PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

SUCI ARSITA SARI. R

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh : DINA WAHYU KUSUMAWATI

PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI DI KABUPATEN KLATEN. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN PERAN NENEK DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Apriani Tiasna

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS I DI SD N KALIGONDANG BANTUL YOGYAKARTA

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

STUDI BERAT BADAN ANAK BALITA SETELAH DILAKUKAN PIJAT TUINA DI POSYANDU DUSUN KEDUNG KLINTER DESA CANGGU KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI POST NATAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KETOYAN KECAMATAN WONOSEGORO BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT OKSITOSIN OLEH BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KOTA PEKALONGAN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

SKRIPSI. Disusun guna mencapai derajat Sarjana Sain Terapan. Disusun oleh. Nama : Bodro Purnomowati NIM :

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PEMBERIAN MP ASI DINI TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI USIA 6 8 BULAN DI DESA CATURHARJO SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

EFEKTIVITAS SOSIALISASI PMBA TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA DI PUSKESMAS LENDAH I TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN 5 INDIKATOR KADARZI DAN STATUS GIZI BALITA UMUR 6-59 BULAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU PADA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN STATUS IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN RESIKO 4 TERLALU TERHADAP MOTIVASI CALON PENGANTIN MENGHINDARI FAKTOR 4 TERLALU DI KUA UMBULHARJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Claudia Banowati Subarto 1610104200 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : Claudia Banowati Subarto 1610104200 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA 1 Claudia Banowati Subarto 2, Yuli Isnaeni 3 INTISARI Latar belakang : Stimulasi dapat diberikan sejak dini oleh orang tua kepada anaknya untuk pertumbuhan dan perkembangan secara maksimal. Pijat bayi digolongkan sebagai suatu stimulasi yang dapat merangsang fungsi sel - sel otak. Selain itu dapat merangsang hormon pencernaan sehingga pencernaan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan bayi cepat merasa lapar sehingga lebih sering menyusu dan dapat meningkatkan berat badan Tujuan: Mengetahui Pijat Bayi Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Bayi Usia 6 12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta Metode Penelitian: Menggunakan quasi eksperiment dengan desain non equivalent control group. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. sejumlah 30 responden, yaitu 15 kelompok perlakuan dan 15 kelompok kontrol Teknik analisis bivariat menggunakan Uji Independent T - Test Hasil: Analisis univariat sebelum dilakukan pijat bayi, rata rata berat badan bayi 8126 gram dan setelah dilakukan pijat bayi, rata rata berat badan bayi 8430 gram. Hasil uji statistik Independent T - Test menghasilkan nilai signifikasi p value antara pengaruh pijat bayi dengan perubahan berat badan sebesar 0,0000. Simpulan dan Saran: Terdapat pengaruh antara pijat bayi terhadap perubahan berat badan pada bayi usia 6 12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta. Diharapkan kepada ibu - ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan agar dapat meneruskan pijat bayi sampai umur anak 2 tahun karena manfaat pijat bayi yang begitu besar bagi anak dan ibu. Kata Kunci : Pijat bayi, Perubahan berat badan, Bayi usia 6 12 bulan Kepustakaan : 25 Buku (2007-2015), 12 Jurnal, 5 Skripsi, 5 Artikel 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

THE EFFECT OF BABY MASSAGE ON BABY WEIGHT AMONG 6-12 MONTHS OLD INFANT IN WORKING AREA OF GONDOMANAN PRIMARY HEALTH CENTER YOGYAKARTA 1 Claudia Banowati Subarto 2, Yuli Isnaeni 3 ABSTRACT Background: Stimulation can be given early by parents to children for their development. Baby massage is classified as stimulation because it will stimulate the function of brain cells. Also, baby massage can stimulate the digestive hormones so that food absorption becomes better. It makes the baby feel hungry faster so they will breastfeed more often and gain weight. Objective: The study was conveted to investiqate The Effect Of Baby Massage On Baby Weight Among 6 12 Months Old Infant In Working Area Of Gondomanan Primary Health Center Yogyakarta Research Method: This study used quasi experiment with non equivalent control group design. The samples in this research were taken through purposive sampling technique which has fulfilled the inclusion and exclusion criteria as many as 30 respondents, 15 people in treatment groups and 15 people in control groups. Data analysis used Independent T-Test statistic. Result: Univariate analysis before infant massage, baby's average weight of 8126 grams and after baby massage, the average baby weight 8430 gram. The Independent T-Test with significance level 0.05 obtained P value 0.0000. Thus, there is an effect of baby massage on weight change in baby aged 6-12 months in Gondomanan Primary Health Center of Yogyakarta. Conclusion and Suggestion: there is an effect of baby massage on weight baby weight aged 6-12 months in Gondomanan Primary Health Center of Yogyakarta. It is expected that mothers with baby aged 6-12 months can continue to massage the baby until 2 years old because it is very beneficial for children and mothers. Keywords References : Baby massage, Baby's weight change, Baby aged 6-12 months : 25 books (2007-2015), 8 journals, 5 theses, 3 articles ¹Thesis Title ²Student of Diploma IV Midwifery Program, Health Sciences Faculty, 'Aisyiyah Yogyakarta University ³Lecturer of Health Sciences Faculty, 'Aisyiyah Yogyakarta University

PENDAHULUAN Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa. Berdasarkan masalah tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan bangsa. (Supariasa, 2012) Pada tahun 2013, 17% atau 98 juta anak di bawah lima tahun di negara berkembang mengalami kurang gizi (WHO, 2013). Prevalensi tertinggi berada di wilayah Asia Selatan sebesar 30%, diikuti Afrika Barat 21%, Osceania dan Afrika Timur 19%, Asia Tenggara dan Afrika Tengah 16%, dan Afrika Selatan 12% (WHO, 2014). Pada tahun 2013, prevalensi gizi buruk-kurang pada anak balita secara nasional sebesar 19,6%. Provinsi dengan prevalensinya sangat tinggi adalah NTT 33%. Provinsi yang prevalensinya sangat rendah adalah Bali 13.2%. Sedangkan untuk DIY prevalensi mencapai 16.2%. (RISKESDAS, 2013) Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas anak (Depkes RI, 2014). Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis pertumbuhan dan perkembangan. Disebut masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali. Sedangkan disebut masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan membutuhkan asupan gizi serta stimulasi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. (Andriana, 2013) Stimulasi dapat diberikan sejak dini oleh orang tua kepada anak untuk perkembangan potensi anak secara maksimal. Pijat bayi digolongkan sebagai suatu stimulasi karena dalam pijat bayi terdapat unsur sentuhan yang akan merangsang fungsi sel - sel otak. Selain itu pijat bayi dapat merangsang hormon pencernaan antara lain insulin dan gaselin, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan bayi cepat merasa lapar sehingga lebih sering menyusu dan dapat terjadi peningkatan berat badan (Roesli, 2010) Pengetahuan tentang pijat bayi masih belum banyak diketahui oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat masih mempercayakan pijat bayi kepada dukun bayi dan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk melakukan pijat bayi sendiri. Faktor lain yang menyebabkan masyarakat lebih memilih pijat bayi kepada dukun bayi adalah faktor adat istiadat yang masih dipegang teguh dan berkembang secara turun temurun. Serta, adanya keyakinan bahwa dukun bayi dianggap lebih mengerti dan mahir dalam melakukan pijat bayi yang sudah dipraktekkan sejak berabad-abad silam (Suparyanto, 2011). Studi pendahuluan pada 11 Februari 2017 yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyatakan bahwa pada tahun 2015 dari 18 puskesmas yang tersebar di Kota Yogyakarta, persentase gizi kurang tertinggi ada di Puskesmas Gondomanan (13,10 %), kemudian diikuti oleh Puskesmas Gedongtengen (12%) dan Puskesmas Umbulharjo II (11.93 %) Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Bayi Usia 6 12 bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pijat bayi bayi terhadap perubahan berat badan pada bayi usia 6 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi usia 6 12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta. Populasi pada penelitian ini berjumlah 72 responden. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan nonprobability sampling dengan tehnik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 30 pasien, dengan 15 kelompok perlakuan dan 15 kontrol. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data primer untuk menentukan populasi dan sampel yaitu bayi usia 6-12 bulan. Metode pengambilan data dengan menggunakan data primer dari pemantauan selisih berat badan. Analisa data yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu Uji Wilcoxon. HASIL ANALISIS 1. Analisis Univariat a. Karakteristik Responden Pada Kelompok Perlakuan Dan Kelompok Kontrol Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol KARAKTERISTIK KELOMPOK PERLAKUAN KELOMPOK KONTROL F % F % JENIS KELAMIN P 8 53.3 11 73.3 L 7 46.7 4 26.7 *UMUR (BULAN) 6 7 8 53.3 6 40 8 9 4 26.7 5 33.3 10-12 3 20 4 26.7 MASA GESTASI PRE MATURE 1 6.7 2 13.3 MATUR 11 73.3 13 86.7 POST MATUR 3 20 0 0 RIWAYAT ASI EKSKLUSIF YA 12 80 12 80 TIDAK 3 20 3 20 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan usia 6 7 bulan. Serta mayoritas responden memiliki masa gestasi cukup bulan dengan riwayat ASI eksklusif

b. Karakteristik Ibu Responden Pada Kelompok Kontrol Dan Kelompok Perlakuan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Responden Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol KARAKTERISTIK KELOMPOK PERLAKUAN KELOMPOK KONTROL F % F % PENDIDIKAN SD 0 0 1 6.7 SMP 3 20 3 20 SMA 9 60 11 73.3 S1 3 20 0 0 PEKERJAAN IRT 11 73.3 11 73.3 KARYAWAN 0 0 2 13.3 BURUH 0 0 2 13.3 WIRASWASTA 2 13.3 0 0 PNS 2 13.3 0 0 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik ibu responden saat penelitian adalah berdasarkan pendidikan dan pekerjaan. Mayoritas ibu responden memiliki jenjang pendidikan SMA dengan pekerjaan mayoritas sebagai Ibu Rumah Tangga 2. Analisis Bivariat Tabel 4.3 Hasil Uji Beda Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta. Perubahan Berat Badan Total 0 1 200 201-400 F % F % F % F % Perlakuan 0 0 2 6.67 13 43.33 15 50 Kontrol 4 13.33 10 33.33 1 3.33 15 50 Total 4 13.33 12 40.00 14 46.66 30 100 P Value 0.000 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil uji statistik diperoleh Sig (2-tailed) = 0.0000 yang artinya p valuem 0.05. Hal ini berarti ada pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan pada bayi usia 6-1 2 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta

PEMBAHASAN 1. Perubahan berat badan bayi usia 6 12 bulan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan pijat bayi Menurut Adriana (2013) Salah satu faktor penyebab kenaikan berat badan pada bayi yang tidak dipijat adalah karena faktor umur. Karena penelitian ini berlangsung selama 1 bulan, maka setelah penelitian umur bayi pasti meningkat satu bulan. Dengan bertambahnya usia maka secara alami terjadi penambahan berat badan. Larizza (2016) mengatakan bahwa saat bayi berusia 0-6 bulan, penambahan berat badan umumnya sangat pesat. Kemudian memasuki usia 6 bulan, banyak bayi yang kenaikan berat badannya sangat kecil, atau bahkan tidak meningkat. Bayi yang berusia di atas 6 bulan biasanya akan lebih aktif. Ia sudah mulai belajar duduk dan merangkak. Aktivitas ini membutuhkan energi yang tidak sedikit. Sehingga, bila asupan makan bayi hanya sedikit, maka energi yang ia peroleh dari makanan lebih banyak digunakan untuk beraktivitas daripada untuk tumbuh kembang. Bayi yang diberikan ASI eksklusif diketahui memiliki pola pertumbuhan yang berbeda dibandingkan bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif pada tahun pertama kehidupannya. Perbedaan laju pertumbuhan yang signifikan ini pertama kali dilaporkan dalam penelitian Davis Area Research on Lactation, Infant Nutrition and Growth. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi yang diberikan ASI tumbuh lebih cepat diawal, pada 3-6 bulan pertama, dan lebih lambat pada 6-9 bulan berikutnya (Ruth & Robert, 2015). Bayi usia 6 12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25 40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali lipat berat badan lahir (Hidayat, 2008). Teori ini mendukung hasil penelitian yang menunjukkan rata rata perubahan berat badan pada bayi usia 6 12 bulan setiap minggu pada kelompok kontrol yaitu 28 gram.. 2. Perubahan berat badan bayi usia 6 12 bulan pada kelompok perlakuan yang diberikan perlakuan pijat bayi Menurut teori Roesli, (2010), dengan pijat bayi akan meningkatkan aktifitas nervus vagus dan akan merangsang hormon pencernaan antara lain insulin dan gaselin. Insulin memegang peranan pada metabolisme, Peningkatan insulin dan gastrin dapat merangsang fungsi pencernaan sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi baik. Penyerapan makanan yang lebih baik ini akan menyebabkan bayi cepat merasa lapar karena itu lebih sering menyusu. Akibatnya terjadi peningkatan berat badan. Dalam penelitian Tiffany Field (2010) yang berjudul Preterm Infant Massage Theraphy Research mengatakan bahwa dengan pijat bayi mampu meningkatkan kepadatan tulang dan meningkatkan berat badan pada bayi. Bayi usia 6 12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25 40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali lipat berat badan lahir (Hidayat, 2008). Teori ini mendukung hasil penelitian yang menunjukkan rata rata perubahan berat badan pada bayi usia 6 12 bulan setiap minggu pada kelompok perlakuan yaitu 101 gram, artinya terjadi penambahan 2-4 kali lipat dari berat badan bayi yang tidak dipijat.

3. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perubahan Berat Badan Bayi Usia 6 12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis pertumbuhan dan perkembangan. Disebut masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat. Sedangkan disebut masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan membutuhkan asupan gizi serta stimulasi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Stimulasi atau rangsangan yang baik yang umum dilakukan orang tua untuk bayi adalah stimulasi taktil dalam bentuk pijat bayi (Andriana, 2013). Pada dasarnya bayi yang mengalami proses kelahiran normal sudah mengalami pemijatan secara alamiah, terbukti ketika bayi harus melalui sebuah saluran dari rahim, bayi mendapat berbagai tekanan yang mampu membentuk kepalanya dan memompa cairan nutrisi di sekitar sistem saraf pusat (Roesli, 2001). Beberapa manfaat pijat bayi adalah diantaranya meningkatkan nafsu makan, melipatgandakan keuntungan ASI ekslusif, meningkatkan berat badan, meningkatkan daya tahan tubuh, membuat bayi tidur lebih nyenyak, dan membina keterikatan antara orang tua dan anak (Soedjatmiko, 2006). Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan dalam penelitan ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan pada bayi pada bayi usia 6-12 bulan. Hal ini mendukung seperti yang disampaikan oleh Riksani (2012) dalam bukunya bahwa bahwa bayibayi yang dipijat secara teratur sejak lahir sering memperoleh peningkatan berat badan yang lebih cepat dari bayi lainnya yang tidak dipijat karena pijatan merangsang produksi hormonhormon pertumbuhan PENUTUP 1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan pada bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gondomanan Yogyakarta dengan nilai signifikasi sebesar 0,0000 atau P Value < 0,05 yang berarti memiliki pengaruh 2. Saran Pijat bayi dijadikan sebagai suatu program dalam perawatan rutin pada bayi guna membantu pertumbuhan bayi menjadi lebih optimal serta membantu meningkatkan berat badan pada bayi. DAFTAR PUSTAKA 1. Cooke, A. 2015. Infant massage: The practice and evidence-based to ssupport it. British Journal of Midwifery. 23(3): 166-170 2. Dewi. 2010. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: Salemba Medika. 3. Field, T. 2010. Preterm Infant Massage Therapy Research: A Review. Infant Behav Dev. 33(2): 115-124. 4. Hanum, Marimbi, 2010. Tumbuh Kembang Status Gizi, Imunisasi Dasar Pada Balita.Yogyakarta : Nuha Medika. 5. Hidayat, 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Penerbit Salemba Medika 6. Kadim, Endyarni. 2011. Manfaat Terapi Pijat pada Konstipasi Kronis Anak. Sari Pediatri. 7. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Bineka Cipta. 8. Walker. 2011. Panduan Lengkap Pijat Bayi untuk Merangsang Tumbuh Kembang

dan Terapi Kesehatan. Jakarta : Puspa Swara 9. Roesli, 2010. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya 10. Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu