BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp PERATURAN DESA PADI NOMOR : 06 TAHUN 2002

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 5 TAHUN : 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 44

PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2000

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR : Tahun 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO D E S A P A D I Jln. Raya Padi Pacet No.26 Kec. Gondang Tlp

BUPATI MAJENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO KECAMATAN PACET DESA NOGOSARI PERATURAN DESA NOGOSARI KECAMATAN PACET, KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: 07 TAHUN 2002

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

KEPALA DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2010 SERI D.3

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 6 TAHUN : 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

BUPATI MUSI RAWAS, DAERAH KABUPATEN TENTANG ATAS PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 7 Tahun : 2006 Seri : E

BUPATI BOGOR. KEPUTUSAN BUPATI BOGOR Nomor: 18 Tahun 2000 Lampiran:.. TENTANG :

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

QANUN ACEH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN IMUM MUKIM DI ACEH

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG KECAMATAN KLUNGKUNG DESA TEGAK

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 4 TAHUN 2009 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE BOLANGO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 03 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 03 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 04 TAHUN 2000

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) BUPATI SITUBONDO,

2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara tahun Nomor 3839);

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2017 SERI E.1 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 6 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA WATUGAJAH KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR: 01/KPTS/Pan.Pilkades/2012 TENTANG

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 6 Tahun : 2006 Seri : E

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Transkripsi:

BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai konsekwensi berkembangnya situasi dan kondisi masyarakat serta untuk tertib penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Kuningan, perlu adanya perubahan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun 2006; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, untuk menjamin adanya kepastian hukum, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Kuningan tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun 2006 tentang Pedoman Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 16 Tahun2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 18 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 2 Tahun 2011; 6. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun 2006 tentang Pedoman Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa; 7. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA. 1

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun 2006 tentang Pedoman Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 02 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun 2006, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut ayat : (1) Sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, BPD mengadakan rapat untuk membentuk Panitia Pemilihan yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat BPD. (2) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan BPD yang keanggotaannya terdiri dari unsur Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Tokoh Masyarakat yang tidak mencalonkan diri. (3) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan beberapa seksi yang penetapannya berdasarkan musyawarah. (4) Jumlah Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 11 (sebelas) orang. (5) Dihapus. (6) Kepala Desa, BPD dan Panitia Pemilihan harus bersikap netral dan tidak boleh memihak pada salah satu calon, baik untuk kepentingan pribadi ataupun golongan dengan dalih dan atau alasan apapun. (7) Panitia Pemilihan bertugas sejak ditetapkannya Keputusan BPD dan berakhir pada saat dilantiknya Kepala Desa baru secara definitif oleh Bupati atau pejabat lainnya yang ditunjuk, Keputusan BPD dimaksud sebagaimana contoh format B dalam lampiran Peraturan Bupati. 2. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : (1) Permohonan bakal calon Kepala Desa ditulis tangan sendiri diatas kertas bermaterai cukup sebagaimana contoh format D dalam lampiran Peraturan Bupati, dengan dilampiri syaratsyarat sebagai berikut : a. Surat Pernyataan pribadi bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diketahui oleh Kepala Desa (sebagaimana contoh format E lampiran Peraturan Bupati); b. Surat Pernyataan pribadi setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah, yang diketahui oleh Kepala Desa (sebagaimana contoh format F dalam lampiran Peraturan Bupati); c. Foto copy ijasah terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; d. Foto copy akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; e. Foto copy KTP atau surat pernyataan sebagai Putera Desa yang disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi, diketahui oleh Camat dan Kepala Desa/Penjabat Kepala Desa bagi Putera Desa (sebagaimana contoh format G dalam lampiran Peraturan Bupati Kuningan); 2

f. Surat Penyataan bersedia berdomisili di desa yang bersangkutan, diketahui oleh, Kepala Desa/Penjabat Kepala Desa dan Camat g. Surat Pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa yang diketahui oleh Kepala Desa/Penjabat Kepala Desa (sebagaimana contoh format H dalam lampiran Peraturan Bupati); h. Surat Keterangan tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; i. Surat Keterangan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun; j. Surat Pernyataan belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa selama 2 (dua) kali masa jabatan, baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut diketahui oleh Kepala Desa (sebagaimana contoh format I dalam lampiran Peraturan Bupati); k. Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter Pemerintah; l. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); m. Surat Pernyataan akan menerima hasil pemilihan dan tidak akan membuat gangguan keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas), yang diketahui oleh Kepala Desa/Penjabat Kepala Desa (sebagaimana contoh format j dalam lampiran Peraturan Bupati); n. Daftar Riwayat Hidup yang ditulis oleh tangan sendiri (sebagaimana contoh format k dalam lampiran Peraturan Bupati); o. dihapus; p. Foto copy Surat Keputusan Pengangkatan yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, bagi Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI/POLRI dan aparatur Pemerintah Desa); q. Program Kerja yang dilampiri visi dan misi calon Kepala Desa; r. Pas photo berwarna berukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar. (2) Kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat masing-masing rangkap 3 (tiga) yang diperuntukkan bagi : a. Camat; b. Panitia; c. Yang bersangkutan. 3. Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : (1) Biaya Pemilihan Kepala Desa berasal dari : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; b. Bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten; c. Calon Kepala Desa; 3

d. Sumbangan pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat. (2) Biaya pemilihan disesuaikan dengan kebutuhan riil serta berprinsip hemat dan wajar. (3) Biaya Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (2) lebih lanjut diatur dengan Keputusan Bupati. (4) Biaya Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). 4. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : (1) Setelah adanya pemberitahuan tentang jadwal pelaksanaan pemilihan Kepala Desa, Panitia Pemilihan mempersiapkan pengadaan kartu suara, Berita Acara jalannya pemungutan suara dan memasukannya ke dalam kotak suara, Berita Acara pengitungan suara dan memasukannya ke dalam kotak suara yang kemudian dikunci dan disegel. (2) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan oleh Panitia Pemilihan. (3) Panitia mempersiapkan bilik suara sesuai kebutuhan. (4) Dalam bilik suara sebagaimana dimaksud ayat (3) disediakan : a. Tanda pengenal calon Kepala Desa yang memuat nomor urut, foto dan nama calon Kepala Desa; b. Bantalan dan alat pencoblos. (5) Untuk lebih tertib dan lancarnya penyelenggaraan pemungutan suara, jumlah bilik suara dan pintu masuk disesuaikan dengan kebutuhan. 5. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : (1) Setelah pemungutan suara dinyatakan berakhir, dibuat jalannya pemungutan suara. (2) Panitia Pemilihan melakukan pemungutan suara yang bersifat terbuka untuk umum. (3) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, calon meninggalkan tempat pemugutan suara setelah sebelumnya menunjuk seorang Wakil/Kuasa Calon untuk menyaksikan jalannya perhitungan suara, sebagaimana contoh format U dalam lampiran Peraturan Bupati. (4) Panitia Pemilihan melakukan persiapan penghitungan suara, kemudian menempatkan diri sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. (5) Dalam penghitungan suara disaksikan oleh Wakil/Kuasa Calon untuk menyatakan sah tidaknya suara yang diberikan oleh Pemilih. (6) Ketua Panitia dengan dibantu 2 (dua) anggotanya membuka kota suara dan mengeluarkan semua surat suara yang ada di dalamnya, kemudian menunjukkan kepada Wakil/Kuasa Calon dan pemilih bahwa kotak suara telah kosong. (7) Surat suara satu persatu dibuka oleh Panitia dan diperlihatkan kepada Wakil/Kuasa Calon dengan menyebutkan tanda gambar yang dicoblos. 4

(8) Untuk menentukan keabsahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Wakil/Kuasa Calon diberi hak untuk menyatakan sah atau tidaknya surat suara. (9) Surat suara dinyatakan sah apabila : a. Coblosan berada dalam salah satu kotak tanda gambar; b. Coblosan berada tepat pada garis kotak tanda gambar; c. Terdapat lebih dari satu coblosan tetapi masih dalam 1 (satu) tanda gambar. d. Terdapat coblosan di dalam kotak pada salah satu tanda gambar dan terdapat coblosan lainya yang berada di luar tanda gambar, tetapi tidak mengenai tanda gambar yang lain; e. Menggunakan alat pencoblos yang disediakan oleh Panitia. (10) Surat suara dinyatakan tidak sah apabila : a. Tidak terdapat coblosan; b. Mencoblos tanda gambar tidak memakai alat pencoblos yang telah disediakan oleh Panitia; c. Terdapat coblosan pada lebih dari 1 (satu) tanda gambar; d. Coblosan tidak mengenai tanda gambar e. Terdapat tulisan nama pemilih, tanda tangan atau tandatanda lainnya selain coblosan. (11) Apabila terjadi keragu-raguan keabsahan suara, maka Panitia Pemilihan memutuskan sah tidaknya suara, dengan memperhatikan pertimbangan dari Wakil/Kuasa Calon. (12) Panitia Pemilihan mencatat hasil perhitungan suara pada papan perhitungan suara dan lembaran yang sudah disediakan oleh Panitia. (13) Surat suara dipisahkan dalam kelompok : a. Surat suara yang sah berdasarkan tanda gambar yang dicoblos. b. Surat suara yang tidak sah. (14) Hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (12), dimuat dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Panitia dan Wakil/Kuasa Calon, selambat-lambatnya 3 x 24 jam sejak penghitungan suara, sebagaimana contoh format V dalam lampiran Peraturan Bupati. (15) Apabila Wakil/Kuasa Calon tidak menandatangani Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (14), hasil pemilihan dan penghitungan suara tetap dinyatakan sah. (16) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (14). Disampaikan oleh Panitia Pemilihan kepada Ketua BPD. 5

Ditetapkan di Kuningan Pada Tanggal 23 April 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN, Cap Ttd Drs. H. YOSEP SETIAWAN, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19580217 198503 1 003 Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan. Ditetapkan di Kuningan Pada Tanggal 19 April 2013 BUPATI KUNINGAN, Cap Ttd AANG HAMID SUGANDA BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2013 NOMOR 14 6