BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI AKAD WADI AH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya haruslah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. syariah dapat menjawab segala permasalahan ekonomi yang memiliki unsur riba

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan secara luas dinegara lain untuk menyebutkan bank dengan prinsip

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG DANA ZAKAT MA L DI YAYASAN NURUL HUDA SURABAYA. A. Analisis Mekanisme Hutang Piutang Dana Zakat

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPUNYAI DAMPAK PADA PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA PRODUK SI UMMAT PADA BMT MARHAMAH CABANG KALIBAWANG WONOSOBO

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK MERTELU LAHAN PERTANIAN CABAI MERAH DI DESA SARIMULYO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

APLIKASI PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL DALAM PENGELOLAAN TAMBAK DI KELURAHAN KEPEL KOTA PASURUAN MENURUT PANDANGAN MAHZAB HAMBALI

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB III PEMBAHASAN Pengertian Wadi ah Yad Dhamanah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem ujrah (upah) buruh panggul di pasar ngemplak tulungagung

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya Wadi< ah adalah suatu akad antara dua orang (pihak) di manapihak pertama menyerahkan tugas dan wewenang untuk menjaga barang yang dimilikinya kepada pihak lain. Barang yang diserahkan tersebut merupakan amanah yang harus dijaga dengan baik. Akad amanah ini yang dimaksud dengan akad wadi< ah yad alamanah adalah harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan, penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya. Wadi< ah yad al-amanah memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan. b. Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya. 56

57 c. Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan. 1 Praktik pemanfaatan barang titipan yang dilakukan oleh warga Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya terjadi ketika ingin mudik ke pulang kampung.orang yang dititipi (wa di ) diberikan amanah untuk menjaga sepeda motor orang yang menitipkan (mudi ). Penitip barang titipan bermaksud pulang kampung merayakan hari raya idul fitriselama satu bulan. Melihat kondisi rumah merasa tidak aman, penitip (mudi ) menitipkan sepeda motor ke tetangganya yang dipercayainya bisa menjaga sepeda motor itu dengan baik. Praktik penitipan barang titipan dilakukan penyerahan sepeda motor oleh penitip (mudi> ) memberikan amanah untuk menjaga sepeda motornya dengan baik kepada (w a d i ) > si penerima titipan sampai pihak penitip kembali pulang ke Surabaya. Penitip juga tidak menyuruh atau memberi izin jika sepeda motornya disewakan. Penerima titipan menyanggupi amanah yang diberikan oleh penitip. Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya praktik penitipan barang dimanfaatkan oleh si penerima titipan (w a d i ). > Sepeda motor tidak dijaga dengan baik melainkan disewakan kepada orang lain. Sepeda motor titipan diberi harga sewa sebesar Rp.15.000,00. 1 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001),

58 Sepeda motor disewakan tanpa seizin dan tanpa sepengetahuan (mudi> ) si penitip. Sepeda motornya disewakan jika ada orang yang ingin menyewa sepeda motor. Banyak warga yang bergantian menyewa sepeda motor. Orang yang menyewa sepeda motor tidak mengetahui kalau sepeda motor itu sepeda motor titipan. Alasan orang yang menyewa sepeda motor untuk menjemput anak ke sekolah. Ada juga yang menyewa sepeda motor tidak satu hari saja tetapi langsung menyewa dalam jangka waktu satu minggu. Pihak yang menerima tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan barang yang dititipkan, tetapi harus benar-benar menjaganya. 2 Menerima titipan adalah sebuah tindakan yang mulia dan dianjurkan oleh agama Islam, jika penerima mampu untuk menjaganya dan bertanggung jawab. Disini jelas si penerima titipan (wadi> ) tidak melaksanakan amanah dengan baik. (W a d i ) > menyanggupi amanah yang diberikan oleh si penitip (mudi> ). Si penerima titipan mengambil keuntungan dari pemanfaatan barang tersebut dan tidak membagi upah hasil pemanfaatan tersebut kepada si penitip. Syariat Islam melihat secara umum, bahwa aktifitas penitipan barang, sejatinya adalah suatu bentuk pelaksanaan ajaran tolong 2 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), 87.

59 menolong antar manusia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berdasarkan firman Allah dalam Surah an-nisa ayat 58 yang berbunyi: إ ن اهلل م ر ك م أ ن ت و دوا الا م ا ت إ لى أ ه ل ه ا و إ ذ ا ح ك م ت م ب ين الن اس أ ن تح ك م وا اب ل ع د ل إ ن اهلل ن ع ما ي ع ظ ك م ب ه إ ن اهلل ك ان سم يع ا ب ص ير ا Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (QS. an-nisa : 85) 3 Berdasarkan ayat al-qur an di atas bahwa memberi amanah untuk menjaga barang titipan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk tolong menolong yang dilakukan antara manusia adalah adanya menjaga amanah untuk menjaga barang titipan dengan baik. Dalam praktik pemanfaatan barang titipan yang terjadi di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya si penerima titipan (w a d i > ) tidak melaksanakan amanah dengan baik, motor titipan tersebut disewakan kepada orang lain dan si penerima titipan berbuat curang karena (w a d i > ) sudah mendapatkan upah dari si penitip dan hasil uang dari pemanfaatan motor tersebut masuk ke kantong pribadi si penerima titipan (w a d i > ) tanpa membagi ke si penitip. 3 Departemen Agama RI, Alqur an dan Terjemahnya (Surabaya: Mekar Surabaya, 2002), 113.

60 B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemanfaatan Barang Titipan Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya Wadi< ah adalah sesuatu yang dititipkan oleh seseorang kepada orang lain untuk dijaga. 4 Wadi< ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. 5 Akad penitipan yang dilakukan oleh warga Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya adalah merupakan salah satu bentuk praktek akad muamalat yang sering terjadi dikalangan warga RT IV dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan harta benda yang dimilikinya. Pada dasarnya semua akad dalam bermuamalah pasti memiliki rukun dan syarat-syarat tertentu untuk menjadikan sahnya akad tersebut, begitu juga dengan akad wadi< ah. Adapun pelaku penitipan barang yang ada di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya ini adalah penitip barang (mudi> ) maupun penerima barang titipan (w a d i ) > yang sudah ba>ligh, cerdasserta memiliki kecakapan hukum. Hal ini jelas sesuai dengan apa yang ada dalam kajian hukum Islam dimana syarat-syarat dari pihak yang melakukan akad penitipan barang adalaha ba>ligh dan cakap hukum, oleh karena itu kedua belah pihak 4 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Jakarta: AMZAH,2013), 455. 5 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), 85.

61 yang melakukan akad baik dari pihak penitip (m u d i ) > maupun penerima titipan (w a d i ) > keduanya hrus sudah dewasa dan memiliki kecakapan hukum atau kelayakan dan kompetensi dalam melakukan akad. Sedangkan untuk objek akad yang digunakan dalam penitipan barang menurut hukum Islam adalah barang tersebut yang dianggap mempunyai nilai (qimah) dan dipandang sebagai ma>l. Disamping itu barang yang dititipkan harus bisa diketahui identitasnya dan bisa diketahui untuk disimpan atau dijaga. Jika barang yang dititipkan tidak diketahui dan dikuasai oleh pihak penerima titipan, maka penitipannya tidak sah. Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya menitipkan barang berupa sepeda motor. Barang tersebut mempunyai nilai (qimah) dan dipandang sebagai ma>l. Jadi, barang yang menjadi objek penitipan yang terjadi di warga Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya tersebut telah memenuhi persyaratan untuk dititipkan. Adapun ija>b qabu>l penitipan barang yang ada di Kelurahan Kapasari adalah bukan berbentuk tulisan melainkan penyampaian secara lisan dari orang yang ingin menitipkan barang dan orang yang menerima titipan barang. Dalam hukum Islam ija>b qabu>l disyaratkan harus tegas dan jelas, maksudnya sehingga dapat dipahami oleh kedua belah pihak yang

62 melangsungkan akad. Akad wadi> ah (titipan) adalah suatu jenis akad tabarru tolong menolong. Dalam ija>b qabu>l penitip memberi amanah untuk menjaga sepeda motornya dengan baik, penitip juga tidak menyuruh atau memberi izin jika sepeda motornya disewakan. Penerima titipan menyanggupi amanah yang diberikan oleh penitip. Praktik pemanfaatan barang titipan yang terjadi di Kelurahan Kapasari tersebut dibenarkan adanya, karena penitipan barang tersebut dimanfaatkan dan disewakan kepada orang lain. Seharusnya barang yang dititipkan harus dijaga dan diamankan dengan baik bukan untuk dimanfaatkan. Penerima titipan memakai atau memanfaatkan barang titipan, pemilik barang boleh meminta penjaminan harga atau meminta harga sewanya jika barang titipan tidak dijaga dengan baik oleh penerima titipan. Para jumhur ulama juga bersepakat bahwa orang yang dititipi barang itu tidak boleh menggunakan barang atau memanfaatkan barang titipan karena khawatir rusak. Akad amanah ini yang dimaksud dengan akad wadi< ah yad alamanah adalah harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan, penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan

63 berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya. Dari penjelasan dan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa secara teori wadi< ah yad al-amanahdan para ulama juga bersepakat dalam kajian hukum Islam praktik pemanfaatan barang titipan yang ada di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Surabaya tidak dibolehkan (di haramkan). Hal ini dikarenakan (akad wadi< ah yad alamanah)barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan.