TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

dokumen-dokumen yang mirip
Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Ruang Rinduku. Part 1: 1

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Ah sial aku selingkuh!

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

Yang Mencinta dalam Diam

Tentang Mencintaimu. Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta. Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu

Di Pantai Pasir Putih

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu.

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Simoan DELAPAN SIMOAN

Dar Almady. Almady s List: Puisi Senandung Jangkrik. Bagian 2

Bandung, 30 Juni Adam Rahadian Ashari

WtÜ TÄÅtwç. TÄÅtwçËá _ áàm. câ á fxçtçwâçz ]tçz~ü ~ Utz tç F

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Hanya Ingin Kau Tahu

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

KELUARGAKU. Etty S. Kawilarang

Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang. berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi. dari sebuah persepsi.

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

KU INGIN GAPAI CINTAKU

Puguh Dwiputro. kumpulan puisi & rangkaian kata Ganjilku Tergenapi. Penerbit Media Gressika Publishing

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

Sepasang Sayap Malaikat

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

dalam kumpulan puisi: Reuni Kata pertemuan, perpisahan, & pertemuan kembali

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

.satu. yang selalu mengirim surat

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Bagian: 1 Merindu Rindu

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

TURQUOISE KUMPULAN PUISI CINTA. TURQUOISE Oleh: Galuh Hapsari. ( Copyright 2010 by Galuh Hapsari.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

PERGI UNTUK KEMBALI KUAKAN PERGI MENINGGALKAN DIRIMU MENYUSURI LIKU HIDUPKU JANGANLAH KAU BIMBANG DAN JANGAN KAU RAGU BERIKANLAH SENYUMAN PADAKU

Karena Kita Adalah Hujan

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Cinta itu datang tanpa pernah dapat ditebak. Dia seperti angin yang masuk kedalam pintu hati tanpa pernah menyapa pemiliknya.

Lampiran 1. Data Pemajasan dalam Puisi-puisi Anak di Harian Kedaulatan Rakyat edisi Minggu bulan Januari Maret 2012.

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

Lelaki Alhambra dan Perahu Kenangan

1. Aku Ingin ke Bandung

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Ratu dan Raja. Selamat ya.. Seorang yang kutaktahu namanya menyalamiku.

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

Dipanggil Untuk Menyatakan Kebaikan Tuhan Roma 8:26-39 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru Bulan Kesaksian dan Pelayanan 27 Juli 2014

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

JISA AFTA KITAB SEMILIR

Dimas Dewa. Sajak Satu tm

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

AWAL PERTEMUAN SANG MIMPI

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

cs maulana Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

Beberapa cara untuk memiliki Cinta Sejati

Dwi Ferlina PERI PALSU. Penerbit NulisBuku.com

Berlari. Nurlaeli Umar

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

KASIH. Embusan angin panas menghempas Membakar semua yang dilaluinya Bara panas membara membahana Menghanguskan makhluk persada

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Aku termasuk yang mencintai senja. Mungkin kamu juga. Karena senja, kita bertemu. Sempat berpelukan, sebelum akhirnya kembali kesepian.

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

RIDHO KURNIAWAN. Aku duduk dengan santai Menunggu apa yang kusukai Menikmati sesuatu yang menenangkan hati Pemberian Ilahi yang tak tertandingi

Aku benci saat angin berhembus.. Karena saat itulah mereka akan sadar bahwa aku berbeda...

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Transkripsi:

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2

Daftar Isi I Kerinduan 1. Berdua saja 7 2. Bintang pun Cemburu 8 3. Bisakah 10 4. Bu, Aku Benci Kau!!! 11 5. Bunyi 13 6. Daun pun Kita 15 7. Dimana Telapak Kaki Surgaku 16 8. Disisi Hujan 17 9. Hanya 18 10. Hiasi Sanubari 19 11. Hilang 20 12. Hujan Dalam Kalbu 21 13. Jangan 22 14. Kerinduan Malamku 23 15. Jangan 24 16. Pasirku 25 3

17. Pelindung Hujanku 26 18. Penantian 27 19. Penyatuan 28 20. Sepasang Jalang 30 21. Tiada Koma 31 22. Untuk Bulan 32 23. Wanita Dengan Keluasannya 34 24. Yang Tampak Hanya Bayangan 36 II Kesunyian 25. Aku Bertanya 38 26. Aku dan Istanaku 40 27. Aku Kalah 41 28. Angin Canda dan Hamparan Sementara 42 29. Bayangan Yang Tersapu 44 30. Dalam Hujan 46 31. Di hadapan Selendangmu 47 32. Fiksi Hatimu 48 33. Hingga Pukul 21:00 49 34. Kaulah 50 35. Kesedihanku 51 36. Letih 52 4

37. Menuju Penghabisan Purnama 53 38. Musim Semi 54 39. Pelukan Sementara 56 40. Saat Punggungku Berbicara 58 41. Sajak Kebosanan 60 42. Salahkan Siapa? 62 43. Sang Pujangga Durjana 63 44. Satu Tatap 65 45. Selatan Asa 66 46. Senjaku 67 47. Seperti Suara 68 48. Sesalku 69 49. Tak Seru 70 50. Taman Penantian 71 51. Teman Kesunyian 72 52. Tersaut Disuatu Pagi 73 53. Tragedi Bahagia 74 54. Tuhan, Jangan Bosan 75 55. Wanita Dalam Tidurku 76 56. Yang Masih Bersembunyi 77 TENTANG PENULIS 78 5

6 I. KERINDUAN

Berdua saja Berdua saja, denganmu Tiada yang boleh mengganggu Kau memeluk malu Tubuhku menghangat karenamu Memecah kebisuan malam Menemani tugas sang rembulan Jangan pulang dulu Bintang masih termangu Angin masih menderu Aku masih merindu Berdua saja Aku bahagia 7

Bintang pun Cemburu Bintang tiada mungkin menjawab tanyamu Tentang sebuah rindu yang disembunyikan oleh malam Jangan salahkan sinarnya Sebab awan yang menghalangi indahnya Namun tiada indah yang se-indah bunga dimusim semi Bintang pun cemburu melihat manusia membelai lembut sang bunga Apa dayalah bintang yang tak mungkin menjangkaunya Coba kau resapi kembali: Manakah yang tulus memberikan keindahannya, Bintang atau Bunga? Aku berkata bintang lah yang tulus Sebab bintang hanya memberikan keindahannya tanpa pernah meminta balas untuk disentuh Tidak dengan bunga Keindahannya untuk disentuh dan dimiliki 8

Bintang-lah yang menyinarimu saat kau terdiam dalam gelapnya malam yang membutakan 9

Bisakah Bisakah kau sejenak di pangkuanku Terbaring menikmati resahmu Akan kuusap segumpal rambutmu Juga kukecup bibir di keningmu Bisakah kau tak mengelak Kenyamananku yang telah menghinggap Di kedalaman jiwamu telah berserak Sebuah alunan penuh harap Cintaku seperti air yang menguap Juga seperti atom yang tak terungkap Tiada pernah terucap Sebab aku tak mampu memainkan sulap 10

Bu, Aku Benci Kau!!! Bu, aku benci kau Kau membuat sepi-sepi ini makin terlengkapi Kau membuat anak lelakimu kian bermimpi Kau membuat rongga-rongga makin tak bertepi Kau membuat angin pagi seperti malam hari Bu Kau membuat aku harus mencari pengganti Pada wanita-wanita yang kian silih berganti Tak ada yang mampu menyayangi Pada anak lelakimu ini Bu Jangan paksa aku untuk seperti anak lain Yang mampu bermesra dengan seorang ibu Yang mampu mencium memeluk tubuhmu Yang mampu bertutur lembut kepadamu Aku tak ingin, bahkan tak mampu. Bu Biarkan kita tetap terdiam seperti ini Biarkan kita terpisah jarak serta waktu Biarkan kata tak pernah terucap manis 11

Biarkan kita terlihat bukan seperti anak dan ibu Rinduku biarkan kusampaikan kepada angin Kata manisku biar kuucap kepada Tuhan Caraku seperti ini untuk menghormatimu Caraku seperti ini untuk memelukmu Tuhan yang tau Bu, arti sejati dari kebencianku Bahwa Kerinduanku akan terlahir dari doa-doa yang akan menjagamu 12

Bunyi Aku telah lelah di tanah ini Terduduk termangu Tak berucap membisu Berhiasi rindang dedaunan Aku menanti bunyi Bunyi yang menertawakanku Bunyi yang hampir membunuhku Bunyi yang menghilangkan kegigihanku Bunyi yang meniadakan keluargaku Bunyi yang membuatku cemburu Bunyi yang mengasingkanku Bunyi yang menelanjangkanku Lalu aku tersenyap dalam bunyi Denting ketenangannya membuat jari jemariku lemah tak mampu memainkan dawai-dawai keindahanmu Dan bunyi itu tak ada lagi Bunyi itu tak terdengar lagi Keindahan pun tak mungkin tercipta kembali 13

Lalu aku terduduk di atas batu Berselimutkan dinginnya suhu Berfikir mencipta bunyi yang baru Berharap seorang putri membantu Bunyi-bunyi itu ada di kejauhan Memanggilku dalam-dalam Namun aku tak mendengar Aku menuli seketika Bunyi itu ada dibalik punggungku Bermain-main dengan bayanganku Aku tak pernah tau Sebab saatku menoleh, wajahku tak mampu Bunyi itu akan kubunuh Dengan runcing bambu yang kubuat Dengan tanganku yang menguat Dengan emosiku yang mencekat Bunyi itu termakhsyur Dikedalaman tubuhku melebur Bergerak melata menguasai aku Dan segera menguasai setiap nafasku Bunyi itu, Bunyi rinduku Bumijawa, Tegal 14

Daun pun Kita Dedaunan menggusar canda menyeka duka Berguguran berirama seiring senja Menguning penuh lusuh Menua tak berguna Tapi selarasnya daun hanyalah daun Yang tumbuh dari ranting tak berdosa Dari kesuburan musim yang menjelma meski sukar diduga Daun pun mampu menangis sedu seraya itik tertinggal induknya Daun pun pernah menyendiri diranting Sesaat dedaunan yang lain telah binasa tersapu waktu Daun pun pernah merindukan ranting meski ialah penyebab kerapuhannya Daun pun kita yang terjebak kerinduan tak bernyawa 15