09 November 2017 Bursa Wall Street menorehkan rekor tertingginya pada perdagangan Rabu, (8/11/2017), ditopang reli emiten video game dan kapitalisasi pasar Apple yang naik di atas US$900 miliar. Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,03% ke level 23.563,36, sementara indeks Standard & Poor s 500 menguat 0,14% ke 2.594,38 dan Nasdaq Composite naik 0,32% ke 6.789,12. Ketiga indeks ditutup pada rekor tertingginya. Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Rabu (8/11/2017), terbebani sektor finansial di tengah keraguan atas rencana reformasi pajak A.S. dan perdagangan "Trumpflation". Selain itu, kekhawatiran atas pendapatan bank-bank di Eropa dan kredit macet di Italia juga turut menekan indeks. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,05% atau 0,2 poin ke level 394,45 setelah bergerak pada kisaran 393,01-395,17. Adapun sektor layanan keuangan dan perbankan melemah masingmasing 0,4% dan 0,2%. Meski mendekati akhir tahun, kinerja penerimaan pajak pemerintah tak kunjung melonjak. Realisasi penerimaan pajak per Senin (6/11) kemarin masih senilai Rp869,6 triliun atau 67,7% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 yakni Rp1.283,6 triliun. Hasilnya dari sekitar 34 kantor pajak hanya tiga yang tercatat mengalami pertumbuhan positif, sedangkan sisanya masih tumbuh secara negatif. Tak hanya itu, kinerja penerimaan pajak tersebut lebih buruk dibandingkan tahun lalu, karena dalam periode yang sama realisasi pajaknya mencapai Rp961, 6 triliun. Adapun Kanwil yang tercatat mengalami pertumbuhan positif diantaranya Kanwil Banten, Kanwil Jawa Barat II, dan Kanwil Jakarta Khusus. Kinerja penerimaan pajak paling tinggi diraih Kanwil Banten, realisasi penerimaan pajak hingga Senin kemarin mencapai 81,29% atau Rp31,1 triliun dari target senilai Rp38,6 triliun (target APBN 2017). Market Review IHSG, Rabu 8 November 2017 ditutup melemah sebesar 11,06 point atau 0,183% ke level 6049. Setelah bergerak diantara 6033-6069. Sebanyak 137 saham naik, 204 saham turun, dan 223 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 7,7 Triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar 818 Miliar. Market Outlook News Emiten GMF: Financial Closing Investor Strategis di 2018. Usai menawarkan saham perdana kepada publik atau initial public offering (IPO) beberapa waktu lalu, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) juga membidik investor strategis. Targetnya, pelepasan saham kepada investor strategis bisa mencapai tahap financial closingpada kuartal I-2018. Proses penawaran kepada calon investor strategis oleh GMFI masih berlangsung. Sesuai target, GMFI berharap bisa melepas 20% saham kepada investor strategis. Perusahaan yang menjadi mitra nantinya diharapkan dapat me-leverage brand GMFI di kancah dunia. Selain itu, GMFI juga berharap mitra strategis dapat mempercepat development capability perusahaan, serta menambah jaringan. Mitra nantinya juga diharapkan bisa diajak sharing knowledge dan teknologi. Sebelumnya, pada 10 Oktober 2017, GMFI resmi melantai di Bursa Efek Indoneisa (BEI). Sebesar 10% saham dilepas kepada publik di harga Rp 400 per saham. GMFI berhasil mengantongi dana Rp 1,2 triliun. SRTG Jual 300 Juta Saham ADRO. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) telah menjual kepemilikan 300,53 juta saham di PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Saham perusahaan produsen batubara ini dijual seharga Rp 1.800 per saham. Sebelumnya, SRTG memiliki 1,47 miliar saham ADRO atau setara 4,62%. Setelah transaksi jual saham pada hari ini (8/11), kepemilikan Saratoga tersisa 3,68% atau setara 1,17 miliar saham. Saham yang dijual merupakan saham kepemilikan langsung SRTG pada ADRO. Sebagai informasi, selain kepemilikan langsung, Saratoga juga memiliki saham ADRO secara tak langsung melalui PT Adaro Strategic Investment (ASI). SRTG secara efektif telah menanamkan kepemilikan sebesar 26,2% pada ASI. Adapun ASI merupakan pemilik 43,91% saham ADRO. IHSG Statistics Chg (%) Close 6049-11.069-0.183% Volume (Jutaan Lembar) 10,614 Value (Rp Triliun) 7,779 Year to Date (YTD) 14.21% Quarter to Date (QTD) 2.52% Month to date (MTD) 0.73% PE 17.67x Div Yld 2.22% Amerika Market Indices Last Chg (%) Dow Jones 23,563.36 6.13 0.03% Nasdaq 6,789.12 21.33 0.32% S&P 500 2,594.38 3.74 0.14% Eropa FTSE 100 7,529.72 16.61 0.22% DAX 13,382.42 3.15 0.02% CAC 5,471.43-9.21-0.17% Asia IHSG Daily 8 November 2017 Nikkei 22,913.82-23.78-0.10% Hang Seng 28,925.50-48.5-0.17% Straits Times 3,421.25 8.15 0.24% Top Volume Stock Sector Price Chg (%) MYRX Property 112 1 0.88% RIMO Trade 192 62 24.41% IIKP Consumer 204 7 3.55% ELSA Mining 370 30 8.82% TRAM Infrastructure 149 14 8.59% Top Value Stock Sector Price Chg (%) BBRI Banking 16,450 250 1.54% TLKM Telecommunication 4,100 90 2.15% BMRI Banking 7,175 50 0.70% BBCA Banking 20,800 250 1.19% UNTR Trade 34,250 1,525 4.26%
IHSG Teknikal Chart IHSG memelah 11 point membentuk candle dengan body turun kecil dan shadow di atas dan bawah indikasi konsolidasi. IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6025 sampai 5989 dan resistance di level 6065 sampai 6082. Trading Idea Stock Last Rekomendasi Price Stop Loss AISA 878 Buy 855-875 835 INCO 3210 Sell 3060-3340 - SRIL 388 Sell 386-398 - TLKM 4100 Sell 4070-4210 -
Teknikal View dari Trading Idea AISA AISA.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 855 sampai 875. Area cut loss bila turun di bawah level 835 dan target penguatan ke level 920 sampai 940. INCO INCO.JK berpeluang melemah, area sos di level 3,060 sampai 3,340. Area buy back jika break level 3,400 dan target pelemahan ke level 2,950 sampai 3,050.
Teknikal View dari Trading Idea SRIL SRIL.JK berpeluang melemah, area sos di level 386 sampai 398. Area buy back jika break level 406 dan target pelemahan ke level 363 sampai 371. TLKM TLKM.JK berpeluang melemah, area sos di level 4,070 sampai 4,210. Area buy back jika break level 4,300 dan target pelemahan ke level 3,850 sampai 3,940.
Matrik Analisis Teknikal Saham PENJELASAN MATRIKS SAHAM : W&S = Wait and See HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Economic Event Start Date Event Name Period 1-Nov-17 Indonesia-PMI - Nikkei PMI Oct. 2017 1-Nov-17 Indonesia-CPI - Inflation YY Oct. 2017 1-Nov-17 Indonesia-CPI - Core Inflation YY Sep. 2017 1-Nov-17 Indonesia-CPI - Inflation MM Oct. 2017 1-Nov-17 Indonesia-Tourist arrivals - Foreign Tourist Q3 2017 6-Nov-17 Indonesia-GDP - GDP YY Q3 2017 6-Nov-17 Indonesia-GDP - GDP QQ Oct. 2017 6-Nov-17 Indonesia-Consumer confidence - Consumer confidence index Oct. 2017 7-Nov-17 Indonesia-Foreign reserves - Forex Reserves Sep. 2017 8-Nov-17 Indonesia-Retail Sales - Retail Sales Index YY Q3 2017 10-Nov-17 Indonesia-Balance of Payments - Balance of Payments Q3 2017 10-Nov-17 Indonesia-Balance of Payments - Current Account % GDP Oct. 2017 13-Nov-17 Indonesia-Sales & Orders - Motorbike Sales YY Sep. 2017 14-Nov-17 Indonesia-Car sales - Car Sales YY Oct. 2017 13-Nov-17 Indonesia-Loans - Loan YY Oct. 2017 15-Nov-17 Indonesia-Imports/Exports - Trade Balance (Bln of $) Oct. 2017 Disclaimer We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.