BAB I PENDAHULUAN. agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Kesehatan Kota Surabaya adalah suatu instansi pemerintahan Kota

BAB I PENDAHULUAN. langsung yang disebabkan oleh bakteri Microbacterium tuberkulosa yang lebih

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Berkembang dari APIKES PENA HUSADA SURABAYA, yaitu Akademi Rekam

BAB I PENDAHULUAN. virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak usia pra

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit rekam medis. Unit rekam medis bertanggung jawab terhadap

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

DAFTAR PERTANYAAN. Lampiran 1 ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada kota Surabaya

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxii

BAB I PENDAHULUAN. membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis. BPS Farida Hadjri yang

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya. Berkembang dari APIKES PENA HUSADA SURABAYA, yaitu. Medis dan Informatika Kesehatan, dan S1 Administrasi Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Parahita Diagnostic Center (PDC) adalah sebuah perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang ekonomi maupun bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. PT. As Motor Sidoarjo merupakan dealer service motor di Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Hasil dari melakukan pengawasan, akan dapat membantu

Aplikasi Pengolahan Dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Berbasis Desktop

BAB I PENDAHULUAN. pusat di Jalan Kembang Jepun No , surabaya diterbitkan oleh PT. Haji

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

BAB I PENDAHULUAN. Parkir. ( UU No 22 Tahun 1999 dan PP No 25 Tahun 2000) Kota Surabaya memiliki struktur yang cukup kompleks diantaranya meliputi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. STIKES Rumah Sakit Dr. Soetomo adalah perguruan tinggi kesehatan

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS JEKULO BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya adalah instansi pemerintah

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI KABUPATEN SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. strategi Make-to-Stock. Fokus operasional dari perusahaan industri yang memilih

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. membahas dan menangani tentang penyakit pada sistem reproduksi (traktus genitalis)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengguna (user) harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kursi, rak serbaguna dan produk custom sesuai permintaan pelanggan. Produk

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR...

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS-KIA ) By. IRMA NURIANTI, SKM

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sudah merambah semua bidang, mulai dari bidang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. PT. Sami Karya terletak pada jalan Deandels, No.64 kecamatan Brondong,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan aplikasi microsoft exel, yang mengakibatkan kinerja dari petugas. tanggal dilaksanakannya kegiatan, dan tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah tingkat Pertama (SMP) adalah jenjang kedua dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, informasi. Hal ini telah banyak menyebabkan munculnya kemajuan pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. menangani kasus risiko tinggi secara memadai. (2) pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester kedua (usia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 113 Tahun 2010 memuat aturan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam penjualan perangkat komputer seperti printer, motherboard,

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Menurut Tampubolon (2010) dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Timur. Dalam fungsi

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, karena semakin disadari betapa pentingnya teknologi informasi pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. Chrismalis Artha telah bekerjasama dengan beberapa bank terkemuka di

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya merupakan anak

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tanggung jawab manajemen sumber daya manusia. Pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN. menambah kompleksitas permasalahan khususnya dibidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi pemicu untuk

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup pesat dari masa ke

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya merupakan salah satu instansi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai sarana pelatihan siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bersatu secara sukarela

BAB I PENDAHULUAN. Bagian penmaru dan Rektor mengalami kesulitan dalam mengambil

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan pengelolaan, pengontrolan, dan pengawasan yang baik.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xviii BAB I PENDAHULUAN Perumusan Masalah...

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. lebih dari 2000 jumlah barang yang terdapat di Toserba Santi Jaya.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Klinik Bersalin di Gianyar 1

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah kota Surabaya mulai mengimplementasikan e-government.

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. SMA Negeri 12 Surabaya merupakan lembaga pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. SMA Negeri 12 Surabaya adalah lembaga pendidikan yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi gaji pegawai. Pengelolaan dan pengolahan data penggajian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di bidang kepabean dan cukai, memiliki jumlah pegawai sebanyak 70

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam cat, dan lain sebagainya. Barang-barang yang diperoleh UD. Adi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi telah memasuki babak baru. Di mana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Surabaya adalah suatu instansi pemerintahan kota Surabaya yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat kota Surabaya. Pembangunan kesehatan di arahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Dalam menjalankan tugasnya agar mencapai tujuan, Dinkes Kota Surabaya membaginya ke dalam beberapa seksi. Salah satu seksi tersebut adalah Seksi Kesehatan Dasar. Seksi Kesehatan Dasar adalah seksi yang ada di Dinkes Kota Surabaya yang mempunyai tugas yaitu mengelola pelayanan kesehatan dasar skala kota. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008. Pelayanan Kesehatan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. Untuk mencapai tujuan kesehatan dasar tersebut, Dinkes Kota Surabaya menggunakan Standar Pelayanan Minimal yang telah dibuat oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Penggunaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di dalam Pelayanan Kesehatan Dasar digunakan sebagai tolak ukur dalam mencapai kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia khususnya kesehatan Ibu. Dengan pemanfaatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini Dinkes Kota Surabaya berharap dapat mengurangi naiknya 1

2 angka kematian pada Ibu yang terjadi di wilayah Surabaya. Berikut ini tabel jumlah ibu hamil dan kematian ibu di wilayah Surabaya pada tahun 2010 sampai dengan 2014. Tabel 11 Jumlah Ibu Hamil dan Kematian Ibu Hamil Tahun Jumlah Ibu Hamil Jumlah Kematian Ibu Hamil 2010 43.814 14.896 2011 41.321 15.485 2012 41.121 16.155 2013 48.507 18.515 2014 47.567 20.798 Pada saat ini Dinkes Kota Surabaya sudah menjalankan program Pelayanan Kesehatan Dasar berdasarkan Standar Pelayanan Minimal, dalam menjalankan program yang sudah disesuaikan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 dan Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (Pws-Kia). Dinkes Kota Surabaya dibantu oleh puskesmas dan rumah sakit dalam hal operasional pemantauan kesehatan Ibu sehari-hari. Proses pemantauan kesehatan Ibu dimulai dari bidan Kesehatan Ibu dan Anak (Kia) pada puskesmas melakukan registrasi kohort, yang dimana data tersebut diambil dari pencatatan data pemeriksaan rutin ibu hamil, data pasien, serta pemeriksaan rutin ibu hamil dari Bidan Praktek Swasta (Bps) atau dari badan kesehatan lainnya yang kemudian akan dilaporkan setiap bulannya ke pihak Dinkes Kota Surabaya. Selanjutnya laporan laporan tersebut akan dilakukan

3 pengolahan data, yang dimulai dari Petugas Sistem Informasi Kesehatan (Sik) melakukan entry data ke dalam aplikasi yang telah disediakan, kemudian dari entry data tersebut barulah koordinator Sie Kesehatan Ibu dan Anak (Kia) melakukan verifikasi atas kelengkapan data yang telah di entry tersebut. Jika tidak ada masalah dengan data tersebut maka koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (Kia) akan langsung melakukan analisis terhadap data tersebut, namun jika data yang di entry tidak sesuai dengan harapan koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (Kia) maka laporan tersebut dikembalikan lagi ke puskesmas untuk dilakukan pengecekan ulang. Proses analisis data dilakukan oleh koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (Kia) berdasarkan indikator pemantauan yang sudah terdapat dalam Standar Pelayanan Minimal. Jika data tersebut tidak memenuhi standar salah satu indikator yang tercantum dalam Standar Pelayanan Minimal maka koordinator Kia akan melakukan sidak secara langsung ke puskesmas untuk diuji kebenarannya. Setelah proses analisis dilakukan, maka koordinator Kesehatan Ibu dan Anak akan membuat laporan yang ditujukan kepada Kepala Seksi Kesehatan Dasar untuk dilakukan evaluasi. Proses evaluasi ini dilakukan Kepala Seksi Kesehatan Dasar dengan cara membandingkan hasil capaian periode sebelumnya dengan laporan terbaru terhadap target yang sudah ditentukan. Proses evaluasi ini tidak berhenti sampai membandingkan saja, akan tetapi Kepala Seksi Kesehatan Dasar tetap melakukan pemantauan terhadap laporan yang diterima setiap bulan. Jika ada yang tidak sesuai maka akan dikembalikan ke koordinator Kesehatan Ibu dan Anak untuk dikaji ulang.

4 Pada penjelasan di atas diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Seksi Kesehatan Dasar adalah sering terjadi keterlambatan dalam proses penerimaan laporan oleh Dinkes, yang seharusnya laporan bisa diterima setiap bulannya akan tetapi pada kenyataannya bisa mengalami keterlambatan antara satu sampai dua bulan sehingga menyebabkan keterlambatan waktu untuk proses pemantauan pelayanan kesehatan dasar pada ibu. Pada saat melakukan pemantauan banyak ditemukan tidak lengkapnya data pada laporan dari pihak puskesmas ke Dinkes Kota Surabaya yang berdampak pada proses perhitungan indikator sehingga terjadi pemborosan waktu kerja. Bentuk penyajiannya tidak bisa dipantau setiap saat. Untuk mengetahui adanya perubahan membutuhkan waktu yang lama dan juga evaluasi tidak dapat dilakukan saat itu juga sehingga tidak bisa mencapai tujuan dari Dinkes. Berdasarkan permasalahan di atas maka Dinkes Kota Surabaya pada saat ini membutuhkan sistem informasi yang dapat menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu penulis akan membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Ibu Berdasarkan SPM yang dirancang untuk membantu koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (Kia) serta Kepala Seksi Kesehatan Dasar dalam hal monitoring dan evaluasi. Sistem Informasi ini akan diimplementasikan di Dinkes Kota Surabaya dan di seluruh puskesmas, khususnya puskesmas wilayah Surabaya. Sehingga dengan adanya aplikasi ini Dinkes Kota Surabaya dapat memantau laporan berupa dashboard yang dikirim dari puskesmas secara langsung berdasarkan laporan yang sudah dibuat, sehingga dapat menunjukkan indikator capaian secara langsung.

5 Dengan adanya Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Ibu Berdasarkan SPM dengan menggunakan media Website diharapkan dapat membantu kinerja Seksi Kesehatan Dasar. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang sedang dihadapi oleh Dinkes Kota Surabaya saat ini, yaitu: 1. Bagaimana membuat Rancang Bangun Sistem Informasi yang dapat mengurangi keterlambatan pelaporan antara puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sehingga dapat mempercepat proses analisis setiap indikator SPM pada setiap Puskesmas oleh Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak. 2. Bagaimana membuat Rancang Bangun Sistem Informasi yang dapat membantu Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (Kia) dan Kepala Seksi Kesehatan Dasar dengan cepat mengambil tindakan evaluasi jika ditemukan indikator SPM yang belum memenuhi target, sehingga dapat memberikan laporan umpan balik yang tepat kepada setiap puskesmas. 1.3 Pembatasan Masalah Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini hanya bersangkutan dengan Seksi Kesehatan Dasar khususnya bagian kesehatan Ibu dan Anak di Dinkes Kota Surabaya. 2. Pada penelitian ini hanya membahas kesehatan Ibu saja.

6 3. Indikator SPM KIA yang digunakan diantaranya: K4, Komplikasi Kebidanan yang ditangani, Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Ibu Nifas. 4. Sampel data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari Puskesmas Tenggilis dan Puskesmas Kebonsari. 5. Acuan kebijakan pada penelitian ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008. 6. Acuan kebijakan Standar Pelayanan Minimal pada penelitian ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan Rancang Bangun Sistem Informasi Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Ibu Berdasarkan SPM di Dinkes Kota Surabaya dengan menggunakan media Website. Sehingga proses pemantauan dapat berjalan secara realtime. 1.5 Manfaat Penelitian Pembuatan Sistem Informasi pemantauan dan evaluasi ini di harapkan dapat membantu Kepala Seksi Kesehatan Dasar dan koordinator KIA dalam melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Ibu, sehingga dapat mencapai target yang sudah ditentukan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008.

7 1.6 Sistematika Penulisan berikut: Secara garis besar sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai Bab I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang terjadi di Dinkes Kota Surabaya, perumusan permasalahan yang didapat dari latar belakang, pembatasan permasalahan, tujuan dilakukannya penelitian, manfaat yang akan diberikan kepada stakeholder, serta penjelasan mengenai sistematika penulisan pada penelitian ini. Bab II : LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung atau digunakan sebagai acuan pada saat atau sebelum melakukan penelitian. Diantaranya menjelaskan tentang standar pelayanan minimal, penjelasan teori mengenai monitoring dan evaluasi, dan formulasi dan analisa indikator yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. Bab III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana awal proses penelitian ini dilakukan hingga menghasilkan sebuah perancangan yang diperoleh melalui beberapa tahapan seperti, pengumpulan data, identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, serta dilanjutkan sampai dengan perancangan sistem, seperti document

8 flow, system flow, data flow diagram, desain ERD baik conceptual data model maupun physical data model, struktur basis data, dan interface. Bab IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi program atau aplikasi yang sudah dibuat, berdasarkan hasil analisis hingga perancangan dan akan dilakukan uji coba fungsional maupun non fungsional terhadap perangkat lunak yang dibangun. Tahap akhir adalah melakukan evaluasi terhadap uji coba yang sudah dilakukan. Bab V : PENUTUP Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu hasil dari evaluasi, serta saran terkait dengan sistem yang dikembangkan.