BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UNTUK UKM Berlia Setiawan 1, Kodrat Imam Satoto 2, Adian Fatchurrohim 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN SEPATU

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kusrini & andri koniyo (2007 : 5) kata sistem mempunyai

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan

MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMESANAN DAN LAYANAN PADA BENGKEL LAS CIPTA SARI YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian sistem menurut Anastasia Diana, dkk (2011 : 3) adalah

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perhitungan PPH 21 adalah karena sistem informasi sistem

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Teori-teori tersebut

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Dasar Sistem II.1.1. Pengertian Sistem Menurut Tata Sutabri, S.kom, MM dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2005 : 8) Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari defenisi diatas ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut : a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung,saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur- unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sisem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu. c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbondioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Contoh 11

sistem lain adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem peredaran tubuh. II.1.2. Karakteristik Sistem Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-kompoen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. b. Lingkungan Luar Sistem ( Environtment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. c. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. d. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal (signal Input). 12

e. Keluaran sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang bergua. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. f. Pengolahan Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. g. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. II.1.3. Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan diantaranya : 13

a. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya. b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang di jalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik. d. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem 14

yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima mamsukan dan menghasilkan keluaran untuk susbsistem lainnya. II.2. Konsep Dasar Informasi II.2.1. Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri, S.kom, MM dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2005 : 23) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Menurut Tata Sutabri, S.kom, MM (2005 : 35) Kualitas informasi tergantung dari 3 hal yaitu : a. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informaasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. b. Tepat waktu (Timeline) Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. 15

c. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. II.3. Konsep Dasar Sistem Informasi II.3.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Tata Sutabri, S.kom, MM dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2005 : 42) Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengnan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. II.4. Sistem Informasi Akuntansi II.4.1. Pengertian Akuntansi Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2011 : 14) Akuntansi proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (pengguna informasi). 16

Ada beberapa langkah untuk proses akuntansi yang harus dijalankan, yaitu : 1. Pencatatan Proses awal kegiatan akuntansi adalah mencatat semua kegiatan keuangan sehari hari, atau yang disebut transaksi, ke dalam bukti bukti transaksi. Bukti bukti transaksi ini bisa berupa kuitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, bukti pengeluaran, bukti penerimaan, dan bukti bukti transaksi yang lain. 2. Penggolongan Transaksi yang terjadi di suatu perusahaan bisa puluhan kali, ratusan kali, bahkan ribuan kali setiap hari, dengan berbagai jenis transaksi, tergantung besar kecilnya perusahaan. Setiap transaksi keuangan yang telah dicatat dalam bukti transaksi kemudian digolongkan kedalam rekening rekening yang telah disediakan. Setiap transaksi paling tidak melibatkan dua rekening. Kegiatan ini menggolongkan transaksi ke dalam rekening jurnal. 3. Peringkasan Karena transaksi yang terjadi sangat banyak dan banyak pula yang sejenis maka rekening rekening yang sama akan dijadikan satu melalui proses peringkasan. Hasil dari proses peringkasan ini ditulis dalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari rekening rekening yang ada dalam perusahaan. Proses pemindahan dari jurnal ke buku besar disebut posting. 17

4. Pelaporan Dari buku besar itu kemudian akan disusun laporan keuangan melalui proses yang disebut pelaporan. Hasil dari proses pelaporan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. II.4.2. Sistem Informasi Akuntansi Menurut dalam Anastasia Diana dan Lilis Setiawati dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2011 : 4) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah system yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Manfaat dan Tujuan dari Sistem informasi Akuntansi adalah : a. Mengamankan harta atau kekayaan perusahaan. b. Menghasilkan beragan informasi untuk pengambilan keputusan. c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal. d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi. e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit. f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan. g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. 18

Komponen Komponen yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut : a. Orang orang yang mengoperasikan sistem tersebut. b. Prosedur prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan dalam pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data aktivitas aktivitas organisasi. c. Data tentang proses proses bisnis. d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. II.5. Laporan Laba rugi Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi(2011 : 28) Laporan Laba rugi merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Dengan demikian, rekening yang termasuk dalam laporan ini hanyalah rekening pendapatan dan rekening biaya. Menurut Horngren, Harrison, dan Bamber dalam bukunya Akuntansi (2006 : 20) Laporan laba rugi menyajikan rangkuman pendapatan dan beban suatu entitas untuk periode tertentu, seperti sebulan atau setahun. Laporan laba rugi tersebut juga disebut laporan pendapatan atau laporan operasional seperti video yang menyajikan gambar bergerak mengenai kegiatan operasional suatu perusahaan. 19

Menurut Al. Haryono Jusup dalam bukunya Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1 (2005 : 24) Isi laporan laba rugi terdiri atas tiga komponen pokok, yakni : a. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut penjualan atau penghasilan jasa. b. Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan. c. Laba atau Rugi adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dengan biaya Ada dua unsur dalam laporan laba rugi, yakni : a. Penghasilan (Income) yang diartikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban (yang menyebabkan kenaikan ekuitas selain yang berasal dari kontribusi pemilik) perusahaan selama periode tertentu dapat disub-klasifikasikan menjadi: 1) Pendapatan (revenue), yaitu jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dri aktivitasnya kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan. b. Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan, keuntungan juga merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran. 20

c. Beban (Expense), meupakan biaya yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang menyebabkan penurunan ekonomis yang tidak menyangkut pembagian kepada pemilik perusahaan selama periode tertentu dapat disubklasifikasikan menjadi: 1) Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dan upah. 2) Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran, banjir, atau pelepasan aktiva tidak lancar. II.6. Visual Basic Net.2008 Menurut Rahmat Priyanto dalam bukunya Langsung Bisa Visual Basic.net 2008 (2009 : 1) Visual Basic 2008 merupakan satu paket bahasa pemrograman dari Visual Studio 2008. Banyak fasilitas yang akan kita dapatkan melalui rilis Visual Basic versi ini. Visual Studio 2008 sendiri merupakan sebuah software untuk membuat aplikasi Windows, jadi melalui software ini kita bisa membuat sebbuah aplikasi seperti aplikasi database, aplikasi inventory, dan sebagainya. Kebanyakan orang lebih suka menyebut sebuah aplikasi sebagai sebuah program atau software, padahal ketiga istilah ini memiliki arti yang sama. 21

II.6.1. Mengenal Visual Studio 2008 Semenjak Visual Studio.NET, Microsoft telah banyak melakukan pengembangan dan perubahan pada tampilan software ini. Jadi apabila anda sudah terbiasa menggunakan rilis Visual Basic sebelumnya, anda harus mulai beradaptasi dengan tampilan baru Visual Basic. Pada dasarnya tampilan baru ini memudahkan kita dalam menggunakan software Visual Basic (disingkat VB). Melalui lembar kerja yang dibuka kita dapat membuat aplikasi Visual Basic yang diperlukan. II.7. SQL Server 2005 Menurut Rahmat Priyanto dalam bukunya Langsung Bisa Visual Basic.net 2008 (2009 : 242) Salah satu software database yang dapat kita pergunakan adalah Microsoft SQL Server. SQL Server sendiri terdiri atas beberapa versi diantaranya Standart, Profesional, Express. Diantara versi Microsoft SQL Server tersebut, versi Express yang ditawarkan secara gratis (free), sementara versi lainnya tidak. Dalam Microsoft SQL Server 2005, kita hanya dapat membuat dan mengolah database hanya dalam Command Prompt, sementara versi lain menyediakan sebuah tampilan Graphics yang akan mempermudah penggunaan. II.8. Konsep UML ( Unified Modelling Language ) Menurut Munawar dalam bukunya Pemodelan Visual dengan UML (2005 : 17) Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat 22

handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. II.8.1. Diagram diagram Pada Metode UML 1. Use Case Diagram Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasikan pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Tidak selalu mudah bagi pengguna untuk menyatakan bagaimana mereka bermaksud menggunakan sebuah sistem. Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu actor, use case dan sistem / sub sistem boundary. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. Gambar II.1 mengilustrasikan actor, use case dan boundary. 23

Sistem Actor Use Case Actor Gambar II.1 Use Case Model Sumber : Munawar (2005 : 64) 2. Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram ias mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut gambar dari sederhana dari Activity diagram. 24

Gambar II.2 Contoh Activity Diagram Sederhana Sumber : Munawar (2005 : 111) Dari Gambar II.2 terlihat bahwa pengisian order dan pengiriman invoice terjadi secara paralel. Intinya tidak jadi masalah mengenai mana yang terlebih dahulu harus diselesaikan. Pada kasus diatas, order tidak akan ditutup sampai barang dikirim dan dibayar. Untuk menunjukkan hal tersebut bisa digunakan join sebelum action close order. Dengan join, aliran keluar hanya akan dilakukan jika aliran kedatangan sampai ke join. Dengan demikian order hanya bisa ditutup jika pembayaran sudah dilakukan dan pengiriman sudah dilakukan. Dari Gambar II.2 juga terlihat bahwa setelah order diisi, ada sebuah decicion. Pada saat pesanan lagi sibuk maka perlu pengiriman hingga larut malam jika tidak pengiriman secara regular tidak mencukupi. 25

Sebuah merge mempunyai banyak input dan satu output. Merge menandai akhir perilaku bersyarat yang dimulai dengan decision 3. Class Diagram Menurut Prabowo Pudjo widodo dalam bukunya Menggunakan UML (2011 : 10) Class diagram bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antamuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif. 4. Sequence Diagram Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan prilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan pesan yang diletakan diantara obyek obyek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukan dengan progress vertical. II.9. Konsep Normalisasi Menurut Kusrini dan Andri Koniyo dalam bukunya Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server (2007 : 98) Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah database, 26

teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Kegunaan normalisasi : 1. Meminimalisasi pengulangan informasi. 2. Memudahkan identifikasi entitas/objek. Langkah langkah normalisasi : 1. Normal Pertama (1 st Normal Form) Aturan : a. Mendefinisikan atribut kunci. b. Tidak ada grup berulang. c. Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci. 2. Normalisasi Kedua (2 nd Normal Form) Aturan : a. Sudah memenuhi bentuk normal pertama. b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial di mana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci. 3. Normalisasi Ketiga (3 rd Normal Form) Aturan : a. Sudah berada dalam bentuk normal kedua. b. Tidak ada ketergantungan transitif ( di mana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya). 27

Secara keseluruhan hanya ada lima bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan bentuk keempat dan kelima menekankan redudansi yang muncul. II.10. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Kusrini dan Andri Koniyo dalam bukunya Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server (2007 : 99) ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dengan ERD kita mencoba menjawab pertanyaan, Data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu berhubungan dengan data yang lain?. ERD dapat digambarkan secara lengkap dengan atribut-atributnya dan dapat pula digambar tanpa atribut. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan, yaitu : 1. Entity Entity adalah suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh adalah barang, pemasok, pekerja dan lain-lain. 28

Seandainya adalah A maka barang A adalah isi dari barang, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entitas sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A dan B dalam contoh diatas. Entitas digambarkan dalam bentuk persegi empat. Barang Gambar II.3 Entitas Sumber : Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 199) 2. Atribut Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas, misalnya atribut nama barang dari entitas barang. Setiap ERD bisa berisi lebih dari satu atribut. Entitas digambarkan dalam bentuk elips. Kode Barang Barang Nama Barang Harga Barang Gambar II.4 Atribut Sumber : Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 100) 29

3. Hubungan relationship Sebagaimana halnya entitas, hubungan pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entitas dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya dalam kasus hubungan antar entitas barang dan entitas pelanggan adalah menjual barang, sedangkan isi hubungannya dapat berupa tanggal jual atau yang lainnya. Relationship digambarkan dalam bentuk intan (diamonds). Kode Barang Barang Nama Barang Harga Barang Tanggal Jual Menjual Barang Kode Pelanggan Kode Barang Kode Pelanggan Pelanggan Nama Pelanggan Alamat Gambar II.5 Relationship Sumber : Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 100) 30

Jenis jenis hubungan : a. Satu ke satu, misalnya suatu perusahaan mempunyai aturan satu supir hanya boleh menangani satu kendaraan karena alasan tertentu. Supir 1 1 penugasan Mobil Gambar II.6 Relational 1 to 1 Sumber : Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 101) b. Satu ke banyak atau banyak ke satu, misalnya suatu perusahaan selalu berasumsi bahwa satu pelanggan dapat membeli banyak barang. Pelanggan 1 M menjual Barang Gambar II.7 Relational 1 to Many Sumber : Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 101) 31

b. banyak ke banyak, misalnya banyak mahasiswa yang dapat mengambil banyak mata kuliah di kampusnya dan banyak mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa Mahasiswa M mengambil M Matkul Gambar II.8 Relational Many to Many Sumber : Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 101) 32