1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TANGGAL 14 APRIL 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2 Assalamualaikum Wr. Wb. Yth. : 1. Bapak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI 2. Kepala Bapemasdes Provinsi Jawa Tengah ; 3. Para Kepala SKPD Kabupaten Semarang ; 4. Para Camat, Kepala Desa se Kabupaten Semarang, serta hadirin yang saya hormati. Puji syukur marilah tiada henti kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, karunia dan ridlo-nya kita masih diberi kesempatan untuk bertemu bersama ditempat ini dalam keadaan sehat wal afiat dalam rangka menghadiri dan mengikuti pengarahan pelaksanaan Dana Desa
3 secara langsung oleh Bapak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI di Kabupaten Semarang hari ini. Sebelumnya kami ucapkan SELAMAT DATANG kepada Bapak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI yang sudah berkenan hadir secara langsung di Kabupaten Semarang Bumi Serasi ini guna memberikan pencerahan dan pengarahan tentang pelaksanaan Dana Desa baik dari aspek Normatif, admnistratif maupun teknis kepada kami Pemerintah Kabupaten Semarang, dan khususnya bagi seluruh Kepala Desa di Kabupaten Semarang. Bapak Ibu, yang kami hormati,
4 Bahwa Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan peluang dan kesempatan yang semakin nyata kepada Desa untuk bisa berkembang dan mandiri dalam melaksanakan kewenagan dan urusannya. Pada kesempatan yang membahagiakan ini, perkenankan kami melaporkan tentang keadaan umum Kabupaten Semarang dan perkembangan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, khususnya pelaksanaan Dana Desa meliputi beberapa hal sebagai berikut :
5 Bahwa Kabupaten Kabupaten Semarang yang mempunyai luas wilayah 950,20 Km², jumlah penduduk 1.061.870 Jiwa. Secara administrasi, wilayah Kabupaten Semarang terdiri atas 19 Kecamatan, 27 Kelurahan, 208 Desa dan 1.323 dusun. Kondisi Aparatur Pemerintah Desa : Kepala Desa : Saat sekarang terdapat kekosongan Kepala Desa pada 23 Desa yang diisi dengan Penjabat Kepala Desa. Sedangkan Pemilihan Kepala Desa secara serentak akan dilaksanakan mulai tahun 2016, dan bergelombang, dengan rencana sebagai berikut :
1. Tahun 2016 sebanyak 24 Desa ; 2. Tahun 2018 sebanyak 52 Desa ; 3. Tahun 2019 sebanyak 132 Desa. 6 Perangkat Desa : Sekdes : Sekdes PNS 116 Non PNS 26 orang Sekdes kosong 66 - Kasi Umum dan Kasi Keuangan sebanyak 371 orang, kosong sebanyak 45 orang ;
7 - Kaur, terdiri dari Kaur Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan sebanyak 617 orang, kosong sebanyak 7 orang - Jumlah Kepala Dusun sebanyak 1200 orang, kosong sebanyak 61 orang; Dengan demikian total kekosongan perangkat Desa di Kabupaten Semarang sebanyak 179. Terhadap kekosongan perangkat desa tersebut, direncanakan akan dipenuhi tahun 2016 di Smester II, karena Perda Perangkat Desa yang baru saja disahkan masih perlu ditindaklanjuti dengan penyusunan Peraturan Bupati sebagai dasar operasional pengangkatan Perangkat Desa.
8 Selain perangkat desa yang masuk dalam struktur SOTK Pemerintah Desa, sesuai dengan hak asal usul di Kabupaten Semarang masih diakui keberadaan para Modin dan Tenaga Bantu sebanyak 251 orang. Sedangkan implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut: I. Bidang Regulasi : Perda sebagai tindaklanjut Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, baru 2 Perda yang sudah ditetapkan, yaitu Perda Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa dan Perda tentang Perangkat Desa,.
9 Selain Perda, juga ditetapkan Peraturan Bupati sebagai dasar operasional pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 maupun PP 43 Tahun 2014, terdiri : 1. Peraturan Bupati Semarang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengadaan Barang/ Jasa di Desa ; 2. Peraturan Bupati Semarang Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Desa ; 3. Peraturan Bupati Semarang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Alokasi Dana Desa dan Bagian Hasil Pajak dan Retribusi Daerah ;
10 4. Peraturan Bupati Semarang Nomor 2 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2016 II. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa : Dalam rangka peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah dilaksanakan serangkaian kegiatan, antara lain berupa : 1. Bintek Pengelolaan Keuangan Desa bagi para Kepala Desa, Sekretaris dan Desa dan Bendahara Desa, dengan nara sumber dari Kejaksaan, Kepolisian dan Kantor Pajak ;
11 2. Bintek kepada Aparatur Pemerintah Desa di Bidang Manajemen Pemerintahan Desa bagi para Kepala Urusan ; 3. Sosialisasi Pencegahan Tipikor bagi para Kepala Desa dari Kejari dan Polres ; III. KEUANGAN DESA DAN FASILITASI PENGELOLAAN DANA TRANSFER KE DESA: Bahwa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, secara garis besar sumber pendapatan terdiri dari 3 (tiga), yaitu : Pendapatan Asli Desa PADes; terdiri : Hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, Gotong royong dan lain-lain PADesa; Transfer, terdiri :
12 Dana Desa (DD) dari APBN ; Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BHPRD); Bantuan keuangan dari Provinsi dan/ atau Kabupaten. Lain-lainPendapatan, terdiri dari : Hibah, sumbangan pihak ketiga, Hasil Kerjsama, bantuan Perusahaan. Pendapatan Asli Desa diluar hasil tanah bengkok yang penggunaannya untuk tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa pada umumnya masih relative kecil, sehingga untuk mendukung dan mengoptimalkan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan,
13 -pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 6 Taun 2014 tentang Desa bertumpu pada dana transfer. Adapun perkembangan Dana Transfer di Kabupaten Semarag adalah sebagai berikut : JENIS DANA TRANSFER TH 2015 TH 2016 % KENAIKAN DD 57,840,951,000 129,797,974,000 124.40 ADD 91,891,077,000 101,187,988,000 10.12
14 BHPDRD 11,234,697,000 12,162,571,000 8.26 Total/ Rata-rata 160,966,725,000 243,148,533,000 51.06 Peserbaran Pengalokasian ke Desa : KATEGORI DD ADD BHPDRD TERENDAH 586,713,000 311,390,000 43,204,000
15 RATA-RATA 624,028,000 486,480,000 58,473,000 TERTINGGI 713,891,000 743,322,000 359,035,000 Total Anggaran Dana Transfer ke Desa di Kabupaten Semarang Tahun 2016 : Lebih dari 1 milyar 203 desa ; Kurang dari 1 milyar 5 desa. Selain dana transfer, Desa-desa dikabupaten Semarang juga mendapatkan Bantuan Keuangan dari APBD Provisni, antara lain berupa :
16 Bantuan Keuangan Operasional Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) untuk 208 di Kabupaten Semarang ; Bantuan Keuangan Desa Rintisan Desa Berdikari ; Bantuan keuangan untuk pembangunan infrastruktur pedesaan, termasuk jalut dan jitut. Bantuan keungan pengembangan BUMDesa. V. Pelaksanaan Dana Desa di Kabupaten Semarang : Pelasanaan Desa Tahun 2015, I implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa :
17 Anggaran Dana Desa yang ditransfer dari RKUN ke RKUD seluruhnya telah ditransfer ke Rekening Kas Desa (RKD) Penggunaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Desa Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi No. 5 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, yaitu sebagian besar untuk Kegiatan Pembangunan (84 %) dan untuk kegiatan pemberdayaan sebesar 16 %. o Kegiatan pembangunan antara lain digunakan untuk : Pembangunan jalan, talud, irigasi, sarana kesehatan desa, sarana pendidikan sesuai kewenangan Desa (TK/ PAUD);
18 o Sedangkan untuk pemberdayaan antara lain : Penganan kemiskinan, peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat desa. o Petanggungjawaban : Semua Desa sudah membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana Desa. Penyerapan : masih ada sebesar 0,40 % yang belum terserap dari total anggaran, disebabkan : Kelambanan transfer dari RKUN ke RKUD, yang semula direncanakan bulan oktober, masuk bulan Desember 2015; Faktor cuaca ;
19 Waktu yang tersisa secara teknis untuk tidak memungkinkan untuk menyelesaikan kegiatan Dana Desa Tahap III sampai 100 %. o Anggaran DD yang belum terserap tetap dipertanggugjawabkan pada Tahun 2016, masuk sebagai SiLPA Tahun 2016 dan merupakan kegiatan prioritas. Pelaksanaan Dana Desa Tahun 2016 : Persiapan/ Kesiapan Desa : Dokumen Perencanaan yang sudah disusun : RPJM-Desa, RKP-Desa, APB Desa termasuk RAB penggunaan Dana Desa ;
20 Dasar Rencana Penggunaan : Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi No. 21 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016. Penggunaan Dana Desa Tahun 2016, sebagaian besar masih digunakan untuk kegiatan pembangunan ; Perkembangan Transfer Dana Desa : Transfer Dana Desa dari RKUN ke RKUD sudah masuk tanggal 30 Maret 2016 ; Saat sekarang sudah mulai prses transfer ke Rekening Desa; Kelambanan disebabkan antara lain :
21 Desa harus menyesuaikan rencana tahapan penggunaan, yang semula sudah direncanakan 3 tahap, 40 %, 40 % dan 20 %, harus disesuaikan ke dalam 2 tahapan, yaitu 60 % dan 40 %. Pada Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2016 masih mensyaratkan bahwa transfer bantuan keuangan dari RKUD ke Rekening Kas Desa harus terlebih dahulu dipenuhi kelengkapan persyaratan berupa : Berita Acara Penrimaan ; Tanda Bukti Penerimaan ; Kendala/ Permaslahan dalam Pelaksanaan Dana Desa : Adanya kekosongan perangkat Desa ;
22 Latar belakang (pendidkan) AParatur/ perangkat Desa ; Kapasitas SDM yang masih terbatas untuk mengimplementasi perubahan regulasi. Upaya/ langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka peningkatan efektivitas dan optimali pengelolaan Dana Desa : Sosilisasi bagi Kepala Desa dengan melibatkan APH; Penandatanganan Pakta Integritas bagi Kepala Desa ; Optimalisasi peranan Pendamping Desa ; Pelatihan pengelolaan keuangan Desa bagi Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD); Pelatihan bagi BPD ;
Faslitasi pendampingan pelaksanaan Dana Desa oleh Kejaksaan. 23 Bapak Ibu, para hadirin yang kami hormati : Dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, yang di Daerah masih terdapat kendala, pada kesempatan yang membahagiakan ini ijinkan kami menyampaikan beberapa harapan dan permohonan sebagai berikut : 1. Mohon agar kebijakan prioritas penggunaan Dana Desa tidak hanya terbatas pada Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan, bisa digunakan untuk Kegiatan Pemerintahan, termasuk pembangunan Sarpras Pemerintahan Desa, karena kenyataan di Daerah masih terdapat Sarpras Pemerintahan Desa yang kurang memadahi, walaupun ada
24 beberapa Desa yang sudah kami usulakan kepada Pemerintah melaui Pemerintah Provinsi untuk diakomodir; 2. Mohon agar ada petujuk/ regulasi yang jelas dari Pemerintah Pusat sebagai dasar Daerah dalam menganggarkan Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Dana Desa, sehingga kegiatan fasilitasi pengelolaan Dana Desa dapat dilakukan secara optimal. 3. Semoga dengan adanya Kunjungan kerja dan sekaligus pencerahan serta pengarahan tentang pengelolaan Dana Desa dari Bapak Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal pengelolaan Dana Desa tahun 2016 dan tahun-tahun mendatang akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
25 Sebagai rangkaian acara kegiatan kunjungan kerja ini, kami mohon sekiranya berkenan, Bapak Menteri melihat secara langsung pelaksanaan Dana Desa di salah satu Desa di Kabupaten, yaitu di Desa Gogik Kecamatan Ungaran Barat. Jarak Desa Gogik dari Pusat Pemerintahan Kabupaten 6 Km, merupakan Desa Lab Site di Kabupaten Semarang, letak termasuk di lereng gunung Ungaran. Bumdes Sudah terbentuk, dengan unit usaha yang utama berupa Jasa Perkreditan yang semula berupa Lembaga Keuangan Desa (LKD), yang dibentuk/ dirintis sejak tahun 2005. Selanjutnya, pada momen yang sungguh sangat penting ini, kami mohon maaf yang setulus tulusnya atas segela kekurangan dan
26 keterbatasan kami dalam memfasilitasi kegiatan Kunjungan Kerja dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI di Kabuaten Semarang.Semoga, niat baik dan niat mulia kita senantiasa mendapatkan ridlo dari Allah SWT. Demikian yang bisa kami sampaikan, Wassalamu alaikum, Wr, Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.