PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 DENGAN RISIKO PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Perbedaan Perilaku Cuci Tangan antara Anak SD Perkotaan dengan Anak SD Pedesaan. Oleh : FINA FADILA MAYASARI

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Keywords: Anemia, Social Economy

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

ABSTRAK HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN UMUR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL DI APOTEK AULIA BANJARMASIN.

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

Gambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. sedang istirahat di sekolah. Hal tersebut terjadi karena jarangnya orang tua

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN UANG SAKU DAN PENGETAHUAN TERHADAP FREKUENSI KONSUMSI BAKSO TUSUK MENGANDUNG BORAKS DI SD N PANGGANG

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

BAB III METODE PENELITIAN. tidak perokok pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan semester 6

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Untuk

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Linda Yunitasari 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING


STREETFOOD CARDS SEBAGAI MEDIA MERUBAH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH DALAM MENGKONSUMSI JAJANAN DI SDN 1 WONOREJO RUNGKUT SURABAYA

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: DEWI LESTARI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SISWI KELAS 5 SD YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN. Oleh: MUKHAMAD FARIED

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB 4 METODE PENELITIAN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB III METODE PENELITIAN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

FAKTOR RISIKO GIZI LEBIH PADA ANAK UMUR 9-11 TAHUN DI SEKOLAH DASAR MARSUDIRINI SEMARANG TAHUN 2016

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN JENIS PENYAKIT TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMILIHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN DENGAN KECUKUPAN GIZI BALITA DI KELURAHAN DWIKORA HELVETIA MEDAN TAHUN 2014

Oleh : Shamesh Baskaran

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

Transkripsi:

PENGETAHUAN JAJANAN PINGGIR JALAN SISWA KELAS 4 DENGAN RISIKO PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN Agung Purwadi 1, Henny Permatasari 2 Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat 16424 E-mail : agung.purwadi@ui.ac.id Abstrak Anak usia sekolah cenderung memilih jajanan yang dapat merusak kesehatannya sehingga dapat terjadi penyakit terutama di saluran pencernaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan pengetahuan siswa kelas 4 tentang jajanan pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya. Desain penelitian ini deskriptif korelatif menggunakan metode cross sectional pada anak usia sekolah siswa kelas 4 SD sebesar 105 responden pada bulan Juni 2013. Hasil uji statistic menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa sekolah kelas 4 SD tentang jajanan pinggir jalan dengan risiko penyakit infeksi saluran pencernaan (p=0,015, α=0,05). Hal ini juga menunjukan bahwa siswa kelas 4 SD berpengetahuan rendah mempunyai peluang 2,866 terkena risiko penyakit infeksi saluran pencernaan. Sehingga informasi dan pengetahuan pendidikan tentang makanan sehat untuk anak dapat ditingkatkan bagi siswa kelas 4 SD. Kata kunci: siswa sekolah kelas 4 SD, tingkat pengetahuan, jajanan pinggir jalan, risiko penyakit infeksi saluran pencernaan Abstract School-age children tend to choose food street that can damage their health so that the disease can occurs, especially in the digestive tract. This study aim to know whether there is a relationship knowledge of 4th grade students about the food street with the risk of gastrointestinal infections in public elementary schools 04 Mangunjaya. The design of descriptive correlative study using a cross sectional method on school-age children 4th grade students was 105 respondents in June 2013. Statistical test results revealed that there is a relationship between the level of knowledge 4th grade students about the food street with the risk of gastrointestinal infections (p = 0.015, α = 0,05). This also shows that the 4th grade students with lower knowledgeable have the opportunity 2.866 risk of developing gastrointestinal infections. So that information and knowledge about healthy food education for children can be increased for students 4th grade. Keywords: 4th grade elementary school students, level of knowledge, food street, the risk of gastrointestinal infections

Pendahuluan Jumlah anak usia 6 sampai 14 tahun pada tahun 2005 sampai 2006 mengalami pertambahan yang kemudian mengalami kestabilan pertumbuhan pada tahun berikutnya. Berdasarkan data yang kita bisa lihat di Unicef Indonesia jumlah anak usia sekolah pada tahun 2005 sekitar 41.639.200 orang, tahun 2006 berjumlah sekitar 41.706.100 orang, tahun 2007 sekitar 41.101.700 orang, tahun 2008 sekitar 41.061.000 sedangkan tahun 2009 sekitar 40.999.200 orang. (Unicef, 2011) Sebagai generasi penerus bangsa anak sekolah membutuhkan asupan makanan yang baik bagi tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan dan juga energi untuk menjalani aktifitas baik di sekolah maupun di kehidupan sehari-harinya. Anak usia 6 sampai 12 tahun telah dapat memilih makanan yang dapat dimakannya termasuk mengenal arti jajanan sehingga orangtua lebih mengawasi apa yang akan dimakan oleh mereka. Anak usia sekolah cenderung membeli jajanan yang dapat merusak kessehatan dan mengandung gizi yang tidak lengkap yang kecenderungannya manis atau berlemak tinggi. Jajanan di luar sekolah sering tidak higienis baik dari pengelolaan maupun bahan pangan. Lebih dari 70 % jajanan makanan yang dihasilkan oleh industri rumahan dengan penanganan yang tradisional dalam proses produksinya, ada yang belum memenuhi persyaratan bahkan ada yang hampir ataupun tidak memenuhi persyaratan sama sekali. Karena hal tersebut menjadi penyebab dan sering terjadi keracunan akibat konsumsi jajanan makanan baik yang dikerjakan secara perorangan maupun secara masal. Makanan berwarna tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya ditambah dengan pengawet ataupun penguat rasa yang dapat menyebabkan keracunan dan penyakit infeksi terutama saluran pencernaan karena mikroorganisme hidup. (Purnawijayanti, H.A, 2001) Temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam lima tahun terakhir dari tahun 2006 sampai 2010 sebanyak 48 persen jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat keamanan karena mengandung bahan berbahaya. Bahan atau zat yang berbahaya mulai dari boraks, formalin sampai pewarna, serta pengolahan bahan campuran dan bahan yang tidak higienis seperti bangkai ayam, ikan atau daging dan sayuran busuk. Masalah kesehatan tersebut bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan gejala, mual, muntah, pusing, sesak nafas, disentri bahkan sampai dengan kematian. Fungsi perawat di lingkungan sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah, memberikan kontribusi mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik dan sosial sekolah, serta menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang lainnya. (Efendi, F & Makhfudli, 2009) Pengetahuan anak usia sekolah juga perlu ditingkatkan sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi

dan dapat memperbaiki perilaku yang dapat merusak kesehatannya Metode Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan anak usia sekolah kelas 4 SD tentang makanan jajanan yang dijajakan di pinggir jalan dengan risiko terjadi penyakit infeksi saaluran pencernaan. Penelitian ini memperoleh sampel penelitian berjumlah 105 siswa kelas 4 SD di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya dengan menggunakan tekhnik total sampling pada bulan Juni 2013. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi 40 pertanyaan yaitu 20 pertanyaan pengetahuan dan 20 pertanyaan perilaku risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan. Kuesioner ini sebagai instrumen penelitian memperhatikan prinsip prinsip etik yang menghormati dan menghargai sepenuhnya hak, harkat, martabat, privasi dan kerahasiaan subjek serta kebebasan untuk mengundurkan diri dari proses penelitian. Pengolahan data ini melewati proses editing, coding, entry data dan cleaning serta menggunakan sistem komputer SPSS dalam perhitungannya. Hasil Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik anak usia sekolah kelas 4 SD, tingkat pengetahuannya, perilakunya, hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan dan hubungan karakteristik anak dengan perilaku risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan. Waktu pengambilan data selama bulan Juni menemukan hasil sebagai berikut : Karakteristik responden Jumlah siswa kelas 4 SD ini berjumlah 105 berusia antara 9 12 tahun, 9 tahun berjumlah 28 siswa, 10 tahun berjumlah 57 siswa, 11 tahun berjumlah 17 siswa dan 12 tahun berjumlah 3 siswa. Terlihat dalam tabel berikut: Usia Jumlah 9 28 10 57 11 17 12 3 Total 105 Jumlah responden berjenis kelamin laki laki berjumlah 55,2 % dan perempuan 44,8 % dari 105 siswa. Terlihat dalam tabel berikut: Jenis kelamin Jumlah Laki laki Perempuan 58 47 Total 105 Siswa kelas 4 SD mayoritas beragama Islam tadengan jumlah 90,5 %, sedangkan Kristen 8,6 % dan Budha 1 %. Dilihat dalam tabel berikut: Agama Jumlah Islam 95 Kristen 9 Budha 1 Total 105

Tingkat pengetahuan Hasil distribusi data menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan anak usia sekolah tersebut hampir sama antara pengetahuan rendah dan tinggi. Jumlah responden dengan tingkat pengetahuan tinggi berjumlah 53 (50,5 %) dan tingkat pengetahuan rendah berjumlah 52 responden (49,5 %). Jumlah jawaban benar paling tinggi bernilai 20 dan paling rendah 4. Hasil analisis tingkat pengetahuan didapatkan bahwa rata-rata (mean) responden menjawab dengan benar bernilai 13,16. Nilai tengah (median) jawaban benar responden bernilai 14,00, dari perbandingan skewness dan standar error, yaitu Hasil perbandingan tersebut berada dalam rentang -2 sampai 2 berarti distribusi pengetahuan normal sehingga cut off point yang digunakan adalah nilai mean. Tingkat pengetahuan tinggi diketahui dengan melihat nilai yang berada sama dengan atau di atas rata-rata ( mean). Sedangkan tingkat pengetahuan rendah dilihat dari nilai yang berada di bawah ratarata (< mean). Tingkat pengetahuan Rendah Tinggi Jumlah Frekuensi ( % ) 52 53 49,5 50,5 Total 105 100 Risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan Jawaban benar paling rendah dengan nilai 39 dan paling tinggi 71. Distribusi variabel hasil perbandingan skewness dan standar error, yaitu berada di rentang -2 sampai 2 berarti distribusi risiko terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan cut off point yang digunakan adalah nilai mean. Hasil analisis tersebut menjelaskan bahwa tingkat perilaku rendah memiliki risiko tinggi sedangkan tingkat perilaku tinggi memiliki risiko rendah terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan. Hasil distribusi data menunjukkan bahwa tingkat terjadinya risiko penyakit infeksi saluran pencernaan anak usia sekolah tersebut hampir sama antara risiko yang rendah dan yang tinggi. Jumlah responden dengan tingkat risiko tinggi terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan berjumlah 53 responden (50,5 %) dan tingkat risiko rendah terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan berjumlah 52 responden (49,5 %). Tingkat risiko terjadinya penyakit infeksi saluran pencenaan Rendah Tinggi Jumlah Frekuensi ( % ) 53 52 50,5 49,5 Total 105 100

Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan yang dijajakan di pinggir jalan dengan risiko terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan yang dijajakan di pinggir jalan dengan risiko terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan diperoleh bahwa ada sebanyak 52 responden anak usia sekolah kelas 4 dengan tingkat pengetahuan rendah memiliki risiko tinggi mengalami penyakit infeksi saluran pencernaan sebanyak 33 responden (63,5 %) dan berisiko rendah mengalami penyakit infeksi saluran pencernaan sebanyak 19 responden (36, 5 %). Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 53 responden memiliki risiko tinggi mengalami penyakit infeksi saluran pencernaan sebanyak 20 responden (37,7 %) dan berisiko rendah mengalami risiko penyakit infeksi saluran pencernaan sebanyak 33 responden (62,3 %). Hasil analisis diperoleh juga nilai OR = 2,866, artinya anak usia sekolah dengan pengetahuan tentang makanan yang dijajakan di pinggir jalan mempunyai peluang 2,866 kali untuk berisiko terkena penyakit infeksi saluran pencernaan dibandingkan anak usia sekolah dengan pengetahuan yang tinggi. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan Rendah Pengetahuan Tinggi Rendah 33 20 Risiko Tinggi 19 33 Total 53 52 P Value 0,015 Pembahasan Karakteristik responden atau siswa sekolah berdasarkan usia di dapatkan bahwa anak usia sekolah kelas 4 SD usia termuda adalah 9 tahun dan tertua adalah 12 tahun. Hal ini sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usia sekolah yaitu antara usia 6 sampai 12 tahun dalam Wong (2009). Usia siswa kelas 4 SD yang berusia 11 atau 12 tahun bila dilihat dalam pertumbuhan dan perkembangan seharusnya berada dalam kelas 5 ataupun 6 SD, tetapi siswa yang mengisi kuesioner ada yang berusia 11 tahun dengan jumlah 17 orang (16,2 %) dan siswa dengan usia 12 tahun dengan jumlah 3 orang (2,9 %). Hal ini bisa dikarenakan siswa tersebut tidak naik kelas ataupun terlambat dalam mengikuti tahap usia sekolah. Tingkat pengetahuan pada siswa kelas 4 SD di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya tidak berbeda jauh antara pengetahuan rendah dan tinggi. Pengetahuan siswa didapatkan dari pelajaran di sekolah, orang tua dan lingkungan disekitarnya. Menurut Pidgeon dalam Bastable (2002) bahwa anak usia sekolah berpikir secara logis tetapi kemampuan abstraknya masih terbatas. Upaya peningkatan pengetahuan pada anak siswa sekolah kelas 4 SD sebaiknya

dilakukan dengan bahasa ataupun tulisan yang mudah untuk dipahami oleh anak sekolah dasar. Penggunaan bahasa dan tulisan yang mudah dipahami dapat mempengaruhi persepsi anak sekolah sehingga terjadi penurunan risiko anak untuk terkena penyakit. Hal ini dapat dilihat pada penelitian bahwa sebagian dari siswa kelas 4 SD dapat mengetahui akibat yang ditimbulkan dari mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan sebagian lainnya belum mengetahui akibat dari mengkonsumsi makanan tidak sehat. Perilaku siswa kelas 4 SD dalam mengkonsumsi makanan jajanan dapat berakibat bagi tubuhnya. Peneliti menyimpulkan bahwa perilaku anak usia sekolah dapat mempengaruhi tingkat kesehatan sehingga anak tersebut dapat berisiko tinggi terkena penyakit ataupun tidak. Perilaku anak usia sekolah dapat dipengaruhi oleh proses konseptual, kognitif dan bahasa secara efisien di sekolah sehingga meningkatkan kebutuhan kognitif pada anak menurut Behrman, Kliegman & Nelson (2000). Perilaku siswa kelas 4 SD di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya dapat terlihat diantara mereka masih banyak yang jajan di lingkungan maupun di luar sekolah. Hasil penelitian ini berdasarkan uji statistik terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan yang dijajakan di pinggir jalan dengan risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan pada anak usia sekolah kelas 4 SD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peluang 2,866 kali terkena penyakit infeksi saluran pencernaan bila pengetahuan tentang makanan yang dijajakan di pinggir jalan sangat rendah. Pengetahuan merupakan komponen yang penting dari pendidikan fisik dan program dari pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku dan derajat kesehatan yang sehat serta tindakan yang menuju kearah kesehatan menurut Daigle, Hebert dan Humpries tahun 2007. Pengetahuan pada siswa kelas 4 SD tentang makanan jajanan yang dijajakan di pinggir jalan menjadi perilaku dalam hal mengkonsumsi makanan yang sehat atau tidak sehat sehingga dapat berpengaruh pada tingkat kesehatannya dan menjadi terjadinya risiko penyakit infeksi saluran pencernaan. Pengetahuan berpengaruh terhadap risiko kesehatan yang di dalam penelitian ini penyakit infeksi saluran pencernaan, bila pengetahuan mereka bertambah tentang makanan sehat maka risiko terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan dapat

menurun ataupun tidak terjadi. Pengetahuan tersebut dapat berupa pendidikan atau edukasi yang berasal dari rumah yaitu perilaku ataupun informasi dari orang tua mereka sedangkan dari luar rumah didapatkan dari sekolah dan lingkungan disekitarnya. Kesimpulan Gambaran karakteristik anak usia sekolah kelas 4 SD di sekolah dasar negeri 04 Mangunjaya berdasarkan usia menunjukan bahwa usia terbanyak adalah usia 10 tahun (54,3 %) dengan mayoritas jenis kelamin adalah laki laki (55,2 %) dan mayoritas beragama Islam (90,5 %) serta pembagian kelas yang hampir merata di semua kelas. Gambaran tingkat pengetahuan menunjukan bahwa hampir sama jumlah tingkat pengetahuan antara pengetahuan tinggi berjumlah 53 responden (50,5 %) dan yang rendah 52 responden (49,5 %). Gambaran risiko terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan menunjukan tingkat risiko yang hampir sama yaitu risiko tinggi berjumlah 52 responden (49,5 %) dan risiko rendah berjumlah 53 responden (50,5 %). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan yang dijajakan di pinggir jalan dengan risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan (P value = 0,015, α = 0,05). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan (P value = 0,097, α = 0,05) Penelitian ini dapat memberi gambaran tentang hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan yang dijajakan di pinggir jalan dengan risiko terjadi penyakit infeksi saluran pencernaan pada anak usia sekolah kelas 4 SD. Pengetahuan sangat penting diberikan kepada siswa sekolah karena dengan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak ke arah yang lebih baik sehingga risiko terkena penyakit dapat berkurang atau. Referensi Allender, J.A, Cherie R & Kristine D. (2010). Comunity health nursing 7th edition. Philladelphia : Lippincott Williams & wilkins Asmadi. (2008). Konsep dasar keperawatan. Jakarta : EGC

Bastable, S.B. (2002). Perawat sebagai pendidik : prinsip dan pembelajaran alih bahasa Gerda Wulandari & Gianto Widiyanto. Jakarta : EGC Behrman, Kliegman & Nelson. (2000). Ilmu kesehatan anak vol.1 alih bahasa Samik Wahab. Jakarta : EGC Behrman, Kliegman & Nelson. (2000). Ilmu kesehatan anak vol.2 alih bahasa Samik Wahab. Jakarta : EGC Carson, D.W & Wendy R. (2010). Journal of family and consumer science. Page 42 48 Daigle, K, Edward H dan Charlotte H. (2007). Children s understanding of health and health related beahviour : the influence of age and information source. Page 237 http://www.bps.go.id/ statistika penduduk Indonesia di unduh 7 Oktober 2012 http://www.unicef.org/indonesia jumlah anak sekolah di unduh 7 Oktober 2012 Mandal, E. (2007). Gender and taking hazardous to health and life. Page 27 Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan metode keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Wasis. (2008). Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta : EGC Danim, S. (2003). Riset keperawatan : sejarah dan metodologi. Jakarta : EGC Efendi, F &Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta : Salemba medika http://www.bin.go.id/ jajanan-berbahaya-disekitar-anak di unduh 11 November 2012