BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman Sengon dikenal dengan nama ilmiah paraserianthes falcataria (L) Nielsen termasuk dalam famili Fabaceae, Sengon adalah tanaman yang berasal dari wilayah Haiti, Indonesia(Maluku), Papua New Guinea, dan Kepulauan Solomon. Tanaman Sengon sering digunakan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari karena pertumbuhan pohon yang relatif lebih cepat dari pohon lainnya, biasanya pohon sengon digunakan untuk pembangunan rumah, Pembuatan Kapal, industri palet, industri kertas, perabotan rumah tangga, papan peti kemas dan masih banyak manfaat yang bisa dimanfaatkan dari kayu Pohon Sengon.[2] Pohon sengon merupakan salah satu unsur sumber dapa penting yang mampu memberi kontribusi terhadap kebutuhan kayu nasional. Namun produksi kayu mengalami naik turun, Penyebab Kurangnya Jumlah Produksi tanaman Sengon adalah Sering terserang hama dan penyakit yang menyebabkan pertumbuhan terganggu dan tidak dapat tumbuh menjadi besar dan hasil produksi tanaman menjadi tidak optimal. Banyak jenis penyakit yangdapat menyerang tanaman sengon serta sulitnya proses deteksi karena adanya kemiripan gejala yang ditimbulkan membuat para petani sengon tidak bisa melakukan langkah pencegahan dan pengendalian yang berbeda. Jika salah dalam menerapkan langkah pencegahan dan pengendalian untuk menangani suatu penyakit, maka penyakit tidak bisa diatasi secara tepat sehingga tanaman akan terjangkit penyakit tersebut dan pertumbuhan pohon sengon akan terganggu, kemungkinan terburuknya adalah tanaman sengon akan mengalami kematian dan mengurangi hasil produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan seorang ahli yang bisa membantu dalam mendateksi 1
2 penyakit pada tanaman sengon sedini mungkin agar dapat segera dilakukan proses pencegahan untuk menghindari dari penyakit yang menyerang.[3] Sistem pakar adalah suatu bagian kecerdasan buatan atau Aritificial Intelegent (AI) yang cukup lama pada tahun pertengahan 1960an sistem ini mulai dikembangkan. Sistem pakar pertama kali muncul di kembangkan oleh nawel simon adalah general porpoise problem soler (GPS). Sampai sekarang ini sudah banyak sistem pakar yang di buat seperti DENDRAL untuk mengidentifikasi struktur molekul campuran yang tak di kenal, MYCIN untuk diagnosis penyakit, XCON dan XSEL yang berfungsi membatu konfigurasi sistem komputer besar, SOPHIE yang digunakan sebagai analisis sirkuit elektronik, prospector berfungsi di bidang geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit, FOLIO bermanfaat untuk membantu mengambil keputusan bagi seorang manager dalam investasi, Delta digunakan sebagai pemeliharaan lokomotif listrik disel dan sebagainya.[1] Sistem pakar berasal dari kata knowledge-based expart system. Istilah yang muncul karena untuk memecahkan masalah, sistem pakar diambil dari pengetahuan seorang pakar yang diimplikasikan kedalam sebuah sistem komputer. Seorang yang awam menggunakan sistem pakar untuk membantu memecahkanan suatu permasalahan, dan seorang ahli dibidangnya atau pakar menggunakan sistem pakar untuk pangkalan pengetahuan. Berikut adalah pengertian sistem pakar menurut para ahli.[1] Sistem pakar merupakan suatu sistem yang dibuat untuk dapat menirukan keahlian seorang ahli atau pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu permasalahan. Sistem pakar akan membuat suatu permasalahan dapat dipecahkan yang di dapat dari dialog dengan pengguna sistem. Sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Implementasi sistem pendukung keputusan digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur, Mendukung manajer dalam
3 mengambil keputusan, meningkatkan efektifitas dalam pengambilan keputusan.[1] Penelitian kali ini akan merancang sebuah sistem Pakar yang mampu mendeteksi jenis penyakit dengan gejala awal menggunakan Metode Case Based Reasoning (CBR),metode CBR ialah Sebuah metode untuk pemecahan sebuah masalah atau kasus baru yang merujuk pada kasus kasus sebelumnya.case based Reasoning menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) atau komputasi atau komputasi yang menitikberatkan pemecahan dengan berdasarkan ada kasus kasus sebelumnya. Sistem akan melakukan komputasi dari kasus yang terdahulu untuk menemukan solusi untuk kasus yang baru.[7] Aplikasi ini juga akan memberikan informasi mengenai cara pencegahan dan pengendalian yang tepat terhadap penyakit yang menyerang tanaman sengon. Cased Based Reasoning merupakan salah satu metode untuk membangun sebuah sistem dengan pengambilan keputusan dari kasus yangbaru dengan berdasarkan solusi dari kasus kasus sebelumnya. Konsep dari metode case based reasoning ditemukan dari ide untuk menggunakanpengalaman-pengalaman yang terdokumentasi untuk menyelesaikan masalah yang baru. Para decisionmaker kebanyakan menggunakan pengalaman pengalaman dari problem solving terdahulu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sekarang. Apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan bertambah.[7] Dalam proses diagnosa penyakit diperlukan penjabaran ciri-ciri gejala yang menyertai hasil diagnosa dan dapat melakukan evaluasi apakah hasil diagnosa tersebut perlu dilakukan modifikasi atau tidak. Case Based Reasoning (CBR) memiliki kemampuan diagnosa berbasis kasus dan memberikan informasi secara otomatis berdasarkan pengetahuan terdahulu
4 yang dapat direvisi untuk menyesuaikan dengan permasalahan terbaru. Sehingga pengetahuan CBR akan terus berkembang. Pemecahan masalah baru pada CBR dilakukan dengan cara mencari permasalahan sejenis di masa lamapu dan memberikan solusi berdasarkan permasalahan yang paling mirip yang ada di dalam case memory. Permasalahan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersimpan di dalam case memory yang dapat direvisi untuk memecahkan permasalahan di masa datang.[7] Metode Case Based Reasoning digunakan karena dalam masalah yang dialami tanaman sengon biasanya memiliki kemiripan gejala-gejala dengan permasalahan yang sudah ada, jadi metode CBR cocok untuk digunakan di dalam sistem pakar yang akan di buat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul SISTEM PAKAR MENDETEKSI PENYAKIT PADA TANAMAN SENGON MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING. 1.2 Rumusan Masalah Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang masalah tersebut di atass, maka penulis mengambil perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana membuat aplikasi untuk mendeteksi penyakit pada tanaman sengon dengan metode Case Based Reasoning? 1.3 Batasan Masalah Dalam menganalisa dan menyelesaikan suatu masalah, maka diperlukan pembatasan atau ruang lingkup pembahasan. Terdapat batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Dalam aplikasi ini menggunakan metode Case Based Reasoning. 2. Di dalam aplikasi ini menggunakan tanaman sengon dan penyakit yang diamati pada daun, cabang, dahan, ranting, dan batang pada pohon.
5 3. Dalam perancangan pembuatan sistem informasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memiliki tujuan untuk: Membuat sistem yang dapat memdeteksi penyakit pada tanaman sengon dan membuat suatu sistem pakar dengan menggunakan metode Case Based Reasoning.Membuat sebuah sistem yang dapat memberikan solusi tentang penyakit yang menyerang tanaman sengon. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari laporan penelitian ini antara lain : 1. Bagi Penulis Menambah wawasan pengetahuan mengenai sistem pendukung keputusan dengan metode Case Based Reasoning dan menganalisis permasalahan baik secara teori maupun praktik dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah. 2. Bagi Pengguna Mempermudah petani untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, mengetahui penyakit apa yang sedang dialami oleh tanaman sengon, efisiensi untuk mengetahui dengan pasti apa yang dialami tanaman sengon. 3. Bagi Universitas Sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan mahasiswa tentang teori yang didapatkan dalam perkuliahan. Selain itu, juga dapat menambah literatur perpustakaan Universitas.