namanya tidak hanya dikenal di Indonesia saja, tetapi juga di Internasional.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II SEJARAH BERDIRI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Kebutuhan akan RS pendidikan dikemukakan oleh para dosen Fakultas

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Perbedaan jenis pelayanan pada:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah sakit Umum Daerah Mandailing Natal

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: Definisi lain tentang rumah sakit, seperti dalam Undang-Undang Nomor

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB II RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB III ELABORASI TEMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Tahun 2002 Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2006

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

Transkripsi:

BAB II RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN 2.1 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Kebutuhan akan Rumah Sakit pendidikan dikemukakan oleh para dosen Fakultas Kedokteran kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) bapak Dr. Suarjono Surjaningrat sewaktu kunjungan kerja di RS Dr. Pringadi, Medan pada tahun 1980 dan mendapat tanggapan positif dari Bapak Menteri. Pada mula didirikan, Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit Umum Kelas A di Medan yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 335/Menkes/SK/VII/1990. Namun, nama rumah sakit ini mengalami perubahan yang pada mulanya bernama Rumah Sakit Umum Kelas A di Medan menjadi Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik. Perubahan nama Rumah Sakit ini berdsarkan pada keputusan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 775/MENKES/SK/IX/1992. Adapun alasan pergantian nama rumah sakit ini disebabkan karena perlunya pencantuman nama Pahlawan Nasional sebagai Nama Rumah Sakit Umum Pemerintah yang merupakan bagian penghargaan dan kebanggaan terhadap Pahlawan Nasional, terlebih lagi Adam Malik merupakan ikon kebanggaan masyarakat Sumatera Utara yang mana namanya tidak hanya dikenal di Indonesia saja, tetapi juga di Internasional. 35

Rumah sakit yang ada di Indonesia tidak hanya berdasarkan satu kepemilikan saja, tetapi banyak kepemilikan, termasuklah di dalamnya Rumah Sakit Umm yang dimiliki Pemerintah. Rumah Sakit Milik Pemerintah memiliki 2 bagian, yaitu Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat dan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten atau Kota. Adapun perbedaan dari kedua rumah sakit ini adalah: Rumah sakit milik Pemerintah Pusat (Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP) mengacu kepada Departemen Kesehatan (Depkes) sehingga segala urusan rumah sakit bergantung pada Depkes Republik Indonesia (Pemerintah Pusat). Rumah ini sebagian besar adalah rumah sakit pendidikan yang cukup besar dan luas dengan hubungan khusus ke Fakultas kedokteran, rumah sakit inilah yang digolongkan kepada RSUP H. Adam Malik. Sedangkan Rumah Sakit Milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten atau Kota (Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD) mengacu pada pimpinan daerah dan lembaga perwakilan masyarakat daerah. Rumah sakit ini mempunyai keunikan karena secara teknis medis berada di bawah koordinasi Departemen Kesehatan, sedangkan kepemilikan sebenarnya berada di bawah pemerintah provinsi atau kabupaten atau kota dengan pembinaan urusan kerumahtanggaan dari Departemen Dalam Negeri (depdagri). Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, maka rumah sakit diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit, yaitu: a. Rumah Sakit Umum kelas A; 36

b. Rumah Sakit Umum kelas B; c. Rumah Sakit Umum kelas C; d. Rumah Sakit Umum kelas D RSUP H. Adam Malik termasuk kepada bagian a, yaitu Rumah Sakit Umum Kelas A. Adapun syarat dari Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) spesialis penunjang medik, 12(dua belas) spesialis lain, dan 13 (tiga belas) sub spesialis dan RSUPH.AdamMalik memiliki semua dari persyaratandi atas. RSUP H. Adam Malik ini beralamat di Jalan Bunga Lau No.17. Medan, terletak di kelurahan Kemenangan,kecamatan Medan Tuntungan Letak RSUP H. Adam Malik ini agak berada di daerah pedalaman yaitu berjarak kira-kira 1 Km dari jalan Djamin Ginting yang merupakan jalan raya menuju ke arah Berastagi. Letak daerah di pedalaman ini sangat mendukung bagi para pasien karena suasana tenang di daerah tersebut akan semakin mempercepat proses penyembuhan dari pasien. Selain itu, RSUP H. Adam Malik terdapat tempat-tempat seperti toko buah, warung ataupun rumah makan, apotik, toko yang menyediakan jasa foto kopi sehingga berguna bagi para pengunjung rumah sakit untuk menjenguk, para pegawai ataupun mahasiswa yang berada di rumah sakit. RSUP H. Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan dan untuk pelayanan rawat inap mulai berfungsi tepatnya 37

pada tanggal 2 Mei 1992. Rumah Sakit ini mulai beroperasi secar total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh Mantan Presiden RI, H. Soeharto. 2.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah rumah sakit didirikan, apa tugasnya, dan untuk siapa rumah sakit tersebut melakukan kegiatan. 11 Misi rumah sakit dapat menggambarkan tugas, cakupan, tindakan yang dilakukan, kelompok masyarakat yang dilayaninya, pengguna yang harus dipuaskan, dan nilainya.perincian misi mencakup pernyataan mengenai tujuan yang akan dicapai oleh lembaga. Menurut Keputusan Menkes RI NO.983/SK/MENKES/XI/92, rumah sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Misi khusus rumah sakit umum adalah aspirasi yang ditetapkan dan ingin dicapai oleh pemilik rumah sakit. Misi RSUP H. Adam Malik yang berdasarkan pada SK Menteri Kesehatan RI Nomor: 547/MENKES/SK/VI/1994 BAB I, pasal I adalah: 1. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yang dalam keputusan ini selanjutnya disebut RSUP H. Adam Malik Medan mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 38

2. Misi khusus RSUP H. Adam Malik Medan adalah sebagai rumah sakit rujukan ragional untuk wilayah bagian Sumatera Utara dan Sumatera bagian tengah serta meningkatkan dan mengembangkan pelayanan penanggulangan penyakit pendarahan saluran pencernaan bagian atas. Tetapi pada tahun 1996 SK Menkes ini mengalami perubahan dalam hal Misi, yaitu adanya penambahan visi dan misi. Visi Rumah Sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa mendatang dalam menjalankan misinya. Isi pernyataan visi tidak hanya berupa gagasan-gagasan kosong. Visi merupakan gambaran mengenai keadaan lembaga di masa depan yang berpijak dari masa sekarang. Adapun penambahan tersebut adalah: Visi RSUP H. Adam Malik adalah sebagai Pusat Rujukan Kesehatan Regional. Dengan Misi RSUP H. Adam Malik adalah: 1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangaku oleh lapisan masyarakat; 2 Menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang bermutu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional di bidang kesehatan; 3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangna di bidang kesehatan; 4. Menyelenggarakan pelayanan penunjang kesehatan yang berkualitas dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. Dalam melaksanakan visi dan misi RSUP H. Adam Malik senantiasa berpedoman kepada nilai-nilai sebagai berikut: 39

1. Pelayanan harus berfokus kepada penderita, dengan mengutamakan keselamatan pasien. 2. Pelayanan harus diberikan secara utuh (Seamless) melalui organisasi dan sistem yang memungkinkan terjadinya pendekatan kerja sama tim, sehingga terlaksana pelayanan yang utuh dan bermutu. 3. Pelayanan medik dilaksanakan para staf medik fungsional merupakan leading sektor yang didukung oleh instalasi-instalasi pelayanan. 4. Adanya pemisah wewenang dan tanggung jawab antara para manajer produksi (ka. Instalasi), manajear klinik (ka. SMF/para dokter) dan para manajer koorporal (struktural). 5. Koordinasi pelayanan medik dilakukan melalui forum komite medik beserta tim-timnya (panitia bersama direksi). 6. Harus terjadi koordinasi, sinkronisasi, dan integritasi dengan Fakultas Kedokteran di semua tingkatan Departemen, Dekan, Direksi, Bagian dan Instalasi. 7. Pelayanan yang bermutu dengan perbandingan tempat tidur yang sesuai untuk dapat menghasilkan suatu pendapatan (revenue) untuk subsidi silang. 2.3 Kedudukan RSUP H. Adam Malik Medan Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 547/MENKES/SK/VI/1994, pada BAB I pasal 2 disebutkan tentang kedudukan RSUP H. Adam Malik. Adapun kedudukan RSUP H. Adam Malik adalah: 40

1. RSUP H. Adam Malik Medan adalah unit organik di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. 2. RSUP H. Adam Malik berlokasi di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Propinsi Sumatera Utara dan merupakan Pusat Rujukan Regional Sumatera Bagian Utara dan Sumatera Bagian Tengah. 3. RSUP H. Adam Malik Medan dipimpin Oleh seorang kepala dengan sebutan direktur. 2.4 Tugas dan Fungsi RSUP H. Adam Malik Medan Menurut Undang-Undang Rumah Sakit pasal 4 dan 5, Suatu rumah sakit harus mempunyai tugas dan fungsi.14 Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, rumah sakit mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit; b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis; c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memelihara etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. 41

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memelihara etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Dari pengertian ataupun penjelasan Undang-undang Rumah Sakit tersebut di atas, maka RSUP H. Adam Malik Medan mempunyai tugas: - Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. - Bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan lembaga lainnya dalam menyelanggarakan pendidikan klinik calon dokter dan pendidikan dokter keahlian, calon dokter spesialis serta tenaga kesehatan lainnya. Fungsi RSUP H. Adam Malik. Adapun fungsi rumah sakit ini adalah: a. Menyelenggarakan Pelayanan Medis; b. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis; c. Menyelenggarakan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan; d. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan; e. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan; f Menyelanggarakan Penelitian dan Pengembangan; g. Menyelenggarakan Admisistrasi Umum dan Keuangan; 42

2.5 Fasilitas RSUP H. Adam Malik Medan 2.5.a. Pelayanan Medis Pelayanan medis adalah pelayanan yang diberikan RSUP H. Adam Malik terhadap pasien dalam bidang medis atau kesehatan, yaitu dalam bidang pengobatan. Adapun pelayanan medis yang dimiliki RSUP H. Adam Malik Medan adalah: 1. Instalasi Rawat Jalan terdiri dari : Penyakit dalam. Bedah. Kesehatan Anak. Obstetri dan Ginekologi. Syaraf. Jiwa. THT. Gigi dan Mulut. Mata. Kulit dan Kalamin. Kardiologi. Paru. 2 Instalasi Rawat Inap : 450 Tempat Tidur (TT) Instalasi Rawat Inap terdiri dari Instalasi Rindu A = 262 TT dan Instalasi Rindu B = 188 TT. 43

1 Instalasi Rindu A terdiri dari: Kelas Utama Kelas I Plus Kelas I Kelas II Kelas II Pelayaanan yang diberikan di Rindu A meliputi pelayanan yang dilakukakn oleh: SMF Penyakit Dalam Wanita SMF Penyakit Dalam Pria SMF Paru paru SMF Syaraf SMF Mata, THT, Gigi dan mulut, dan kulit kelamin VIP A + Klas I Plus (Umum) 2 Instalasi Rindu B terdiri dari: Kelas Utama Kelas I Plus Kelas I Kelas II Kelas III 44

Pelayanan yang diberikan di Rindu B meliputi pelayanan yang dilakukan oleh: SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan SMF Anak SMF Bedah SMF Bedah * VIP B + Klas I Plus (Umum) Kamar Bersalin 3. Instalasi Perawatan Intensif : IPI Dewasa IPI Anak IPI Pasca Bedah IPI Jantung 4. Instalasi Gawat Darurat 5. Instlasi Bedah Pusat 6. Instalasi Hemodialisa. 2.5.b Pelayanan Penunjang Medis terdiri dari: 1. Instalasi Diagnostik terpadu. 2. Instalasi Patologi Klinik. 3. Instalasi Patologi Anatomi. 4. Instalasi Radiologi. 5. Instalasi Rehabilitasi Medik. 45

2.5.c Pelayanan Penunjang medik terdiri dari: 1. Instalasi Gizi. 2. Instalasi Farmasi. 3. Instalasi CSSD. 4. Instalasi Bio Elektro Medik. 5. Instalsasi PKMRS. 2.5.d. Pelayanan Non Medis terdiri dari: 1. Instalasi Tata Usaha Pasien. 2. Instalasi Teknik Sipil. 3. Instalasi Pemulasaran Jenazah. 2.6 Gedung Gedung merupakan sesuatu hal yang penting selain adanya para pekerja di rumah sakit karena gedung merupakan tempat dilakukannya semua aktifitas. Pada mulai beroperasi, RSUP H. Adam Malik sudah memiliki gedung antara lain seperti di bawah ini: 1. Instalasi Rawat Jalan Lantai I : - Poli Obst dan Gynekology : - Poli gigi : - Poli Jiwa Lantai II : - Poli Anak : - Poli Kardiologi : - Poli Paru 46

: - Poli Syaraf Lantai III : - Poli Penyakit Dalam : - Poli Bedah : - Poli Bedah syaraf Lantai IV : - Poli Mata : - Poli THT : - Poli Penyakit Kulit dan kelamin 2. Instalasi Rawat Inap: Instalasi Rawat Inap A Instalasi Rawat Inap B 3. Central Medical Unit (CMU) Lantai I : - Instalasi Radiologi : - Instalasi Hemodialisa Lantai II : - Instalasi Diagnostik Terpadu : - Instalasi Patologi Klinik : - Instalasi Patologi Klinik : - Instalasi Patologi Anatomi : - Instalasi Rehabilitasi MedisLantai III : - Instalasi Bedah Pusat : - Instalasi Perawatan Intensif. 4. Instalasi Gawat Darurat 5. Farmasi, Dapur, dan Laundry 47

6. Instalasi Kedokteran kehakiman / Pemulasaran Jenazah 7. Pusat Administrasi ( Lantai I ) 8. M & E Utility 9. Work Shop 10. Asrama Perawat 2.7 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam suatu instansi, seperti rumah sakit karena tanpa adanya sarana dan prasarana maka rumah sakit tersebut tidak akan sempurna dan tidak dapat melayani para pasien dengan baik. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki RSUP H. Adam Malik Medan adalah: 1. Air: Bersumber dari Perusahaan Air Minum (PAM). 2. Listrik: Berasal dari PLN 3. Taman dan Parkir 4. Pembuangan Limbah cair dan padat: Telah dibangun Sewage Treatment Sederhana dan Insreator dengan pengelolahannya: 5. Alat alat lain: AC Centarl untuk gedung CMU; Telekomunikasi, berupa Telephone (sambungan) dan faximile; Instalasi gas medis dengan pengelolahannya: 1. Gas Central 8.000 M³ 2. Gas Tabung 6 M³ 48

3. Gas Tabung 2 M³ 4. Gas Tabung 1 M³ 2.8. Ambulance Ambulance merupakan alat transportasi yang digunakan oleh rumah sakit untuk mengangkut pasien, ataupun jenazah. Dapat dibayangkan bagaimana jika suatu rumah sakit tidak memiliki Ambulance pastilah rumah sakit ini tidak akan menjadi lengkap atau dengan kata lain menjadi janggal. Adapun persyaratan ambulance sebagai alat transportasi adalah: Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak; Ruangan penderita mudah dicapai dari tempat pengemudi; Tersedia tempat duduk untuk petugas di ruangan penderita; Terdapat gantungan infus minimal setinggi 90 cm di atas tempat penderita; Terdapat stop kontak listrik DC 12 volt; Terdapat penerangan yang cukup; Terdapat lemari obat; Tanda pengenal ambulance dari bahan yang memantulkan sinar; Tersedia tabung oksigen; Tersedia peralatan P3K dan obat-obatan yang dianggap perlu; Tata tertib: sewaktu menuju lokasi penderita boleh menggunakan sirine dan lampu rotator, sedangkan saat mengangkut penderita hanya 49

menggunakan lampu rotator. Kecepatan mobil 40 km/jam di jalan biasa, 80 km/jam di jalan yang bebas hambatan. Harus taat kepada semua peraturan lalu lintas. Rumah Sakit Umum Kelas A Telepon/Fax : (061) 8364581-8360143-8360051- Fax 8360255 2.9 Budaya Organisasi 1. Profesional : Bekerja secara cermat, tertib, displin dan semangat yang tinggi dengan kemampuan optimal, melakukan tugas dengan pengetahuan dan ketrampilan terkini dengan perhitungan tepat, cepat dan matang serta berani mengambil resiko. 2. Integritas : Berlandaskan Iman dan Taqwa, Jujur, Iklas, Setia, Tegar dan Bertanggung jawab berdasarkan pengabdian serta rela berkorban, lapang hati dan bijaksana. 3. Kerjasama : Memupuk saling pengertian dengan sesama pegawai, menghormati dan menghargai pendapat pegawai yang lain. Menghayati diri sebagai bagian dari Sistem dan kesatuan organisasi. CORE BELIEVE : KESEJAHTERAAN TERWUJUD DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN BERMUTU 50