BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Pos Indonesia Pusat Bandung Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah diwujudkan oleh gubernur jendral G. W. Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1946. Peranan kantor pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram dan telepon, sehingga dibentuk Jawatan Pos Telegram (Jawatan PTT) berdasarkan statlad nomor 395 tahun 1906. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang perusahaan Negara Hindia Belanda (Indische bedrijvenwet/ibw), Sejak tahun 1907 jawatan PTT dipegang oleh departemen perusahaan-perusahaan pemerintah (Departement Van Government Bedrijvenment). Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia, jepang mengambil alih Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi. Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengembilan alih kantor pos PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan pada tanggal tersebutdiperingati setiap tahunnya sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan telekomunikasi (PARPOSTEL). 1
Pada tanggal 27 Desember 1949, Jawatan PTT mulai memusatkan perhatiannya pada pembangunan yang meliputi bidang kepegawaian, keuangan, perbaikan perlengkapan bangunan yang rusak dan pembangunan gedung yang baru. Pada tahun 1960 pemerintah mengadakan reorganisasi alat-alat produksi dan distribusi yang ditujukan kearah pelaksanaan pasal 33 UUD 1945. Untuk itu dikeluarkan UU No. 19 prp Tahun 1960. Berdasarkan UU tersebut semua perusahaan yang modal keseluruhanya merupakan kekayaan Negara, baik yang terjadi karena pemisahan dari kekayaan Negara maupun karena nasionalisasi, menjadi Perusahaan Negara (PN). Dengan PP No. 240 Tahun 1961, dibentuklah perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Dengan PP No. 30 Tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi dua perusahaan yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Dengan dikeluarkannya UU No. 9 Tahun 1965 Status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikelompokan menjadi 3 status yaitu : Perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero). Selanjutnya status PN Pos dan Giro di ubah menjadi Perum Pos dan Giro berdasrkan PP No. 24 tahun 1978. Kemudian ditetapkan PP No. 3 Tahun 1983 yang mengatur tata cara pengawasan dan pembinaan Perjan, Perum, dan Persero. Unutk menyesuaikan diri dengan ketentuan baru tersebut, PP No. 9 Tahun 1978 yang mengatur tentang Perum Pos dan Giro diganti dengan PP No. 24 Tahun 1984. Dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akanpelayanan jasa pos serta dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha penyelenggaraan jasa pos dan giro, maka Perum Pos dan Giro dirubah statusnya mennjadi PT. Pos Indonesia (Persero) 2
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Gambar 1. 1 Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia Pusat Bandung 1.1.2 Latar Belakang Penelitian Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Kemampuan den ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan perilaku dan 3
teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan dicapai pengembangan efektifitas individu dalam organisasi. Saat ini pertumbuhan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan di antara para pengusaha semakin ketat. Masing-masing berusaha mengelola perusahaannya dengan lebih baik dalam segala aspek mulai dari produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dan juga pembenahan didalam organiasasi perusahaan. Oleh sebab itu diharapkan perusahaan dapat memenuhi tuntutan beroperasi secara efektif dan efisien agar dapat bertahan menghadapi pesaingnya. Perusahaan yang dapat bertahan terhadap persaingan akan dapat berkembang dan tumbuh menjadi suatu perusahaan yang berskala besar. Tumbuhnya skala perusahaan akan mengakibatkan meluasnya kegiatankegiatan di perusahaan tersebut sehingga memerlukan banyak perubahan dalam bidang manajemen. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin kompleks pula masalah yang dihadapi dalam bidang manajemen. Kompleksitas masalah yang dihadapi manajemen ini akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan pimpinan yang memiliki kualitas tertentu. Dikatakan demikian karena seorang pemimpin merupakan salah satu unsur yang menentukan dalam mengembangkan suatu perusahaan, berhasil atau gagalnya suatu perusahaan banyak ditentukan oleh kualitas gaya kepemimpinan. Tanpa mengurangi arti penting dari unsur-unsur perusahaan lainnya, peranan sumber daya manusia merupakan komponen dasar dari setiap organisasi, karena manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu pimpinan sebagai pengelola sumber daya manusia dituntut untuk memiliki gaya kepemimpinan dimana ia dapat bekerjasama dan dapat menekan kemungkinan konflik yang akan terjadi didalam kelompok kerja sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. 4
Dalam hal ini pengaruh seorang pemimpin sangat menentukan, karena untuk merealisasikan tujuan, perusahaan perlu menerapkan gaya kepemimpinan atau pola kerja yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan tugasnya harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan bawahannya agar mereka dapat bekerja secara produktif, sehingga secara tidak langsung produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan. PT. Pos Indonesia Pusat Bandung memiliki masa kerja selama dua tahun untuk pemimpin atau direktur. Tahun 2008 2009 PT. Pos Indonesia Pusat Bandung dipimpin oleh Budi Prakoso. Selama periode kepemimpinan Budi Prakoso PT. Pos Indonesia mengalami pertumbuhan usaha yang cukup pesat. Berikut data produksi, absensi dan gaji karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung tahun 2008-2009. Tabel 1.1 Data Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung TRIWULAN TAHUN JUMLAH PRODUKS I STANDAR PRODUKSI JUMLAH KARYAWA N PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERSEN TASI PENING KATAN TRIWULAN 1 (JANUARI- MARET) TRIWULAN 2 (APRIL-JUNI) TRIWULAN 3 (JULI SEPT) 2008 3299005 3300000 410 8046 2009 3626486 3300000 426 8513 2008 3295330 3300000 410 8037 2009 3972210 3300000 426 9324 2008 3287040 3300000 410 8017 2009 3853205 3300000 426 9045 5,8 % 16 % 12,82 % 5 bersambung
TRIWULAN 4 (OKT-DES) 2008 3375929 3300000 410 8234 2009 3694758 3300000 426 8673 ( sambungan ) 5,33 % TOTAL 2008 32334 PRODUKTIVI TAS 2009 35555 Sumber : Departemen Sumber Daya Manusia PT. Pos Indonesia pusat Bandung 9,96 % Tabel 1.1 menggambarkan produktivitas karyawan mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga tahun 2009. Bila tahun 2008 dijadikan dasar, pada pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 9, 7%. Tabel 1.2 Data Laporan Rekapitulasi Absensi Karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung KRITERIA ABSENSI JUMLAH JUMLAH HARI TAHUN ABSENSI JUMLAH KERJA (hari) KARYAWAN ALPA SAKIT CUTI IJIN (1 tahun) 2008 410 0 293 5076 233 5602 271 2009 426 0 186 4013 172 4371 271 Sumber : Departemen Sumber Daya Manusia PT. Pos Indonesia pusat Bandung Tabel 1.2 menggambarkan data absensi karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung mengalami peningkatan kehadiran karyawan dari tahun 2008 hingga tahun 2009 sebesar 28%. 6
Tabel 1.3 Tabel data gaji PT. Pos Indonesia Pusat Bandung tahun 2008 dan 2009 Golongan I bersambung 7
Golongan II ( sambungan ) bersambung 8
Golongan III ( sambungan ) bersambung 9
Golongan IV ( sambungan ) Sumber : Departemen Sumber Daya Manusia PT. Pos Indonesia pusat Bandung Tabel 1.3 menggambarkan data gaji karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung mengalami kenaikan gaji karyawan dari tahun 2008 hingga tahun 2009 sebesar 15%. 10
Dengan melihat peningkatan produktivitas tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap perusahaan. Keberhasilan seorang pemimpin sangat erat kaitannya dengan perilaku individu yang dihadapi, sehingga terbentuk suatu gaya kepemimpinan yang efektif. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin membawa pengaruh yang besar terhadap kelangsungan kegiatan dan perkembangan perusahaan. Melihat beberapa pentingnya pengaruh seorang pemimpin didalam mengoperasikan perusahaan dengan individu yang berbeda-beda, maka seorang pemimpin harus benar benar berkualitas agar dapat memimpin bawahannya dengan baik sehingga produktivitas dan tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung 1.1.3 Perumusan Masalah Didalam suatu organisasi atau perusahaan, kerjasama yang baik diantara para karyawan adalah suatu hal yang penting. Demikian juga kerjasama antara karyawan dengan pimpinan perlu terus ditingkatkan agar tercipta suatu kerjasama yang serasi, dimana masing-masing pihak saling menghormati, saling mengerti akan hak dan kewajibannya, dan dapat bekerjasama dalam melaksanakan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan. Untuk dapat merealisasikan tujuan perusahaan, diperlukan pimpinan yang berinisiatif untuk bertindak dan menghasilkan suatu pola kerja yang konsisten untuk dapat mempengaruhi bawahannya dalam menyelesaikan masalahbersama yang diarahkan kepada pencapaian tujuan perusahaan. 11
Sihotang (2007:257) mengatakan bahwa Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam arti mampu untuk mempengaruhi perilaku orang lain dan kelompok tanpa menghiraukan bentuk alasannya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mempengaruhi orang-orang dalam suatu lingkungan kerja tertentu dibutuhkan suatu pola perilaku kerja yang konsisten dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pola perilaku yang konsisten inilah yang disebut dengan gaya kepemimpinan. Pimpinan yang berhasil adalah pemimpin yang dapat memodifikasi dan mengidentifikasi gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan situasi kerja, diantaranya adalah menyangkut tentang penilaian yang dilakukan pada pimpinan oleh bawahannya tentang bagaimana ia memimpin. Apabila gaya kepemimpinan itu sesuai dengan yang dikehendaki bawahannya maka produktivitas kerja akan meningkat dan akhirnya akan terjadi integrasi dengan jabatan atau perusahaannya. Dengan dasar pemikiran diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan pada karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung? 2. Bagaimana tingkat produktivitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung? 3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan tersebut terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung? 1.2 Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap peningkatan produktivitas kerja menurut persepsi karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung 12
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan pada karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung 2. Untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung 3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Pos Indonesia Pusat Bandung 1.3 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan teoritis : Diharapkan penelitian ini dapat memperluas dan memperdalam wawasan sertapengetahuan dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia yang telah penulis dapatkan dalam kuliah selama ini. 2. Kegunaan praktis : Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu memberikan input bagi perusahaan dalam mengembangkan gaya kepemimpinan yang telah adaterhadap produktivitas karyawan dalam proses pengambilan keputusan dankebijaksanaan guna mencapai tujuan perusahaan. 13
1.4 Sistematika Penulisan Secara struktur, penulisan skripsi ini mengikuti kaidah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian dan sitematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini. Pada bab II juga menceritakan tentang kerangka pemikiran, perumusan hipotesis, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Berisi mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variabel, tahapan penelitian, teknik sampling, jenis dan teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi mengenai karakteristik responden, hasil penelitian, serta pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya. 14