untuk mengelola bisnisnya dengan baik agar

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedisiplinan merupakansuatu hal yang menjadi tolak ukur untuk

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menjalankan fungsinya menuju pencapaian tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan berarti apabila tidak dikelola dengan baik, untuk mengelolanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi infomasi ini untuk menunjang agar kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi situasi persaingan tersebut, perusahaan secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu koordinasi sejumlah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan karena

BAB I PENDAHULUAN. seperti sekarang ini, setiap sekolah dituntut untuk dapat mengelola dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. M, telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia di era globalisasi saat ini menjadi promotor utama

2015 PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dan sangat menentukan bagi setiap organisasi atau perusahaan, sehingga tujuan dan gerak langkah sumber daya manusia harus terintegrasi dengan kebijakan perusahaan. Keserasian antara tujuan pribadi dari sumber daya manusia dengan tujuan perusahaan hanya dapat dicapai jika sumber daya manusia memiliki perilaku disiplin. Suatu organisasi atau perusahaan dituntut memiliki pandangan dan sikap disiplin untuk meningkatkan produktivitas karyawan, disiplin kerja merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia terpenting dan berkaitan erat dengan pengelolaan sumber daya bagi suatu perusahaan. Pada dasarnya setiap karyawan menyadari bahwa disiplin kerja merupakan kunci keberhasilan yang harus diterapkan dan harus dilaksanakan oleh masing-masing individu karena dengan displin kerja yang baik akan memberikan kelancaran dalam proses menjalankan pekerjaan dan juga akan mencapai hasil kerja yang maksimal dalam perusahaan. Disiplin kerja merupakan salah satu komponen yang turut menentukan baik buruknya kinerja seseorang. Menurut Hasibuan (2013:193), kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Karyawan yang disiplin dalam bekerja akan cenderung untuk melakukan segala aktivitasnya sesuai dengan tata aturan, standar maupun tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajibannya. Kepatuhan terhadap peraturan maupun 1

2 standar kerja yang telah ditetapkan oleh manajemen merupakan jaminan keberhasilan pencapaian tujuan, oleh individu dalam organisasi yang bersangkutan yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Sebagaimana disadari bersama bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan dengan proses peningkatan pelayanan pendidikan oleh guru. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa pendidikan menengah pada pasal 18 adalah merupakan lanjutan pendidikan dasar (Depdiknas, 2003), lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum, dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal demi tercapainya visi dan misi organisasi. Saat ini, perusahaan dituntut untuk mengelola sumber daya manusia yang ada agar mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan dari suatu sekolah adalah memperoleh kemajuan berbagai bidang terutama dalam hal pendidikan. Hal tersebut akan diperoleh apabila produktivitas meningkat, untuk meningkatkan produktivitas kerja perlu adanya tenaga kerja yang memiliki keahlian dan kedisiplinan kerja. SMK Lugina Rancaekek berdiri pada tahun 2005 dengan surat izin sekolah swasta dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dengan No. Surat izin: 421.3/2995-Disdik/2005 yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Qodar. SMK Lugina Rancaekek berfokus pada pendidikan dengan jumlah guru 42 orang dan mempunyai murid 718 siswa, tantangan dunia pendidikan pada zaman sekarang ini adalah tantangan bagi guru di dalam berhubungan dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran

3 pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan sekolah, maka diperlukan guru yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada peraturan yang berlaku dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tujuan sekolah. Penelitian ini mengidentifikasikan permasalahan yang tengah dihadapi dan perlu segera cepat dituntaskan oleh SMK Lugina Rancaekek, Kab. Bandung. Berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih ada guru yang terlambat datang kesekolah. Dalam aturan sekolah mengharuskan guru datang sebelum jam 07.00, tetapi kenyataannya masih ada guru yang datang melebihi jam tersebut. Banyaknya guru yang terlambat mengakibatkan kurang lancarnya proses kegiatan belajar mengajar pada saat jam pertama pelajaran. Hal ini menunjukan seorang guru tidak mematuhi peraturan sekolah yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada bulan januari sampai dengan bulan juni tahun 2016 persentase guru yang tiba di sekolah melebihi dari pukul 07.00 WIB cukup tinggi. Grafik 1.1 Rekapitulasi Keterlambatan Guru Tahun Pelajaran 2015/2016 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 07.00 Laki-laki Perempuan Sumber: Data SMK Lugina Rancaekek

4 Berdasarkan grafik 1.1 keterlambatan guru SMK Lugina Rancekek pada bulan januari sampai bulan juni tahun 2016 dibawah 24% dan lebih di dominasi oleh guru perempuan. Keterlambatan pada guru tersebut bukan berarti tanpa sebab, dari hasil wawancara dengan guru piket di SMK Lugina Rancaekek penyebab keterlambatan yaitu kemacetan dijalan karena lingkungan sekolah berada dekat dengan beberapa sekolah lain yang jam masuknya sama dengan jam masuk kerja. Selain itu ada beberapa guru yang rumahnya jauh dari sekolah dan membutuhkan waktu lebih lama karena rumahnya berada dekat dengan beberapa pabrik yang jam masuknya sama dengan jam ia bekerja. Sedangkan yang diungkapkan oleh guru perempuan yang mendominasi keterlambatan yaitu mereka harus mengurus keluarganya terlebih dahulu seperti mengantar anaknya kesekolah baru setelah itu mereka pergi kerja. Seorang guru harus dapat mengatur waktu dengan seefektif mungkin karena merekalah yang menjadi panutan bagi seluruh siswanya dan dapat memberikan contoh yang baik kepada para siswanya. Adapun dari wawancara dengan kepala sekolah dan beberapa siswa di SMK Lugina Rancaekek, yaitu terdapat beberapa guru yang datang kesekolah hanya diwaktu jam mengajar saja, kedatangan dan kepulangan tidak sesuai dengan jam yang telah dijadwalkan, dan terlihat guru diluar kelas saat jam belajar berlangsung. Hal tersebut dapat mengindikasi ketidakdisiplinan guru terhadap tanggung jawab suatu pekerjaan sehingga berdampak pada kinerja guru yang kurang optimal. Jika hal ini dibiarkan berlanjut tanpa adanya teguran baik secara langsung maupun tidak langsung, akan mempengaruhi kinerja guru tersebut dalam proses belajar mengajar. Jika suatu organisasi tidak menegakkan disiplin kerja, maka akan ada banyak guru yang tidak masuk kerja dan tidak mematuhi peraturan yang ada dalam sekolah tersebut, sehingga itu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Guru yang tidak disiplin akan membuat siswa menjadi malas dalam belajar sehingga kedepannya akan membuat prestasi belajar siswapun menjadi menurun.

5 Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan aturan yang tegas disertai dengan sanksi yang dapat membuat guru menjadi disiplin dan sadar akan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang nantinya akan berguna bagi ketertiban sekolah dan guru itu sendiri. Adapun kebijakan yang diambil adalah dengan mengadakan suatu tindakan disiplin untuk memperbaiki sistem atau aturan pada saat jam pelajaran dimulai. Kebijakan ini dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan semua pihak sekolah terutama kepala sekolah. Seorang guru harus dapat melaksanakan tata tertib atau peraturan sekolah dengan baik, karena tata tertib yang berlaku merupakan aturan dalam ketentuan yang harus ditaati oleh siapapun demi kelancaran proses pendidikan yang ada dalam sekolah tersebut. Tabel 1.1 Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru Periode 01 Juli 01 Juni 2016 Kategori Jumlah Amat Baik 7 orang Baik 16 orang Cukup Baik 17 orang Sedang 2 orang Kurang - Sumber: Data SMK Lugina Rancaekek Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat rekapitulasi penilaian kinerja guru yang memperoleh kategori sangat baik sebanyak 7 orang, kateori baik 16 orang, kategori cukup baik 17 orang, dan kategori sedang 2 orang. Dari rekapitulasi tersebut dapat diketahui bahwa kinerja guru di SMK Lugina Rancaekek paling banyak memperoleh nilai cukup baik maka kinerja guru rata-rata cukup baik. Dengan disiplin kerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru sehingga dapat meningatkan kualitas sekolah tersebut. Semua sekolah pasti mempunyai standar perilaku yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pekerjaan, baik secara tertulis maupun

6 tidak, dan menginginkan para guru untuk mematuhinya sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, peningkatan disiplin menjadi bagian yang penting didalam suatu manajemen sumber daya manusia, sebagai faktor penting dalam peningkatan kinerja. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU (STUDI KASUS DI SMK LUGINA RANCAEKEK, KAB. BANDUNG). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas bersumber pada disiplin kerja. Dari sumber tersebut dapat diidentidikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah tingkat disiplin kerja di SMK Lugina Rancaekek, Kab. Bandung. 2. Apakah tingkat kinerja guru di SMK Lugina Rancaekek, Kab. Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMK Lugina Rancaekek, Kab. Bandung. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengolahan data dilakukan berdasarkan data sekunder hanya dengan menggunakan data kehadiran guru tahun pelajaran 2015/2016 pada variabel independen dan data penilaian kinerja guru periode 01 juli sampai 01 juni 2016 pada variabel dependen. 2. Penelitian dilakukan hanya untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara disiplin kerja dengan kinerja guru.

7 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi, yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Adapun tujuan di lakukannya penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja di SMK Lugina Rancaekek, Kab. Bandung. 2. Untuk mengetahui tingkat kinerja guru di SMK Lugina Rancaekek, Kab. Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMK Lugina Rancaekek, Kab. Bandung. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat atau kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi kepala sekolah. 2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis sehingga hasilnya dapat lebih baik dari peneliti terdahulu. 3. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dalam masalah Sumber Daya Manusia pada organisasi, terutama mengenai masalah disiplin kerja serta penulis dapat melakukan analisis secara nyata untuk mengetahui tingkat disiplin kerja.

8 1.6 Sistematika Skripsi Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian dalam berbentuk Bab yang pembahasan seluruhnya sesuai dengan pokok utama penelitian ini adalah kinerja yang ditinjau dari disiplin kerja di SMK Lugina Rancaekek yang berlokasi di Jl. Raya Rancaekek No.5 Bojongloa Kabupaten Bandung 40394. Hal pertama yang dilakukan oleh penulis adalah menentukan judul penelitian yang menggambarkan secara singkat masalah yang akan diangkat. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan Bab 1 yaitu berisi pendahuluan, dimana di dalam pendahuluan berisikan latar belakang masalah yang menjelaskan mengenai uraian singkat hal pokok yang akan dibahas dan fenomena yang terjadi mengenai disiplin kerja yang ada pada perusahaan saat ini. Arah dari penelitian ini terdapat pada tujuan penelitan, yang merinci apa yang ingin diketahui dan ditulis dalam bentuk pertanyaan. Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian ini dan sumbangan bagi perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia. Manfaat tersebut diwujudkan dengan bentuk manfaat teoritis dan praktis. Pada Bab II yaitu Tinjauan Pustaka memuat mengenai kumpulan teori yang dijadikan landasan referensi penelitian ini baik buku, skripsi, thesis, maupun jurnal atau artikel yang telah diterbitkan. Dalam bab ini dikemukakan mengenai definisi disiplin kerja dan kinerja, dan variabel-variabel yang digunakan. Tinjauan pustaka juga menghasilkan kerangka pemikiran dan hipotesis. Selanjutnya adalah Bab III berisikan gambaran perusahaan dalam studi empiris dengan mengidentifikasi variabel-variabel serta dilanjutkan dengan melakukan operasionalisasi variabel penelitian. Setelah itu bab ini juga menjelaskan mengenai cara pengukuran variabel-variabel tersebut. Terakhir bab ini mengemukakan teknik pemilihan data dan metode analisis data.

9 Pada Bab IV penelitian dan pembahasan, merupakan isi pokok dari penelitian ini, didalamnya memuat pendeskripsian dari data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk akhirnya mengemukakan hasil dari penelitian. Akhir dari penulisan penelitian ini adalah Bab V, pada bagian ini diambil kesimpulan dan perumusan masalah setelah melalui proses analisis dan pembahasan kesimpulan tersebut merupakan hasil akhir dari penelitian ini. Tabel 1.2 Jadwal Penelitian No Uraian 1. Proposal 2. Bab 1 3. Bab 2 4. Bab 3 5. Bab 4 6. Bab 5 Bulan/Minggu ke Juni Juli Agustus September Oktober I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV