BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Harapan Ummat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang 1. Permohonan a. Telah masuk sebagai

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV HASIL PENELITIAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PELAKSANANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV. Pengelolaan Pembiayaan Mudharabah dalam Modal Kerja di BMT Bina Ummat menurut Fatwa DSN-MUI

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN PEMBIAYAAN. A. Analisis Akad Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Pada Produk. Pembiayaan Angsuran di BMT SM NU Cabang Kajen.

BAB IV ANALISIS MEKANISME DAN UPAYA PENINGKATAN SISUKA (SIMPANAN SUKARELA BERJANGKA) DI BMT BUS

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Foto foto penelitian. Wawancara di Bank Muamalat. Wawancara di Bank Muamalat. Cabang Malang tanggal 08 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya harus sesuai dengan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Minat Nasabah Terhadap Akad Mudharabah untuk Usaha di BPRS Gala

BAB IV PENUTUP. dan Prosedur Pembiayaan Al Ijarah pada BMT Surya Amanah, maka dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis prosedur pembiayaan Mudharabah Muqayyadah di Bank

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah di Indonesia, baik yang berbentuk bank undang-undang perbankan (UU No. 10 tahun 1998)

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengertian kredit berkembang lebihluas lagi seperti berikut ini :

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera mempunyai beberapa produk pembiayaan. Salah satunya produk BMT Bina Ummat Sejahtera yaitu Pembiayaan Modal Kerja. Produk Pembiayaan Modal Kerja ini termasuk produk yang paling diminati oleh nasabah, Peminat produk ini tahun pertahun semakin meningkat. Pembiayaan modal kerja merupakan produk layanan pembiayaan dari KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera diperuntukkan bagi calon anggota atau anggota yang memerlukan tambahan modal kerja untuk mengembangkan usahanya. Dengan menggunakan akad pembiayaan mudharabah yaitu dengan sistem bagi hasil yang pembagian nisbahnya telah disepakati bersama. Pembiayaan Mudharabah ( modal kerja ), akad pembiayaan antara dua pihak, dimana BMT sebagai shahibul maal ( penyedia modal ) dan anggota sebagai mudharib ( pengelola usaha ), atas kerjasama ini berlaku sistem bagi hasil dengan ketentuan nisbah sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Bidang yang dilayani dalam pembiayaan mudharabah antara lain: 81

82 pertanian, perdagangan, jasa, perikanan, industri, dll. Contoh Perhitungan Bagi Hasil: Pak Budi pembiayaan Rp. 10.000.000,- dengan perhitungan mendapatkan keuntungan Rp. 500.000,- setiap bulan, prosentase nisbah keuntungan yang disepakati yaitu 30% untuk BMT dan 70% untuk mudhorib, maka bagihasil untuk BMT Rp. 150.000,- dan bagi hasil untuk anggota Rp. 350.000,-. B. Prosedur Umum Pengajuan pada Pembiayaan Modal Kerja di KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Banyumanik 1. Persyaratan Permohonan Pembiayaan Mudharabah a) Jujur dan amanah b) Mempunyai usaha atau sumber pendapatan yang jelas c) Bersedia menjadi anggota KSPS BMT BUS d) Fotocopy KTP Suami, Istri, KK, Surat Nikah ( 2 Lembar ) e) Fotocopy Surat Jaminan ( 2 Lembar ) f) Fotocopy KTP Suami dan Jaminan, KK ( 2 Lembar ) g) Mengisi Formulir Pembiayaan yang disediakan oleh KSPS BMT BUS h) Bersedia disurvey usaha, rumah, dan i) Bersedia mematuhi aturan

83 2. Mekanisme akad mudharabah pada produk pembiayaan modal kerja di KSPS BMT BUS Cabang Banyumanik adalah sebagai berikut: a) Pengajuan Permohonan Anggota atau calon anggota mengisi formulir dan memenuhi persyaratan pembiayaan modal kerja mudharabah. Anggota harus mempunyai usaha dan memiliki agunan untuk dijaminkan kepada KSPS BMT BUS. b) Analisa 5C Setelah pengajuan permohonan pembiayaan dari anggota, selanjutnya pengelola KSPS BMT BUS Cabang Banyumanik melakukan analisa pembiayaan dengan memperhatikan faktor 5C, yaitu: 1) Character ( Watak ) Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang yang akan diberikan kredit benar benar harus dipercaya. Anggota atau calon anggota harus memiliki reputasi yang baik. Contoh seperti : Riwayat hidup anggota keluaga dan hubungan sosialnya, Riwayat usahanya dan legalitasnya serta hubungan dengan bank,

84 Reputasi dalam menepati janji melalui supplie, pelanggan, tentangga, dll. 2) Capacity ( Kemampuan ) Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar angsuran. Pendapatan yang meningkat diharapkan agar anggota mampu mengembalikan jumlah pembiayaan. Contohnya seperti : Pendekatan historis, Pendekatan Keuangan (likuiditas, solvabilitas, rentabilitas), Pendekatan edukasi (keahlian dan pendidikan), Pendekatan yuridis (cakap untuk dilakukan pengikatan hokum), Pendekatan manajemen ( kemampuan untuk menajemen usaha, produksi, keuangan dan pemasaran), dll. 3) Capital Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh usaha yang dikelola oleh anggota atau calon anggota 4) Condition Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang

85 dikaitkan dengan prospek usaha calon anggota. Contohnya seperti : Kondisi perubahan pasar, Kondisi perubahan politik dan kebijakan pemerintah, Kondisi perubahan ekonomi dan keuangan, Kultur sosial masyarakat setempat, Jarak rumah dengan BMT dan ada tidak anggota BMT disana sebelumnya. 5) Collateral Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon anggota baik secara fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan. Contohnya seperti : Collteral Valuation (ketepatan nilai jaminan), Liquidity (proses likuidasi cepat atau lambat), Depreciability (penyusutan atau kadar jaminan), Marketability (pasar atau kemudahan dalam menjual), Controlability (pengawas jaminan ( tempat atau lokasi )). c) Proses Akad Setelah melakukan analisa pembiayaan, manajer cabang menjelaskan akad pembiayaan kepada calon anggota. Setelah calon anggota memahami dan sepakat dengan akad tersebut maka calon

86 anggota menandatangani akad yang telah dibuat oleh admin KSPS BMT BUS. d) Proses Pencairan Pencairan dana pembiayaan secara tunai diserahkan langsung kepada anggota pembiayaan setelah anggota menandatangani akad pembiayaan mudharabah. e) Pembayaran Angsuran Anggota pembiayaan modal kerja mudharabah dapat memilih sistem angsuran harian, mingguan, atau bulanan sesuai ketentuan yang berlaku. Anggota dapat melunasi pembiayaan sebelum jatuh tempo. 2. Analisis 1. Penerapan Akad Mudharabah pada Pembiayaan Modal Kerja di KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Banyumanik Dari pengertian dan beberapa syarat ketentuan diatas maka penerapan akad mudharabah pada pembiayaan modal kerja di KSPS BMT Bina Ummat Hasil wawancara dengan Ibu Siti Nuryah selaku Manajer Cabang KSPS BMT BUS Cabang Banyumanik belum sesuai dengan teori. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

87 Anggota pembiayaan mudharabah di KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Banyumanik lebih banyak dibandingkan dengan produk pembiayaan lain yang ditawarkan oleh KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera. Kemudahan proses transaksi menjadi alasan bagi anggota memilih produk pembiayaan tersebut. Pembiayaan mudharabah dibawah Rp. 1.000.000 tidak memerlukan jaminan, dan dapat langsung cair saat itu juga. Pembiayaan Rp. 2.000.000 Rp. 5.000.000 menggunakan jaminan BPKB sedangkan lebih dari Rp. 20.000.000 menggunakan jaminan sertifikat dengan nisbah bagi hasil jika angsuran dilakukan harian maka bagi hasil sebesar 0,2%, jika angsuran dilakukan mingguan maka bagi hasil sebesar 1%, jika angsuran dilakukan bulanan maka bagi hasil sebesar 2% dari jumlah pembiayaan. Hal tersebut sudah melanggar perjanjian akad pembiayaan mudharabah dan tidak sesuai dengan teori akad mudharabah dan pemaparan di brosur maupun website produk tersebut dimana bagi hasil yang disepakati adalah hasil keuntungan dari usaha anggota pembiayaan bukan dari jumlah pembiayaan. Nisbah bagi hasil yang ditentukan KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera tidak sesuai dengan teori akad mudharabah yang ada serta melanggar ketentuan syariah, fakta di lapangan

88 pembiayaan mudharabah disalah gunakan oleh beberapa anggota Penerapan akad mudharabah pada pembiayaan modal kerja di KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Banyumanik belum sesuai dengan aturan hukum syariah yang berlaku. Hal tersebut dapat diketahuidari keputusan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 07/DSNMUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah. Dari permasalahan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan akad mudharabah pada pembiayaan modal kerja di KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Banyumanik belum sesuai denganteori dan ketentuan syariah. Hal ini dapat dilihat dari ketidak jujuran anggota kepada KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera, dan juga nisbah bagi hasil yang nominalnya ditentukan di awal perjanjian akad. 2. Pelaksanaan Pembiayaan Modal Kerja Mudharabah di KSPS BMT BUS Cabang Banyumanik. Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapat jumlah anggotapembiayaan modal kerja dengan akad mudharabah selama triwulan yaitu:

89 Tabel 4.1. Jumlah Anggota Pembiayaan Mudharabah Bulan Jumlah Januari 125 Februari 250 Maret 375 Total 750 Sumber: Hasil dokumentasi Pembiayaan modal kerja dengan akad mudharabah banyak diminati oleh anggota.hal tersebut dapat dilihat berdasarkan banyaknya jumlah anggota pembiayaan tersebut selama 3 bulan. Pembiayaan modal kerja ini hampir sama rata dengan tabungan si Rela dikarenakan setiap anggota yang akan mengambil produk pembiayaan diwajibkan menjadi anggota tabungan. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota pembiayaan modal kerja mudharabah diperoleh hasil dari 10 anggota yang melakukan pembiayaan modal kerja dengan akad mudharabah di KSPS BMT BUS Cabang Banyumanik ada satu anggota yang menggunakan pembiayaan tersebut tidak sesuai dengan akad mudharabah yang sudah disepakati. Pembiayaan yang seharusnya digunakan untuk menambah modal usahanya

90 justru digunakan untuk membeli kebutuhan konsumtif yaitu membeli sepeda motor.salah satu anggota melakukan pembiayaan dengan akad mudharabah sebesar Rp. 10.000.000, ketika di survey anggota tersebu tingin menambah modal usaha. Namun, setelah pembiayaan tersebut cair tidak digunakan sebagai tambahan modal kerja melainkan untuk membeli satu unit sepeda motor untuk transportasi anaknya ke sekolah. Hal tersebut jelas melanggar perjanjian akad yang sudah disepakati diawal dan melanggar ketentuan syariah. Tidak adanya tindak lanjut dari pengelola KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera mengenai pelanggaran tersebut, yang terpenting adalah anggota tersebut mampu membayar angsuran beserta nisbah bagi hasil yang disepakati dan dapat melunasi jumlah pembiayaan tersebut pada saat jatuh tempo.