MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM KEGIATAN MENGUCAPKAN KATA MELALUI PERMAINAN GERAK DAN LAGU KEPADA ANAK DIDIK KELOMPOK BERMAIN PAUD MUSLIMAT, TAWANG, PAGERSARI, KEC. KALIDAWIR, KAB. TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Program Studi PG PAUD Oleh: SITI HINDUN M. H. NPM. 11.1.01.11.0330 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1
2
3
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM KEGIATAN MENGUCAPKAN KATA MELALUI PERMAINAN GERAK DAN LAGU KEPADA ANAK DIDIK KELOMPOK BERMAIN PAUD MUSLIMAT, TAWANG, PAGERSARI, KEC. KALIDAWIR, KAB. TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SITI HINDUN M. H. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jl. K. H. Achmad Dahlan No. 76 Telp. (0354) 776706 Kediri 64112 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kemampuan berbicara di kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015 masih rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan mengucapkan kata melalui permainan gerak dan lagu dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara di kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015?. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, menggunakan instrument berupa RKM, RKB, lembar penilaian observasi kemampuan berbicara anak dan lembar observasi guru. Dari hasil pembahasan siklus I, dan siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: siklus I sebesar 51,7% dan siklus II sebesar 88,3%. Nilai ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah tuntas dan sesuai dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan yakni minimal 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui permainan gerak dan lagu mampu meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015.. I. PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsanganrangsangan intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya (Masitoh, 2005: 24). Menurut Hurlock, (dalam Sobur, 2003: 133) perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman. Perkembangan bahasa untuk anak usia dini meliputi empat pengembangan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pengembangan tersebut harus 4
dilakukan seimbang agar memperoleh pengembangan membaca dan menulis yang optimal. Perkembangan bahasa untuk anak taman kanak-kanak berdasarkan acuan standar pendidikan anak usia dini no. 58 tahun 2009, mengembangkan tiga aspek yaitu menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Kemampuan berbicara merupakan tingkat lanjut dari kemampuan berbahasa. Kemampuan berbicara adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan scseorang disimbolisasikan agar dapat mcnyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karera itu, perkembangan berbicara dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan berbicara antara lain kesehatan, kecerdasan, keadaan sosial ekonomi, jenis kelamin, keinginan berkomunikasi, dorongan, ukuran keluarga, urutan kelahiran, metode pelatihan anak, kelahiran kembar, hubungan dengan teman sebaya, dan kepribadian. Kenyataannya, hingga sekarang masih banyak anak yang kurang mampu dalam berbahasa dan berbicara. Begitu juga yang terjadi di PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung. Ini dapat dilihat dari ketidakmampuan anak dalam berkomunikasi, baik dengan temannya, guru maupun orang tuanya. Data yang diperoleh dari hasil observasi dan praktek berbicara dari 15 anak, yang mendapatkan 4 bintang sebanyak 1 anak, sebanyak 1 anak 3 bintang sedangkan sisanya mendapatkan 2 dan 1 bintang. Hal ini menunjukkan kemampuan anak dalam berbicara masih rendah. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan mengucapkan kata melalui permainan gerak dan lagu dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara di kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015?. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk untuk menambah wawasan keilmuan yang terkait dengan upaya meningkatkan kemampuan berbicara melalui permainan gerak dan lagu.manfaat Praktis. Meningkatnya kemampuan berbicara anak, Meningkatnya kemampuan/profesionalisme guru dalam mendidik khususnya dalam meningkatkan kemampuan berbicara melalui permainan gerak dan lagu, Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan pembelajaran khususnya dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan potensi anak secara tepat, Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian yang akan dating dengan pokok permasalahan yang sama namun dengan objek yang berbeda. Hipotesa dalam penelitian ini adalah melalui permainan gerak dan lagu mampu meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok PAUD 5
Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. II. KAJIAN PUSTAKA 1. Kemampuan Berbahasa Bahasa memiliki pengertian yang sangat luas. Bahasa sebaiknya memiliki nilai kesopanan dan etika, karena sesungguhnya, bahasa merupakan cerminan budaya seseorang, dan wajah bangsa penggunanya sendiri. Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara. Menurut Santoso, (1990:1) bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Sedangkan Wibowo, (2001:3) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan ide dan sebagai alat penghubung atau alat komunikasi antar individu untuk menyatakan pendapat,perasaan dan keinginan.. 2. Permainan Gerak dan Lagu Pembelajaran gerak dan lagu adalah bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang sangat berhubungan erat. Karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat saraf. B. Kajian Hasil Penelitian terdahulu Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa hasil penelitian yang peneliti telusuri, peneliti mengambil salah satu penelitian yang dilakukan oleh Sarifah Hasdaniah (2014) dengan judul Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Permainan Gerak dan Lagu Pada Anak Kelompok A TK Nur Hidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. C. Kerangka Berfikir Setiap anak memiliki perkembangan yang sangat individualis. Oleh karena itu beri waktu yang berbeda untuk anak yang berbeda. Beri kesempataan bagi anak untuk tumbuh berkembang dan belajar sesuai dengan kemampuan masingmasing. Kegiatan pembelajaran berbicara di PAUD, perlu dilakukan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan serangkaian tindakan itu diharapkan dapat mengubah suasana pembelajaran ke arah pembelajaran yang lebih memungkinkan 6
anak terlibat secara aktif dan menyenangkan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok bermain PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015, cara yang dipilih oleh penulis adalah berbicara dengan menggunakan permainan gerak dan lagu. kemampuan berbicara anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Permainan gerak dan lagu Gambar 2. 1 Skema Kerangka Berpikir III. METODE PENELITIAN A. Subjek dan Setting Penelitian Subjek dan setting penelitian ini adalah anak kelompok bermain PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 15 anak dengan rincian 5 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Penelitian dilakukan di PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung. B. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah Kemmis dan Taggart. Pada tahap penelitian dilaksanakan kegiatan Pra-Tindakan dan Kegiatan Pelaksanaan Tindakan. Kegiatan kemampuan berbicara sudah meningkat Pelaksanaan tindakan memuat (1) Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Tahap Pengamatan, dan (4) Tahap Refleksi. 1. Siklus I Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I ini dilakukan pada tanggal 5 Januari 2015 dengan, Tema : Rekreasi Sub Tema:Tempat-tempat rekreasi 2. Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I dengan memperhatikan hasil observasi dari pengamat dan hasil belajar siswa yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II ini dilakukan pada tanggal 15 Januari 2015 dengan, Tema : Rekreasi Sub Tema: Perlengkapan rekreasi C. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dan teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting karena mempengaruhi kualitas data hasil penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan atau pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas anak dan guru (dalam hal ini adalah peneliti), selama kegiatan pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu satu 7
observer lain yang merupakan guru anakanak di kelompok bermain PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. 1. Lembar Observasi Anak Tabel 3.1 Lembar Observasi Anak Dalam Kegiatan Mengucap Kata Melalui Gerak dan Lagu No Item Observasi * * Anak mampu 1 mengerjakan kegiatan sesuai petunjuk guru Anak mampu 2 mengucap kata (huruf vocal) 3 Anak mampu mengucap kata (terdiri dari 2 suku kata) 4 Anak mampu mengucap kata (terdiri lebih dari 2 suku kata) 5 Anak mengerjakan dengan teliti dan lancar 6 Anak semangat dalam mengikuti pembelajaran Total 2. Lembar Observasi Guru Data aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan permainan gerak dan lagu D. Teknik Analisis Data Menghitung prosentasi anak yang mendapatkan bintang 1, bintang 2, bintang 3 dan bintang 4 dengan rumus : P = prosentase anak yang mendapatkan bintang tertentu F = jumlah anak yang mendapatkan bintang tertentu N = jumlah anak keseluruhan IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Selintas Setting Penelitian No Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung diperoleh hasil kemampuan anak dalam berbicara dengan menggunakan permainan gerak dan lagu. 1 Ad 2 An 3 Av 4 Az 5 Ba 6 Ch 7 Di 8 Du 9 E 10 El 11 Er 12 Es 13 Fa 14 Fz Nama Anak Tabel 4.1 Hasil Perkembangan * * 15 Fe Jumlah 3 9 2 1 Jadi perhitungan hasil penelitian unjuk kerja anak dalam berbicara melalui permainan gerak dan lagu pada siklus I sebesar 51,67% Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung diperoleh hasil kemampuan 8
anak dalam berbicara yang dapat dilihat dalam tabel berikut: No Nama Anak Hasil Perkembangan * * 1 Ad 2 An 3 Av 4 Az 5 Ba 6 Ch 7 Di 8 Du 9 E 10 El 11 Er 12 Es 13 Fa 14 Fz 15 Fe Jumlah 0 2 3 10 Jadi perhitungan hasil penelitian unjuk kerja anak dalam berbicara melalui permainan gerak dan lagu pada siklus II 88,3% C. Proses Analisa Data Rekapitulasi Hasil Penelitian Aktifitas No Anak Pra-siklus, Siklus I dan Siklus II (dalam %) Siklus Nilai Perkembangan Anak Didik Prose ntase Ketun tasan Belaja r 1 Pra 1 333% 2 I 2 1 51,7% 3 II 2. Pengambilan Simpulan 10 88,3% Dari hasil pembahasan siklus I, dan siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: Siklus I sebesar 51,7% dan siklus II sebesar 88,3%. Sehingga hipotesis tindakan yang berbunyi melalui permainan gerak dan lagu mampu meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. E. Kendala dan Keterbatasan Kendala yang ditemui oleh penulis adalah motivasi belajar anak masih kurang. Hal ini tampak dari anak cenderung bermain sendiri dan merasa kegiatan pembelajaran kurang menarik dan membosankan pada anak di kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Anak masih ramai sendiri jika diajar oleh guru. Hal ini tampak dari anak cenderung bermain sendiri dan merasa kegiatan pembelajaran kurang menarik dan membosankan. Anak masih kurang lancar dalam berbicara dan berkomunikasi baik dengan temannya maupun gurunya. Keterbatasan yang ditemui peneliti dalam penelitian ini adalah: (1) waktu yang digunakan peneliti dalam proses pembelajaran terlalu singkat, sehingga peneliti belum mampu memberikan pembelajaran yang efektif. (2) Keterbatasan sarana dan prasarana yang ditandai dengan kurangnya media pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif yang sesuai dengan timgkat perkembangan anak. (3) Keterbatasan tenaga khususnya tenaga pengajar dimana guru kelas yang tidak sesuai dengan jumlah anak yang diajar. 9
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis terhadap data hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaan melalui permainan gerak dan lagu dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015, adalah sebagai berikut: (1) Peningkatan aktifitas anak dan guru yang sangat signifikan, yang dapat dilihat dari uraian bab 4. (2) Penerapan kegiatan pembelajaran melalui permainan gerak dan lagu dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok PAUD Muslimat, Tawang, Pagersari, Kalidawir, Tulungagung tahun ajaran 2014/2015 ditandai dengan tingkat ketuntasan anak yang mencapai 88,3%. pada siklus II. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Taman Kanak Hendaknya seorang guru mampu memilih metode pembelajaran yang tepat pada Kegiatan Belajar Mengajar. Melalui permainan gerak dan lagu dapat meningkatkan kreatifitas siswa, motivasi anak serta melatih siswa untuk berkomunikasi dengan teman, guru maupun masyarakat di sekitar. 2. Bagi Lembaga Taman Kanak-kanak Harus lebih aktif serta menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung penggunaan media maupun metode dalam proses pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga tujuan pendidikan yang dicanangkan akan terwujud dengan optimal. 3. Bagi Orang Tua Bagi orang tua sebaiknya selalu mengawasi dan membimbing anaknya khususnya dalam berbicara atau berkomunikasi baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat. 4. Bagi Peneliti berikutnya Disarankan untuk meneliti penerapan metode pembelajaran yang berbasis komputer interaktif antara guru dan siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Dhieni, N. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta. Universitas Terbuka Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika Jamaris. M. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-kanak. Grasindo. Jakarta. 10
Kurnia, Rita. 2009. Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini. Cendikia insani. Pekanbaru. Sunaryo, A. 2000. Pedoman Penyuntingan Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta; Depdikbud Syamsudin. 1986. Pedoman Penyuntingan Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Syaodih, E. 2003. Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Tim Penyusun Kamus Pusat Bidang Pembinaan dan Pengembangan Bahasa: 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran Taman Kanak-Kanak. Jakarta:: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Tahun 2013. Universitas Nusantara PGRI Kediri Sadjaah, E. dan Sukarja, D. 1995. Bina Bicara, Persepsi Bunyi dan Irama. Bandung: Dirjen Dikti Proyek Tenaga Guru Depdikbud. Santoso, dkk. 2006. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universias Terbuka. Slamet, St. Y. dan Amir. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Bahasa Lisan dan Bahasa Tertulis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 11