PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENGARUH KEGIATAN SENI FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRI ANAK. Made Ayu Anggraeni Universitas PGRI AdiBuana Surabaya

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

Amalia Tri Rachmawati Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. M., M.Pd.

SKRIPSI OLEH : WELLA OKTAVIANTI NIM. A1F113056

PENGARUH MEDIA PUZZLE MODIFIKASI SEPATUKU TESIKU TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL POLA AB-AB ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

SUSI ARYATI A

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

PENGARUH MIND MAPPING BOARD TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KORAN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PENGGUNAAN BALOK ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH PERMAINAN MAZE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA FLIPCHART MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

PENGARUH MEDIA NUMBER SENSE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

LAGU ANAK-ANAK BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK PAUD KELOMPOK B

METODE EKSPERIMEN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

Transkripsi:

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN Susi Maulida Dr. Sri Setyowati S.Pd., M.Pd PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai 4 Surabaya 60136. (maulida4455@gmail.com)(trinilbrow@hotmail.com) Abstract: This research is quantitative research with type of pre-experimental study. The purpose of this research is is there any influence of paper pulp media the ability to capability of soft motor skill. Subjects were B group in kindergarten Dharma Wanita Waduk subdistrict Takeran district Magetan. The results showed effect of paper pulp media on capability of soft motor skill. Keywords: Paper pulp media, Soft motor skill. Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre eksperimen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh media bubur koran terhadap kemampuan motorik halus anak. Subjek penelitian adalah anak kelompok B di TK Dharma Wanita Waduk kecamatan Takeran kabupaten Magetan. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh media bubur koran terhadap kemampuan motorik halus anak. Kata kunci : Media bubur koran, Motorik Halus Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pendidikan untuk anak usia dini saat beberapa tahun terakhir ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Berdasarkan UU RI Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1 Butir 14 dalam Sujiono (2009:6) menyatakan bahwa Pendidilkan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pembelajaran di taman kanak-kanak terdapat lima aspek yang harus dikembangkan yaitu nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif, bahasa, dan fisik motorik. Salah satu kemampuan dasar anak yang perlu dikembangkan adalah kemampuan motorik yang terbagi menjadi dua bagian yaitu motorik kasar dan motorik halus. Menurut Sumantri (2005:143) keterampilan motorik halus anak adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari, dan tangan yang sering membutuhkan Berdasarkan hasil observasi awal pada bulan Oktober 2014 di TK Dharma Wanita Waduk Takeran Magetan khususnya kelompok B, menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak belum berkembang optimal. Hal ini terlihat saat membuat bentuk dengan plastisin, dari 20 anak ada 12 anak yang motorik halusnya belum berkembang dengan optimal. Anak-anak masih belum mampu mengkoordinasi mata dan tangan dalam membuat bentuk. Anak-anak terlihat kaku dan sering minta bantuan pada guru dalam membuat bentuk. Rendahnya kemampuan motorik halus anak dikarenakan media yang digunakan lebih dominan menggunakan LKA dan kurangnya variasi media dari guru dalam mengembangkan kemampuan motorik halus pada kegiatan pembelajaran di kelas. Padahal dalam mengembangkan motorik halus anak diharapkan menggunakan media langsung bukan hanya dengan LKA. Selain itu tuntutan orangtua yang menuntut agar guru lebih banyak 1

Maulida, Pengaruh Media Bubur Koran Terhadap Kemampuan Motorik Halus 2 mengajarkan di bidang akademik untuk persiapan memasuki jenjang sekolah dasar. Hal ini menyebabkan anak-anak cenderung pasif dan cepat bosan dalam mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru. Dalam mengembangkan kemampuan motorik halus di Taman Kanak-kanak sebaiknya menggunakan media yang menarik. Penelitian ini menggunakan media bubur koran dengan harapan melalui media tersebut, kemampuan motorik halus anak dapat berkembang. Menurut Mayesky (2011:32) dengan menggunakan media bubur koran merupakan latihan yang baik untuk otot-otot kecil dari jari-jari dan tangan. Anak-anak bereksplorasi dan melatih koordinasi mata dan tangannya dengan cara membentuk melalui bubur koran. Berdasarkan latar belakang diatas fokus penelitian pada penelitian ini adalah pengaruh media bubur koran terhadap kemampuan Wanita Waduk. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media bubur koran terhadap kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Dharma Wanita Waduk. Media bubur koran adalah media yang terbuat dari adonan dengan bahan kertas koran yang melalui proses perendaman selama beberapa hari, proses penghalusan (blender) dan diambil ampasnya saja, setelah itu dicampur dengan lem kanji (Rachmawati dan Kurniati, 2011:142). Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi otot-otot halus/kecil (Fikriyati, 2013: 40) METODE Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen, karena desain ini belum merupakan eksperimen sesungguhnya, yang artinya ada salah satu syarat penelitian eksperimen yang tidak terpenuhi. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, jumlah sampel sedikit, tidak berdistribusi normal dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:74). Desain penelitian one group pretest-posttest design. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 20 anak di TK Dharma Wanita Waduk kecamatan Takeran kabupaten Magetan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-tes yang dalam penilaiannya menggunakan lembar observasi sebagai instrumen pengumpulan data yang utama. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dengan menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Menurut Darmawan (2013:163) pengumpulan data dengan observasi dapat dilakukan dengan menggunakan format yang mudah diisi dan mudah dianalisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipan. Sehingga peneliti hanya mengamati kegiatan anak. Namun dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh teman sejawat pada saat pengumpulan data. Sedangkan dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan lain sebagainya (Arikunto, 2013:274). Teknik analisis dari penelitian ini yaitu menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal atau berjenjang (Sugiyono, 2013:134). Dalam uji Wilcoxon, besar selisih angka yang antara positif dan negatif tidak diperhitungkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dari 30, maka tes uji wilcoxon menggunakan tabel penolong HASIL PENELITIAN Pengambilan data sebelum diberi perlakuan dilakukan dengan cara membuat bentuk bunga dan bentuk garpu petani dengan cara meremas, membulatkan dan memilin. Total skor dari kemampuan motorik halus berjumlah 136. Berdasarkan pada hasil dari sebelum perlakuan diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak kelompok B terlihat rendah, sehingga peneliti menggunakan

Maulida, Pengaruh Media Bubur Koran Terhadap Kemampuan Motorik Halus 3 media bubur koran sebagai perlakuan yang akan diberikan. Pemberian perlakuan diberikan sebanyak empat kali pertemuan. Penilaian setelah perlakuan dilaksanakan untuk mengetahui hasil dari kemampuan motorik halus anak kelompok B setelah diberikan perlakuan dengan media bubur koran. Total skor yang diperolah dari hasil penilaian setelah perlakuan sebanyak 191. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari data hasil sebelum perlakuan dan data hasil sesudah diberi perlakuan pada kemampuan Wanita Waduk kecamatan Takeran kabupaten Magetan yang kemudian dianalisis dengan menggunakan tabel penolong Wilcoxon. Berikut ini adalah hasil analisis data kegiatan sebelum diberi perlakuan dan data kegiatan setelah diberi perlakuan yang disajikan dalam bentuk tabel penolong Wilcoxon: Tabel Penolong Wilcoxon Analisis Data Kegiatan Sebelum Diberikan Perlakuan Dan Kegiatan Setelah Diberikan Perlakuan No Subyek XA1) XA1 XB1 Beda (XB- Jenjang Tanda Jenjang + - 1. RPU 5 9 + 4 17.5 +17.5-2. SRW 7 11 + 4 17.5 +17.5-3. CAY 5 8 + 3 11.5 +11.5-4. RF 5 8 + 3 11.5 +11.5-5. DRM 10 12 + 2 6 +6-6. EAI 9 11 + 2 6 +6-7. SWA 5 9 + 4 17.5 +17.5-8. AAK 8 10 + 2 6 +6-9. EAIS 5 8 + 3 11.5 +11.5-10. AD 6 10 + 4 17.5 +17.5-11. ZADP 9 11 + 2 6 +6-12. RAW 11 12 + 1 2 +2-13. SDCN 6 10 + 4 17.5 +17.5-14. APR 9 10 +1 2 +2-15. JHZM 6 10 +4 17.5 +17.5-16. MRK 6 9 +3 11.5 +11.5-17. DN 5 8 +3 11.5 +11.5-18. AKSP 7 10 +3 11.5 +11.5-19. FAAA 8 10 +2 6 +6-20. MBS 4 5 +1 2 +2 - T=210 T=0 Sumber: Sugiyono (2013:136) Maka, berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Thitung yang diperoleh adalah 0, karena jumlah tanda jenjang terkecil (positif atau negatif) dinyatakan sebagai nilai Thitung. Kemudian Thitung dibandingkan dengan Ttabel dengan taraf signifikan 5% dan N = 20. Dari tabel kritis untuk uji jenjang bertanda Wilcoxon bahwa nilai Ttabel adalah 52. Berdasarkan tabel hasil perhitungan dengan menggunakan rumus uji jenjang Wilcoxon, diketahui bahwa nilai Thitung yang diperoleh yaitu 0. Penentuan Thitung menurut Sugiyono (2010:136) yaitu diambil dari jumlah jenjang yang kecil tanpa memperhatikan tanda Thitung tersebut dibandingkan dengan Ttabel. Cara mengetahui Ttabel yaitu menentukan (n,α), dimana n = jumlah sampel dan α = taraf signifikansi 5% sehingga Ttabel yang diperoleh yaitu 52. Mengetahui jumlah angka yang diperoleh dari Ttabel berjumlah 52 berarti Thitung < Ttabel (0 <52). PEMBAHASAN Kemampuan motorik halus anak kelompok B TK Dharma Wanita Waduk kecamatan Takeran Kabupaten Magetan yang berjumlah 20 anak awalnya masih rendah, hal ini bisa dilihat dari data hasil sebelum perlakuan yang telah diberikan kepada anak pada tanggal 09 Februari 2015. Perlu adanya pengembangan kemampuan motorik halus dengan media yang kreatif dan menyenangkan. Media bubur koran terbuat dengan bahan dasar kertas koran yang memiliki serat dan unik jika dibuat sesuatu. Sehingga anak lebih tertarik karena dengan media bubur koran anak dapat membuat bentuk dan hasil karya yang sudah dibuat menghasilkan bentuk permanen yang akan membuat anak bangga telah membuat bentuk. Hal ini sesuai dengan teori Hamalik (dalam Arsyad, 2013: 19) bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Melalui media bubur koran anak dapat mengembangkan motorik halus dengan cara yang menyenangkan karena mereka melakukan pembelajaran secara langsung sehingga membangkitkan motivasi saat melakukan kegiatan belajar.

Maulida, Pengaruh Media Bubur Koran Terhadap Kemampuan Motorik Halus 4 Melalui media bubur koran anak dapat melatih jari jemari tangan dan koordinasi mata dan tangan. seperti meremas, membulatkan dan memilin. Anak-anak terlihat antusias saat membuat bentuk. Mereka membuat bentuk seperti bentuk mobil polisi, bentuk perahu, bentuk ikan dan bentuk buah apel dengan proses meremas, membulatkan dan memilin. Sehingga anak-anak menggerakkan jari jemarinya dan melakukan pengendalian koordinasi tangan dan mata dengan baik, sebagaimana pendapat Fikriyati (2013:40) bahwa dengan ketrampilan fisik yang melibatkan koordinasi otot-otot halus maka motorik halus anak akan berkembang dengan lebih baik. Berdasarkan data yang diperoleh pada observasi awal dan setelah diberikan perlakuan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membuat bentuk dengan menggunakan media bubur koran berpengaruh terhadap kemampuan Wanita Waduk Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan dengan nilai rata-rata hasil sebelum perlakuan 6,8 dan rata-rata hasil setelah perlakuan 9,35. Dalam penelitian ini terjadi pengaruh yang signifikan dalam kemampuan motorik halus anak melalui media bubur koran. Pentingnya pengembangan kemampuan motorik halus yaitu untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan dan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata. Saat proses membuat bentuk keterampilan jari jemari tangan dan koordinasi mata dan tangan dapat terstimulasi saat meremas, membulatkan dan memilin dengan kedua tangan pada telapak tangan. Proses membuat bentuk tersebut sesuai dengan teori Sumantri (2005:143) bahwa melatih motorik halus membutuhkan pengorganisasian otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan. Media bubur koran merupakan media yang digunakan untuk menstimulasi kemampuan motorik halus anak. Penggunaan media bubur koran dapat melatih motorik halus anak juga membuktikan teori Mayesky (2011:32) bahwa media bubur koran dapat digunakan untuk mengembangkan mengembangkan motorik kecil dan koordinasi tangan dan mata. Dapat diartikan bahwa penggunaan media bubur koran mendapatkan hasil yang signifikan terhadap perkembangan motorik halus anak. Dari kenyataan yang dikemukakan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa perkembangan motorik halus dapat dipengaruhi oleh media bubur korandengan kegiatan membentuk. Melalui penelitian tersebut ditemukan bahwa ada pengaruh penerapan media bubur koran terhadap kemampuan motorik halus anak kelompok B. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media bubur koran berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Dharma Wanita Waduk. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil perubahan nilai yang lebih baik pada saat sesudah perlakuan dengan media bubur koran. Hasil perhitungan sebelum perlakuan diperoleh ratarata hasil perhitungan nilai sebelum perlakuan 6,8 dan rata-rata hasil perhitungan nilai sesudah perakuan diperoleh nilai 9,35 maka ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil dari uji jenjang Wilcoxon adalah Thitung=0 lebih kecil dari Ttabel= 52 dan hasil pengambilan keputusannya yaitu: Ha diterima karena Thitung < Ttabel (0<52) dan Ho ditolak karena Thitung > Ttabel (0>52). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, terbukti bahwa media bubur koran berpengaruh terhadap kemampuan motorik halus anak usia dini. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti. Bagi guru dengan adanya bukti bahwa melalui media bubur koran dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak, maka diharapkan melalui media bubur koran guru dapat memberikan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak dalam melatih jari jemari dan koordinasi mata-tangan pada anak. Bubur koran dapat digunakan untuk mengembangkan motorik halus selain

Maulida, Pengaruh Media Bubur Koran Terhadap Kemampuan Motorik Halus 5 menggunakan plastisin. Melalui media bubur koran dapat diterapkan kepada anak usia 5-6 tahun khususnya dalam indikator membuat bentuk dari berbagai media. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya penerapan media bubur koran memungkinkan dapat diterapkan untuk mengembangan kemampuan lain selain motorik halus anak. Disarankan untuk mengembangkan kegiatan melalui media bubur koran dengan kreasi yang lebih kreatif sehingga dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam hal membuat bentuk. DAFTAR RUJUKAN Sujiono, Bambang. 2007. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Mayesky, Mary. 2011. Aktivitas-aktivitas Seni Kreatif. Jakarta: Indeks Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: remaja Rosda Karya Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Fikriyati, Mirroh. 2013. Perkembangan Anak Usia Emas (golden age). Yogyakarta. Laras Media Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati. 2011. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta