digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Posyandu lansia desa Bibis Baru, kota Surakarta pada bulan Januari Februari 2015. C. Subjek penelitian 1. Populasi Sasaran Semua lansia Indonesia berusia diatas 60 tahun (N = 20,04 juta orang ) 2. Populasi Sumber Lansia Indonesia berusia di atas 60 tahun yang mengunjungi posyandu lansia di desa Bibis Baru, Surakarta (N = 160 orang) 3. Populasi Studi Populasi studi diambil dari populasi sumber dengan restriksi yaitu penerapan kriteria pembatasan dalam memilih subyek penelitian. Kriteria restriksi tersebut terbagi dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi : 1. Laki-laki atau perempuan. 2. Ras Jawa. 3. Tidak memiliki riwayat keturunan hipertensi. 4. Tidak mengkonsumsi rokok. 24
digilib.uns.ac.id 25 5. Tidak mengkonsumsi alkohol. 6. Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi tekanan darah (kecuali obat antihipertensi). 7. Mengkonsumsi kopi selama 2-10 tahun terakhir 8. Tidak memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit penyerta yang mempengaruhi tekanan darah, contoh: stroke, penyempitan aorta, stenosis arteri renalis, kelainan tiroid, aldosteronism, Cushing syndrome, feokromasitoma. Kriteria eksklusi : 1. Pindah rumah selama masa penelitian. 2. Tidak datang saat penelitian berlangsung. 3. Tidak dapat bekerja sama untuk dilakukan pengambilan data. 4. Sampel 4.1 Besar sampel Besar sampel minimal yang diambil dalam penelitian dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: n = besar sampel minimal
digilib.uns.ac.id 26 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu P d = harga proporsi di populasi = presisi atau kesalahan (absolut) yang dapat ditoleransi Dalam penelitian ini diinginkan presisi mutlak sebesar 10% dengan derajat kepercayan 95% dan prevelansi hipertensi di Indonesia adalah 37,1% sehingga jumlah sampel minimal yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu 90 orang. 4.2 Teknik sampling Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti yaitu total purposive sampling dengan disesuaikan dengan kriteria resktriksi (inklusi dan eksklusi) pada populasi studi. D. Rancangan Penelitian Populasi sasaran Populasi sumber Total purposive sampling Lansia di Indonesia berusia diatas 60 tahun (N = 20,04 juta orang) Lansia Indonesia berusia di atas 60 tahun yang mengunjungi posyandu lansia di desa Blibis Baru ( N = 160 orang) Kriteria inklusi Kriteria eksklusi Populasi studi Sampel lansia (n = 90 orang) Wawancara untuk mengetahui jenis kopi dan jumlah konsumsi kopi Analisa data Gambar 3.Rancangan Penelitian Hubungan Konsumsi Kopi dan Hipertensi pada Lanjut Usia
digilib.uns.ac.id 27 E. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis kopi dan jumlah konsumsi kopi. 2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah hipertensi. 3. Variabel Perancu Variabel perancu pada penelitian ini terdapat 2 jenis, yaitu variabel perancu terkendali dan variabel perancu tidak terkendali. Variabel perancu terkendali adalah variabel yang dapat dikendalikan melalui wawancara dan teknik analisa data. Variabel perancu terkendali pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, etnis, keturunan, merokok, konsumsi alkohol, indeks masa tubuh dan penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi tekanan darah (kecuali anti hipertensi). Sedangkan untuk variabel perancu tidak terkendali pada penelitian ini adalah asupan nutrisi (natrium, magnesium, kalsium), stress, dan aktivitas fisik. F. Definisi Operasional 1. Jumlah konsumsi kopi Jumlah konsumsi kopi adalah total cangkir kopi yang dikonsumsi oleh individu dalam satu hari. Alat ukur Skala data Satuan data : kuesioner : ratio (numerik) : cangkir dengan estimasi 150 ml
digilib.uns.ac.id 28 Hasil pengukuran : jumlah cangkir/hari 2. Jenis kopi Jenis kopi adalah jenis kopi yang dikonsumsi berdasarkan kandungan kafein yang terdapat dalam minuman kopi. Responden diberikan pertanyaan tentang jenis kopi apa yang dikonsumsi kemudian dicocokkan berdasarkan kandungan kafein dalam kopi. Alat ukur Skala data : kuesioner : ordinal (kategorikal) Hasil pengukuran : berkafein dan rendah kafein (decaffeinate) 3. Hipertensi Hipertensi adalah pasien dengan tekanan darah sistolik 140 mmhg dan tekanan darah diastolik 90 mmhg dan didiagnosa menderita hipertensi dalam rekam medis pasien berdasarkan tiga kali pengukuran atau mengkonsumsi obat anti hipertensi. Alat ukur Skala data Satuan data : tensimeter dan stetoskop : ordinal (kategorikal) : mmhg Hasil pengukuran : tekanan darah sistolik (mmhg)/ tekanan darah diastolik (mmhg) yang kemudian dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.1 Klasifikasi Hasil Pengukuran Tekanan Darah menurut JNC VII Klasifikasi Tekanan darah Tekanan darah tekanan darah sistolik (mmhg) diastolik (mmhg) Normal < 120 dan < 80 Prehipertensi 120 139 atau 80 89
digilib.uns.ac.id 29 Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah sistolik (mmhg) Tekanan darah diastolik (mmhg) Hipertensi stage 1 140 159 atau 90 99 Hipertensi stage 2 160 atau 100 Sumber : Chobanian, 2003 G. Instrumen Penelitian 1. Lembar informed consent 2. Kuisioner biodata responden 3. Tensi meter 4. Stetoskop 5. Microtoa dengan ketelitian 0,1 cm 6. Timbangan injak elektrik 7. Formulir hasil pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan darah 8. Kuisioner penelitian Kuisioner ini berisi pertanyaan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta tentang konsumsi kopi meliputi jumlah konsumsi, frekuensi, pengkonsumsian terakhir, dan jenis kopi yang dikonsumsi. H. Cara Kerja 1. Pemilahan sampel Pemilihan sampel yang akan diteliti untuk memilih sampel yang sesuai dengan kriterian inklusi dan eksklusi.
digilib.uns.ac.id 30 2. Pengambilan data Data yang diambil merupakan data primer dan data sekunder yaitu : 2.1 Data primer Data konsumsi kopi dengan cara wawancara pada responden di posyandu lansia dengan menggunakan lembar kuesioner serta data pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah. 2.2 Data sekunder Data yang diperoleh dengan cara melihat catatan medik responden untuk mendapatkan data dasar yang meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan data klinis. 3. Pengolahan data a. Editing yaitu memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data. b. Koding dilakukan dengan mengklasifikasikan data menurut jenis dan golongannya serta pemberian kode pada data. c. Tabulating data yaitu proses perolehan data dengan tujuan untuk membuat tabel-tabel yang dapat memberikan gambaran statistik. I. Analisis Data Analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji korelasi. Dalam penelitian akan diketahui adakah hubungan antara 2 variabel bebas (jumlah konsumsi kopi dan jenis kopi) dan 1 variabel terikat yaitu derajat hipertensi.
digilib.uns.ac.id 31 Langkah analisis data yang akan dilakukan yaitu: 1. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui kondisi demografis dari populasi studi meliputi jenis kelamin, usia, hipertensi, jumlah konsumsi kopi, dan jenis kopi. 2. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel yaitu masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Spearman dikarenakan data yang dikumpulkan merupakan data non parametrik. Hubungan antar variabel ditampilkan dengan koefisien korelasi r. 3. Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan terikat dengan variabel ke-3 yang ada dengan uji regresi ordinal.