Analisis kepuasan siswa akseleraran atas kualitas pelayanan jasa pendidikan di program akselerasi SMA N 3 Surakarta tahun 2005 Sri Wijayanti D. L K.7401143 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dalam era globalisasi dan teknologi ini, mengalami persaingan yang luar biasa dalam berbagai bidang, antara lain dalam bidang perniagaan, industri, ilmu pendidikan serta berbagai dimensi lain. Sumber daya manusia perlu dikembangkan untuk menjawab tantangan tersebut, terutama perlu diupayakan usaha-usaha persiapan secara khusus bagi kelompok manusia yang mampu mengadakan berbagai perubahan di dalam perkembangan masyarakat kita. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan individu yang berkualitas. Dunia pendidikan mengalami perubahan cepat pada dekade terakhir ini menunjukkan kepada keharusan menyesuaikan diri dalam berbagai bidang pendidikan, khususnya pendidikan keberbakatan, seperti tercantum dalam GBHN tahun 1998, yaitu dalam Bab kesejahteraan rakyat, pendidikan, dan kebudayaan pasal 11 tentang pendidikan yang berbunyi: Peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa mendapat perhatian dan pelayanan lebih khusus agar dapat dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya tanpa mengabaikan potensi peserta lainnya. Anak berkemampuan unggul ini mempunyai ciri-ciri dan karakteristik yang jauh berbeda sebagai anugerah dari Tuhan dan alam. Interes intelektual dan perspektif masa depan mereka jauh berbeda dari orang normal sebab kemampuan atau kecepatan belajarnya berbeda. 1
2 Keunggulan potensi anak berbakat perlu dipahami dan dimengerti oleh orang lain termasuk orang tua, para guru, para ilmuwan, pemerintah dan temanteman mereka yang tidak berbakat, sebab dari pemahaman dan pengertian yang diberikan oleh orang lain inilah, anak berbakat dapat menyadarkan harapan mereka untuk mendapatkan penerimaan, pengertian, bimbingan dan layanan pendidikan seperti yang mereka butuhkan. Anak berbakat secara alamiah ingin diterima sebagai anak maka mereka ingin dimengerti secara wajar dari orang lain misalnya pemenuhan kebutuhan materi pelajaran yang lebih banyak dari ukuran normal dan metode belajar yang banyak memberi kesempatan mandiri. Anak berbakat selama ini sebagian besar mengikuti pendidikan yang dirancang dan dikembangkan untuk anak normal. Keadaan ini memang bukan terjadi secara tiba-tiba melainkan berakar dari pengertian yang sudah sangat lama ialah bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan yang sama. kondisi tersebut mengakibatkan anak berbakat belum mendapatkan pendidikan yang memungkinkan pengembangan potensi mereka secara optimal. Mitos bahwa anak berbakat secara genetik telah dianugerahi kemampuan luar biasa dan akan berkembang dan bertahan dalam format pelayanan pendidikan yang bagaimanapun telah terbukti tidak benar. Suasana dan strategi belajar serta pengaruh lingkungan, ternyata bisa menjadi kendala untuk mencapai keberbakatan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan mereka menjadi underachiever atau anak-anak yang tidak dapat berprestasi secara maksimal, padahal sebagaimana kita ketahui bahwa hakikat pendidikan adalah untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi kecerdasan dan bakatnya secara optimal. Pelayanan pendidikan untuk anak berbakat sudah tiba saatnya menjadi salah satu pusat perhatian dan sebagai masalah mendesak yang perlu segera digali dan dimanfaatkan, sehingga mereka dapat secepatnya berpartisipasi bersama kita untuk menghadapi masalah pada hari ini dan akan terus bermunculan di hari-hari esok. SMA N 3 Surakarta sebagai salah satu sekolah unggulan di surakarta melakukan ujicoba pelayanan pendidikan bagi anak yang memiliki potensi
3 kecerdasan dan bakat istimewa dalam bentuk program percepatan belajar ( akselerasi ). Untuk dapat meluluskan siswa lebih cepat dengan kualitas yang baik, maka kulitas pelayanan program akselerasi perlu diperhatikan, karena kualitas pelayanan yang diberikan berpengaruh dengan tingkat kepuasan atau harapan yang diiginkan siswa. Kualitas pelayanan dimulai dari kebutuhan pelanggan yaitu kebutuhan siswa dan berakhir pada persepsi siswa itu sendiri karena siswalah yang mengkonsumsi dan menikmati jasa pendidikan yang diberikan oleh program akselerasi SMA N 3 Surakarta sehingga siswa bisa menilai kualitas pelayanan yang diberikan. Kepuasan siswa akan tercapai apabila harapan siswa sama dengan pelayanan aktual yang diberikan oleh program akselerasi SMA N 3 Surakarta, namun sebaliknya apabila harapan siswa tidak sama dengan pelyanan yang diberikan maka siswa akan merasa tidak puas. Untuk mencapai kepuasan tidak mudah karena harapan pada umumnya selalu lebih besar daripada pelayanan aktual yang diberikan oleh lembaga pendidikan. Tingginya harapan dikarenakan unsur subyektifitas siswa memberikan kontribusi yang kuat, sedangkan untuk meningkatkan kualitas layanan jasa tidaklah mudah karena adanya keterbatasanketerbatasan yang dimiliki oleh lembga pendidikan. Bedasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengatahui dan memahami kepuasan siswa atas jasa pelayanan pendidikan yang diberikan. Untuk itu penelitian ini dituangkan dalam bentuk penelitian skipsi dengan judul ANALISIS KEPUASAN SISWA AKSELERARAN ATAS KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN DI PROGRAM AKSELERASI SMA N 3 SURAKARTA TAHUN 2005 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Siswa pada dasarnya selalu ingin merasa puas atas jasa pendidikan yang telah dikonsumsi, tetapi banyak keterbatasan dari program akselerasi dalam pemberian pelayanan.
4 2. Dengan adanya tingkat kinerja yang sesuai dengan harapan siswa akan membuat siswa merasa puas, namun sering terjadi ketidaksesuaian antara tingkat kinerja yang diberikan dengan harapan yang diinginkan siswa. 3. Adanya atribut-atribut kualitas jasa pelayanan yang baik akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan siswa namun atribut-atribut kualitas jasa ini kurang diperhatikan. C. Pembatasan Masalah Masalah yang terlalu luas dapat mengakibatkan kekaburan dalam penelitian, maka dari itu perlu adanya pembatasan masalah sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas maka penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Ruang Lingkup Masalah Adapun ruang lingkup dalam permasalahan ini adalah : a. Harapan yaitu perkiraan siswa atas pelayanan atau manfaat yang akan diterima siswa yang akan dijadikan standar acuan untuk menilai kinerja pelayanan yang diberikan. b. Kinerja yaitu penilaian siswa terhadap hal-hal yang diterima setelah dikonsumsi produk yang dibeli atau keyakinan tentang jasa yang diberikan. c. Kepuasan siswa yaitu tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya. d. Dimensi kualitas jasa yaitu aspek-aspek yang akan diukur berkaitan dengan sifat pelayanan jasa yang diberikan. e. Jasa pelayanan pendidikan dengan indikator yaitu efisiensi, efektivitas, relevansi, akuntabilitas, kesehatan organisasi, dan semangat berinovasi. 2. Obyek Penelitian Tingkat kepuasan siswa akseleran atas kualitas layanan jasa pendidikan program akselerasi yang diberikan oleh SMA N 3 Surakarta tahun 2005. 3. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa akseleran SMA N 3 Surakarta tahun 2005.
D. Perumusan Masalah 5 Berdasarkan dari pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : 1. Apakah tingkat kinerja sudah sesuai dengan tingkat kepentingan yang diharapkan oleh siswa akselerasi SMA N 3 Surakarta? 2. Apakah ada perbedaan secara signifikan antara atribut-atribut jasa pelayanan pendidikan yang diharapkan dengan yang diterima siswa akselerasi SMA N 3 Surakarta secara langsung? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dikemukakan, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kesesuaian antara tingkat kepentingan siswa akseleran dengan tingkat kinerja SMA N 3 Surakarta. 2. Untuk mengetahui perbedaan secara signifikan antara atribut-atribut jasa pelayanan pendidikan yang diharapkan dengan yang diterima siswa akselerasi SMA N 3 Surakarta. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, baik yang berupa manfaat teoritis maupun manfaat praktis, yaitu 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk lebih mengembangkan pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya mengenai kualitas jasa pelayanan pendidikan program akselerasi. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap jasa pelayanan program akselerasi di SMA N 3 Surakarta.
b. Memberikan data yang bermanfaat bagi pengembangan pelaksanaan program akselerasi yang sedang dirintis. 6