ABSTRAK DESTIANA SUPARDI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM KEGIATAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU (Studi pada Ibu Balita di Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar) TAHUN 2016 Partisipasi ibu yaitu keterlibatan secara aktif dari ibu dalam memantau pertumbuhan berat badan balita dngan cara membawa anaknya setiap bulan untuk ditimbang di Posyaandu. Menurut Profil Kesehatan Kota Banjar tahun 2015 cakupan D/S yaitu 92, 94 % di atas standar Nasional, namun masih di bawah JABAR. Posyandu di Desa Jajawar memiliki cakupan D/S yang masih rendah yaitu 79,39 % di bawah standar Nasional dan Jawa Barat. Faktor yang mempengaruhi partisipasi yaitu pendidikan, pengetahuan, umur, sikap, pekerjaan, lama tinggal, pendapatan keluarga, kepemilikan KMS, jarak Posyandu, sikap kader, dukungan keluarga, dukungan tokoh masyarakat, kehadiran petugas kesehatan, sarana dan prasarana posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dalam kegiatan. Desain penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Populasi yaitu seluruh ibu yang mempunyai balita berumur 11-59 bulan 29 hari berjumlah 182 orang yang bertempat tinggal di Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar. Sampel adalahibu Rumah Tangga (IRT) yang berumur 20-35 tahun mempunyai balita (11-59 bulan 29 hari), bertempat tinggal di Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar 1 setahun, dan memiliki KMS, serta memiliki pendapatan keluarga UMR Kota Banjar yang berjumlah 124 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportionate random sampling. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara pendidikan dengan (0,034), ada hubungan pengetahuan dengan penimbangan balita di Posyansdu (0.047), ada hubungan sikap dengan penimbangan balita di Posyandu (0,048), ada hubungan dukungan keluarga dengan partisipasi ibu daalam kegiatan (0,039). Diharapkan ibu dapat meningkatkan patisipasi dalam kegiatan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terpantau dengan baik. Kepustakaan : 1999-2016 Kunci : Partisipasi Ibu Balita, Pendidikan, Pengetahuan, Sikap, Dan Dukungan Keluarga
ABSTRACT DESTIANA SUPARDI FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY SILIWANGI TASIKMALAYA POLICY AND HEALTH ADMINISTRATION REQUIREMENTS 2016 FACTORS CONNECTED WITH MOTHER PARTICIPATION IN THE ACTIVITY OF BALITA DISCUSSION IN POSYANDU (Study on Underfive Mother in Jajawar Village Banjar Sub District Banjar City) YEAR 2016 Maternal participation is the active involvement of mothers in monitoring the growth of underweight children by bringing their children every month to be weighed in Posyaandu. According to Banjar City Health Profile 2015 the D / S coverage is 92, 94% above the National standard, but still below JABAR. Posyandu in Jajawar Village has low D / S coverage of 79.39% below National and West Java standards. Factors that influence participation are education, knowledge, age, attitude, occupation, length of stay, family income, KMS ownership, Posyandu distance, cadre attitude, family support, community leaders support, health officer attendance, Posyandu facilities and infrastructure. This study aims to determine the relationship of education, knowledge, attitude, family support in the weighing activities of children under five in Posyandu. The design of this study using Cross Sectional. The population is all mothers who have children aged 11-59 months 29 days amounted to 182 people who live in Jajawar Village Banjar Subdistrict Banjar City. Samples are housewives (IRTs) aged 20-35 years old have toddlers (11-59 month 29 days), live in Jajawar Village Banjar Sub-district Banjar City 1 year, and have KMS, and have family income UMR Banjar City Amounted to 124 people. Sampling is done by proportionate random sampling. The result of statistical test shows that there is a correlation between education with mother participation in weighing activity of balita at Posyandu (0,034), there is correlation of knowledge with mother participation in weighing activity of balita in Posyansdu (0.047), there is attitude relationship with mother participation in weighing activity of balita at Posyandu 0.048), there is a relation of family support with mother participation in weighing activity of balita at Posyandu (0,039). It is expected that mothers can increase the participation in weighing activities of children under five in Posyandu so that the growth and development of children can be monitored properly. Literature : 1999-2016 Keywords : Young Women Participation, Education, Knowledge, Attitude, And Family Support
LATAR BELAKANG Usia balita merupakan periode yang sangat penting bagi pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu ditimbang secara teratur, sehingga dapat diikuti pertumbuhan berat badannya. Anak yang sehat akan tumbuh pesat, bertambah umur bertambah berat badannya. Hasil dapat dimanfaatkan untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan Posyandu (Depkes RI, 2001). Salah satu indikator keberhasilan kegiatan Posyandu dapat tergambar melalui angka D/S yang dibuat kader dari laporan SKDN berkala Posyandu. Angka D/S juga dapat menggambarkan cakupan anak balita yang ditimbang, ini merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat untuk menimbang anak balitanya. Peran serta masyarakat (partisipasi ibu) dalam penimbangan balita menjadi sangat penting untuk memantau pertumbuhannya secara intensif (Kemenkes RI, 2016). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar di Indonesia tahun 2013, balita yang pernah ditimbang di Posyandu dalam 6 bulan terakhir adalah 65,7 %, angka ini masih berada di bawah target nasional yang ditetapkan yaitu 85%. Propinsi Jawa Barat pada tahun 2015 pelayanan kesehatan anak balita menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 96 % (Riskesdas, 2013). Menurut Profil Kesehatan Kota Banjar tahun 2015 cakupan D/S yaitu 92, 94 % di atas standar Nasional, namun masih di bawah JABAR. Posyandu di Desa Jajawar memiliki cakupan D/S yang masih rendah yaitu 79,39 % di bawah standar Nasional dan Jawa Barat (Dinas Kesehatan Kota Banjar, 2015). Fakta ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan mereka masih kurang. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juli 2016 pada 10% populasi ibu yang mempunyai balita di Desa Jajawar yaitu, umurnya masih muda rata-rata 26 tahun, status pekerjaannya sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu 53%,pengetahuan yang rendah sebanyak 80%, sikapnya yang tidak setuju terhadap kegiatan Posyandu 62%, kehadiran kader dalam kegiatan Posyandu 100%, jarak ke Posyandu dengan rumah ibu balita dekat sekitar 1-2 KM, kelengkapan Posyandu 100%, sikap kader yang mendukung terhadap kegiatan posyandu yaitu 84%, dorongan atau sikap keluarga yang tidak mendukung terhadap kegiatan Posyandu yaitu 62%. Menurut data sekunder Profil Desa Jajawar tahun 2015 Pendidikan masyarakatnya sebagian besar berpendidikan Sekolah Dasar (SD) yaitu 30,3%. Penghasilan masyarakat sebagian besar lebih dari sama dengan UMR Kota Banjar yaitu 63%. Pekerjaan masyarakat sebagian besar sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu 28,02 %. Berdasarkan buku kegiatan bulanan Posyandu Desa Jajawar ibu balita yang mempunyai KMS yaitu 100%. Hasil wawancara yang dilakukan kepada Ketua Kader, bahwa tokoh masyarakat sangat mendukung dengan adanya kegiatan Posyandu (Desa Jajawar, 2015). TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga dengan.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional dengan desain cross sectional (potong lintang), dimana semua variabel baik variabel independen maupun dependen diteliti dalam satu waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita berumur 11-59 bulan 29 hari berjumlah 182 orang yang bertempat tinggal di Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar. Sampel adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yang berumur 20-35 tahun mempunyai balita (11-59 bulan 29 hari), bertempat tinggal di Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar 1 setahun, dan memiliki KMS, serta memiliki pendapatan keluarga UMR Kota Banjar, besar sampel dalam penelitian ini 124 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan proportionate random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan proporsi dari tiap posyandu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Instrumen penelitian sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diujicobakan kepada responden yang dilaksanakan di Posyandu Desa Cibeureum Kecamatan Banjar Kota Banjar dengan jumlah 12 orang. HASIL DAN PEMABAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat Tabel 1 Data Statistik Pendidikan Responden dalam Kegiatan Desa Jajawar Tahun 2016. Statistik Nilai Mean 10,17 Median 9,00 Std. Deviasi 1,681 Minimun 6 Maximum 16 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 124 responden, rata-rata responde bersekolah selama 10 tahun atau sampai dengan jenjang SMP, sedangkan pendidikan minimum responden 6 tahun (SD) dan maksimum 16 tahun (PT). Tabel 2 Data Statistik Pengetahuan Responden dalam Kegiatan Desa Jajawar Tahun 2016. Statistik Nilai Mean 4,25 Median 4,00 Std. Deviation 0,833 Minimum 2 Maximum 7 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa skor pengetahuan responden berkisar antara 2-7 dengan rata-rata skor responden sebesar 4,25. Tabel 3 Data Statistik Sikap Responden dalam Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Jajawar Tahun 2016. Statistik Nilai Mean 32,03 Median 32,00 Std. Deviation 1,633 Minimum 30 Maximum 35
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa skor sikap responden berkisar antara 30-35 dengan rata-rata skor sebesar 32,03. Tabel 4 Data Statistik Dukungan Keluarga Responden dalam Kegiatan Desa Jajawar Tahun 2016. Statistik Nilai Mean 4,03 Median 4,00 Std. Deviation 0,945 Minimum 3 Maximum 6 Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui bahwa skor dukungan keluarga responden berkisar antara 3-6 dengan rata-rata skor sebesar 4,03. 2. Analisis Bivariat Hubungan Pendidikan dengan Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Desa Jajawar. dengan derajat kemaknaan alpha = 5% diperoleh p value 0,034 (p< 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan partisipasi ibu dalam Posyandu, dan nilai dari kolerasinya (ρ) bernilai 0,190 itu menunjukan bahwa kekuatan hubungan lemah. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Jajawar p=0,047 ρ=0,179 Hasil uji kolerasi dengan menggunakan uji Rank Spearman variabel pengetahuan dengan dengan derajat kemaknaan alpha = 5% diperoleh p value 0,047 (p < 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan partisipasi ibu dalam Posyandu, dan nilai dari kolerasinya (ρ) bernilai 0,179 itu menunjukan bahwa kekuatan hubungan lemah p=0,034 ρ=0,190 Hasil uji kolerasi dengan menggunakan uji Rank Spearman variabel pendidikan dengan
Hubungan Sikap Ibu dengan Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Desa Jajawar p=0,048 ρ=0,178 Hasil dari uji kolerasi dengan menggunakan uji Rank Spearman variabel sikap dengan dengan derajat kemaknaan alpha = 5% diperoleh p value 0,048 (p < 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap ibu dengan partisipasi ibu dalam Posyandu, dan nilai dari kolerasinya (ρ) bernilai 0,178 itu menunjukan bahwa kekuatan hubungan lemah. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Jajawar p=0,039 ρ=0,186 Hasil dari uji kolerasi dengan menggunakan uji Rank Spearman variabel dukungan keluarga dengan partisipasi ibu dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu dengan derajat kemaknaan alpha = 5% diperoleh p value 0,039 (p< 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan, dan nilai dari kolerasinya (ρ) bernilai 0,186 itu menunjukan bahwa kekuatan hubungan lemah. PEMBAHASAN Hubungan Pendidikan dengan Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Desa Jajawar. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan partisipasi ibu dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah yaitu tamat SMP. Hal ini sesuai dengan Soetjiningsih dalam Nurul (2010) bahwa pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak karena dengan pendidikan yang baik orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuh anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nur Ain (2013) menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan responden dengan partisipasi mereka ke Posyandu (p < 0,05).
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Partisipasi Ibu dalam Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Jajawar Dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi ibu dalam Posyandu. Hal ini kemungkinan dikarenakan dipengaruhi oleh pendidikan responden sebagian besar rendah yaitu tamat SMP. Penerimaan responden mengenai informasi tentang kurang baik sehingga responden tidak memahami dan menganggap bahwa kegiatan penimbangan balita di Posyandu itu tidak penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balitanya. Hal ini juga sesuai dengan Cahyaningsih dalam Nurul (2010) mengatakan bahwa seseorang dengan pendidikan relatif tinggi cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan pendidikan rendah, selain itu menurut Notoatmodjo (2007) semakin tinggi tingkat pendidikan maka seseorang semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Serta menurut Koos (1954) dalam Reihana dan Artha (2012) bahwa semakin terdidik keluarga maka semakin baik pengetahuan keluarga tentang kesehatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nur Ain (2013) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu balita dengan partisipasinya ke Posyandu (p < 0,05). Hubungan Sikap Ibu dengan Partisipasi Ibu dalam kegiatan penimbangan Balita di Posyandu Desa Jajawar Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap ibu dengan partisipasinya dalam kegiatan. Hal ini dikarenakan pendidikan dan pengetahuan yang rendah, sesuai dengan pernyataan Pranadji (1988) dalam Nurul (2010) yang menyatakan bahwa perubahan sikap dan kepercayaan seseorang dapat dipengaruhi oleh adanya suatu pendidikan baik formal maupun non formal. Begitu juga dengan pendapat Atmarita dan Fallah (2004) dalam Nurul (2010) yaitu bahwa tingkat pendidikan juga mempengaruhi terjadinya perubahan sikap dan perilaku hidup sehat seseorang, apabila seseorang berpendidikan rendah maka sikap orang tersebut terhadap suatu hal cenderung tidak baik pula. Sedangkan menurut teori Notoatmodjo dalam Nurul (2010) yang menyatakan bahwa komponen pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menentukan sikap, sehingga seseorang berpendidikan rendah maka sikap orang tersebut terhadap suatu hal cenderung tidak baik pula, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap partisipasi ibu dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sri Budi W (2013) menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu balita dengan partisipasinya ke Posyandu (p < 0,05).
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Partisipasi Ibu dalam kegiatan penimbangan Balita di Posyandu Desa Jajawar Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan. Hal ini dikarenakan bahwa rata-rata tidak ada dukungan keluarga, padahal dalam hal ini keluarga dapat menjadi sumber kekuatan dan dorongan yang penting bagi ibu dalam kegiatan, sesuai dengan teori Green dan Kuarter (2005) dalam Reihana dan Artha (2012) menyebutkan bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu elemen penguat (reinforsing) bagi terjadinya perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Reihana Artha Budi (2012) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dibandingkan dengan responden yang tidak mempunyai dukungan keluarga untuk menimbang balitanya ke Posyandu, dan responden yang mempunyai dukungan keluarga mempunyai peluang 3,4 kali lebih berpartisipasi menimbang balitanya ke Posyandu dibanding dengan tidak mendapat dukungan dari keluarga. KESIMPULAN Ada hubungan antara pendidikan dengan partisipasi ibu dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu Desa Jajawar Tahun 2016. Ada hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi ibu dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu Desa Jajawar Tahun 2016. Ada hubungan antara sikap dengan partisipasi ibu dalam Posyandu Desa Jajawar Tahun 2016. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan Desa Jajawar Tahun 2016. SARAN Disarankan untuk seluruh masyarakat Desa Jajawar terutama bagi ibu balita untuk menggunakan semaksimal mungkin sarana yang tersedia di Posyandu, salah satunya menimbang anak balitanya setiap bulan supaya perkembangan dan pertumbuhannya dapat dipantau secara teratur. Disarankan untuk petugas Posyandu dan Puskesmas Banjar 1 mengadakan sebuah program sosialisasi berupa penyuluhan bahwa pentingnya Posyandu, agar dapat meningkatkan partisipasi ibu dalam kegiatan menimbang balita di Posyandu. Disarankan untuk memberikan pembinaan kepada pihak Puskesmas tentang kegiatankegiatan Posyandu sehingga semua kegiatan tersebut diharapkan dapat berjalan dengan baik dan mencapai target yang ditetapkan secara nasional. Peneliti lain diharapkan dapat mengikutsertakan variabelvariabel lain yang diduga berhubungan dengan partisipasi ibu balita dalam kegiatan penimbangan balita di Posyandu.
DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2013), Jakarta : Kemenkes RI 2013. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2001). Pedoman Pelaksanaan Penimbangan Balita (Survei Garam Yodium Rumah Tangga tahun 2001). Depkes RI. Desa Jajawar. (2015). Profil Desa Jajawar, Banjar : Desa Jajawar. Dinas Kesehatan Kota Banjar. (2015). Profil Kesehatan Kota Banjar, Banjar : Dinkes Banjar. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015 Jakarta : Kemenkes RI. Nur Ain. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Balita Dalam Kegiatan Posyandu Di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo Nurul. (2010). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Balita Ke Posyandu Di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2010, Skripsi. UIN Reihana dan Artha (2012). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Untuk Menimbang Balita ke Posyandu, Jurnal Kedokteran YARSI. Sri Budhi W.Hubungan antara Beberapa Faktor dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Kelurahan Jambangan Wilayah Kerja Puskesmas Geyer 1 Kabupaten Grobogan Tahun 2013. Jurnal.UDINUS.