Menimbang Mengingat GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 94 Tahun 2014 TENTANG TARIF ANGKUTAN PEMADU MODA DARI DAN KE BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, : : a. bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), akan berpengaruh pada peningkatan biaya operasional kendaraan angkutan penumpang umum; b. bahwa guna menjamin kelangsungan usaha penyedia jasa angkutan pemadu moda serta untuk meningkatkan penyelenggaraan angkutan dari dan ke Bandar Udara sebagai upaya mempertahankan mutu pelayanan, maka tarif angkutan pemadu moda dari dan ke Bandar Udara Internasional Minangkabau yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2013 perlu ditinjau kembali ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penetapan Tarif Angkutan Pemadu Moda dari dan ke Bandar Udara Internasional Minangkabau Provinsi Sumatera Barat; 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5028);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5521); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3530); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan Dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indionesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5594); 11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum; 12. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu; 13. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang Penetapan Jaringan Trayek dan Kebutuhan Kendaraan Bermotor Umum Angkutan Kota Dalam Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2012; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TARIF ANGKUTAN PEMADU MODA DARI DAN KE BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU PROVINSI SUMATERA BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat 2. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat 3. Dinas adalah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat
4. Dinas Kabupaten/Kota adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab di bidang penyelenggaraan angkutan orang di jalan 5. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ketempat lain dengan menggunakan kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan 6. Angkutan Pemadu Moda adalah angkutan khusus dalam trayek untuk melayani penumpang umum dari dan/atau ke Bandara. BAB II BESARAN TARIF Pasal 2 (1) Tarif angkutan pemadu moda dari dan ke Bandar Udara Internasional Minangkabau Provinsi Sumatera Barat ditetapkan sebesar Rp. 25.000,- (Dua puluh lima ribu rupiah). (2) Tarif Angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah termasuk Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Kendaraan Bermotor Umum. Pasal 3 Tarif Angkutan Pemadu Moda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan tarif dari Kota Padang ke Bandar Udara Internasional Minangkabau dan dari Bandar Udara Internasional Minangkabau ke Kota Padang. Pasal 4 Tarif angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberlakukan tarif datar yaitu tarif jauh dan dekat sama Pasal 5 Besaran tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wajib diumumkan serta diinformasikan kepada masyarakat dengan cara : a. harga tarif berlaku dicetak/distempel pada karcis sesuai dengan asal tujuan perjalanan. b. mengumumkan harga tarif berlaku pada tempat-tempat yang mudah terlihat oleh para calon penumpang seperti pada loket-loket diterminal dan tempat-tempat yang dianggap perlu; dan c. menempelkan harga tarif yang berlaku di dalam bus sesuai dengan asal dan tujuan perjalanan. Pasal 6 (1) Penjualan karcis baik di loket maupun di atas bus harus dilakukan oleh awak kendaraan atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan yang bersangkutan. (2) Awak kendaraan atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus menggunakan seragam dengan identitas yang jelas. (3) Awak kendaraan atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan dilarang memungut lebih dari tarif sebagaimana tercantum dalam Pasal 2.
BAB III TANGGUNG JAWAB Pasal 7 Pengusaha angkutan bertanggung jawab penuh terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh awak kendaraan atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan. Pasal 8 Petugas yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan angkutan pemadu moda serta petugas Dinas yang bertugas, baik di terminal maupun ditempat-tempat lainnya, wajib melakukan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban pengusaha angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6. BAB IV SANKSI ADMINISTRASI Pasal 9 (1) Perusahaan angkutan pemadu moda yang memungut tarif angkutan di luar ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 2, maka izin trayeknya dapat dicabut. (2) Pencabutan izin trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB V PENGAWASAN Pasal 10 (1) Pengawasan terhadap pelaksanaan tarif angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilakukan oleh Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota serta instansi yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan angkutan jalan. (2) Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota harus melaporkan temuan pelanggaran pelaksanaan tarif yang dilakukan oleh perusahaan angkutan pemadu moda kepada Gubernur. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 49 Tahun 2013 tentang Tarif Angkutan Pemadu Moda Dari dan Ke Bandar Udara Internasional Minangkabau Provinsi Sumatera Barat, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 12 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat Ditetapkan di Padang pada tanggal 29 Desember 2014 GUBERNUR SUMATERA BARAT dto Diundangkan di Padang Pada tanggal 29 Desember 2014 IRWAN PRAYITNO SEKRETARIS DAERAH dto ALI ASMAR, BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2014 NOMOR 94