Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

dokumen-dokumen yang mirip
Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Ayam Ras

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

I. PENDAHULUAN. umur 4 5 minggu. Sifat pertumbuhan yang sangat cepat ini dicerminkan dari. modern mencapai di bawah dua (Amrullah, 2004).

PENDAHULUAN. anemia (kekurangan zat besi), terutama terjadi pada anak-anak. Hal ini

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

I. PENDAHULUAN. Broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat memenuhi

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan protein hewani,

PROTER UNGGAS PETELUR MK PROTER UNGGAS SEMESTER V PS PROTER 16 DESEMBER 2014

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Break Even Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total

[Pemanenan Ternak Unggas]

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam penghasil daging dalam jumlah yang

MATERI DAN METODE. Materi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

PENDAHULUAN. yang berkembang pesat saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014)

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

MATERI DAN METODE. Materi

OPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR

TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan jumlah konsumsi pakan pada setiap perlakuan selama penelitian dapat. Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

II. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggul dari tetuanya. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari strain-strain hasil produk dari perusahaan pembibitan. Ayam ras

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. Sektor peternakan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keunggulan

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1

Brooding Management. Danang Priyambodo

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

tentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada umur 5-6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

TINJAUAN PUSTAKA. (Setianto, 2009). Cahaya sangat di perlukan untuk ayam broiler terutama pada

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Ulat Sutera Bahan-Bahan Alat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

PELUANG BISNIS MEMELIHARA AYAM KAMPUNG IMAM BAROH S1_ SI_ 2B

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

I. PENDAHULUAN. tinggi. Fakta ini menyebabkan kebutuhan yang tinggi akan protein hewani

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK UNGGAS DAN NON RUMINANSIA. Penyusunan Ransum dan Pemberian Pakan Pada Broiler Fase Finisher

Penyiapan Mesin Tetas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

Kualitas Lingkungan Kandang Broiler yang Mendapat Perlakuan Perbedaan Frekuensi Penaburan Zeolit pada Alas Litter

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

Nama : MILA SILFIA NIM : 11.12.5933 Kelas : S1-SI 08

Permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh kesadaran sebagian masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayam organik atau daging ayam yang tidak melalui proses genetika. Seperti halnya ayam potong yang telah melalui proses rekayasa genetika. Adapun peluang bisnis pengembangan jenis unggas ini cukup baik dalam meningkatkan kesejahteraan usaha skala kecil, mikro dan koperasi, mengingat ternak ini sudah cukup populer di masyarakat. Bahkan pemerintah,dalam hal ini Kementrian Pertanian pun memberikan dukungan positif pada pengembangan bisnis untuk usaha mikro, kecil dan koperasi. Saat ini sedang di buat blue sprint sistem pengembangan ayam kampung. Dalam blue print ini akan memberikan perlindungan bagi peternak ayam kampung dalam skala kecil, besar dan koperasi dalam menjalankan usahanya. Investor besar tidak boleh memasuki bisnis ayam kampung ini. Kapasitas pemeliharaan maksimal 10.000 ekor untuk satu peternak. Dengan pembatasab ini di harapkan usaha ternak rakyat akan berkembang dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Peluang bisnis ayam kampung sedang populer di masyarakat, jadi apa saja yang perlu kita perhatikan apabila akan memulai bisnis usaha peternakan ayam kampung? Mari kita cermati hal-hal berikut di bawah ini. Kondisi ternak ayam kampung saat ini masih diusahakan dengan cara tradisional dan belum melalui cara intensif. Baru sekitar 3400 peternak ayam kampung yang mengusahakannya secara intensif, di luar itu masih dengan cara tradisional. Dengan adanya blue sprint ini diharapkan peternak tradisional akan beralih pada usaha ternak ayam kampung secara intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal secara intensif dalam usaha beternak ayam kampung perlu kiranya kita memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Bibit Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara: membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sediri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin tetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatif dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat. 2. Pakan Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg. Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut: 7 gram per hari sampai umur 1 minggu 19 gram per hari sampai umur 2 minggu 34 gram per hari sampai umur 3 minggu 47 gram per hari sampai umur 4 minggu 58 gram per hari sampai umur 5 minggu 66 gram per hari sampai umur 6 minggu 72 gram per hari sampai umur 7 minggu 74 gram per hari sampai umur 8 minggu Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin dan antibiotik. 3. Perkandangan Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.

Penyuci-hamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat. Ukuran kandang: tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam. Bentuk kandang ayam dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi denga bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan gentengan atau asbes. Pemeliharaan ayam kampung dibagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32 C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler. 4. Manajemen Pemeliharaan Manajemen atau atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usah peternakan yaitu 40%. Bibit berkalitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemilharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu: Ekstensi /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan. Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatab ternak akan tetapi tidak ketat. Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat. Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol pemyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini. 5. Pengendalian Penyakit Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement mencegah leboih baik daripada mengobati. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain:

Menjaga sanitasi lingkungan kandang, pealatan kandang dan manusianya. Pemberian pakan yang fresh atau sesuai kebutuhan ternak. Melakukan vaksinasi secara teratur. Pemilihan lokasi peternakan di daerah bebas penyakit. Manajemen pemeliharaan yang baik. Kontrol terhadap binatang lain. 6. Pasca Panen dan Pemasaran Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 40.000 Rp 50.000/ekor. 7. Pengelolaan Produksi Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen. www.sentralternak.com